Claim Missing Document
Check
Articles

Found 20 Documents
Search

Relationship Of The Existence Of Visum Et Repertum With Duration Of The Investigation Process (A Case Study Of Persecution At The Surakarta Residency District Court In The 2018 – 2020 Period) Suwandono, Adji; Salsabila, Nahriyati Safira
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 6 No. 1 (2022): 2022
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jptam.v6i1.3588

Abstract

Berdasarkan Hukum Acara Pidana (KUHAP), setiap orang yang melakukan tindak pidana akan melalui tahapan hukum acara pidana. Proses penyidikan menjadi penting dalam menindaklanjuti suatu perkara, sebagai upaya pencarian dan pengumpulan bukti untuk memperjelas suatu tindak pidana. Dalam mengungkap kasus penganiayaan, diperlukan bukti yang dapat menggambarkan kondisi fisik atau tubuh manusia berupa Visum et Repertum. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara keberadaan Visum et Repertum dengan lamanya proses penyidikan tindak pidana penganiayaan. Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel diambil secara total sampling dari seluruh populasi yaitu lembar putusan perkara penganiayaan di Pengadilan Negeri Karesidenan Surakarta periode 2018 – 2020. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah keberadaan Visum et Repertum sedangkan lamanya proses penyidikan sebagai variabel terikat. Data dianalisis menggunakan Uji Spearman. Hasil analisis data diperoleh kualitas hubungan yang sangat lemah antara keberadaan Visum et Repertum dengan lamanya proses penyidikan dalam kasus penganiayaan. Kesimpulannya, tidak ada hubungan yang signifikan antara keberadaan Visum et Repertum dengan lamanya proses penyidikan dalam kasus penganiayaan.
TYPES OF FATAL TRAUMA EXAMINED IN THE FORENSIC DEPARTMENT OF DR. MOEWARDI HOSPITAL Suwandono, Adji; Atmoko, Wahyu Dwi
Sebatik Vol. 28 No. 1 (2024): June 2024
Publisher : STMIK Widya Cipta Dharma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46984/sebatik.v28i1.2252

Abstract

Trauma means violence against living tissue which can have physical or psychological effects, where trauma is the third largest cause of death and disability worldwide. Trauma can be classifed into sharp trauma and blunt trauma. This study aims to describe the types of trauma that cause death and the sosciodemographic characteristics of trauma victims at the Forensix Department of Dr. Moewardi Hospital in 2017-2021. This study uses a descriptive observational method. The data comes from the Visum et Repertum file in the Forensic Department of Dr. Moewardi Hospital in 2017-2021. The research sample totaled 193 cases using the total sampling technique. The data analysis technique used is descriptive analysis. The results of the study were the most common type of trauma causing death was blunt trauma with a percentage of 88.6%, the most common sex was male at 81.35%, the most common age level was found in adults (26-65 years) at 57%, the type of forensic examination the most frequently carried out were external examinations of 77.72%, and most of the crime scenes occurred outdoors at 91.2%. The type of trauma that causes the most deaths in the Forensic Department of Dr. Moewardi Hospitl in 2017-2021 was blunt trauma, with the most cases being male, the most ages at the adult, the most types of forensic examinations external examinations, and the most crime scenes outside buildings.
TINGKAT EFEKTIVITAS DETEKSI MANDIRI HIPERTENSI OLEH KOMUNITAS DI PUSKESMAS GAJAHAN Myrtha, Risalina; Ardyanto, Tonang Dwi; Prabowo, Nurhasan Agung; Apriningsih , Hendrastutik; Dyanneza, Frieska; Kuncorowati, Niken Dyah Aryani; Nugroho, Novianto Adi; Suwandono, Adji; Sari, Maria Galuh Kamenyangan; Shofiyah, Laily
Sebatik Vol. 28 No. 1 (2024): June 2024
Publisher : STMIK Widya Cipta Dharma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46984/sebatik.v28i1.2323

