Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

PEMBUATAN FROZEN FOOD BERBASIS PANGAN LOKAL PADA MASA PANDEMI COVID-19 Indhira Shagti; Tirza V.I. Tabelak; Asweros Umbu Zogara; Christine Rosanti Nenotek
Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Kepulauan Lahan Kering Vol. 3 No. 1 (2022): Volume 3 Nomor 1 Edisi April 2022
Publisher : Pergizi Pangan DPD NTT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51556/jpkmkelaker.v3i1.175

Abstract

Pandemi Covid 19 membawa banyak perubahan di masyarakat. Masyarakat mulai memasuki kondisi yang disebut New Normal, artinya masyarakat harus menerapkan protokol kesehatan selama beraktivitas di luar rumah. Pandemi Covid 19 juga berdampak pada kondisi ekonomi masyarakat. Banyak usaha masyarakat yang mengalami “gulung tikar” karena menurunnya daya beli masyarakat. Selain itu angka PHK saat pandemi Covid 19 cukup tinggi, yaitu mencapai lebih dari 2 juta orang. Frozen food merupakan salah satu terobosan dalam bidang pangan untuk menyediakan makanan siap saji dengan daya simpan lama. Pandemi Covid 19 semakin meningkatkan minat masyarakat untuk mengkonsumsi frozen food. Selain sebagai salah satu makanan yang digemari masyarakat, frozen food juga membuka peluang usaha bagi masyarakat untuk meningkatkan ekonomi. Indonesia adalah negara dengan sumber daya alam yang melimpah . Buktinya di Indonesia banyak tumbuh berbagai macam varietas tumbuhan yang dapat dikonsumsi oleh masyarakat. Letak Indonesia yang strategis berada di daerah ktulistiwa dengan jumlah matahari yang cukup menjadikan Indonesia sebagai lahan yang cocok untuk pertumbuhan berbagai jenis tanaman lokal. Oleh karena itu, frozen food perlu disiapkan dengan proses dan bahan berkualitas sehingga frozen food menjadi makanan yang bergizi. Salah satu bahan makanan yang dapat digunakan untuk membuat frozen food adalah bahan pangan lokal. Adapun bahan pangan lokal yang digunakan adalah Daun Kelor. Tanaman kelor merupakan yang mudah tumbuh di daerah lahan kering. Secara ilmiah, kelor yang tumbuh di daerah lahan kering di NTT mempunyai kandungan gizi lebih tinggi dari kandungan gizi yang hidup di tempat lain. Kegiatan ini dilaksanakan pada Bulan Mei-Juli tahun 2021 di Laboratorium Penyelenggaraan Makanan Program Studi DIII Gizi Poltekkes Kemenkes Kupang. Peserta kegiatan ini adalah alumni Program Studi DIII Gizi Poltekkes Kemenkes Kupang yang berjumlah 9 orang. Peserta sangat antusias mengikuti kegiatan ini dan berharap dapat membuka usaha frozen food di Kota Kupang.
PENGARUH DETERMINAN KONTEKSTUAL TERHADAP KEMATIAN IBU DI KABUPATEN KUPANG Yurissetiowati; Tirza Vivianri Isabela Tabelak
Jurnal Ilmu Kebidanan Vol 11 No 1 (2022): Al-Insyirah Midwifery: Jurnal Ilmu Kebidanan (Journal of Midwifery Sciences)
Publisher : STIKes Al-Insyirah Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (981.537 KB) | DOI: 10.35328/kebidanan.v11i1.2132

