Claim Missing Document
Check
Articles

Found 37 Documents
Search

PERMAINAN GERAK DAN LAGU UNTUK MENINGKATKAN KECERDASAN EMOSI ANAK USIA DINI DI TK KEMALA BHAYANGKARI 47 rusniawati, wiwin; rosmiati, ikah; santana, fifiet dwi tresna; windarsih, chandra asri
CERIA (Cerdas Energik Responsif Inovatif Adaptif) Vol 3, No 1 (2020): Volume 3 Nomor 1, Januari 2020
Publisher : IKIP Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (54.016 KB) | DOI: 10.22460/ceria.v3i1.p%p

Abstract

Penelitian ini bertujuuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan : 1). kondisi  objektif  gerak dan lagu anak-anak sebelum mengikuti proses pembelajaran gerak dan lagu. 2). proses penerapan pembelajaran gerak dan lagu  untuk meningkatkan kecerdasan emosi anak. 3). Kecerdasan  anak  setelah diterapkan gerak dan lagu tersebut. 4). Mengetahui berbagai faktor pendorong dan penghambat penggunaan gerak dan lagu untuk meningkatkan kecerdasan emosi anak usia dini. Metode penelitian ini dilaksanakan dengan pendekatan penelitian kualitatif. Hasil dalam penulisan diungkapkan : 1). Kondisi awal meningkatkan kecedasan emosi anak oleh guru relatif masih konvensional, hanya dilakukan dengan olah raga dan permainan yang ada. 2). penerapan gerak dan lagu ditempuh melalui tahap-tahap pelaksanaan seperti tahap-tahapan menyusun RPPH pelaksanaan yang terpecah 3 tahap : Inti kegiatan, kegiatan akhir, refleksi kegiatan. 3) Kecerdasan emosi anak pada umumnya terutama bila mulai menggerakkan badan dan koordinasi tangan kaki dan kepala dengan lentur diperlukan latihan, konsentrasi, berfikir kreatif walaupun masih ditemukan sebagian kecil anak yang menunjukkan kadar partisipasi gerak dan lagu. 4). Masih ditemukan kesulitan pada faktor pendorong dan pendukung yakni penataan ruangan yang tidak efektif, cara guru di dalam kegiatan kurang menarik sehingga anak kurang berminat dalam pembelajaran. Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan, kegiatan pembelajaran dengan  penerapan  gerak dan lagu  sangat  berdampak  terhadap  peningkatkan  kecerdasan emosi anak. 
PEMANFAATAN LIMBAH BOTOL UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK Marwati, Marwati; Nurhayati, Sri; Windarsih, Chandra Asri
CERIA (Cerdas Energik Responsif Inovatif Adaptif) Vol 3, No 2 (2020): Volume 3 Nomor 2, Maret 2020
Publisher : IKIP Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22460/ceria.v3i2.p%p