Abstract

Pengabdian ini bertujuan untuk menguatkan peran komunitas dalam kemandirian kesehatan melalui deteksi mandiri hipertensi dan kelainan irama jantung di Puskesmas Gajahan. Peningkatan prevalensi penyakit tidak menular, khususnya hipertensi dan fibrilasi atrium, memerlukan intervensi berbasis komunitas yang efektif untuk mengurangi beban penyakit ini. Metode pengabdian ini melibatkan pada kader kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Gajahan dengan melakukan edukasi dan pelatihan kepada kader puskesmas Gajahan mengenai cara deteksi mandiri hipertensi dan kelainan irama jantung. Pelatihan ini mencakup cara pengukuran tekanan darah mandiri dan cara deteksi mandiri kelainan irama jantung dengan cara meraba nadi sendiri (MENARI), serta edukasi mengenai faktor risiko dan tanda-tanda kedua penyakit ini. Hasil dari implementasi pelatihan ini menunjukkan peningkatan pengetahuan dan keterampilan masyarakat dalam mendeteksi dini hipertensi dan kelainan irama jantung. Partisipan yang mengikuti pelatihan mampu melakukan pemeriksaan tekanan darah dan deteksi kelainan irama jantung secara mandiri dengan benar. Selain itu, terdapat peningkatan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pemeriksaan kesehatan rutin dan perubahan gaya hidup untuk mengurangi risiko penyakit tidak menular. Kesimpulannya, penguatan peran komunitas melalui edukasi dan pelatihan deteksi mandiri terbukti efektif dalam meningkatkan kemandirian kesehatan masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Gajahan.
Deskripsi Korban Dicurigai Bunuh Diri yang Diperiksa Visum di RSUD Dr. Moewardi Surakarta Tahun 2019-2023 Agustin Rahmawati, Theresia Trivika Millenia; Nugroho, Novianto Adi; Suwandono, Adji
Plexus Medical Journal Vol. 3 No. 3 (2024): Juni
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/plexus.v3i3.1734

Abstract

Pendahuluan: Bunuh diri masih menjadi satu di antara penyebab utama kematian di dunia dengan 703.000 orang melakukan bunuh diri setiap tahunnya. Kepolisian Indonesia mencatat terjadi 451 kematian akibat bunuh diri pada Januari hingga Oktober 2023, namun data terkait jenis kelamin dan metode bunuh diri yang banyak di lakukan pada tingkat nasional maupun provinsi tidak mudah didapatkan. Saat ini, belum ada data terbuka yang menggambarkan korban bunuh diri di Surakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui deskripsi korban dicurigai bunuh diri yang diperiksa visum di RSUD Dr. Moewardi Surakarta pada tahun 2019 hingga 2023. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif observasional dengan teknik total sampling dari berkas Visum et Repertum korban dicurigai bunuh diri yang diperiksa visum di RSUD Dr. Moewardi Surakarta tahun 2019-2023 Hasil: Didapatkan 19 korban dicurigai bunuh diri yang diperiksa visum di RSUD Dr. Moewardi tahun 2019-2023. Jumlah korban tertinggi pada usia dewasa diikuti usia lansia lalu usia remaja. Korban laki-laki lebih banyak dibanding perempuan. Kelompok bekerja menjadi kelompok terbanyak dicurigai melakukan bunuh diri dibanding kelompok pelajar/mahasiswa dan tidak bekerja. Korban dengan trauma lebih banyak daripada korban tanpa trauma, dengan jenis trauma tertinggi adalah trauma tumpul diikuti trauma tajam, serta tidak ada korban dengan trauma tembak dan trauma termal. Kesimpulan: Korban dicurigai bunuh diri paling banyak berusia dewasa, berjenis kelamin laki-laki, pada kelompok bekerja, disebabkan oleh trauma dengan jenis trauma tumpul.
Profil Kasus Kematian Tidak Wajar yang Diperiksa Di RSUD Dr. Moewardi Surakarta Tahun 2023 Suwandono, Adji; Salsabilla, Nurani Almira; Nugroho, Novianto Adi
Jurnal Sehat Indonesia (JUSINDO) Vol. 7 No. 1 (2025): Jurnal Sehat Indonesia (JUSINDO)
Publisher : Publikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59141/jsi.v7i01.185

