Mahsun mahsun
Sekolah Tinggi Pariwisata Mataram

Published : 13 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : Media Bina Ilmiah

PENERAPAN HYGIENE DAN SANITASI DI DESA WISATA BAYAN KABUPATEN LOMBOK UTARA I Ketut Bagiastra Ketut; Mahsun Mahsun; Si Luh Putu Damayanti
Media Bina Ilmiah Vol. 16 No. 12: Juli 2022
Publisher : LPSDI Bina Patria

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (249.779 KB)

Abstract

Abstrak Resiko kesehatan pada daerah-daerah wisata dan transit atau berada pada jalur sibuk perjalanan hendaknya dapat ditindaklanjuti dengan serius dalam bentuk upaya peringatan, pencegahan dan kewaspadaan dini yang terintegrasi. Tingkat resiko yang bersifat global hendaknya menjadi perhatian para ahli medis, profesi kesehatan masyarakat, serta kepada para penyedia pelayanan jasa wisata, usaha penerbangan dan trasportasi. Angka kematian (mortalitas), angka kematian orang sakit (morbiditas) serta seringnya terjadi epidemi ditemukan di tempat-tempat yang kondisi hygiene dan sanitasinya yang buruk, seperti banyak sampah menumpuk, lalat, nyamuk, kondisi air yang buruk, keadaan sosial ekonomi yang jelek. Dengan demikian, sanitasi Desa Bayan sebagai salah satu Desa Wisata di Kabupaten Lombok Utara. Untuk mencegah timbulnya berbagai penyakit dengan memutus atau mengendalikan faktor sanitasi yang menjadi mata rantai penularan penyakit. Aspek hygiene dan sanitasi di Desa Bayan Kabupaten Lombok Utara belum memenuhi standar operasional Desa wisata, serta minimnya pengetahuan tentang hygiene dan sanitasi. Kegiatan sosialisasi mengenai hygiene dan sanitasi di desa wisata Desa Bayan ini bertujuan untuk membantu meningkatkan mutu pelayanan terhadap pengunjung/ wisatawan dalam hal kebersihan. Dengan makanan dan sanitasi yang bersih, para pengunjung akan merasa aman, terutama bagi yang membawa anak-anak kecil, untuk bermain dan membeli makanan serta minuman yang disediakan di desa wisata Desa Bayan. Dengan demikian tidak ada rasa khawatir pada adanya sumber-sumber yang dapat menyebabkan penularan dan penyebaran penyakit. Oleh karena itu kegiatan pengabdian difokuskan pada penerapan standar operasional dan pengetahuan keilmuan tentang hygiene dan sanitasi. Dengan tahapan: 1). Memberikan pelatihan keilmuan tentang hygiene dan sanitasi kepada pengelola dan pemuda. 2) Penetapan standar operasional dan membuat perumusan tentang standar operasional yang berkerjasama dengan para ahli dibidang hygiene dan sanitasi 3) Uji coba menerapkan standar operasional yang telah dirumuskan pada hari sebelumnya dengan didampingi oleh para pemateri. 4) Melakukan pemantauan yang akan terus dilakukan hingga standar operasional tersebut dijalankan dengan baik dan menjadi bagian dari ritme kerja karyawan yang bertugas di Desa wisata Bayan.
ENGLISH SPEAKING PROFICIENCY MAHASISWA PROGRAM D3 PERHOTELAN DAN USAHA PERJALANAN WISATA SEKOLAH TINGGI PARIWISATA MATARAM Primus Gadu; Mahsun Mahsun; Fathurrahim Fathurrahim
Media Bina Ilmiah Vol. 17 No. 7: Februari, 2023
Publisher : LPSDI Bina Patria

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33578/mbi.v17i7.280

Abstract

Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Mataram merupakan lembaga pendidikan pariwisata pertama dan terpercaya di Nusa Tenggara Barat. Beralamat di jalan Panjitilar Negara No. 99X Kekalik Jaya. Lembaga ini memiliki Tiga Program Studi unggulan yaitu Program Strata Satu (S1) Pariwisata, Diploma Tiga (D3) Perhotelan dan Diploma Tiga (D3) Perjalanan Wisata. Penelitian dilakukan pada Mahasiswa Program Diploma Tiga Perhotelan Dan Usaha Perjalanan Wisata Sekolah Tinggi Pariwisata Mataram karena didasari pada permasalahan kemampuan berbicara bahasa Inggris dengan pendekatan interview test based. Berbicara (speaking) adalah suatu aspek berbahasa yang harus dikuasai dengan baik oleh pembelajar untuk mengkomunikasikan atau mengekspresikan ide-ide dan pesan-pesan tertentu karena kemampuan berkomunikasi merupakan tujuan pembelajaran bahasa Inggris. Pernyataan ini kemudian dipertegas Nunn (2005) bahwa kompetensi komunikatif lebih menekankan pada ketepatan penggunaan kode-kode sosial sebuah guyub tutur yakni apa yang disebut dengan pemahaman bersama tentang hak dan kewajiban, kaidah interaksi, bentuk kewenangan, dan kesukaan. Tentu saja, pendekatan pembelajaran dengan titik tekan pada kemampuan komunikatif senada dengan tujuan pembelajaran bahasa Inggris di Sekolah Tinggi Pariwisata Mataram. Namun, fakta menunjukkan bahwa berbicara dirasa sangat sulit bagi setiap pembelajar Bahasa Inggris. Oleh karenanya, identifikasi awal terkait kemampuan berbicara Bahasa Inggris Mahasiswa baru Sekolah Tinggi Pariwisata Mataram penting dilakukan. Penelitian ini melibatkan 61 orang mahasiswa Semester Tiga dari Program Studi Diploma Tiga Usaha Perjalanan Wisata dan Program Studi Perhotelan. Dan untuk mengumpulkan data maka tes wawancara dilakukan. Selanjutnya untuk analisis data peneliti menggunakan beberapa tahap yaitu reduksi dan penyajian data yang disusun secara sederhana dari informasi yang kompleks ke dalam bentuk analisis yang mudah dipahami. Sehingga penelitian ini dilakukan untuk (1) Peningkatan dan penguatan kemampuan berbicara bahasa Inggris Mahasiswa pada Program studi D3 Perhotelan dan D3 Perjalanan Wisata, (2) Tersusunnya rekomendasi hasil penelitian dan (3) Terpublikasinya hasil penelitian pada jurnal ilmiah terakreditasi.
PENGRAJIN ANYAMAN KETAK PASCA PANDEMI COVID-19 DI DESA SIGERONGAN KECAMATAN LINGSAR KABUPATEN LOMBOK BARAT Mahsun Mahsun; Primus Gadu; Fathurrahim Fathurrahim
Media Bina Ilmiah Vol. 17 No. 7: Februari, 2023
Publisher : LPSDI Bina Patria

