Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN LEAFLET TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI Evi Purnama Sari; Syamsuriana Basri; Kasmawati Kasmawati
Binomial Vol 4 No 1 (2021): Jurnal Binomial
Publisher : Pendidikan Biologi FKIP Universitas Muslim Maros

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46918/bn.v4i1.835

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen yang bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh leaflet terhadap hasil belajar biologi siswa kelas X di SMAS Angkasa Maros. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain Nonequivalent Control Group Design. Teknik Pengambilan sampel yaitu purposive sampling dengan pertimbangan tertentu yakni kemampuan kognitif rata-rata yang sama sampel dalam penelitian ini adalah Kelas X MIA 3 terdiri dari 37 orang sebagai kelas eksperimen dan Kelas X MIA 4, terdiri dari 36 orang sebagai kelas kontrol. Data dianalisis menggunakan uji t independen untuk melihat pengaruh leaflet terhadap hasil belajar siswa Kelas X di SMAS Angkasa Maros pada materi perubahan lingkungan, limbah dan daur ulang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata nilai hasil belajar biologi siswa pada kelas eksperimen sebesar 90,15 lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol yang hanya mendapatkan nilai rata-rata sebesar 85,91. Berdasarkan hasil analisis SPSS Versi 25 uji t diperoleh nilai sig 2(tailed) 0,000 < 0,05 maka H0 di tolak dan H1 diterima. Sementara thitung > ttabel atau 5,031 > 1,99773 maka H0 ditolak dan H1 diterima yang berarti ada pengaruh yang signifikan penggunaan leaflet terhadap hasil belajar biologi siswa kelas X SMAS Angkasa Maros pada materi perubahan lingkungan, limbah dan daur ulang
Analisis Faktor Sosial Pemertahanan Bahasa Dentong di Kabupaten Maros Kasmawati; Fitrawahyudi
Jurnal Onoma: Pendidikan, Bahasa, dan Sastra Vol. 6 No. 2 (2020)
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30605/onoma.v6i2.380

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap faktor-faktor sosial penggunaan bahasa Dentong melaui indikator sikap bahasa pengguna bahasa, serta untuk mengetahui daya hidup bahasa maka akan dilakukan pengukuran daya hidup bahasa Dentong berdasarkan penggunaan bahasa pada usia dibawah 25 tahun (usia produktif bertahannya bahasa). Metode yang digunakan dalam penelitian ini yakni metode survei, observasi dan wawancara, metode survei menggunakan kuesioner digunakan untuk mengungkap faktor-faktor sosial penggunaan bahasa Dentong, sedangkan metode observasi dan wawancara digunakan untuk memproyeksi daya hidup bahasa Dentong. Analisis data yang digunakan yaitu analisis data secara bertahap melalui kegiatan reduksi data, model data (display data) dan penarikan/verifikasi kesimpulan. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pemertahanan bahasa Dentong berada dalam kategori baik, didasari atas persentase penggunaan bahasa pada seluruh kelompok usia sebesar 93% yang masih menggunakan bahasa Dentong dan penggunaan bahasa Dentong sebagai alat interaksi utama baik dalam komunikasi intrakeluarga, maupun antar keluarga.
Sikap Bahasa Masyarakat Dusun Mangento Desa Pattontongan Terhadap Penggunaan Bahasa Indonesia Kasmawati; Fitrawahyudi; Desy Sulung Saputri
Jurnal Onoma: Pendidikan, Bahasa, dan Sastra Vol. 7 No. 1 (2021)
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30605/onoma.v7i1.623

