Claim Missing Document
Check
Articles

Found 22 Documents
Search

Pelatihan Literasi Sains untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Ilmiah pada Guru Pendidikan Anak Usia Dini Atika, Ayu Rissa; Westhisi, Sharina Munggaraning; Zahro, Ifat Fatimah
Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Undiksha Vol 7, No 3 (2019)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/paud.v7i3.22297

Abstract

Literasi sains ada bagian dari Gerakan Literasi Nasional (GLN) yang dicanangkan oleh pemerintah yang mendorong masyarakat untuk mampu beripikir ilmiah, khususnya di lingkungan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Kemampuan beripikir ilmiah yang ditanamkan di usia dini bertujuan untuk mencetak generasi yang berkualitas dan mampu berdaya saing secara global, sehingga diperlukan guru yang memiliki kemampuan khusus dalam berpikir ilmiah. Tujuan kegiatan ini adalah melatih guru mengenai pengetahuan literasi sains, pengetahuan konsep berpikir ilmiah, tingkatan cara berpikir ilmiah, dan implementasi literasi sains dalam rangka meningkatkan kemampuan berpikir ilmiah untuk Anak Usia Dini (AUD).Berdasarkan hasil kegiatan diperoleh yakni semua peserta kegiatan pelatihan literasi sains sangan bersemangat, antusias dan memiliki motivasi yang tinggi dalam pelatihan, 80 % peserta memiliki peningkatan dalam perencanaan sains dilihat dari materi sains, metode, dan media yang digunakan dalam kegiatan sains, serta kualitas perencanaan dalam bentuk RPPH yang memasuki kategori cukup baik.
Mengembangkan Bahasa Reseptif Anak Usia Dini Melalui Tebak Gambar Nur Hanifah, Tasya Menik; Atika, Ayu Rissa
CERIA (Cerdas Energik Responsif Inovatif Adaptif) Vol 3, No 3 (2020): Volume 3 Nomor 3, Mei 2020
Publisher : IKIP Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22460/ceria.v3i3.p196-204

