Bagiastra, I Ketut
Sekolah Tinggi Pariisata Mataram

Published : 20 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 20 Documents
Search

BIMTEK MANAJEMEN KEUANGAN PEDAGANG CENDERAMATA KAWASAN EKONOMI KHUSUS (KEK) MANDALIKA KUTA LOMBOK TENGAH Mahsun Mahsun; I Ketut Bagiastra; Primus Gadu
Jurnal Ilmiah Hospitality Vol 8 No 2: Desember 2019
Publisher : Sekolah Tinggi Pariwisata Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (379.384 KB) | DOI: 10.47492/jih.v8i2.15

Abstract

Program ini difokus pada kelompok pedagang cenderamata Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika Kuta Lombok dengan tujuan memberdayakan masyarakat ekonomi kecil produktif. Sedangkan pelaksanaan program didasari oleh beberapa permasalahan yang dihadapi yaitu: rendah dan lemahnya pemahaman dan kemampuan administrasi pengelolaan keuangan pencatatan (transaksi keuangan secara kronologis menurut urutan waktu dan sistematik menurut cara-cara pembukuan). Merujuk pada permasalahan mitra di atas, kemudian Tim bersama-sama mitra menyusun dan atau merumuskan beberapa solusi strategis yaitu: Pelatihan dan pendampingan pengenalan dan arti pentingnya rencana bisnis dalam organisasi bisnis atau perusahaan serta hal-hal yang perlu ada dalam pembukuan organisasi atau perusahaan dan pendampingan tentang pembuatan tatacara pencatatan laporan keuangan, transaksi pengeluaran, pemasukan, estimasi arus kas, membuat buku rugi laba. Materi pelatihan dilengkapi dengan format dan alur pembukuan sederhana. Atas dasar solusi strategis yang ditawarkan maka tersusun target luaran kegiatan ini antara lain: Mitra memiliki pemahaman tentang pembukuan dan Transaksi, prinsip-prinsip pencatatan menurut cara-cara tertentu (sistematis), dicatat menurut urutan waktu/urutan tanggal (kronologis), memberikan informasi yang jelas (kapan tanggalnya, diterima atau dibayarkan, jumlahnya berapa), dapat dipertanggungjawabkan, memiliki kemampuan secara mandiri mengisi form pembukuan sederhana dengan mengikuti contoh yang telah diberikan. Program PKM ini melalui solusi-solusi yang ditawarkan diharapkan mampu memberikan kontribusi positif bagi penguatan Sumber daya Manusia Mitra dan peningkatan pendapatan (omset) penjualan.
PKMS KELOMPOK BELAJAR PASRAMAN SWASTA PRANAWA KELURAHAN ABIANTUBUH BARAT, KELURAHAN ABIANTUBUH BARU, KECAMATAN SANDUBAYA, KOTA MATARAM I Ketut Purwata; Si Luh Putu Damayanti; Lalu Yulendra; I Ketut Bagiastra
Jurnal Ilmiah Hospitality Vol 9 No 2: Desember 2020
Publisher : Sekolah Tinggi Pariwisata Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47492/jih.v9i2.290