Abstract

MDGs target that the maternal and newborn mortality rate is 102/100,000 births. Data obtained in 2015 showed that out of 100,000 live births in Indonesia, and 305 of them have maternal mortality. Maternal mortality in NTT Province was also contributed from Kupang Regency, in 2016 was 12 cases. The maternal mortality rate (reported) is 201.95 per 100,000 live births. The purpose of this study was to analyze the contextual determinants of maternal mortality in Kupang Regency. This research is a qualitative research. The research locations were 6 health centers with maternal deaths, namely Tarus, Sulamu, Takari, Poto, Camplong and Naikliu. The main informants subject were midwives coordinator in 6 Health Centers. The triangulation informants were the Head of the Community Health Center and stakeholder with a total of 6 people. The main instrument was that the researcher used an in-depth interview guide and a focus group discussion guide. The results of this study are contextual determinants that can affect maternal mortality, including knowledge, mother's education is still low on average (SD, SMP), housewife or seasonal farmers, mothers are powerless in terms of referral decision making, distance to health centers that are far, the absence of health workers in the village, pregnant women who do not have ANC, have chronic diseases or are at high risk, mothers give birth at home and are assisted by traditional birth attendants/family. The conclusion that can be drawn is that contextual determinants have a relationship with maternal mortality.
Pemberdayaan Perempuan Dalam Masa Kehamilan Melalui Pregnancy Empowerment Program Di Desa Noelbaki Kecamatan Kupang Tengah Kabupaten Kupang Tirza Vivianri Isabela Tabelak; Serly Boimau; Meylinda Wariyaka
JURNAL KREATIVITAS PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (PKM) Volume 4 Nomor 3 Juni 2021
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v4i3.3865

Abstract

ABSTRAK Angka kematian ibu di Indonesia tahun 2017 sekitar 259-305/100.000 kelahiran hidup. Masalah kematian ibu merupakan masalah yang multidimensial. Penyebab kematian menurut MC. Carthy and Maine 1992, salah satunya karena status ibu dalam masyarakat akibat tingkat pendidikan yang masih rendah sehingga mempengaruhi pengetahuan. Pregnancy Empowerment Program melalui dua tahapan kegiatan yakni penyuluhan dan pendampingan. Tujuan program ini adalah ibu-ibu  di Desa Noelbaki Kecamatan Kupang Tengah Kabupaten Kupang memiliki pengetahuan tentang pemberdayaan perempuan, tanda-tanda bahaya kehamilan dan nifas, memiliki kemampuan mengenal faktor resiko serta mengambil keputusan tepat dan merencanakan persalinan di fasilitas kesehatan. Kegiatan yang dilakukan berupa penyuluhan dan pendampingan. Alat dan bahan yang digunakan yakni materi penyuluhan, lefleat, manikin, buku KIA, kuisioner. Terdapat peningkatan pengetahuan dan keterlibatan aktif ibu-ibu hamil dalam perawatan kehamilan. Kata Kunci: Pemberdayaan Perempuan, Masa Kehamilan, Program Pemberdayaan Ibu Hamil  ABSTRACT The maternal mortality rate in Indonesia in 2017 was about 259-305 / 100,000 live births.  Maternal mortality is a multidimensional problem.  Cause of death according to MC. Carthy and Maine 1992 is the status of mothers in the community due to low level of education that affects knowledge.  The Pregnancy Empowerment Program through two stages, namely counseling and mentoring. The aim of this program was that mothers in Noelbaki Village, East Kupang District, Kupang Regency have knowledge of women's empowerment, the danger signs of pregnancy and childbirth, have the ability to recognize risk factors, and make the right decisions and plan for delivery in health facilities.  Activities carried out in the form of counseling and assistance.  The tools and materials used were counseling materials, lelflate, beads, MCH books, and questionnaires.  There was an increase in knowledge and active involvement of pregnant women in pregnancy care. Keywords: Women empowerment, pregnancy period, Pregnancy Empowerment  Program
PENINGKATAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PEMILIHAN PENOLONG PERSALINAN DI DESA PENFUI TIMUR Adriana M.S Boimau; TVI Tabelak; Serlyansie V. Boimau
Jurnal Salingka Abdimas Vol 2, No 2 (2022)
Publisher : Jurnal Salingka Abdimas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (303.903 KB)