Abstract

The principle of the learning process of children with medium media intermediaries easy, inexpensive and stimulating creativity is very diverse. Child creativity is born with various abilities to bring out imaginative ideas. The child is faced with real media. Smart and creative children are not only formed from birth but need direction, for example, to give a stimulus that can develop his imagination ideas and emerge child creativity. Utilization of plastic bottle waste is one of the activities to improve creativity. This research aims to increase the child's copyright through bottle waste media. Research with PTK method is conducted in group A TKIT Al Fidaa Kabupaten Bekasi. The results explained that the utilization of bottle waste encourages increased creativity of group A. Waste bottles can be a media source of learning in KINDERGARTEN. In addition to inexpensive, easy can also foster a process of creativity and innovation for teachers to Teaching and learning activities in the classroom.Prinsip proses belajar anak  dengan perantara media belajar yang mudah, murah dan merangsang kreativitas sangat beragam. Kreativitas anak terlahir dengan berbagai kemampuannya mengeluarkan ide-ide yang imajinatif. Anak dihadapkan pada media yang nyata. Anak yang cerdas serta kreatif tidak hanya terbentuk dari lahirnya saja, melainkan perlu pengarahan, contohnya memberi rangsangan yang dapat mengembangkan ide-ide imajinasinya dan muncul kreativitas anak. Pemanfaatan limbah berbahan botol plastik adalah salah satunya kegiatan untuk meningkatkan kreativitas. Penelitian ini bertujuan yaitu meningkatnya daya cipta anak melalui media limbah botol. Penelitian dengan metode PTK ini dilakukan di Kelompok A TKIT Al Fidaa Kabupaten Bekasi. Hasil penelitian menjelaskan bahwa pemanfaatan limbah botol mendorong peningkatan kreativitas siswa kelompok A. Limbah botol dapat menjadi sumber media  belajar di TK. Selain murah, mudah juga  dapat menumbuhkan proses kreativitas serta inovasi  bagi guru untuk melakukan proses kegiatan belajar mengajarnya di kelas.
PENERAPAN KONSEP EDUTAINMENT DALAM MENINGKATKAN KREATIVITAS BERMAIN SAMBIL BELAJAR PENDIDIKAN ANAK USIA DINI Rustam, Dani Sandita; Windarsih, Chandra Asri
CERIA (Cerdas Energik Responsif Inovatif Adaptif) Vol 4, No 1 (2021): Volume 4 Nomor 1, Januari 2021
Publisher : IKIP Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22460/ceria.v4i1.p%p

Abstract

In learning the edutainment method in building creativity while playing in the paud age group 5-6 years. Based on the phenomena that researchers found in the field, it was found that in building play creativity while learning by using the edutainment method, it can enhance children's creative power while playing. Play activities can be in the form of APE that has been provided by the school or from the findings of children in the environment around the school. This study aims to determine the effect of the edutainment method on the creativity of early childhood aged 5-6 years through beramin. Play creativity research data obtained by researchers by observation, interviews and documentation. Through qualitative descriptive research. This study involved 8 children who were vulnerable aged 5-6 years and educators in Al-Manar PAUD. This research use desciptive qualitative approach. The results of this study describe the increase in children's creativity in playing while learning. This research is expected to be able to provide a reference for educators to stimulate children in order to practice children's play creativity with what children find in the surrounding environment.Metode pembelajaran edutainment bertujuan untuk meningkatkan kreativitas  bermain sambil belajar di paud kelompok usia 5-6 tahun. Berdasarkan fenomena yang peneliti temukan di lapangan, diperoleh bahwa dalam membangun kreativitas bermain sambil belajar dengan menggunakan metode edutainment, dapat meningkatkan daya kreatif anak saat sedang bermain. Kegiatan bermain dapat berupa alat peraga edukatif (APE)yang telah di sediakan sekolah atau dari hasil temuan anak di lingkungan sekitar sekolah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh metode edutainment terhadap kreativitas dan bermain sambil belajar di paud kelompok usia 5-6 tahun melalui bermain. Data yang diperoleh peneliti yaitu dengan cara observasi, wawancara dan dokumentasi. Dengan menggunakan penelitian deskriptif kualitatif dengan melibatkan anak yang berjumlah 8 orang yang memiliki rentang usia 5-6 Tahun dan tenaga pendidik yang ada di PAUD Al-Manar. Penelitian ini menggunakan metode edutainment teknik analisis deskriftif kualitatif, adalah menganalisis, menggambarkan, dan meringkas berbagai kondisi, situasi dari berbagai data yang dikumpulkan berupa hasil wawacara atau pengamatan mengnai masalah yang diteliti yang terjadi di lapangan, menurut Braun & Clarke (dalam Heriyanto, 2019). Hasil penelitian ini mendeskripsikan peningkatan kreativitas anak dalam bermain sambil belajar. Penelitian ini diharapkan mampu memberikan referensi bagi pendidik untuk menstimulus anak guna melatih kreativitas bermain anak dengan apa yang anak temukan di lingkungan sekitar.
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL LAMBANG BILANGAN MELALUI PERMAINAN TRADISIONAL ENGKLEK DI TK KARTIKA XIX-43 CIMAHI Suryaningsih, Tini; Suryana, T Effendy; Windarsih, Chandra Asri
CERIA (Cerdas Energik Responsif Inovatif Adaptif) Vol 4, No 2 (2021): Volume 4 Nomor 2, Maret 2021
Publisher : IKIP Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22460/ceria.v4i2.p%p