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan sikap bahasa masyarakat Dusun Mangento Desa Pattontongan terhadap penggunaan bahasa Indonesia. Permasalahan yang diteliti adalah bagaimana sikap bahasa masyarakat Dusun Mangento Desa Pattontongan terhadap penggunaan bahasa Indonesia. Subjek penelitian ini adalah masyarakat Dusun Mangento. Penelitian ini menggunakan metode penelitian gabungan (mixed methods) antara metode penelitian kualitatif dan kuantitatif. Tekhnik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, angket dan wawancara. Sampel dalam penelitian ini diambil 21% dari jumlah keseluruhan masyarakat Dusun Mangento Desa Pattontongan yang berjumlah 885 orang sehingga didapatkan hasil sebanyak 40 responden dijadikan sebagai sampel. Penelitian ini menggunakan teori ciri-ciri sikap bahasa yang dikemukakan oleh Garvin dan Mathiot, yaitu (1) kesetiaan bahasa, keinginan seseorang atau masyarakat dalam mendukung bahasa, untuk memelihara dan mempertahankan bahasa, bahkan kalau perlu mencegahnya dari pengaruh bahasa lain; (2) kebanggaan bahasa yaitu keyakinan terhadap bahasa yang tertanam pada diri seseorang untuk menjadikan bahasa tersebut sebagai identitas diri; (3) Kesadaran akan norma bahasa, suatu posisi/keadaan seseorang untuk patuh terhadap suatu aturan. Berdasarkan persentase angket sebesar 8,5% sangat setuju dan 34,5% setuju, jawaban ragu-ragu diperoleh sebesar 18%, tidak setuju sebesar 38% dan sangat tidak setuju sejumlah 1% serta hasil pengamatan dan wawancara yang dilakukan penulis menunjukkan bahwa sikap bahasa masyarakat Dusun Mangento Desa Pattontongan terhadap penggunaan bahasa Indonesia adalah negatif
Bentuk dan Makna Ritual Ma’nene’ To Sarani di Toraja Utara Haryeni Tamin; Hasan Hasan; Kasmawati Kasmawati; Indarwati Indarwati
Jurnal Onoma: Pendidikan, Bahasa, dan Sastra Vol. 7 No. 2 (2021)
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30605/onoma.v7i2.1300

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui dan menganalisis bentuk prosesi dan makna dari ritual ma’nene’ to Sarani di Kabupaten Toraja Utara. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Data dikumpulkan dengan metode observasi dengan menggunakan teknik catat dan wawancara (interview). Lokasi penelitian bertempat di kecamatan Denpina, kabupaten Toraja Utara, Sulawesi Selatan. Hasil penelitian menunjukkan beberapa ritual ma’nene’ to sarani yang dilakukan oleh masyarakat kecamatan Denpina, yaitu ma’bukka’ liang (membuka liang kuburan), ma’bawa pangan (membawa jenis makanan), masseroi (membersihkan), mangallo batang rabuk (menjemur jasad), ma’palobo (mengganti pembungkus),’ mangrapa (memasukkan kembali)’, dan ma’tutu’ liang (menutup liang kubur). Setiap prosesi yang dilakukan ini mengandung makna dan tujuan tertentu.
Bentuk dan Makna Ritual Mappacci pada Pernikahan Bangsawan Bugis (Studi Kasus di Desa Benteng Gantarang Kabupaten Bulukumba) Kasmawati Kasmawati; Indarwati Indarwati; Haryeni Tamin; Hasan Hasan
Jurnal Onoma: Pendidikan, Bahasa, dan Sastra Vol. 7 No. 2 (2021)
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30605/onoma.v7i2.1414

Abstract

Mapacci adalah salah satu dari sekian banyak ritual dalam pernikahan adat suku Bugis di Sulawesi Selatan. Ritual ini adalah upacara untuk membersihkan dan menyucikan diri bagi calon pengantin dari hal-hal yang tidak baik. Prosesi ini biasa dilaksanakan pada saat menjelang acara akad nikah keesokan harinya. Adat kebudayaan ini ditradisikan oleh masyarakat dan diyakini dapat membawa keberkahan dalam pernikahan hingga sampai sekarang. Penelitian ini difokuskan pada bentuk makna dalam ritual upacara adat mappacci. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif bertema budaya lokal. Data dikumpulkan dengan metode observasi, dengan teknik rekam, catat, dan wawancara. Data yang terkumpul kemudian dianalisis dengan menggunakan analisis secara deskriptif-kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada beberapa makna ritual dalam ritual mapacci pada pernikahan bangsawan Bugis di desa Benteng Gantarang kabupaten Bulukumba, yakni: kesucian hati calon mempelai menghadapi hari esok; harapan, yang dimaknai semoga pernikahan nanti akan berlangsung dengan langgeng (selamanya); doa dan restu dari para keluarga; makna agar calon mempelai kelak di kemudian hari dapat hidup bahagia seperti mereka yang meletakkan pacci di atas tangannya.
Penggunaan Hiperbola dalam Novel Ayat-Ayat Cinta Karya Habiburrahman El Shirazy Kasmawati Kasmawati
Jurnal Idiomatik: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 4 No 2 (2021): Jurnal Idiomatik
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Muslim Maros