Abstract

Masalah persalinan yang ditolong oleh tenaga non kesehatan merupakan masalah serius yang secara tidak langsung dapat meningkatkan angka kematian ibu dan bayi. Hal ini dipengaruhi oleh kurangnya pengetahuan ibu hamil dalam memilih penolong persalinan dan juga rasa takut untuk melahirkan di fasilitas kesehatan selama masa pandemi. Strategi akselerasi penurunan Angka Kematian Bayi dan Ibu di Kabupaten Kupang dilaksanakan dengan berpedoman pada poin penting Revolusi KIA yakni Setiap persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan yang terampil di fasilitas kesehatan yang memadai. Desa Penfui Timur yang merupakan desa perbatasan Kabupaten dan Kota Kupang dengan latar belakang pendidikan, sosial dan ekonomi yang bervariasi sangat berpengaruh terhadap pengetahuan ibu hamil dalam memilih penolong persalinan. Tim pengabdian masyararakat bermaksud memberikan penyuluhan tentang pemilihan penolong persalinan di masa pandemi covid-19 yang dilakukan terhadap ibu hamil di Desa Penfui Timur, memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada mitra tentang cara pemanfaatan Kartu P4K ( Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi) Kesimpulan kegiatan pengabdian ini adalah adanya peningkatan pengetahuan ibu hamil dalam memilih penolong persalinan di masa pandemi setelah dilakukan penyuluhan.
Management Of Midwife In Pregnant Women Chronic Energy Deficiency From Women's Empowerment Perspective Melinda Rosita Wariyaka; Diyan Maria Kristin; Tirza Vivianri Isabela Tabelak
JKM (Jurnal Kebidanan Malahayati) Vol 9, No 1 (2023): Volume 9 No.1 Januari 2023
Publisher : Program Studi Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkm.v9i1.7584

Abstract

Berbagai program telah dilakukan di puskesmas oleh bidan untuk mengatasi masalah ibu hamil dengan CED sejak lama, seperti pemberian makanan tambahan bagi ibu hamil yang sudah di galakkan di semua Puskesmas. Pentingnya mengembangkan model penatalksanaan bidan terhadap ibu hamil dengan CED menjadi latar belakang penulis untuk memotret apakah penatalaksanaan CED oleh bidan sudah komperhensif dikaitkan dengan  penyebab CED dan pemberdayaan perempuan. Undang-Undang Kebidanan No 4 Tahun 2019 memberikan Amanah kepada bidan dalam perannya yang salah satunya merupakan pemberdayaan masyarakatTujuan penelitian yang akan dilakukan adalah menganalisis penatalaksanaan ibu hamil CED oleh bidan dengan perspektif pemberdayaan perempuanMetode : Penelitian ini menggunakan metode descriptive study dengan pendekatan cross sectional, dua variable dikembangkan yaitu  penatalaksanaan bidan pada ibu hamil CED dari tahap pengkajian hingga monitoring dan evaluasi dan variable pengetahuan kami menghubungkan keduanya untuk mengetahui lebih dalam apakah ada hubungan yang bermakna. Analisis bivariat menggunakan cross tab analisis dengan nilai P yang digunakan <0.05. Hasil Analisis univariat Sebagian besar bidan belum melakukan paenatalaksanaan ibu hamil CED berdasarkan aspek pemberdayaan perempuan, hasil analisis bivariate P>0,005 menunjukan tidak ada hubungan yang bermakna antara penatalksanaan bidan dengan pengetahuan oleh karena banyak faktor yang mempengaruhi pengetahuan ibu hamil kurang energi kronis.Kesimpulan : Sebagian besar penatalaksanaan bidan pada ibu hamil CED dari dimensi pemberdayaan perempuan yang terdiri dari  pengkajian, penetapan diagnosa, monitoring dan evaluasi  belum  sesuai, tidak ada hubungan penatalaksanaan bidan dengan pengetahuan ibu hamil CEDSaran : Saran disampaikan kepada bidan agar didalam memberikan asuhan kebidanan kepada ibu hamil yang mengalami kurang energi kronis dapat mempertimbangkan aspek pemberdayaan perempuan, Bagi pengambil kebijakan pentingnya berkolaborasi dan membuat sosialisasi penatalksanaan bidan dari aspek pemberdayaan perempuan.  Kata Kunci : Penatalaksanaan Bidan, Pemberdayaan, Kehamilan CED  ABSTRACT  Introduction :Various programs have been carried out at the puskesmas by midwives to overcome the problems of pregnant women with SEZ for a long time, such as providing additional food for pregnant women which has been promoted in all Puskesmas. The importance of developing a midwife management model for pregnant women with Chronic Enegy Deficiency is the background of the author to photograph whether the management of Chronic Enegy Deficiency by midwives has been comprehensively associated with the causes of Chronic Enegy Deficiency and empowering women. Midwifery Law No. 4 of 2019 provides mandates to midwives in their roles, one of which is community empowermentThe purpose of the research to be carried out is to analyze the management of pregnant women with chronic energy deficiency by midwives with the perspective of women's empowermentMethods: This study used a descriptive study method with a cross sectional approach, two variables were developed, namely the management of midwives for pregnant women from the assessment stage to monitoring and evaluation and our knowledge variable connected the two to find out more deeply whether there was a significant relationship. Bivariate analysis using cross tab analysis with P value used <0.05.Results of univariate analysis Most midwives have not managed Chronic Enegy Deficiency pregnant women based on the aspect of women's empowerment, the results of bivariate analysis P> 0.005 showed there was no significant relationship between midwifery management and knowledge because many factors influenced the knowledge of pregnant women with chronic energy deficiency.Conclusion: Most of the management of midwives in pregnant women with Chronic Enegy Deficiency from the dimension of women's empowerment which consists of assessment, diagnosis, monitoring and evaluation is not appropriate, there is no relationship between midwife management and knowledge of pregnant women with Chronic Enegy Deficiency.Suggestion: Suggestions are submitted to midwives so that in providing midwifery care to pregnant women who experience chronic energy deficiency, they can consider aspects of women's empowerment. For policy makers it is important to collaborate and make socialization of midwife management from the aspect of women's empowerment. Keywords: Chronic Enegy Deficiency , Empowerment , Midwife Management, Pregnancy 
Health Belief Model (Hbm) Preventive Behavior Of Pregnant Women During The Covid-19 Pandemic Ririn Widyastuti; Ferry W.F Waangsir; Yuliana Dafroyati; Astin Nur Hanifah; Bertolomeus Elis Rimba; Tirza V.I Tabelak
JKM (Jurnal Kebidanan Malahayati) Vol 9, No 1 (2023): Volume 9 No.1 Januari 2023
Publisher : Program Studi Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkm.v9i1.8898

