Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji peran holistik pendidik dalam pendidikan Islam abad ke-21 berdasarkan tafsir kontekstual terhadap Hadis al-Dārimī no. 254. Hadis tersebut menegaskan tiga posisi utama dalam lingkaran keilmuan: sebagai cendekiawan (‘ālim), pembelajar (muta‘allim), dan pendengar (mustami‘), yang memiliki relevansi tinggi dalam membentuk karakter pendidik kontemporer. Pendekatan penelitian menggunakan mixed methods dengan desain convergent parallel, menggabungkan takhrij hadis dan analisis dokumen (kualitatif), serta analisis statistik media sosial tiga akun Instagram tokoh dakwah digital: @adihidayatofficial, @hanan_attaki, dan @santri_gusdur (kuantitatif). Hasil penelitian menunjukkan bahwa masing-masing tokoh merepresentasikan salah satu dari tiga peran holistik pendidik, baik melalui konten edukatif, gaya komunikasi, maupun respon audiens digital. Integrasi data menunjukkan bahwa nilai-nilai Islam klasik dapat diaktualisasikan secara efektif dalam strategi pendidikan berbasis media sosial, menciptakan ruang pembelajaran yang lebih reflektif, partisipatif, dan relevan dengan kebutuhan generasi digital. Temuan ini memberikan kontribusi teoretis terhadap pengembangan model pendidikan Islam berbasis hadis, sekaligus implikasi praktis dalam penguatan kurikulum PAI dan strategi dakwah digital. Namun, ruang lingkup penelitian ini masih terbatas pada tiga akun sebagai sampel studi, sehingga penelitian lanjutan disarankan untuk melibatkan lebih banyak platform dan aktor pendidikan digital lainnya guna memperluas generalisasi hasil.