Abstract

The unique individual child is believed to be an absolute character. The number of developmental achievements that children must master requires parents and teachers to play a high role in it. Cognitive is the main aspect of child development because cognitive can affect other abilities. The recognition of number symbols is one of the cognitive indicators. The problem that was found was that the child did not know the symbol of the number well and was often confused. Engklek as a traditional category game is used as learning in providing stimulus. Classroom Action Research (CAR) was used in this study. The research subjects used were children of group A aged 4-5 years with a total of 13 people and class teachers. Data obtained through observation, interviews, and documentation. The data analysis used was descriptive qualitative analysis. Research shows that the crank is successful in improving the recognition of number symbols in children. The teacher plays a role in encouraging children's ability to recognize number symbols. The achievement at each stage was 0% during the initial pre-action observation, 8% in the first cycle, 31% in the second cycle, and 77% in the third cycle. This crank is considered adequate to be applied as a learning activity because it provides many benefits. Children can recognize the symbols and sequence of numbers, count, and recognize the logarithmic form of the crank.Individu anak yang unik diyakini sebagai karakter mutlak. Banyaknya capaian perkembangan yang harus anak kuasai menuntut orang tua maupun guru memberikan peranan tinggi di dalamnya. Kognitif menjadi aspek pokok dalam tumbuh kembang anak karena kognitif dapat mempengaruhi kemampuan-kemampuan lainnya. Pengenalan lambang bilangan adalah salah satu dari indikator kognitif. Permasalahan yang ditemukan adalah anak belum mengenal lambang bilangan secara baik dan masih sering tertukar. Engklek sebagai permainan kategori tradisional dijadikan pembelajaran dalam pemberian stimulus.Metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) digunakan dalam penelitian ini. Subjek penelitian yang digunakan adalah anak kelompok A usia 4-5 tahun dengan jumlah 13 orang dan guru kelas. Data diperoleh melalui observasi, wawancara dan dokumentasi.Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif. Penelitian menunjukkan bahwa engklek berhasil meningkatkan pengenalan lambang bilangan pada anak.Guru memegang peran dalam mendorong kemampuan anak mengenal lambang bilangan. Pencapaian pada setiap tahap adalah 0% saat observasi awal pratindakan, 8% pada siklus I,  31% pada siklus II dan 77% pada siklus III. Dengan ini engklek dianggap memadai untuk diterapkan sebagai kegiatan pembelajaran karena memberi banyak manfaat. Anak dapat mengenal lambang dan urutan bilangan, membilang, serta mengenal bentuk logaritma dari engklek.
IMPLEMENTASI METODE PHONICS DALAM PENGENALAN BAHASA INGGRIS DAN MEMBACA PERMULAAN ANAK USIA DINI Rahwati, Siti; Windarsih, Chandra Asri
CERIA (Cerdas Energik Responsif Inovatif Adaptif) Vol 4, No 1 (2021): Volume 4 Nomor 1, Januari 2021
Publisher : IKIP Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Now, much early childhood education uses English as the language of instruction in the teaching and learning process. The introduction of English using the phonics method in early childhood at the Starbright Learning Centre, very helpful for learning to begin with and the introduction of English. There are four aspects that support this period including listening, reading, speaking, and writing. Telling stories using English really helps vocabulary and improve communication by speaking English. The phonics method is a method for introducing symbols from the alphabet letters Aa through Zz by using sounds. Because the vocabulary and reading of early childhood English are still lacking so researchers do a fun way in an effort to learn English and read the beginning using the phonics method. This research uses the descriptive analysis method to describe through data or samples that have been collected. Data collection through observation and interviews with teachers. Data analysis using checklist data,  and the conclusion that there is a need for the implementation of the phonics method is very effective for the introduction of English and reading at the beginning of early childhood at the Starbright Learning Centre.Sekarang ini banyak pendidikan usia dini yang menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar dalam proses belajar-mengajar. Pengenalan bahasa Inggris dengan menggunakan metode phonics pada anak usia dini di Starbright Learning Centre, sangat membantu untuk pembelajaran membaca permulaan dan pengenalan bahasa Inggris. Terdapat empat aspek yang menunjang metode ini diantaranya: menyimak, berbicara, membaca dan menulis. Bercerita dengan menggunakan Bahasa Inggris sangat membantu anak usia dini untuk menambah kosa kata dan meningkatkan komunikasi dengan berbahasa inggris. Metode phonicsmerupakan metode untuk mengenalkan simbol-simbol huruf alfabet Aa sampai Zz dengan menggunakan bunyi. Dikarenakan kosa kata dan membaca bahasa Inggris anak usia dini masih kurang  sehingga peneliti melakukan cara yang menyenangkan dalam upaya pembelajaran bahasa Inggris dan membaca permulaan dengan menggunakan metode Phonics. Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif kualitatif. Pengumpulan data melalui wawancara, observasi dan menggunakan instrumen dengan bentuk checklist analisa yang digunakan merupakan pendekatan grounded teory karena prosedur kerjanya yang dirancang secara cermat sehingga memenuhi kriteria metode ilmiah, dan bisa dibuktikan. kesimpulan bahwa peserta didik sangat memahami dengan penggunaan metode phonics karena rata-rata mereka menguasai pembelajaran dengan mastered. Implementasi metode phonics sangat efektif dalam pengenalan bahasa Inggris dan membaca permulaan Anak Usia Dini di Starbright Learning Centre.
MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR MELALUI KEGIATAN TARI BURUNG KUTILANG ANAK USIA DINI KELOMPOK B Mei, Yuliana; Windarsih, Chandra Asri
CERIA (Cerdas Energik Responsif Inovatif Adaptif) Vol 4, No 5 (2021): Volume 4 Nomor 5, September 2021
Publisher : IKIP Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22460/ceria.v4i5.p%p