Abstract

Pendidikan keagamaan khususnya umat Hindu baik secara formal dan non formal masih sangat terbatas. Sebagai gambaran bahwa dari 196 sekolah dasar yang ada di kota mataram baik Negeri maupun swasta tercatat hanya 40 jumlah guru agama Hindu PNS (Kendikbud NTB,2019). Artinya bahwa masih banyak siswa yang tidak memiliki pendidik Agama Hindu. Kurangnya pendidik Agama Hindu di Kota Mataram secara hirarki juga berlaku di semua tingkatan sampai dengan kelurahan-kelurah. Lingkungan Abiantubuh Barat , Kelurahan Abiantubuh Baru, Kecamatan Sandubaya, Kota Mataram yang menjadi tempat atau wilayah kerja Pura Dalem Swasta Pranawa, yang di empon oleh enam lingkungan yang ada sekitarnya seperti Lingkungan Panaraga Utara, Panaraga Selatan, Abiantubuh Utara, Abiantubuh Selatan, Abiantubuh Barat, dan Gedur mengalami hal yang sama yaitu sangat minim memiliki tempat atau pendidik yang memberikan pendidikan Agama Hindu. Masih rendah pemahaman dan pengetahuan pengempon (masyarakat) Pura Dalem Swasta Pranawa (PDSP) sebagai wadah induk hasil Pasraman, mengenai keberadaan, peran dan manfaat kegiatan kelompok belajar Pasraman saat ini dan kedepannya. Setelah ada PKMs masyarakat memahami dan mengetahui manfaat dan arti pentingnya kelompok belajar Pasraman bagi sisie dan masyarakat. Sedang untuk pembina menjadi landasan untuk menentukan kebijakan dan arah pasraman. Bagi pengelola dan Brahmecari (pengajar)paham tentang pemanfaatan administrasi pendidikan, dan memanfaatkan sumberdaya yang ada Pasraman untuk memperlancar proses belajar mengajar dan meningkatkan peran dan keberlanjutan Pasraman. Kelompok belajar Pasraman Swasta Pranawa telah memperoleh kemampuan dalam pengelolaan administrasi pendidikan Pasraman, pengadaan sarana pendidikan, perawatan dan perbaikan peralatan, pemanfaatan peralatan secara maksimal untuk melakukan proses pembelajaran dan melakukan promosi dengan teknologi informatika komputer dan gawai (on line atau off line) serta pemberdayaan Pasraman yang bermanfaat untuk masyarakat.Saran dari kegiatan pengabdian ini adalah Mitra membutuhkan pendampingan yang berkelanjutan dalam pelaksanaan proses belajar mengajar, pengembangan dan keberlanjutan Pasraman, sehingga bisa di jadikan sebagai alternatif yang positif dalam penanganan pendidikan non formal dewasa ini.
PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA PADA WANITA HINDU DHARMA INDONESIA ( WHDI ) KEC. NARMADA LOMBOK BARAT Siluh Putu Damayanti; I Ketut Bagiastra; Mahsun Mahsun; Luh Putu Prema Wadhani; Ni Luh Kartini
Jurnal Ilmiah Hospitality Vol 10 No 1: Juni 2021
Publisher : Sekolah Tinggi Pariwisata Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47492/jih.v10i1.790

Abstract

Sampah merupakan salah satu permasalahan yang dihadapi oleh banyak kota di seluruh Indonesia bahkan dunia. Semakin tinggi jumlah penduduk dan aktivitasnya, membuat volume sampah terus meningkat. Akibatnya, untuk mengatasi sampah diperlukan biaya yang tidak sedikit dan lahan yang semakin luas,. Pengelolaan sampah dimaksudkan agar sampah tidak membahayakan kesehatan manusia dan tidak mencemari lingkungan. Maka keterlibatan perempuan dalam pengelolaan sampah adalah salah satu cara terbaik yang dapat ditempuh demi terciptanya lingkungan hidup yang lebih baik di masa mendatang. Wanita Hindu Dharma Indonesia ( WHDI ) lingkar Taman Narmada adalah organisasi sosial kemasyarakatan bersifat mandiri dilibatkan sebagai penggerak pada unit terkecil dalam pengeloaan sampah rumah tangga melalui kegiatan sosialisasi dan pelatihan . Hasil kegiatan sosialisasi secara garis besar ditunjukkan dengan a) Jumlah peserta pelatihan dan kehadiran tidak kurang dari 80 %, b) Ketercapaian target materi sosialisasi yang direncanakan, c). Kemampuan peserta dalam menterjemahkan bentuk aksi dari pengeloaan sampah organik cukup memadai. Keberlanjutan program yang direncanakan cakupannya lebih luas yang didasarkan pada kondisi dilapangan bahwa wanita sebagai penggerak utama di keluarga dan masyarakat yang juga menjadi andalan pendukung kegiatan pariwisata khususnya yang ada di Lombok Barat seyogyanya ada dukungan masyarakat sekitar yang dapat berpartisipasi dalam menjaga kebersihan dengan cara mengelola sampah organic maupun anorganik yang ada disekitarnya, sehingga dengan partisipasi in
PENERAPAN HYGIENE DAN SANITASI DI DESA WISATA BAYAN KABUPATEN LOMBOK UTARA I Ketut Bagiastra Ketut; Mahsun Mahsun; Si Luh Putu Damayanti
Media Bina Ilmiah Vol. 16 No. 12: Juli 2022
Publisher : LPSDI Bina Patria