Abstract

Based on the phenomena that researchers found in the field, it was found that through guessing pictures, it can stimulate children to develop receptive language through the activities of simply mentioning characteristics based on images, writing, and re-mentioning letters from a picture, mentioning the prefix letters of a word. This activity can be used by using a variety of thematic based images such as animals, fruits, vegetables, objects, and other things related to the child's environment. This study aims to describe the development of children's receptive language. Through qualitative descriptive research. This research involved 15 children with the age of 5-6 years and educators in Harapan Bunda Kindergarten. The results of this study describe the development of receptive language in children aged 5-6 years through guessing games. This research is expected to be able to provide a reference for educators to stimulate children to practice receptive language skills and improve vocabulary in recognizing objects in the environment for children 5-6 years.Berdasarkan fenomena yang peneliti temukan dilapangan, diperoleh bahwa melalui permainan tebak gambar, dapat menstimulus anak untuk mengembangkan bahasa reseptif melalui kegiatan menyebutkan ciri-ciri berdasarkan gambar secara sederhana, menulis dan menyebutkan kembali huruf dari sebuah gambar, menyebutkan huruf awalan dari sebuah kata. Kegiatan ini dapat digunakan dengan menggunakan berbagai macam gambar berdasarkan tematik seperti  binatang, buah, sayur, benda dan hal lain yang berkaitan dengan lingkungan anak dapat dijadikan media tebak gambar anak. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan pengembangan bahasa reseptif anak. Melalui penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian ini melibatkan anak yang berjumlah 15 orang dengan rentan usia 5-6 Tahun dan pendidik di TK Harapan Bunda. Hasil penelitian ini mendeskripsikan perkembangan bahasa reseptif anak berusia 5-6 Tahun mealui permainan tebak gambar. Penelitian ini diharapkan mampu memberikan referensi bagi pendidik untuk menstimulus anak guna melatih kemampuan bahasa reseptif dan meningkatkan kosa kata dalam mengenal benda-benda yang ada di lingkungan sekitar untuk anak 5-6 Tahun.
MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPUTER DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF PADA ANAK USIA DINI USIA 5-6 TAHUN Natasya, Melinda Atika; Atika, Ayu Rissa
CERIA (Cerdas Energik Responsif Inovatif Adaptif) Vol 4, No 1 (2021): Volume 4 Nomor 1, Januari 2021
Publisher : IKIP Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aims to determine the increase in creative thinking skills in early childhood through computer-based learning media for group B children aged 5-6 years. Creative thinking is the ability to see various possible solutions to a problem. In research, the method used is descriptive qualitative, data collection techniques are carried out by observation, interviews, and documentation. The subjects in the study consisted of the principal, teachers, and KB students of Raudhatul Hikmah group B aged 5-6 years, totaling 15 children, consisting of 4 boys and 6 girls. Improvement research data on the creative thinking aspects of children will be analyzed using an interactive analysis model, namely using data collection, data reduction, data presentation, and the final results will be described clearly and validly. From the results obtained during the study, it shows that computer-based learning media can help in developing creative thinking skills in early childhood, this can be seen from the development of children who always show positive changes in every stimulation given through computer-based learning media. So it can be concluded that computer-based learning media can stimulate early childhood in creative thinking and computer-based learning media provide interesting and innovative learning.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan kemampuan berpikir kreatif pada anak usia dini melalui media pembelajaran berbasis komputer pada anak kelompok B usia 5-6 tahun. Berpikir kreatif adalah suatu kemampuan dalam melihat bermacam-macam kemungkinan penyelesaiaan dari suatu masalah. Dalam penelitian, metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif, teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara dan dokumetasi. Subjek dalam penelitian terdiri dari kepala sekolah, guru dan anak  didik KB Raudhatul Hikmah kelompok B usia 5-6 tahun yang berjumlah 10 orang anak, terdiri dari 4 anak laki -laki dan 6 anak perempuan. Data penelitian peningkatan pada aspek berpikir kreatif anak akan dianalisis dengan menggunakan model analisis interaktif, yaitu dengan cara pengumpulan data, reduksi data, penyajian data serta hasil akhir akan dideskriptifkan dengan jelas dan valid. Dari hasil yang didapatkan selama penelitian menunjukan bahwa media pembelajaran berbasis komputer mampu membantu dalam mengembangkan kemampuan berpikir kreatif anak usia dini, hal ini dilihat dari perkembangan anak yang selalu menunjukan perubahan positif disetiap stimulasi yang diberikan melalui media pembelajaran berbasis komputer. Sehingga dapat disimpukan bahwasannya media pembelajaran berbasis komputer mampu menstimulasi anak usia dini dalam berpikir kreatif dan media pembelajaran berbasis komputer memberikan pembelajaran yang manarik dan berinovasi.
PENERAPAN KETERAMPILAN BERMAIN MUSIK ANGKLUNG DALAM MENINGKATKAN KECERDASAN MUSIKAL ANAK USIA 4-5 TAHUN Qoyum, Azmi; Atika, Ayu Rissa
CERIA (Cerdas Energik Responsif Inovatif Adaptif) Vol 4, No 4 (2021): Volume 4 Nomor 4, Juli 2021
Publisher : IKIP Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22460/ceria.v4i4.p%p

Abstract

Every child has an expert in playing diverse music,  diversity which is the intelligence given by Allah SWT. Musical intelligence is an intelligence that needs to be developed since childhood. The purpose of this article is to find out the activities of children in improving musical intelligence through angklung music playing skills in PAUD institutions, namely TK Islam An-Nisa. This research uses a descriptive qualitative method by collecting information about problems in the child and school environment. So the researchers described how the learning process and focused on the learners. Data collection techniques with observation, interviews, and documentation. The subjects in the study consisted of principals, teachers, angklung trainers, and 23 female students.  Analysis techniques in this research using interactive analysis, namely using data collection, data reduction, presentation of data and final results will be described clearly and validly. The results of research on the development of children's musical intelligence can be concluded that from the first meeting to the next meeting with the application of a development playing angklung music can increase the musical intelligence of children in group A in An-Nisa Islamic Kindergarten. Seen at the time when children can create a work of art through musical instruments angklung.Setiap anak mempunyai keahlian dalam bermain musik yang beragam, keberagaman yang merupakan kecerdasan yang diberi oleh Allah SWT. Kecerdasan musikal menjadi kecerdasan yang perlu dikembangkan sejak kecil. Adapun tujuan dalam artikel ini untuk mengetahui aktivitas anak dalam meningkatkan kecerdasan musikal melalui keterampilan bermain musik angklung di lembaga PAUD yaitu TK Islam An-Nisa. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan mengumpulkan informasi tentang permasalahan yang ada dalam lingkungan anak dan sekolah. Maka peneliti mendeskriptifkan bagaimana proses pembelajarannya dan fokus ke peserta didik. Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Subjek dalam penelitian terdiri dari kepala sekolah, guru, pelatih angklung dan anak berjumlah 23 orang peserta didik perempuan. Teknik analisis pada penelitian ini menggunakan analisis interaktif, yaitu dengan cara pengumpulan data, reduksi data, penyajian data serta hasil akhir akan dideskriptifkan dengan jelas dan valid. Hasil penelitian perkembangan kecerdasan musikal anak dapat disimpulkan bahwa pada pertemuan pertama ke pertemuan selanjutnya dengan penerapan keterampilan bermain musik angklung dapat meningkatkan kecerdasan musikal anak pada kelompok A di TK Islam An-Nisa. Terlihat pada saat anak dapat menciptakan suatu karya seni melalui alat musik angklung.
PENGEMBANGAN LITERASI SAINS UNTUK ANAK USIA DINI KELOMPOK B Sharina Munggaraning Westhisi; Ayu Rissa Atika; Ifat Fatimah Zahro
Tunas Siliwangi Vol 6, No 1 (2020): Vol 6 No 1, APRIL 2020
Publisher : IKIP Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22460/ts.v6i1p%p.1491

