Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : Jurnal Peternakan Tropika

PENGGANTIAN RUMPUT GAJAH DENGAN JERAMI PADI SEBAGAI SUMBER ENERGI YANG DISUPLEMENTASI DAUN GAMAL SEBAGAI SUMBER RUMEN DEGRADABLE PROTEIN (RDP) TERHADAP KOMPOSISI TUBUH SAPI BALI I M. Adi Widiadnyana; N. N. Suryani; I P. A. Astawa
Jurnal Peternakan Tropika Volume 1 No. 2 Tahun 2013
Publisher : Animal Science Study Program, Faculty of Animal Husbandry, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (162.938 KB)

Abstract

The study is titled replacement elephant grass with rice straw as an energy source supplemented Gliricidia leaves as a source of Rumen Degradable Protein (RDP) on body composition Bali cattle. The experiment was conducted in groups of cattle Wibuh Mandiri, banjo Tangkeban Batuyang Kangin village, Sukawati, Gianyar district, conducted over 12 weeks from 22 July 2011 until 14 October 2011. The design used was a randomized block design (RBD) consisting of 4 treatment diets with three weight groups as replicates. Variables measured were body composition, ie body water content, body fat, body protein and fat retention. Body composition was determined by means of urea space (Rule et al., 1986). The results showed that the replacement of grass with rice straw as a source of energy up to 30% with 30% leaf suplentasi gamal, does not give a significant effect on body water content, protein content of the body and body fat content of Bali cattle. The higher content of rice straw and Gliricidia leaves ration causes increased fat retention
KUALITAS FISIK DAN KANDUNGAN NUTRIEN RANSUM BROILER YANG DITAMBAHKAN DUCKWEED DIFERMENTASI Saccharomyces cerevisiae I N. S., Govinda; Suryani, N. N.; Mariani, N. P.
Jurnal Peternakan Tropika Vol 12 No 2 (2024): Vol. 12 No. 2 Tahun 2024
Publisher : Animal Science Study Program, Faculty of Animal Husbandry, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sifat fisik dan kandungan nutrien ransum yang ditambahkan duckweed difermentasi Saccharomyces cerevisiae. Ransum komersial yang digunakan yaitu Br-2 dari PT.Wonokoyo dan duckweed diambil dari alam. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap dengan empat perlakuan dan empat ulangan pada kualitas fisik serta metode perhitungan pada kandungan nutrien, terdiri dari R0 100% ransum, R1 95% ransum + 5% duckweed terfermentasi, R2 90% ransum + 10% duckweed terfermentasi dan R3 85% ransum + 15% duckweed terfermentasi. Variabel yang diamati meliputi kualitas fisik (Densitas, daya larut dan daya serap air) dan kandungan nutrien (BK, BO, abu, PK dan SK). Hasil penelitian menunjukkan terhadap kualitas fisik ransum, substitusi 5-15% menurunkan (P<0,05) densitas ransum sebesar 521,01-476,06g/l dan meningkatkan (P<0,05) daya serap air sebesar 2,02-2,24% dibandingkan dengan ransum tanpa penambahan duckweed yang mempunyai densitas sebesar 554,37g/l dan daya serap air sebesar 1,78%, sedangkan daya larut air semua perlakuan menunjukkan nilai berbeda tidak nyata (P>0,05) yaitu masing-masing sebesar 17,24%, 17,27%, 16,17% dan 19,76%. Kandungan nutrien meningkat kecuali pada BO. Kesimpulan dari penelitian ini penambahan duckweed dapat menurunkan densitas, meningkatkan daya serap, tidak berpengaruh terhadap daya larut air, meningkatkan BK, abu, PK dan SK namun menurunkan BO dalam ransum.
KUALTIAS FISIK DAN KANDUNGAN NUTRIEN DUCKWEED DIFERMENTASI Saccharomyces cerevisiae I N. A. M., Diarta; Suryani, N. N.; Suarna, I W.
Jurnal Peternakan Tropika Vol 12 No 2 (2024): Vol. 12 No. 2 Tahun 2024
Publisher : Animal Science Study Program, Faculty of Animal Husbandry, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sifat fisik dan kandungan nutrien duckweed yang difermentasi menggunakan Saccharomyces cerevisiae. Materi penelitian adalah duckweed yang diperoleh dengan cara pengambilan di alam, duckweed difermentasi menggunakan starter Saccharomyces cerevisiae yang difermentasikan selama 72 jam (3 hari). Rancangan yang digunakan adalah deskriptif komparatif dengan membandingkan duckweed tidak difermentasi (DNF) dan duckweed yang difermentasi (DF). Variabel yang diamati pada sifat fisik yaitu densitas, daya serap air, daya larut air, dan kandungan nutrien yaitu bahan kering, bahan organik, abu, protein kasar, serat kasar. Hasil penelitian menujukkan densitas DNF dan DF masingmasing 321,58 g/ml dan 456,10 g/ml, daya serap air 3,89% dan 3,49%, daya larut air 8,71% dan 13,69%, bahan kering 90,74% dan 92,90%, bahan organik 68,41% dan 74,29%,abu 31,58% dan 25,70%, protein kasar 22,17% dan 23,87%, serat kasar 17,60% dan 16,24%. Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa duckweed yang difermentasi mampu meningkatkan densitas, daya larut air, bahan kering, bahan organik, dan protein kasar, namun adanya penurunan terhadap daya serap air, abu dan serat kasar.
PENGARUH DOSIS Plant Growth Promorting Rhizobacteria (PGPR) Pennisetum purpureum TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL Asystasia gangetica (L.) Subsp. Micrantha PADA JENIS TANAH BERBEDA E. J., Ketaren; Suryani, N. N.; Kusumawati, N. N. C.
Jurnal Peternakan Tropika Vol 12 No 2 (2024): Vol. 12 No. 2 Tahun 2024
Publisher : Animal Science Study Program, Faculty of Animal Husbandry, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The aim of this study was to determine the effects of different doses of plant growth promoting rhizobacteria (PGPR) on the growth and yield of Asystasia gangetica (L). subsp. Micrantha. The research was conducted at the Sesetan Research Station Greenhouse, Faculty of Animal Husbandry, Udayana University, and lasted for 8 weeks (2 months). The experimental design used was a completely randomized design with a Split Plot pattern, with three levels of PGPR doses, namely P0 = 0 ml/liter of water, P10 = 10 ml/liter of water, and P20 = 20 ml/liter of water as the subplots. Three different types of soil were used: soil from Farm Sobangan/Latosol (TL), Farm Pengotan/Regosol (TR), and Farm Bukit Jimbaran/Mediterranean (TM), as the main plots. This resulted in nine treatment combinations: TLP0, TLP10, TLP20, TRP0, TRP10, TRP20, TMP0, TMP10, and TMP20. Each treatment was replicated four times, resulting in a total of 36 experimental units/pots. The variables observed included growth variables, yield variables, and plant characteristics. The results showed that the application of PGPR at a dose of 10 ml/liter of water on latosol soil delayed the flowering time of Asystasia gangetica (L). subsp. Micrantha. In conclusion, the application of PGPR doses was not able to enhance the growth and yield of Asystasia gangetica (L). subsp. Micrantha.