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46918/idiomatik.v4i2.198

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan: bentuk hiperbola; jenis gaya bahasa hiperbola; dan efek penggunaan hiperbola yang terdapat dalam novel “Ayat-Ayat Cinta” Karya Habiburrahman El Shirazy terhadap pembaca. Metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah metode simak dengan teknik wawancara dan teknik catat yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara wawancara dan mencatat secara teliti objek yang diamati. Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan, didapatkan penggunaan gaya bahasa hiperbola dalam novel “ Ayat-Ayat Cinta” Karya Habiburrahman El- Shirazy yang berbentuk kata dan frasa. Jenis hiperbola yang digunakan dalam novel tersebut adalah gaya bahasa hiperbola kuantitatif dan gaya bahasa hiperbola kualitatif. Adapun efek dari penggunaan gaya bahasa tersebut bagi pembaca adalah memberikan efek estetik; memberi efek yang kuat bagi pembaca; membuat pembaca ikut terlibat dalam cerita yang disajikan; memunculkan rasa ingin tahu yang dalam bagi pembaca; membuat pembaca tertarik dengan novel tersebut.
Kemampuan Bahasa Daerah Usia 17-22 Tahun Fitrawahyudi Fitrawahyudi; Kasmawati Kasmawati
Jurnal Idiomatik: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 2 No 2 (2019): Jurnal Idiomatik
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Muslim Maros

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Unesco telah menetapkan tanggal 21 Februari sebagai peringatan hari Bahasa Ibu Internasional. Hal ini didasari atas perenungan terhadap kondisi bahasa-bahasa daerah di dunia yang telah banyak mengalami kepunahan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan bahasa daerah penutur usia 17-22 tahun dan memproyeksikan daya hidup bahasa daerah Bugis dan Makassar di Kabupaten Maros. Penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data berupa penyebaran kuesioner pada 200 orang responden yang kemudian dianalisis berdasarkan tahap reduksi data, model data, dan penarikan/verifikasi kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan persentase kemampuan berbahasa daerah pada aspek menyimak 63% tidak mampu, berbicara 52% tidak mampu, membaca dan menulis 89% tidak mampu, hal ini menunjukkan bahwa kemampuan bahasa daerah berada pada kategori yang rendah, sehingga dapat disimpulkan bahwa daya hidup bahasa daerah Bugis dan Makassar mengalami ancaman kepunahan dan diproyeksikan pada 10 tahun ke depan bahasa daerah tersebut tidak lagi digunakan oleh mayoritas responden.
Analisis Kondisi Bahasa Daerah pada Keluarga Transmigran Asal Jawa Kasmawati Kasmawati; Irwan Fadli
Jurnal Idiomatik: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 2 No 2 (2019): Jurnal Idiomatik
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Muslim Maros

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Selain membawa dampak positif bagi pemerataan penduduk dan meningkatnya aktivitas ekonomi masyarakat, transmigran juga membawa dampak negatif bagi keberlangsungan bahasa daerah baik bahasa daerah pendatang maupun bahasa daerah setempat.Penelitian ini bertujuan menganalisis penggunaan bahasa daerah pada keluarga transmigran asal Jawa di Kabupaten Maros.Sampel penelitian sebanyak 40 orang keluarga dengan jumlah keturunan sebanyak 110 orang responden. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara dan penyebaran kuesioner, data yang dikumpulkan dianalisis dengan menggunakan teknik reduksi, model/display data, serta verifikasi dan/atau penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan kemampuan bahasa daerah keturunan keluarga transmigran asal Jawa di Kabupaten Maros yang berada dalam kondisi yang kurang baik,hal ini didasari oleh kondisi mayoritas keturunan yang tidak lagi mampu menggunakan bahasa daerahnya yakni sebesar 63% atau sebanyak 57 responden yang tidak lagi mampu menggunakan bahasa daerahnya dalam berkomunikasi.
Maksim Kerja Sama Berbahasa Model Grice dalam Peristiwa Tutur Di Pasar Tramo Kabupaten Maros: Kajian Pragmatik Irwan Fadli; Kasmawati Kasmawati
Jurnal Idiomatik: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 3 No 2 (2020): Jurnal Idiomatik
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Muslim Maros