Abstract

Revolusi industri 4.0 membawa dampak besar di berbagai sektor, seperti sosial, budaya, dan lingkungan. Salah satu contoh dampak terhadap lingkungan yaitu pencemaran, yang hingga gini masih menjadi problematik di kalangan masyarakat. Hal ini disebabkan kurangnya kesadarpahaman akan fenomena alam dan sains. Oleh karena itu, pembelajaran sains melalui kegiatan literasi sains menjadi penting, terutaman di ruang lingkup Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Artikel ini bertujuan menelaah pengembangan literasi sains di lingkungan PAUD dan mendeskripiskan bagaiamana pengembangan pembelajaran sains di PAUD. Penelitian ini merupakan kualitatif deskriptif  yang melibatkan 2 pendidik dan 15 siswa dengan rentang usia 5-6 tahun. Prosedur penelitian melalui perencanaan, pelaksanaan, analisis data dan evaluasi. Pengembangan sains yang dilakukan melalui beberapa tahapan sains yakni, mengamati, menggolongkan, menerapkan, menggunakan alat, merencanakan percobaan, mengkomunikasikan dan mengajukkan pertanyaan. Materi yang dikembangkan meliputi anak usia dini mulai mengamati berbagai fenomena alam dan sains di lingkungan sekitar. Menggolongkan benda-benda alam di lingkungan, menggunakan alat dan merencanakan percobaan kejadian alam serta mengkomunikasikan dan mengajukkan pertanyaan tentang fenomena alam dan sains yang ada dilingkungan sekitar melalui metode eksperimen. Faktor pendorong meliputi; kompetensi guru, media pembelajaran, dan kegiatan yang inovatif. Diharapkan pengembangan literasi sains juga dapat mengembangkan berfikir ilmiah pada anak usia dini melalui metode-metode yang lain.
PERSEPSI ORANG TUA TERHADAP LAYANAN GURU LAKI-LAKI DAN GURU PEREMPUAN DI TAMAN KANAK-KANAK ayu rissa atika; yayu mega purnamasari
Tunas Siliwangi Vol 5, No 2 (2019): VOL 5 NO 2, OKTOBER 2019
Publisher : IKIP Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22460/ts.v5i2p84-92.1532

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kepercayaan orang tua yang memiliki anak usia dini terhadap layanan guru laki-laki dan guru perempuan di Indonesia. Angket digunakan sebagai alat pengumpulan data , sampel sebanyak 140 orang tua yang terdiri dari 70 ayah dan 70 ibu pada pendidikan anak usia dini di kabupaten Purbalingga. Dalam analisis statistik dilakukan melalui uji non parametrik man withney dan distribusi frekuensi. Temuan penelitian ini mengungkapkan bahwa terdapat perbedaan pendapat yang signifikan antara guru laki-laki dan guru perempuan. Mayoritas orang tua lebih percaya apabila anaknya dilayani oleh guru perempuan, hal tersebut dilihat dari perhatian, bersikap adil terhadap anak, hubungan yang baik dengan anak, komunikasi yang efektif, kreatif dalam pembelajaran, tanggung jawab, pengembangan potensi serta kode etik guru perempuan lebih baik daripada guru laki-laki. Temuan lainnya bahwa laki-laki mulai diterima oleh orang tua dalam pendidikan anak usia dini.Kata kunci : guru laki-laki, guru perempuan, pendidikan anak usia dini, kepercayaan orang tua
Strategi Pembelajaran Literasi Sains Untuk Anak Usia Dini Ifat Fatimah Zahro; Ayu Rissa Atika; Sharina Munggaraning Westhisi
Jurnal Ilmiah POTENSIA Vol 4, No 2 (2019): JULI
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (668.406 KB) | DOI: 10.33369/jip.4.2.121-130