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (249.779 KB)

Abstract

Abstrak Resiko kesehatan pada daerah-daerah wisata dan transit atau berada pada jalur sibuk perjalanan hendaknya dapat ditindaklanjuti dengan serius dalam bentuk upaya peringatan, pencegahan dan kewaspadaan dini yang terintegrasi. Tingkat resiko yang bersifat global hendaknya menjadi perhatian para ahli medis, profesi kesehatan masyarakat, serta kepada para penyedia pelayanan jasa wisata, usaha penerbangan dan trasportasi. Angka kematian (mortalitas), angka kematian orang sakit (morbiditas) serta seringnya terjadi epidemi ditemukan di tempat-tempat yang kondisi hygiene dan sanitasinya yang buruk, seperti banyak sampah menumpuk, lalat, nyamuk, kondisi air yang buruk, keadaan sosial ekonomi yang jelek. Dengan demikian, sanitasi Desa Bayan sebagai salah satu Desa Wisata di Kabupaten Lombok Utara. Untuk mencegah timbulnya berbagai penyakit dengan memutus atau mengendalikan faktor sanitasi yang menjadi mata rantai penularan penyakit. Aspek hygiene dan sanitasi di Desa Bayan Kabupaten Lombok Utara belum memenuhi standar operasional Desa wisata, serta minimnya pengetahuan tentang hygiene dan sanitasi. Kegiatan sosialisasi mengenai hygiene dan sanitasi di desa wisata Desa Bayan ini bertujuan untuk membantu meningkatkan mutu pelayanan terhadap pengunjung/ wisatawan dalam hal kebersihan. Dengan makanan dan sanitasi yang bersih, para pengunjung akan merasa aman, terutama bagi yang membawa anak-anak kecil, untuk bermain dan membeli makanan serta minuman yang disediakan di desa wisata Desa Bayan. Dengan demikian tidak ada rasa khawatir pada adanya sumber-sumber yang dapat menyebabkan penularan dan penyebaran penyakit. Oleh karena itu kegiatan pengabdian difokuskan pada penerapan standar operasional dan pengetahuan keilmuan tentang hygiene dan sanitasi. Dengan tahapan: 1). Memberikan pelatihan keilmuan tentang hygiene dan sanitasi kepada pengelola dan pemuda. 2) Penetapan standar operasional dan membuat perumusan tentang standar operasional yang berkerjasama dengan para ahli dibidang hygiene dan sanitasi 3) Uji coba menerapkan standar operasional yang telah dirumuskan pada hari sebelumnya dengan didampingi oleh para pemateri. 4) Melakukan pemantauan yang akan terus dilakukan hingga standar operasional tersebut dijalankan dengan baik dan menjadi bagian dari ritme kerja karyawan yang bertugas di Desa wisata Bayan.
KETERLIBATAN MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN POTENSI WISATA BUDAYA DESA KARANG BAJO KECAMATAN BAYAN KABUPATEN LOMBOK UTARA Si Luh Putu Damayanti; Hermanto; I Ketut Bagiastra
Media Bina Ilmiah Vol. 17 No. 3: Oktober 2022
Publisher : LPSDI Bina Patria

