Jaringan pipa air bersih memiliki peran penting untuk memenuhi permintaan air bersih masyarakat setempat. Apabila debit dan kehilangan tinggi tekanan dalam jaringan pipa cukup besar, air tidak akan terdistribusi dengan baik. Oleh sebab itu, salah satu cara untuk menanganinya ialah dengan memperhatikan ukuran diameter pipa yang digunakan. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan optimasi jaringan pipa distribusi air dengan mengoptimalkan diameter pipa. Penelitian ini menggunakan metode pemrograman linear dengan bantuan fitur Solver pada Microsoft Excel untuk menyelesaikan masalah optimasi dengan cara mengubah masalah menjadi bentuk persamaan matematika. Berdasarkan jaringan pipa distribusi air bersih di Kecamatan Pagak, Kabupaten Malang, terdapat 115 elemen pipa yang perlu dioptimasi. Hasil menunjukkan bahwa ada 13 pipa yang dapat dioptimasi, yakni pipa 3 dari diameter 3 inci menjadi 2,5 inci dengan persentase optimasi 25,445%, pipa 4 dari diameter 2 inci menjadi 1,5 inci dengan persentase optimasi 6,557%, pipa 5 dari diameter 2 inci menjadi 1,25 inci dengan persentase optimasi 23,578%, pipa 6 dan pipa 7 dari diameter 3 inci menjadi 2,5 inci dengan persentase optimasi 25,445%, pipa 11 dan pipa 16 dari diameter 3 inci menjadi 2 inci dengan persentase optimasi 42,1675%, pipa 18 dan pipa 22 dari diameter 3 inci menjadi 2,5 inci dengan persentase optimasi 25,445%, pipa 24, pipa 31, pipa 33, pipa 37, dan pipa 39 dari diameter 1,5 inci menjadi 1,25 inci dengan persentase optimasi 18,216%. Optimasi diameter pipa tersebut pun mampu meminimalisasi biaya dari Rp811.916.496,36 menjadi Rp763.589.044,08. Hasil penelitian membuktikan bahwa proses optimasi berjalan dengan baik karena penurunan ukuran diameter pada beberapa elemen pipa membuat anggaran biaya pada elemen-elemen pipa tertentu akan ikut menurun.