Abstract

Berdasarkan ilmu pengetahuan, literasi harus menjadi pijakan awal untuk mengembangkan segala aspek-aspek perkembangan sehingga literasi dapat terintegrasi dengan kegiatan pembelajaran. Tujuan penulisan  ini untuk mengetahui strategi pembelajaran literasi sains anak usia dini  guna memperoleh gambaran dan menganalisa dari perencanaan, pelaksanaan dan penilaian. Metode yang  digunakan artikel ini adalah studi literatur,  untuk persiapan awal dalam menyusun kerangka penelitian. Berdasarkan hasil penelitian sebelumnya diperoleh bahwa keberhasilan pembelajaran literasi sains dapat dilihat apabila peserta didik memahami apa yang dipelajari serta dapat mengaplikasikannya dalam menyelesaikan pelbagai kehidupan sehari-hari. Hasil penelitian tentang  strategi pembelajaran literasi menyatakan penerapan strategi pembelajaran literasi sains pada pendidikan anak usia dini dimulai dari perencanaan yaitu memutuskan tujuan pembelajaran, menentukan material, dan setting lingkungan. Pelaksanaan ditunjang dengan media pembelajaran serta evaluasi dilakukan sesuai indikator perkembangan.
PENINGKATAN KOMPETENSI GURU MELALUI SEMINAR ONLINE SUMBER BELAJAR DI MASA PANDEMI COVID-19 Ayu Rissa Atika; Ifat Fatimah Zahro
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 5, No 2 (2021): April
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1555.64 KB) | DOI: 10.31764/jmm.v5i2.4085

Abstract

Abstrak: Covid-19 melanda Indonesia lebih dari satu tahun. Banyak sektor di Indonesia yang terdampak akibat hal tersebut, termasuk sektor pendidikan. Langkah yang telah dilakukan oleh Mentri Pendidikan Indonesia ialah mengganti metode pembelajaran menjadi pembelajaran melalui jarak jauh. Pada pendidikan anak usia dini belajar dari rumah secara online sendiri menjadi suatu kesulitan untuk pendidik dalam pemilihan sumber belajar. Tujuan utama dilakukan seminar online ini untuk membantu pendidik PAUD/TK berinovasi dalam pembelajaran dengan memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar. Hal tersebut yang mendasari diadakannya seminar online Inovasi pemanfaatan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar dalam pembelajaran anak usia dini untuk pendidik paud di Kecamatan Mrebet, Kabupaten Purbalingga Jawa Tengah. Pelaksanaan dilakukan secara daring melalui aplikasi zoom yang di ikuti oleh 40 Guru. Hasil dari kegiatan ini pendidik memiliki strategi untuk melakukan inovasi kegiatan pembelajaraan dengan memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar. Guru dapat memaksimalkan kegiatan belajar dirumah dengan pembelajaran yang inovatif dan menyenangkan guna tercapainya capaian perkembangan walaupun dilakukan secara Daring. Abstract:  Covid-19 has hit Indonesia for more than a year. Many sectors in Indonesia are affected by this, including the education sector. The steps that have been taken by the Indonesian Ministry of Education are changing the learning method to distance learning. In early childhood education learning from home online itself becomes a difficulty for educators in choosing learning resources. The main objective of this online seminar is to help PAUD / Kindergarten educators innovate in learning by utilizing the surrounding environment as a learning resource. This is what underlies the holding of an online seminar on innovation in the use of the surrounding environment as a learning resource in early childhood learning for paud educators in Mrebet District, Purbalingga Regency, Central Java. The implementation was carried out online through the zoom application which was followed by 40 teachers. The result of this activity, educators have a strategy to innovate learning activities by utilizing the surrounding environment as a learning resource. Teachers can maximize learning activities at home with innovative and fun learning in order to achieve developmental achievements even though it is done online.
FOLKLOR SUNDA UNTUK PENINGKATAN KARAKTER PEDULI SOSIAL ANAK USIA 5-6 TA HUN Yayu Mega Purnamasari; Ayu Rissa Atika
CERIA (Cerdas Energik Responsif Inovatif Adaptif) Vol 5, No 3 (2022): Volume 5 Nomor 3, Mei 2022
Publisher : IKIP Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22460/ceria.v5i3.10655

