Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

AKIBAT HUKUM PENGAMBILALIHAN PERUSAHAAN ATAU AKUISISI TERHADAP STATUS PERUSAHAAN MAUPUN STATUS PEKERJA PADA PT (PERSEROAN TERBATAS) I Wayan Sudiartha; I Wayan Novy Purwanto
Kertha Semaya : Journal Ilmu Hukum Vol. 02, No. 05, Juli 2014
Publisher : Fakultas Hukum Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (101.454 KB)

Abstract

Corporate takeover or acquisition is a legal act performed by a legal entity or naturalperson to take over the company's shares , by way of purchase of shares or in part or in fullfrom the assets of the company company . Acquisition can be forced to occur ( unfriendlytakeover / hostile takeover ) and voluntary / friendly ( friendly takeover ) . The acquisitionhas several advantages that companies still use the old name and does not require a licensefor a new business . The method used in this paper is the normative method . Due to thelegal status of the company's acquisition of the company being taken over control of thecompany is switching of shares taken over , while the legal consequences of the status ofworker liability company that was taken over is not terminated unless agreed otherwise inthe takeover agreement , the working relationship between workers and employers will endif one party does not want anymore to cooperate with other parties.
RANCANG BANGUN AC POWER SUPPLY SATU FASA STEP DOWN 230V/12V DENGAN MENGOPTIMALISASI PENGURANGAN RUGI-RUGI DAN PERBAIKAN HARMONISA Djoko Suhantono; I Wayan Sudiartha; I Made Sumerta Yasa
Logic : Jurnal Rancang Bangun dan Teknologi Vol 14 No 2 (2014): July
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (P3M) Politeknik Negeri Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (82.24 KB)

Abstract

Catu daya arus bolak balik di Laboratorium Elektronika Jurusan Teknik Listrik Politeknik Negeri Bali sebagian besar mengalami kerusakan. Oleh karena itu, para instruktur perlu memikirkan pengadaan peralatan baru dan salah satu alternatif untuk mewujudkannya adalah dengan rancang bangun . Catu daya yang akan dirancang menggunakan komponen-komponen yang terdapat di pasaran misalnya trafo Belt, Sanlin dan Orient. Rancang bangun ini, diperlukan rancangan rangkaian catu dayanya, komponen trafo, induktor dan kapasitor sebagai filter. Rancangan ini, perlu dipertimbangkan rugi-rugi arus harmonik dan tegangan harmonik serta power keluarannya. Selanjutnya, catu daya ini perlu dipertimbangkan juga tentang koefisien berat dengan daya keluarannya. Dari rancangan yang telah terbuat ini, maka hasil yang diperoleh: koefisien trafo Belt 3,5 gram/watt, sedangkan trafo Orient koefisien 3,05 gram/watt dan trafo Sanlin 3,2 gram/watt. Nilai pengukuran THDi dan THDv setelah diperbaiki dengan menggunakan filter dari masing-masing trafo, maka trafo Belt memiliki arus dan tegangan harmonik paling baik dibandingkan dengan lainnya yaitu memiliki THDi 9,2% dan THDv 5,5%, selajutnya power keluaranya ketiganya relatif stabil. Oleh karena itu, jika melihat hasil kajian dari ketiga trafo tersebut alternatif yang digunakan untuk rancang bangun Power supply bolak-balik adalah trafo Belt
The Genetic Relationship Between Balinese And Balinese Malay: A Lexicostatistics And Phonemic Correspondence Study Ida Ayu Putu Aridawati; Temaja, I Gede Bagus Wisnu Bayu; Ida Bagus Rai Putra; I Wayan Tama; I Made Sudiana; I Wayan Sudiartha; I Gusti Ayu Armini
International Journal of Education, Vocational and Social Science Vol. 2 No. 01 (2023): Februari, International Journal of Education, Vocational and Social Science (I
Publisher : Cita konsultindo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63922/ijevss.v2i01.169