Abstract

This study aims to determine gross motor skills through the activity of finch dance in early childhood in group B TK Kartika XIX-43 Brigif. The study was conducted on 9 children in group B aged 5-6 years. This study used the descriptive qualitative method. Each meeting consists of several stages, namely: planning, implementation, results, and evaluation. The techniques used in this research are observation, interview, and documentation. The analysis technique used in this research is reduction data, display data, conclusion data, and verification. From the results of the study, it can be concluded that at the first meeting, no children received sticker 1. 2 children received sticker 2, namely, the children were agile and active in moving their heads, hands, body, and feet. 4 children get sticker 3, namely the child can balance in changing positions properly. Next, 3 children got stickers 4. At the second meeting, the number of children who got sticker 1 was gone. Furthermore, the number of children who received sticker 2, namely 1 person, who received sticker 3 amounted to 2 people, and who received sticker 4 amounted to 6 children. The results of this study show the progress of children's development that we can see from the average number. The gross motor skills of each child can improve until the last meeting.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan motorik kasar melalui kegiatan tari burung kutilang pada anak usia dini di kelompok B TK Kartika XIX-43 Brigif. Penelitian dilakukan pada 9 orang anak kelompok B usia 5-6 tahun. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Setiap pertemuan terdiri dari beberapa tahapan, yaitu: perencanaan, pelaksanaan, hasil, dan evaluasi. Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknis analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah data reduksi, data display, data kesimpulan, dan verifikasi. Dari hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa dipertemuan pertama, sudah tidak ada anak yang mendapatkan stiker 1. Terdapat 2 anak yang mendapatkan stiker 2, yaitu, anak lincah dan aktif dalam menggerakan kepala, tangan, badan dan kaki. Terdapat 4 anak yang mendapat stiker 3, yaitu anak mampu melakukan keseimbangan dalam pergantian posisi dengan baik. Selanjutnya, 3 anak mendapat stiker 4. Dipertemuan kedua, jumlah anak yang mendapat stiker 1 sudah tidak ada. Selanjutnya, jumlah anak yang mendapat stiker 2, yaitu 1 orang, yang mendapat stiker 3 berjumlah 2 orang, dan yang mendapat stiker 4 berjumlah 6 orang anak. Hasil dari penelitian ini, menunjukan kemajuan perkembangan anak yang bisa kita lihat dari jumlah rata-rata. Kemampuan motorik kasar setiap anak dapat meningkat hingga pertemuan terakhir.
UPAYA MENINGKATKAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PAUD MELALUI PENYELENGGARAAN PROGRAM INKLUSIF DI TK AISYIYAH II CIMAHI sutriawati, Sri; Windarsih, Chandra Asri
CERIA (Cerdas Energik Responsif Inovatif Adaptif) Vol 2, No 4 (2019): Volume 2 Nomor 4, Juli 2019
Publisher : IKIP Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (653.705 KB) | DOI: 10.22460/ceria.v2i4.p122-132

Abstract