Abstract

Social care is needed in a social environment to create a harmonious, respectful and empathetic community environment. The inculcation of social care characters needs to be introduced and taught from an early age so that children can understand differences with others and have concern. Instilling social care characters can be done in various ways, although the delivery needs to be done carefully, considering that the middle child is in the concrete preoperational phase so that the delivery needs to be simplified, one of which is through Sundanese folklore . This study aims to determine the effectiveness of Sundanese folklore to improve the social care character of children aged 5-6 years. The method used is quasi-experimentalwith pretest - posttest control group design. The population in this study were children aged 5-6 years in Tasikmalaya, using a sample of 30 children. samples were taken using purposive sampling technique. The data collection technique was through interviews and observations of social care characters, while data analysis used the homogeneity test, normality test, t-test with a significance level of 0.05. The results of this study indicate that Sundanese folklore iseffective in improving the social care character of children aged 5-6 years.Peduli sosial diperlukan dalam lingkungan sosial untuk menciptakan lingkungan masyarakat yang harmonis, saling menghargai dan memiliki empati. Penanaman karakter peduli sosial perlu dikenalkan dan diajarkan sejak dini agar anak dapat memahami perbedaan dengan orang lain serta memiliki kepedulian. Karakter peduli sosial dapat ditanamkan melalui berbagai cara, salah satunya melalui folklore sunda. Penelitian ini bertujan untuk mengetahui tingkat efektivitas folklore sunda untuk meningkatkan karakter peduli sosial anak usia 5-6 tahun. Metode yang digunakan yakni quasi eksperimen dengan pretest-postest control group design. Populasi dalam penelitian ini adalah anak berusia 5-6 tahun di Tasikmalaya, dengan menggunakan sampel sebanyak 30 anak. sampel diambil menggunakan teknik purposive sampling. Pengumpulan data melalui observasi karakter peduli sosial, adapun analisis data menggunakan uji homogenitasm uji normalitas, t-test dengan tingkat signifikansi 0,05. Penelitian ini menunjukan bahwa folklore sunda efektif untuk meningkatkan karakter peduli sosial anak usia 5-6 tahun.
PEMANFAATAN TEKNOLOGI PADA KEGIATAN EKSPLORASI UNTUK ANAK USIA DINI Ela Nurlaela; Ayu Rissa Atika
CERIA (Cerdas Energik Responsif Inovatif Adaptif) Vol 4, No 6 (2021): Volume 4 Nomor 6, November 2021
Publisher : IKIP Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22460/ceria.v4i6.p%p

Abstract

Currently, technology and science have developed rapidly. Even in the world of education, information and communication spread rapidly. This is a sign that is entering the era of modernization. So this pandemic requires educators to be able to make meaningful learning for children by utilizing types of information and communication technology such as devices, especially for early childhood where at that age is to play and exploration. The formulation of the problem here is how to use technology in exploration activities for children. The various characteristics of children, the queues of children that have not lasted long are a challenge in the use of technology in this exploration activity. This study to determine about benefits of technology in learning exploration activities for children. Descriptive is the method used and qualitative is the approach used in this study. Observation, interview, and documentation are data collection techniques used. The narrative analysis technique was used in this research. The research location was carried out at Paud Nurul Ilmi Ban-dung. The result is that teachers can take advantage of technology in exploration activities for children. Thus the conclusion of this study is about the use of technology to make a variety of meaningful activities through exploration activities in early childhood.Saat ini teknologi dan ilmu pengetahuan sudah berkembang dengan pesat. Dalam dunia Pendidikan pun, jenis teknologi menyebar secara cepat didalamnya. Hal itu sebagai tanda bahwa saat ini kita sudah memasuki era modernisasi. Maka pandemi ini menuntut para pendidik untuk dapat membuat sebuah pembelajaran yang bermakna untuk anak dengan memanfaatkan jenis teknologi yaitu tik seperti gawai terutama pada anak usia dini dimana pada usia tersebut adalah usia bermain dan ekploratif. Rumusan masalah disini adalah bagaimana pemanfaatan teknologi pada kegiatan eksplorasi untuk anak. Beragamnya karakteristik anak, antrensi anak yang belum bertahan lama menjadi tantangan dalam pemanfaatan teknologi pada kegiatan eksplorasi ini. Mengetahui manfaat teknologi dalam sebuah pembelajaran pada kegiatan eksplorasi untuk anak merupakan tujuan dari penelitian ini. Deskriptif adalah metode yang digunakan dan kualitatif adalah pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini. Observasi, wawancara dan dokumentasi adalah Teknik pengumpulan data yang digunakan. Teknik analisis naratif digunakan dalam penelitian ini. Lokasi penelitian dilaksanakan di Paud Nurul Ilmi Bandung. Hasilnya adalah guru dapat memanfaatkan teknologi pada kegiatan eksplorasi untuk anak. Dengan demikian kesimpulan dari penelitian ini adalah mengenai pemanfaatan teknologi untuk membuat variasi kegiatan yang bermakna melalui kegiatan eksplorasi pada anak usia dini.