Abstract

Kematian tidak wajar merupakan kematian yang disebabkan keracunan, kecelakaan, bunuh diri, maupun pembunuhan. Kasus kematian tidak wajar membutuhkan pemeriksaan forensic untuk mengetahui penyebab kematian. Penelitian ini memiliki tujuan untuk menjelaskan profil kasus kematian tidak wajar yang diperiksa di RSUD Dr. Moewardi Surakarta pada tahun 2023. Penelitian ini adalah penelitian observasional deskriptif dengan menggunakan teknik pengambilan sampel yaitu total sampling dari surat visum et repertum kasus kematian tidak wajar di Instalasi Kedokteran Forensik dan Medikolegal RSUD Dr. Moewardi Surakarta tahun 2023. Jumlah keseluruhan kasus kematian tidak wajar yang diperiksa di RSUD Dr. Moewardi Surakarta tahun 2023 adalah 110 kasus dengan regio trauma terbanyak adalah kepala (53), penyebab kematian terbanyak tidak dapat ditentukan (54), mekanisme kematian terbanyak tidak diketahui (65), dan perkiraan waktu kematian terbanyak adalah belum ada pembusukan (77). Pada kasus kematian tidak wajar di RSUD Dr. Moewardi Surakarta tahun 2023, regio trauma terbanyak adalah kepala. Penyebab kematian terbanyak tidak dapat ditentukan mekanisme kematian terbanyak tidak diketahui, dan perkiraan waktu kematian terbanyak adalah belum ada pembusukan. Kesimpulannya, meskipun banyak kasus kematian tidak wajar yang penyebabnya tidak dapat ditentukan, hasil penelitian ini memberikan wawasan penting tentang pola umum dan karakteristik kasus kematian tidak wajar di Surakarta. Temuan ini diharapkan dapat menjadi dasar bagi upaya peningkatan kualitas pemeriksaan forensik dan pencegahan kematian tidak wajar di masa mendatang.
Studi Deskriptif Terhadap Ciri-Ciri Korban Kematian pada Bayi di IKF RSUD Dr. Moewardi pada Tahun 2018 – 2023 Faradlillah, Adelia Putri; Adji Suwandono; Herratri Wikan Nur Agusti
Plexus Medical Journal Vol. 4 No. 2 (2025): April
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/plexus.v4i2.2284

Abstract

Pendahuluan: Anak-anak sebagai makhluk sosial memiliki hak asasi yang seringkali terabaikan, terutama dalam perlindungan dari kekerasan dan kejahatan. Faktor penyebab utamanya meliputi stigma sosial terhadap kehamilan di luar nikah, masalah kesehatan mental seperti depresi pasca-melahirkan, dan tekanan sosial untuk menghindari aib keluarga. Penelitian ini penting dilakukan untuk mengungkap gambaran korban kematian pada bayi di Kota Solo karena minimnya informasi dan penelitian terkait topik tersebut. Metode: Penelitian bersifat deskriptif kuantitatif sekunder dengan menggunakan data sekunder. Penelitian dilakukan di RSUD Dr. Moewardi dengan menggunakan data sekunder Visum et Repertum pada tahun 2018 – 2023 yang memenuhi kriteria inklusi. Data kemudian diolah menggunakan analisis deskriptif dan disajikan dalam bentuk tabel dan berbentuk naratif. Hasil: Berdasarkan hasil penelitian didapatkan total 32 kasus dalam rentang waktu lima tahun. Penyebab kematian pada bayi terbanyak disebabkan oleh luka yang mengakibatkan asfiksia pada korban hingga berujung pada kematian. Kesimpulan: Berdasarkan Visum et Repertum RSUD dr. Moewardi tahun 2018–2023, kasus kematian bayi terbanyak terjadi pada tahun 2021 dengan mayoritas korban berjenis kelamin laki- laki dan kelompok usia infant (3–12 bulan). Kasus lahir hidup mendominasi, diikuti oleh kasus tanpa luka terlihat, tanpa perawatan, serta penyebab kematian yang sebagian besar tergolong undetermined.
Role of Gamma-Glutamyl Transferase, High Sensitivity C Reactive Protein and Apolipoprotein B as A Marker of Disease Severity in Psoriasis Shofiyah, Laily; Ardyanto, Tonang Dwi; Prabowo, Nurhasan Agung; Aprilningsih, Hendrastutik; Myrtha, Risalina; Kuncorowati, Niken Dyah Aryani; Suwandono, Adji; Nugroho, Novianto Adi; Sari, Maria Galuh Kamenyangan; Dyanneza, Frieska
Gema Lingkungan Kesehatan Vol. 23 No. 3 (2025): Gema Lingkungan Kesehatan
Publisher : Poltekkes Kemenkes Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36568/gelinkes.v23i3.285