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (301.826 KB) | DOI: 10.33578/mbi.v17i3.157

Abstract

Keterlibatan masyarakat merupakan salah satu bagian proses dari pembangunan desa. Adanya keterlibatan pemerintah desa tentu saja bisa mendorong dan membangkitkan kesadaran masyarakat untuk terlibat dalam pelaksanaan pengelolaan destinasi wisata. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan potensi budaya dan untuk mengetahui bentuk keterlibatan masyarakat dalam pengelolaan potensi wisata di Desa Karang Bajo Kecamatan Bayan Kabupaten Lombok Utara. Metode penulisan yang di gunakan dalam penelitian ini yakni memadukan hasil temuan lapangan menggunakan tehnik pengumpulan data seperti observasi, wawancara, dokumentasi, dengan hasil temuan di study pustaka seperti jurnal dan skripsi. Tehnik analisis data yang di gunakan adalah diskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini di uraikan dalam beberapa jawaban terhadap rumusan masalah yaitu potensi budaya dan keterlibatan masyarakat dalam pengelolaan potensi wisata di desa karang bajo. Potensi wisata budaya di desa karang bajo yang dapat di unggulkan adalah rumah adat, masjid kuno bayan beleq, tradisi maulid adat, lebaran adat, tradisi sidekah turun ton, tarian gegerok tandak, gendang gerantung dan kerajinan tangan. Bentuk keterlibatan masyarakat desa karang bajo dalam pengelolaan potensi wisata budaya masyarakat ikut serta dalam melestarikan dan menjaga dari pengaruh budaya luar
PERAN KELOMPOK SADAR WISATA (POKDARWIS) DALAM PENGEMBANGAN POTENSI WISATA GUNUNG SASAK DI DESA KURIPAN GIRI SASAKA Sakirin Sakirin; I Ketut Bagiastra; Murianto Murianto; Syech Idrus; Rizal Kurniansah
Journal Of Responsible Tourism Vol 1 No 2: Nopember 2021
Publisher : Program Studi S1 Pariwisata, Sekolah Tinggi Pariwisata Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (349.311 KB) | DOI: 10.47492/jrt.v1i1.993

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menjelaskan tentang variable peran Kelompok Sadar Wisata (POKDARWIS) dalam mengembangkan potensi wisata Gunung Sasak di Desa Giri Sasak, Kecamatan Kuripan, Kabupaten Lombok Barat. Penelitian ini menggunakan metode kuantitif dan kualitatif atau campuran. Fokus penelitian yaitu mengkaji peran Pokdarwis Giri Sasak dengan menggunakan fungsi manajemen George R. Terry terdiri dari Planning, Organizing, Actuating, dan Controlling. Pengumpulan data dengan wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian dan pembahasan menunjukkan planning dilakukan dengan upaya pemeritah Desa Giri Sasak bersama dengan Kelompok Pokdarwis dalam pelestarian alam, upaya promosi dalam memperkenalkan potensi wisata Gunung Sasak, upaya pelestarian seni dan budaya, Upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia masyarakat terhadap pariwisata, dan upaya dalam menjalin kerjasama dengan stakeholder. Dalam proses organizing Pokdarwis Giri Sasak melakukan pembagian kerja guna memudahkan dalam menjalankan kegiatan kepariwisataan. Pada actuating Pokdarwis Giri Sasak diberikan motivasi dan melakukan pengarahan, melaksanakan program kerja.Tahap controlling dilakukan pengendalian, perbandingan kinerja dengan perencanaan yang telah ditetapkan dan melakukan pelaporan hasil dari kegiatan-kegiatan yang telah dilaksankan kepada Kepala Desa pengecekan. Kemudian terdapat faktor pendukung dan penghambat yang berasal dari internal dan eksternal Pokdarwis Giri Sasak.
PENGELOLAAN SANITASI DI DESA SEARUNI MUMBUL KECAMATAN PRINGGABAYA KABUPATEN LOMBOK TIMUR Mahdani Mahdani; I Ketut Bagiastra; I Wayan Suteja
Journal Of Responsible Tourism Vol 1 No 3: Maret 2022
Publisher : Program Studi S1 Pariwisata, Sekolah Tinggi Pariwisata Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (254.962 KB) | DOI: 10.47492/jrt.v1i3.1374