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46918/idiomatik.v3i2.675

Abstract

Penutur dan mitra tutur dalam suatu peristiwa tutur tak terlepaskan dari kaidah yang mengatur tindakan penggunaan bahasa agar pertuturan dapat berjalan dengan baik. Salah satu prinsip berbahasa dalam studi pragmatik adalah prinsip kerja sama atau maksim kerja sama Grice yang membagi prinsip-prinsip yang dimaksud yakni, 1) maksim kuantitas (maxim of quantity), 2) maksim kualitas (maxim of quality), 3) maksim relevansi (maxim of relevance), dan 4) maksim pelaksanaan (maxim of manner). Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui penerapan maksim kerja sama berbahasa Grice dalam peristiwa tutur di Pasar Tramo Kabupaten Maros. Populasi penelitian ini dalah seluruh pedagang dan pembeli yang sedang bertransaksi dalam lingkup Pasar Tramo Kabupaten Maros. Sedangkan, penentuan sampel dilakukan dengan teknik random sampling atau penetapan sampel secara acak dengan mengambil sebanyak 10 hingga 15 sampel percakapan dalam transaksi pedagang dan pembeli. Pengumpulan data dilaksakanan dengan teknik sadap atau rekam. Analisis data dilaksanakan dalam tiga tahap yakni, reduksi data, model data, dan penarikan/verifikasi kesimpulan. Diperoleh gambaran tiga dari empat maksim kerjasama berbahasa Grice terpenuhi. simpulan ini ditarik dari hasil olah atauanalisis datayang diperoleh selama penelitian berlangsung. Ketiga maksim yang dipenuhi antara lain da; 1) maksim kuantitas (maxim of quantity), 2) maksim kualitas (maxim of quality), dan 3) maksim pelaksanaan (maxim of manner). Sedangkan maksim yang dilanggar adalah maksim relevansi (maxim of relevance). Salah satu alas an maksim relevansi dilanggar leh pedangang bertujuan untuk pengalihan perhatian. Hal ini bertujuan untuk menawarkan atau memperkealkan barang dagangan lain apabila barang yang dibutuhkan pembeli sedang tidak tersedia atau habis.
Personality Traits Models; Tindak Tutur dalam Musyawarah Desa di Kabupaten Maros Ince Nasrullah; Ita Suryaningsih; Kasmawati Kasmawati
Jurnal Sinestesia Vol. 12 No. 2 (2022)
Publisher : Pusat Studi Bahasa dan Publikasi Ilmiah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana reaksi antara satu individu dengan individu lain dalam berinteraksi dengan memanfaatkan pemahaman tindak tutur yang berorientasi pada ciri keperibadian. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan menggunakan analisis ciri model kepribadian yang penerapannya dimodifikasi dari teori lima kepribadian model lima besar yang dikemukakan oleh Lewis Goldberg. Peneliti melakukan analisis terhadap tuturan masyarakat sebagai pemakai bahasa dalam pelaksanaan musyawarah desa. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini terdiri dari tiga, yaitu: (1) observasi, (2) Teknik catat, dan (3) studi Pustaka. Hasil penelitian berupa (1) Topik melalui konsep wajah positif, cara berkomunikasi dengan tujuan untuk memelihara wajah masing-masing. (2) Bentuk penyampaian pesan pada musyawarah desa dengan tujuan untuk mendapatkan gambaran kepribadian. (3) konteks pesan yang menunjukkan adanya sikap yang saling menghargai, saling memahami tentang etika berbicara yang baik sehingga mitra tutur berekspresi sebagaimana cara kita sebagai penutur berekspresi. Kesimpulan dalam penelitian ini bahwa personalitas tindak tutur sesorang merupakan kesadaran timbal-balik, bahwa kita senantiasa ingin mitra tutur kita berekspresi sebagaimana cara kita sebagai penutur berekspresi.