Abstract

Psoriasis can develop into systemic psoriasis, which primarily affects the liver, bile ducts, and cardiovascular system. Assessing the severity of psoriasis was crucial for determining treatment and cardiovascular disease risk. The aim of this study was to determine the role of Gamma-Glutamyl Transferase (GGT), High Sensitivity C-Reactive Protein (HS-CRP), and apolipoprotein B (APO B) in assessing the severity of psoriasis. Methods: This study was a cross-sectional, observational analytic study. A total of 33 psoriasis patients were tested for GGT, HS-CRP, APO B levels, and the Psoriasis Area and Severity Index (PASI) score. Results: The average GGT level was 70.75±56.47 u/L, the average HS-CRP level was 0.91±1.03 mg/L, the average APO B level was 110.09±26.47 mg/dL, and the average PASI score was 11.70±4.54. 12.1% of patients had mild psoriasis, 51.5% had moderate psoriasis, and 36.4% had severe psoriasis. There was a positive and strong correlation between GGT and PASI score, HS-CRP and PASI score, and APO B and PASI score. The multivariate correlation between GGT, HS-CRP, and APO B with PASI score had a value of R = 0.874, F = 31.145, p = <0.001. Conclusion: The multivariate correlation between GGT, HS-CRP, and APO B with PASI scores shows a positive and strong correlation, thus it useful for assessing the severity of psoriasis and evaluating the likelihood of cardiovascular disease.
Profil Kasus Kematian Tidak Wajar yang Diperiksa Di RSUD Dr. Moewardi Surakarta Tahun 2023 Suwandono, Adji; Salsabilla, Nurani Almira; Nugroho, Novianto Adi
Jurnal Sehat Indonesia (JUSINDO) Vol. 7 No. 1 (2025): Jurnal Sehat Indonesia (JUSINDO)
Publisher : CV. Publikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59141/jsi.v7i01.185

Abstract

Kematian tidak wajar merupakan kematian yang disebabkan keracunan, kecelakaan, bunuh diri, maupun pembunuhan. Kasus kematian tidak wajar membutuhkan pemeriksaan forensic untuk mengetahui penyebab kematian. Penelitian ini memiliki tujuan untuk menjelaskan profil kasus kematian tidak wajar yang diperiksa di RSUD Dr. Moewardi Surakarta pada tahun 2023. Penelitian ini adalah penelitian observasional deskriptif dengan menggunakan teknik pengambilan sampel yaitu total sampling dari surat visum et repertum kasus kematian tidak wajar di Instalasi Kedokteran Forensik dan Medikolegal RSUD Dr. Moewardi Surakarta tahun 2023. Jumlah keseluruhan kasus kematian tidak wajar yang diperiksa di RSUD Dr. Moewardi Surakarta tahun 2023 adalah 110 kasus dengan regio trauma terbanyak adalah kepala (53), penyebab kematian terbanyak tidak dapat ditentukan (54), mekanisme kematian terbanyak tidak diketahui (65), dan perkiraan waktu kematian terbanyak adalah belum ada pembusukan (77). Pada kasus kematian tidak wajar di RSUD Dr. Moewardi Surakarta tahun 2023, regio trauma terbanyak adalah kepala. Penyebab kematian terbanyak tidak dapat ditentukan mekanisme kematian terbanyak tidak diketahui, dan perkiraan waktu kematian terbanyak adalah belum ada pembusukan. Kesimpulannya, meskipun banyak kasus kematian tidak wajar yang penyebabnya tidak dapat ditentukan, hasil penelitian ini memberikan wawasan penting tentang pola umum dan karakteristik kasus kematian tidak wajar di Surakarta. Temuan ini diharapkan dapat menjadi dasar bagi upaya peningkatan kualitas pemeriksaan forensik dan pencegahan kematian tidak wajar di masa mendatang.
Analysis Of Ethical And Medicolegal Aspects In Health Insurance In Indonesia: A Scoping Review Approach Suwandono, Adji; Agustia, Dilma’aarij; Andarusukma, Yudhistira
Eduvest - Journal of Universal Studies Vol. 5 No. 10 (2025): Eduvest - Journal of Universal Studies
Publisher : Green Publisher Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59188/eduvest.v5i10.51994