Abstract

Penulisan artikel ini bertujuan untuk memaparkan informasi tentang system sanitasi yang di terapkan pada objek wisata denda seruni mumbul. Sanitasi terbagi atas sanitasi dasar dan sanitasi bangunan. Metode yang digunakan adalah metode kulaitatif deskriptif dengan teknik survey, wawancara serta dokumentasi. Data yang diperoleh dari hasil penelitian bahwa system sanitasi pada objek wisata masih jauh dari satandar sanitasi yang ditentukan oleh Kementrian Kesehatan RI. Terdapat empat tempat yang masih memperhatikan kebersihan dan hampir memenuhi standar sanitasi. System sanitasi yang di terapkan antara lain meliputi sanitasi dasar, penyediaan air bersih, pembuangan air limbah, ketersediaan tempat sampah, ketersediaan toilet. Sedangkan sanitasi bangunan meliputi kontruksi bangunan, belum memenuhi keteria UU Sanitasi Kementerian Kesehatan RI.
MANAJEMEN TENAGA KERJA PADA MASA PANDEMI : STUDI KASUS PENYEDIA JASA AKOMODASI DI DESA SENARU KABUPATEN LOMBOK UTARA Isjaya Isjaya; I Ketut Bagiastra; Lia Rosida
Journal Of Responsible Tourism Vol 1 No 3: Maret 2022
Publisher : Program Studi S1 Pariwisata, Sekolah Tinggi Pariwisata Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (243.845 KB) | DOI: 10.47492/jrt.v1i3.1376

Abstract

Penelitian ini dilakukan di Desa Senaru Kabupaten Lombok Utara. Dampak covid-19 terhadap pariwisata di Desa Senaru dapat beberapa hal, seperti penutupan hotel sehingga menyebabkan orang menjadi pengangguran yang dikarenakan oleh covid-19 ini. Dan tujuan peneliti untuk mengetahui apa faktor internal dan eksternal dan strategi manajemen tenaga kerja di Desa Senaru. Teknik pengumpulan data antara lain wawancara mendalam, observasi, studi kepustakaan dan teknik analisis data yang digunakan adalah deskriptif kualitatif analisis SWOT. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahsan yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa kompensasi karyawan 50% pada saat covid-19 berlaku terhadap GM hingga karyawan dan sudah dilaksanakan sesuai dengan perencanaan serta pengawasan yang dilakukan oleh pihak management terutama human resources department. Perencanaan kedisplinan karyawan yaitu penyesuaian jam kerja dan sistem kerja 15 hari dalam satu bulan dan memberlakukan shiff kerja menjadi dua shiff. Pengorganiasian kedisiplinan di lakukan oleh human resources department, dan pelaksanaan kedisiplinan harus mematuhi protokol kesehatan serta jam kerja hanya 15 hari kerja dengan dua shiff jam kerja serta melakukan pengecekan Kesehatan karyawan secara berkala. pengawasan kedisiplinan secara umum dilakukan oleh pihak HRD melalui manager dan supervisor departemen dimana karyawan tersebut bernaung. namun untuk protokol kesehatan memang harus dipatuhi.
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM MENGEMBANGKAN PARIWISATA DI DESA WISATA BAYAN Niki Hannaji; I Ketut Bagiastra; Rizal Kurniansah
Journal Of Responsible Tourism Vol 2 No 1: Juli 2022
Publisher : Program Studi S1 Pariwisata, Sekolah Tinggi Pariwisata Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (302.346 KB) | DOI: 10.47492/jrt.v2i1.1910