Abstract

Latar Belakang: Coronavirus merupakan virus RNA strain tunggal positif, berkapsul dan tidak bersegmen dengan nama severe acute respirtorysyndrome coronavirus-2 (SARS-CoV-2) dengan nama penyakitnya adalah Coronavirus Disease 2019. Data sebaran kasus covid di provinsi NTT adalah 15.217 jiwa terkonfirmasi positif dengan sebaran kabupaten/kota teratas tanggal 6 Mei 2021, adalah Kota Kupang, Kabupaten Sumba Timur dan Kabupaten Ende. Pada kelompok ibu hamil, terdapat 4.9% ibu hamil terkonfirmasi positif covid 19. Data ini menunjukkan bahwa ibu hamil, bersalin, nifas dan bayi baru lahir juga merupakan sasaran yang rentan terhadap infeksi Covid 19 dan kondisi ini dikhawatirkan akan meningkatkan morbiditas dan mortalitas ibu dan bayi baru lahir. Ibu hamil, lebih rentan terhadap morbiditas Covid 19 dikarenakan perubahan fisiologis dan imunologis selama masa kehamilan. Health Belief Model (HBM) merupakan sebuah model untuk memahami kesulitan individu dalam mengikuti program pencegahan dalam konteks kesehatan.Tujuan: untuk mengetahui health belief model (HBM) perilaku preventif ibu hamil pada masa pandemi covid 19 di kota Ende.Metode penelitian: Penelitian ini menggunakan studi deskriptif dengan teknik studi korelasional. Penelitian akan dilaksanakan pada 5 puskesmas di kota Ende pada bulan Januari – Desember 2022. Proyeksi populasi ibu hamil pada 5 puskesmas adalah 500 ibu hamil. Teknik pengambilan sampel adalah double sampling yaitu metode quota sampling dan purposie sampling. Jumlah sampel dengan menggunakan rumus Slovin yang berjumlah 221 ibu hamil. Teknik pengumpulan data kuantitatif dengan memberikan kuisioner tentang health belief model (HBM) perilaku preventif ibu hamil pada masa pandemi covid 19 di kota Ende, kuisioner berjumlah 40 pertanyaan tertutup yang telah diuji validitas dan realibilitas.Analisis data kuantitatif dengan Pearson Product Moment dan Uji Regresi linear.Hasil penelitian: Koefisien korelasi sebesar 0,295 dengan signifikansi 0,000. Ha diterima karena signifikansi >0,05. Jadi terdapat hubungan positif yang signifikan antara health belief model (HBM) dengan perilaku preventif pada ibu hamil di masa pandemi covid 19 di Kota Ende. Berdasarkan nilai signifikansi sig (2-tailed) sebesar 0,000 menunjukkan bahwa terdapat korelasi yang signifikan antara variabel HBM dengan perilaku preventif pada ibu hamil di masa pandemi covid 19 di Kota Ende. Hasil uji regresi linear didapatkan hasil bahwa nilai signifikan value F test < 0,05 yaitu nilai Sig 0,000, yang berarti bahwa variabel independent mempunyai hubungan linier dengan variabel dependen. Secara bersama sama persepsi perceived susceptibility (kerentanan yang dirasakan), perceived severity (Bahaya/kesakitan yang dirasakan), perceived benefit (Keyakinan akan manfaat yang dirasakan) dan  perceived barrier (Hambatan yang dirasakan) berpengaruh pada perilaku preventif  pada ibu hamil pada masacovid 19 di Kota Ende Tahun 2022.Kesimpulan: Terdapat hubungan antara HBM dengan perilaku preventif pada ibu hamil pada masa covid 19 di Kota EndeSaran: Ibu hamil agar meningkatkan perilaku preventif untuk mencegah covid 19 selama masa kehamilan Kata Kunci : Health Belief Model (HBM); Preventif; Ibu hamil; Covid 19 ABSTRACT Background:. Coronavirus is a positive single strain RNA virus, encapsulated and not segmented with the name severe acute respiratory syndrome coronavirus-2 (SARS-CoV-2) with the name The disease is Coronavirus Disease 2019. Data on the distribution of covid cases in the