Abstract

This research aimed to explore the genetic relationship between Balinese and Balinese Malay quantitatively and qualitatively. The research was conducted in three steps: 1) data collection, 2) data analysis, and 3) data display. Data collection was conducted by implementing the interview method through a guided interview, recording, and note-taking techniques. The data were 200 Swadesh word lists collected from speakers of both languages as the data. Data analysis was conducted by implementing lexicostatistics and phonemic correspondence techniques. The data were displayed formally and informally, as well as in both combinations. The research results showed that both languages have a 36% genetic relationship percentage. The time between the two languages was presumed to have diverged around 2,354 – 2,157 years ago. It is estimated that both languages started to diverge from their earlier proto-language around 2,569 years ago. In addition, six phonemic correspondences of both languages consist of /ə – a /, / i – ə /, / a – ə /, / o – u /, / u – o /, and / h – r /. Concerning the levels of language classification, the genetic relationship of both languages belongs to a common language family since the results are within the percentage range (36-81%) and diverged year range (500-2,500) years. Based on the genetic language typology, it can be concluded that both languages belong to Austronesian languages. Specifically, they belong to the subfamily Malayo-Sumbawan languages.
Lan ‘And’ Conjunction in Balinese I Wayan Mawa; I Wayan Tama; I Wayan Sudiartha; Temaja, I Gede Bagus Wisnu Bayu
International Journal of Education, Vocational and Social Science Vol. 2 No. 03 (2023): August, International Journal of Education, vocational and Social Science (IJE
Publisher : Cita konsultindo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63922/ijevss.v2i03.425

Abstract

This research aimed to identify the conjunction of lan ‘and’ Balinese syntactic construction. Specifically, the connector of “and” was analyzed on its syntactic and semantic roles. The results show that the syntactical conjunction of “and” belongs to the coordinative connector, its relationship closely to the conjuncts or the constituents being connected; hence it cannot stand alone. This conjunction links two or more conjuncts such as words, phrases, clauses, and sentences. Its position is generally in front of the last conjunct that is being connected. “And” can correspond to several conjunctive adverbs in linking conjuncts. Semantically, the conjunction of “and” has semantic roles of the combination consisting of combination roles of sequence, collective, distributive, emphatic, terminative, and continuative. The conjuncts connected by “and” have semantic roles, such as the combination of pure, sequential, contrastive, evaluative, amplificative, pharasfrative, parallel, consequential, cause-effect, and leniency-result.
Mengkaji Pengembangan E-Modul sebagai Media Pembelajaran: Sebuah Tinjauan Literatur Wahyuni, Kadek Dwi; Agustini, Ketut; Sudiartha, I Wayan
Ideguru: Jurnal Karya Ilmiah Guru Vol 10 No 2 (2025): Edisi Mei 2025
Publisher : Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Daerah Istimewa Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51169/ideguru.v10i2.1931

Abstract

Pengembangan media pembelajaran pada era digital merupakan sebuah upaya untuk mengoptimalisasi proses pembelajaran agar lebih interaktif, efektif, dan menarik. Salah satu contoh media pembelajaran yang banyak dikembangkan adalah e-modul. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji proses pengembangan e-modul baik sebagai media pembelajaran maupun sebagai media pelatihan. Metode penelitian ini menggunakan tinjauan literatur sistematis. Pertanyaan penelitian yang diajukan berkaitan dengan model pengembangan, aplikasi yang digunakan, dan kriteria keberhasilan dalam pengembangan e-modul. Jumlah artikel yang ditinjau adalah 20 artikel publikasi ilmiah dengan menggunakan pendekatan PRISMA. Berdasarkan hasil analisis data, dapat diidentifikasi bahwa model pengembangan yang dominan digunakan untuk mengembangkan e-modul adalah model ADDIE. Aplikasi yang banyak digunakan untuk membuat e-modul adalah Canva dan Microsoft Office. Kemudian, kriteria keberhasilan yang paling umum digunakan adalah dengan mengukur validitas, kepraktisan, dan efektivitas media. Hasil tinjauan literatur ini pada akhirnya diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan dan masukan dalam upaya pengembangan e-modul sebagai media pembelajaran bagi institusi dan pengembang media pembelajaran.