Komposisi Musik Terapeutik Jantra Abhinawa merupakan bentuk penciptaan musik neurologis yang berangkat dari fenomena gangguan kejiwaan remaja di Indonesia. Terapi musik berfrekuensi rendah dipilih sebagai solusi untuk memberikan efek relaksasi dan penyembuhan psikis, dengan memanfaatkan derau alami Tukad Balian sebagai sumber inspirasi musikal. Proses penciptaan meliputi proses transformasi derau air Tukad Balian sebagai objek penciptaan ke dalam komposisi musik, penyusunan bentuk dan struktur komposisi musik terapeutik, serta nilai artistik-estetik dan unsur neurologis dalam komposisi musik terapeutik “Jantra Abhinawa”. Karya ini juga menjadi media revitalisasi instrumen tradisional Bali bernama Guntang yang eksistensinya sudah menurun melalui penciptaan instrumen baru bernama Klenar (Klentit Masenar). Metode penciptaan karya ini menggunakan pendekatan Practice-led Research dan metode SAMAWAPA. Adapun tahapan dari metode tersebut antara lain sebagai berikut: Sambhada (masalah), Ananyamat (teliti), Makaphala (sebagai hasil), Aruru (mencari), Wangun (bentuk), Aswada (rasa), Pariksa (uji), Angrengwaken (mendengarkan). Komposisi Jantra Abhinawa tersusun atas 3 (tiga) bagian antara lain, bagian I Klebutan, bagian II Sekakan, dan bagian III Loloan. Secara musikal dan simbolik ketiga bagian tersebut merepresentasikan perjalanan pemulihan psikologis manusia. Karya ini menunjukkan keterkaitan antara alam, musik, dan manusia, serta memberikan kontribusi terhadap pengembangan seni karawitan Bali berbasis terapeutik dan pelestarian alat musik tradisional.