province of NTT is 15,217 people who are positively confirmed with the distribution of the top regencies/cities on May 6, 2021, namely Kupang City, East Sumba Regency and Ende Regency. In the group of pregnant women, there were 4.9% of pregnant women were confirmed positive for Covid 19. This data shows that pregnant women, childbirth, postpartum and newborns are also vulnerable targets for Covid 19 infection and this condition is feared to increase maternal and infant morbidity and mortality. Newborn. Pregnant women are more susceptible to Covid-19 morbidity due to physiological and immunological changes during pregnancy. The Health Belief Model (HBM) is a model to understand individual difficulties in participating in prevention programs in the context of health.Purpose: to find out the health belief model (HBM) for the preventive behaviour of pregnant women during the COVID-19 pandemic in the city of Ende.Research method: This study uses a descriptive study with a correlational study technique. The research will be carried out at 5 puskesmas in the city of Ende from January – December 2022. The projected population of pregnant women in 5 puskesmas is 500 pregnant women. The sampling technique was double sampling, namely quota sampling and purposive sampling methods. The number of samples using the Slovin formula amounted to 221 pregnant women. Quantitative data collection techniques by providing a questionnaire about the health belief model (HBM) preventive behaviour of pregnant women during the covid 19 pandemic in the city of Ende, a questionnaire consisting of 40 closed questions that have been tested for validity and reliability. Quantitative data analysis with Pearson Product Moment and Linear Regression Test.Results: The correlation coefficient is 0.295 with a significance of 0.000. Ha is accepted because the significance is > 0.05. So there is a significant positive relationship between the health belief model (HBM) and preventive behaviour in pregnant women during the COVID-19 pandemic in Ende City. Based on the significance value of sig (2-tailed) of 0.000, it shows that there is a significant correlation between the HBM variable and preventive behaviour in pregnant women during the covid 19 pandemic in Ende City. The results of the linear regression test showed that the significant value of the F test value <0.05, namely the Sig value of 0.000, which means that the independent variable has a linear relationship with the dependent variable. Together the perceptions of perceived susceptibility (perceived vulnerability), perceived severity (perceived danger/pain), perceived benefit (belief in perceived benefits) and perceived barriers (perceived barriers) affect preventive behavior in pregnant women during the COVID-19 period. in Ende City in 2022.Conclusion: There is a relationship between HBM and preventive behavior in pregnant women during the covid 19 period in Ende City.Suggestion: Pregnant women should increase preventive behaviour to prevent covid 19 during pregnancy Keywords:  Health Belief Model (HBM); Preventive; Pregnant mother; Covid 19 
Pemberdayaan Perempuan Melalui Pelatihan dan Pendampingan Pemantauan Harian Tumbuh Kembang Bayi Balita di Desa Oelnasi Kecamatan Kupang Tengah Kabupaten Kupang Tirza Vivianri Isabela Tabelak; Adriana M.S Boimau; Yurisetiowaty Yurisetiowaty
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 6, No 11 (2023): Volume 6 No 11 2023
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v6i11.12044