Abstract

Background: The National Health Insurance (Jaminan Kesehatan Nasional/JKN) managed by BPJS Kesehatan aims to provide equal access for the entire communities accross nation. However, its implementation faces various challenges related to ethical and medicolegal aspects, including service limitations, patient rights, and medical personnel responsibilities. Objective: The study aims to analyze the ethical and legal aspects within The National Health Insurance in Indonesia. Methods: This study uses the scoping review method with the PRISMA-ScR approach. Literature searches were conducted through the PubMed and Garuda databases using the keywords National Health Insurance, BPJS Health, Medical Ethics, and Medicolegal. Included articles were those published in the last 10 years and relevant to the topic of study. Results: Our result shows that some major challenges in health care services in Indonesia include limited health facilities, ease of access for communities in remote areas, and administrative challenges in BPJS claims. From an ethical standpoint, the principle of justice is often debated due to the uneven distribution of services. From a legal perspective, there is still ambiguity in the medicolegal responsibilities of health workers within the health insurance system, especially regarding medical disputes and legal obligations in BPJS-based services. Conclusion: The implementation of BPJS Kesehatan faces ethical, legal, administrative, and service quality challenges. Thus, policy evaluation, strengthened oversight, and improved legal protection and service quality are needed to strengthen the system
Transplantasi Organ dan Aspek Etikolegal di Indonesia Suwandono, Adji; Tanoyo, Irene
Action Research Literate Vol. 8 No. 9 (2024): Action Research Literate
Publisher : Ridwan Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46799/arl.v8i9.610

Abstract

Praktik transplantasi organ di Indonesia menghadapi berbagai tantangan etikolegal yang memerlukan perhatian mendalam, mengingat pentingnya regulasi yang jelas untuk melindungi hak-hak pasien dan donor serta memastikan prosedur yang aman dan etis. enelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis regulasi yang mengatur transplantasi organ, serta meneliti bagaimana hukum dan etika saling berinteraksi dalam memastikan keselamatan dan kesejahteraan pasien serta donor. Melalui pendekatan kualitatif dan analisis mendalam, artikel ini mengungkapkan bahwa setiap dokter yang terlibat dalam transplantasi organ harus mematuhi Kode Etik Kedokteran Indonesia. Transplantasi juga harus dilihat dari perspektif etika berdasarkan empat prinsip dasar etika biomedis. Pertama, Respect for autonomy menekankan bahwa mendonorkan organ adalah tindakan yang terhormat. Kedua, Non-maleficence menunjukkan bahwa setiap prosedur transplantasi membawa risiko. Ketiga, Beneficence menegaskan pentingnya melakukan kebaikan kepada orang lain, terutama jika tidak membahayakan pemberi kebijakan. Keempat, Justice mengacu pada prinsip keadilan dalam donasi dan transplantasi organ, yang berkaitan dengan alokasi organ, dan menekankan perlakuan yang adil, setara, serta sesuai dengan kebutuhan pasien yang dipengaruhi oleh berbagai faktor.