Abstract

Pemberdayaan masyarakat merupakan aspek penting dalam mengembangkan desa wisata. Hal ini dikarenakan pengembangan desa wisata banyak menggunakan sumber daya yang dimiliki oleh masyarakat. Masyarakat memiliki peran penting untuk menunjang keberhasilan pembangunan desa wisata sehingga masyarakat yang tidak berdaya perlu diberdayakan untuk menciptakan kemandirian dan kesejahteraan ekonomi bagi masyarakat. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan teknik pengumpulan data yaitu wawancara, dokumentasi, observasi dan studi literatur. Wawancara merupakan salah satu metode pengumpulan data dengan sumber data baik sumber data langsung maupun tidak langsung. Kajian ini mengkaji potensi wisata, peran masyarakat dan bagaimana pemberdayaan masyarakat. Sumber data diperoleh dari kepala Desa Bayan, ketua kelompok sadar wisata Desa Bayan dan masyarakat di Desa Bayan untuk dijadikan narasumber. Desa dapat dijadikan sebagai objek wisata sehingga dapat mengundang wisatawan untuk datang ke Desa Wisata Bayan. Dengan adanya desa wisata ini dapat meningkatkan peluang pendapatan bagi masyarakat dan mengurangi pengangguran. Dengan memberikan pelatihan kepada masyarakat desa bayan tentang pariwisata sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada di desa wisata bayan dan dapat membuka lapangan pekerjaan sendiri. Dengan adanya desa wisata dapat memberdayakan masyarakat di Desa Bayan Kabupaten Lombok Utara.
STRATEGI PENGEMBANGAN ISTANA DALAM LOKA SEBAGAI DAYA TARIK WISATA KOTA SUMBAWA NTB Dova Novita; I Made Suyasa; Agusman Agusman; i Ketut Bagiastra; Rizal Kurniansah
Journal Of Responsible Tourism Vol 2 No 2: Nopember 2022
Publisher : Program Studi S1 Pariwisata, Sekolah Tinggi Pariwisata Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (495.74 KB) | DOI: 10.47492/jrt.v2i2.2160

Abstract

Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini terkait dengan pengembangan Istana Dalam Loka yang telah dilakukan oleh pemerintah Kabupaten Sumbawa dan merumuskan strategi pengembangan yang sesuai dengan kondisi lingkungan dan sosial Istana Dalam Loka. Metode penelitian yang digunakan bersifat deskriptif dengan pendekatan kualitatif yang dilakukan di Istana Dalam Loka Kecamatan Sumbawa, Kota Sumbawa, NTB. Teknik pengumpulan data berupa wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi dengan informan antara lain Kabid. Kebudayaan, Kabid. Pariwisata, juru pelihara, budayawan, wisatawan, dan masyarakat dengan teknik analisis data berupa reduksi data, penyajian data, dan menarik kesimpulan. Analisis selanjutnya menggunakan SOAR untuk merumuskan strategi pengembangan Istana Dalam Loka yang tepat. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengembangan Istana Dalam Loka belum dilaksanakan secara optimal, khususnya pengembangan pada komponen pengembangan destinasi wisata (4 A). Hal tersebut terjadi karena adanya tumpang tindih dalam pembagian tugas terkait dengan pengelolaan Istana Dalam Loka. Sementara itu, analisis SOAR menunjukkan perumusan strategi berupa perlu adanya peningkatan sinergitas antar-stakeholder,pembangunan sarana prasana, pemberdayaan masyarakat, sosialisasi dan pelatihan, optimalisasi peran DIKBUD dan DISPOPAR, kerjasama dengan pengelola museum, pembentukan organisasi atau kelompok seperti UKM masyarakat dan Pokdarwis. Perumusan strategi ini diharapkan dapat digunakan sebagai acuan oleh stakeholder dalam pengembangan Istana Dalam Loka sebagai daya tarik wisata Kota Sumbawa NTB.