Abstract

ABSTRAK Tumbuh kembang bayi dan balita yang sehat menjadi prioritas utama dalam menilai kesehatan dan kecerdasan anak. Tumbuh kembang terdiri dari fisik, intelektual dan emosional. Faktor-faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang anak antara lain genetik, lingkungan dan perilaku. Di desa Oelnasi juga terdapat 4 buah posyandu; Tetapi kenyataannya masih banyak anak balita yang tidak datang ke Posyandu. Cakupan pelayanan balita hanya 60,7%. Data D/S Desa Oelnasi tahun 2021 sebesar 60,7%. Pemantauan tumbuh kembang bayi balita secara harian merupakan bentuk partisipasi ibu dalam keluarga untuk perawatan anak balita. Jika beban kerja rumah tangga sudah banyak bahkan berlebihan maka hal-hal lain termasuk pemantauan dan pengisian instrument harian pada buku KIA akan terabaikan. Ibu-ibu lebih cenderung melaksanakan pekerjaan pokok rumah tangga. Ibu yang memiliki bayi balita sebanyak 44 org yang di ikutkan dalam pendidikan dan pendampingan pemantauan tumbuh kembang anak 85% berusia 20-30 tahun. Pengetahuan ibu bayi balita  tentang tumbuh kembang bayi balita minim walaupun sudah dibekali dengan buku KIA. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk memberikan pendidikan dan pendampingan pemantauan tumbuh kembang bayi balita. Hasil menunjukkan terdapat peningkatan pengetahuan dan kemampuan ibu-ibu bayi balita terkait tumbuh kembang.     Kata Kunci: Pendidikan, Pendampingan, Pemantauan Tumbuh Kembang, Bayi Balita  ABSTRACT The healthy growth and development of babies and toddlers is a top priority in assessing children's health and intelligence. Growth and development consists of physical, intellectual and emotional. Factors that influence the growth and development of children include genetics, environment and behavior. In the village of Oelnasi there are also 4 posyandu; But in reality there are still many children under five who do not come to Posyandu. The service coverage for toddlers is only 60.7%. Oelnasi Village D/S data for 2021 is 60.7%. Monitoring the growth and development of toddlers on a daily basis is a form of mother's participation in the family for the care of toddlers. If the household workload is too much or even excessive then other things including monitoring and filling in the daily instruments in the MCH handbook will be neglected. Mothers are more likely to do household chores. Mothers who have toddlers as many as 44 people who are included in education and monitoring of child development monitoring are 85% aged 20-30 years. The knowledge of mothers of infants under five about the growth and development of infants under five is minimal even though they have been equipped with the KIA book. This community service activity aims to provide education and assistance in monitoring the growth and development of babies under five. There is an increase in the knowledge and abilities of mothers of toddlers related to growth and development. Keywords: Education, Mentoring, Monitoring of Growth and Development, Infants Under Five.
PENGARUH DETERMINAN KONTEKSTUAL TERHADAP KEMATIAN IBU DI KABUPATEN KUPANG Yurissetiowati; Tirza Vivianri Isabela Tabelak
Jurnal Ilmu Kebidanan Vol 11 No 1 (2022): Al-Insyirah Midwifery: Jurnal Ilmu Kebidanan (Journal of Midwifery Sciences)
Publisher : Institut Kesehatan dan Teknologi Al Insyirah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35328/kebidanan.v11i1.2132