Inclusive education is one of the non-discriminatory education reforms, equating basic rights to change the system from segregation to integration. Efforts to improve and readiness of professional teachers need concrete actions that can support the implementation of inclusive programs in PAUD. Formation and development of professional attitudes through training programs, training, TOT, workshops, lectures, seminars and development of early childhood teachers. The problem is "how the institution attempts to improve the professional competence of PAUD teachers through the implementation of an inclusive program at TK Aisysyiyah II Cimahi". The method used in this research is descriptive method with the consideration that this method is a method of research by describing events that exist in the present or that are happening. Professionalism competencies carried out are with knowledge, understanding, abilities, values, attitudes and interests without forgetting the student domain, content, instruction, assessment, learning environment, collaboration, and professionalism. Having professional competence can provide an opportunity for inclusive children to develop optimally. The shortcomings in handling that are not yet uniform, material that has not been focused, have not modified the personal curriculum still together, and there is still limited knowledge about inclusive children.        Pendidikan inklusif merupakan salah satu reformasi pendidikan yang nondiskriminatif, menyamakan hak-hak dasar merubah sistem dari segregasi menjadi integrasi. Upaya meningkatkan dan kesiapan guru yang profesional perlu adanya tindakan nyata yang dapat mendukung terselenggaranya program inklusif di PAUD. Pembentukan dan pengembangan sikap professional tersebut melalui program pelatihan, diklat, TOT, workshop, saresehan, seminar dan pengembangan guru PAUD. Permasalahannya “ bagaimana upaya lembaga dalam meningkatkan kompetensi profesional guru PAUD melalui penyelenggaraan program inklusif di TK Aisysyiyah II Cimahi”. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pertimbangan bahwa metode ini merupakan cara penelitian dengan menggambarkan peristiwa yang ada pada masa sekarang atau yang sedang terjadi. Kompetensi profesionalisme yang dilakukan adalah dengan pengetahuan, pemahaman, kemampuan, nilai, sikap dan minat tanpa melupakan domain student, contant, instruction, assesment, learning environment, collaboration, dan profesionalism. Dengan memiliki kompetensi yang profesional dapat memberikan kesempatan kepada anak inklusif kemandiriannya berkembang optimal. Adapun kekurangannya dalam penanganan yang belum seragam, materi yang belum terfokus, belum memodifikasi kurikulum personal masih bersamaan, dan masih terbatasnya pengetahuan tentang anak inklusif.
IMPLEMENTASI METODE BERMAIN PERAN DALAM MENGEMBANGKAN SIKAP PROSOSIAL ANAK USIA DINI PADA MASA PEMBELAJARAN JARAK JAUH Rohmah, Siti; Windarsih, Chandra Asri; Alam, Syah Khalif
CERIA (Cerdas Energik Responsif Inovatif Adaptif) Vol 4, No 6 (2021): Volume 4 Nomor 6, November 2021
Publisher : IKIP Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22460/ceria.v4i6.p%p