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33578/mbi.v17i7.281

Abstract

Program Penerapan Iptek internal Dana Penelitian dan Pengabdian Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Mataram Tahun 2022 ini menyasar kelompok produktif secara ekonomi kategori usaha kecil pengrajin anyaman Ketak (Mitra) di Desa Sigerongan, kecamatan Lingsar, Kabupaten Lombok Barat. Program ini bertujuan untuk mewujudkan masyarakat mandiri secara ekonomi. Sehingga, program ini dilaksanakan karena mendasar pada permasalahan yaitu rendahnya kemampuan mitra untuk beradaptasi dengan aplikasi pemasaran dan penjualan berbasis online/digital pasca Covid-19. Fakta bahwa sampai saat ini mitra di desa Segerongan, kecamatan Lingsar, Kabupaten Lombok Barat masih menggunakan system pemasaran dan penjualan off-line (dunia nyata) atau secara konvesional. Lagi pula, adanya keterbatasan pengetahuan, belum terbentuknya sikap, mental dan keterampilan wirausaha (entrepreneur soft skill and technical skill), Merujuk pada permasalahan-permasalahan itu maka menjadi sangat penting ditindaklanjuti program penyemaian dan penguatan pengetahuan, sikap, mental dan keterampilan wirausaha (entrepreneur soft skill and technical skill) serta kemampuan memanfaatkan aplikasi pemasaran berbasis online/digital sebagai solusi. Dengan demikian, target luaran terlaksananya program ini yaitu terwujudnya sikap, mental dan keterampilan wirausaha (entrepreneur soft skill and technical skill) mitra dan diseminasinya program ini pada artikel ilmiah pada jurnal terakreditasi.
PEDAGANG CENDERAMATA DI KAWASAN MANDALIKA KUTA LOMBOK TENGAH POST PANDEMI COVID-19 Primus Gadu; Mahsun Mahsun; Fathurrahim Fathurrahim
Media Bina Ilmiah Vol. 17 No. 7: Februari, 2023
Publisher : LPSDI Bina Patria

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33578/mbi.v17i7.282

Abstract

Program pengabdian Internal didanai dari Dana Penelitian dan Pengabdian Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Mataram Tahun 2022. Program ini menyasar kelompok produktif secara ekonomi kategori usaha kecil pedagang cenderamata (Mitra) Pedagang Cenderamata di Kawasan Mandalika Kuta Lombok Tengah. Fakta bahwa selama pandemi Covid-19 menjadikan sistem pemasaran dan penjualan berbasis online/digital menjadi efektif dan merupakan suatu keharusan bagi setiap pedagang dan demikian halnya dengan pedagang cenderamata di Kawasan Mandalika Kuta Lombok Tengah. Mendasar pada fakta yang tersebut, pedagang cenderamata (mitra) di Kawasan Mandalika Kuta Lombok Tengah belum mampu beradaptasi atau mengalami kesulitan mengikuti cara/model pemasaran dan penjualan produk menggunakan aplikasi berbasis digital/online, mitra juga belum memiliki dan belum terbentuknya landasan yang kuat tentang berwirausaha mandiri (sikap, mental, dan jiwa wirausaha) (entrepreneur soft skill and technical skill. Dengan merujuk pada permasalahan-permasalahan mitra, maka program penguatan digital/online marketing menjadi sangat penting dilakukan dan ditindaklanjuti. Program ini terfokus pada penguatan pengetahuan, sikap, mental serta keterampilan wirausaha (entrepreneur soft skill and technical skill, dan kemampuan mitra memanfaatkan dan menggunakan aplikasi pemasaran berbasis online/digital. Tujuannya yaitu terwujudnya masyarakat mandiri secara ekonomi dan mewujudkan sikap, mental dan keterampilan wirausaha (entrepreneur soft skill and technical skill).