Abstract

This study aims to describe the implementation and results of learning during the Distance Learning period using the role-playing method that can develop children's prosocial attitudes. This research was conducted at SPS Asa Ayoso in the 2020-2021 school year. The focus of this research is to develop children's prosocial attitudes towards other people and the environment around them so that children's prosocial attitudes can develop. This study used a qualitative descriptive method with the research subjects of group B children totaling 12 children at SPS Asa Ayoso. Data collection techniques in this study are observation, interviews and documentation, data analysis used in the form of data reduction activities, data display, and concluding. The results of this study indicate that after carrying out learning activities using role-playing methods, children's prosocial attitudes can develop. By playing the roles of doctors, sellers, and buyers, mothers who are cooking are implemented according to the learning theme in the group method. In addition, it was found that using the role-playing method can develop a willingness to share, want to help, and be able to cooperate with children as part of a prosocial attitude.Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan implementasidan hasil dari pembelajaran pada masaPembelajaran Jarak Jauh (PJJ) dengan menggunakan metode bermain peran yang dapat mengembangkan sikap prososial anak, Penelitian ini dilaksanakan diSPS Asa Ayosotahun ajaran 2020-2021. Fokus penelitian ini adalah mengembangkan sikap prososial anakterhadap orang lain dan lingkungan sekitar anak, sehingga sikap prososial anak dapat berkembang. Penelitian ini menggunakan metode deskriftif kualitatif dengan subjek penelitian anak kelompok B yang berjumlah 12 anak di SPS Asa Ayoso. Teknik pengumpulan data dalam penilitian ini yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi, analisis data yang digunakan berupa aktivitas reduksi data, display data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa setelah melakukan kegiatan pembelajaran menggunakan metode bermain peran, sikap prososial anak dapat berkembang. Dengan bermain peran sebagai dokter, penjual dan pembeli, ibu yang sedang memasak yang diimplementasikan sesuai tema pembelajaran pada pada metode kelompok. Selain itu ditemukan bahwa dengan menggunakan metode bermain peran dapat mengembangkan sikap mau berbagi, mau menolong dan dapat bekerjasama pada anaksebagai bagian dari sikap prososial.
PENERAPAN METODE HOLISTIK INTEGRATIF DALAM MENINGKATKAN KECERDASAN INTERPERSONAL ANAK USIA DINI DI PURWAKARTA Dedah Jumiatin; Chandra Asri Windarsih; Agus Sumitra
Tunas Siliwangi Vol 6, No 2 (2020): VOL 6 NO 2, OKTOBER 2020
Publisher : IKIP Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22460/ts.v6i2p%p.1715

Abstract

Tantangan kehidupan modern semakin komplek mengharuskan para pendidik dan institusi pendidikan bekerja lebih keras menyiapkan generasi yang handal dan kompetitif. Di antara upaya yang sering dilakukan ialah menerapkan metode-metode pembelajaran baru, salah satunya metode holistik integratif dalam pendidikan anak usia dini. Ciri khas metode ini ialah menyentuh seluruh aspek perkembangan anak didik, menggunakan berbagai instrumen edukasi yang memungkinkan. Metode ini memungkinkan dipadukan dengan konsep Multiple Intelligence dari Howard Gardner untuk penguatan aspek-aspek kecerdasan anak, misalnya segi Interpersonal Intelligence-nya. Dalam penelitian pengabdian masyarakat terhadap anak usia dini di Purwakarta, kami peroleh hasil 85% anak mengalami peningkatan kecerdasan interpersonal. Rata-rata tingkat kecerdasan interpersonal anak, setelah mendapat perlakuan, mengalami peningkatan signifikan. Hal itu terlihat dari kemauan anak untuk bergaul, berkomunikasi, bekerjasama, memahami orang lain, serta sabar mengikuti aturan bersama yang diterapkan.
PEMBELAJARAN INTERAKTIF UNTUK MEMAHAMI BAHASA INGGRIS MELALUI BERNYANYI PADA ANAK USIA DINI Chandra Asri Windarsih
Tunas Siliwangi Vol 1, No 1 (2015): VOL 1 NO 2, OKTOBER 2015
Publisher : IKIP Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22460/ts.v1i1p63-72.92

Abstract

Pendidikan anak usia dini dilaksanakan sesuai dengan karakteristik dan aspek perkembangan anak agar anak usia dini dapat tumbuh dan berkembang sesuai dengan potensi yang dimilikinya secara maksimal. Hal ini diangkat sehubungan dengan kurang maksimalnya proses belajar mengajar di TAAM/RA ASSakinah dengan metode yang ada sekarang terutama bahasa Inggris untuk anak usia dini. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Metode pembelajaran interaktif bagaimana yang dapat meningkatkan pemahaman bahasa Inggrismelalui bernyanyi dirumahnya ataupun dilingkungannya bagi anak usia dini”. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui perencanaan, penerapan pembelajaran intraktif dalam memahami bahasa Inggris untuk anak usia dini, menetahui pendekatan ketrampilan faktor pendukung dan penghambat serta mengetahui evaluasi pembelajaran interaktif dalam bahasa Inggris melalui bernyanyi pada anak usia dini. Landasan teari yang dijadikan dasar dalam penelitian ini yaitu teori pembelajaran dari Djudju Sudjana: Pedoman Teknis Penyelenggaraan Direktorat PADU, 2001:10 dan Depdikbud, 1998:10 : Undang-Undang Republik Indonesianomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Pertanyaan penelitian adalah 1). Bagaimana perencanaan pembelajaran interaktif untuk memahami bahasa Inggris untuk anak usia dini? 2). Bagaimana penerapan pembelajaran interaktif untuk memahami bahasa inggrisuntuk anak usia dini? 3). Bagaimana pendekatan ketrampilan berbicara bahasa inggris, faktor pendukung dan faktor penghambat, dan 4). Bagaimana sistem evaluasi pembelajaran interaktif dalam bahasa inggris melalui bernyanyi pada anak usia dini ?. adapun metode yang digunakannya adalah metode kualitatif dengan studi kasus. Perencanaan yang dilaksanakan di TAAM/RA ASSakinah menggunakan kurikulum yang mengacu pada KTSP yang disesuaikandengan produk pengelola, dan Depag. Penerapannya ada empat tahapan yaitu persiapan, tahap pelaksanaan, penutup, dan follow up. Pendekatan ketrampilan adalah dengan ketrampilan menyimak dan berbicara, sedangkan faktor pendukungnya sumber daya manusia yang mumpuni, materi yang mudah dimengerti, lagu yang gampang diingat, ruang belajar, sumber belajar, media, fasilitas yang mendukung. Faktor penghambat kemampuan guruyang terbatasa,kurangnya waktu, sarana dan prasarana yang mesti ditingkatkan, terbatasnya lagu sederhana untuk anak berbahasa inggris, belum tersedianya laboratorium bahasa di tempat tersebut,sedangkan sistem evaluasi dengan evaluasi harian, evaluasi akhir, pretest dan post test. Kata Kunci: Pembelajaran interaktif, bahasa inggris, bernyanyi