Abstract

MDGs target that the maternal and newborn mortality rate is 102/100,000 births. Data obtained in 2015 showed that out of 100,000 live births in Indonesia, and 305 of them have maternal mortality. Maternal mortality in NTT Province was also contributed from Kupang Regency, in 2016 was 12 cases. The maternal mortality rate (reported) is 201.95 per 100,000 live births. The purpose of this study was to analyze the contextual determinants of maternal mortality in Kupang Regency. This research is a qualitative research. The research locations were 6 health centers with maternal deaths, namely Tarus, Sulamu, Takari, Poto, Camplong and Naikliu. The main informants subject were midwives coordinator in 6 Health Centers. The triangulation informants were the Head of the Community Health Center and stakeholder with a total of 6 people. The main instrument was that the researcher used an in-depth interview guide and a focus group discussion guide. The results of this study are contextual determinants that can affect maternal mortality, including knowledge, mother's education is still low on average (SD, SMP), housewife or seasonal farmers, mothers are powerless in terms of referral decision making, distance to health centers that are far, the absence of health workers in the village, pregnant women who do not have ANC, have chronic diseases or are at high risk, mothers give birth at home and are assisted by traditional birth attendants/family. The conclusion that can be drawn is that contextual determinants have a relationship with maternal mortality.
Partisipasi Kader terhadap Ibu Balita dalam Memantau Kesehatan Balita melalui Buku KIA di Desa Maunum, Kecamatan Amanuban Tengah, Kabupaten TTS Boimau, Adriana M.S.; Baso, Namsyah; Boimau, Serlyansie V.; Tabelak, Tirza Vivianri Isabela; Seran, Agustina Abuk
JURNAL ILMIAH OBSGIN : Jurnal Ilmiah Ilmu Kebidanan & Kandungan P-ISSN : 1979-3340 e-ISSN : 2685-7987 Vol 15 No 4 (2023): DESEMBER
Publisher : NHM PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36089/job.v15i4.1646

Abstract

Partisipasi kader sangat diperlukan untuk melakukan pemantauan terhadap ibu balita dalam pemantauan kesehatan bayi balita menggunakan Buku KIA. Di Kabupaten TTS terdapat kasus kematian bayi pada tahun 2020 sebanyak 109 kasus dan tahun 2021 sebanyak 101 kasus. AKB tahun 2020 sebanyak 20 kasus (2,0/1000 KH) dan tahun 2021 kasus kematian balita sebanyak 8 kasus (0,8/1000 KH). Kunjungan bayi balita sakit dari Desa Maunum ke Puskesmas Niki-Niki rata-rata berjumlah 96 orang /bulan (ISPA, diare, Malaria). Tujuan penelitian untuk mengidentifikasi pengetahuan, kader, keterampilan kader dalam melakukan pemantauan kesehatan balita menggunakan Buku KIA, (2) Identifikasi partisipasi kader untuk monitoring terhadap ibu bayi balita dalam memantau kesehatan bayi balita menggunakan Buku KIA. Metode Penelitian menggunakan Desain Observasional Analitik dengan pendekatan Cross Sectional . Teknik sampling menggunakan total sampel yakni 32 orang kader. Pengumpulan data menggunakan kuesioner untuk mengetahui pengetahuan kader dan observasi keterampilan kader dalam melakukan pemantauan dan pengisian lembar pemantauan kesehatan balita pada Buku KIA.Pengumpulan data pre dan post setelah pemberian informasi. Pengolahan data menggunakan SPSS versi 15 untuk data karakteristik deskriptif, cross tab pengetahuan dan keterampilan. Hasil penelitian: tingkat pendidikan kader berpengaruh pada pengetahuan tentang partisipasi kader dalam memantau ibu balita menggunakan Buku KIA. Pengetahuan kader berpengaruh pada keterampilan tentang partisipasi kader.
Pengaruh Model Pencegahan Stunting Berbasis Pemberdayaan Kader dalam Upaya Peningkatan Pengetahuan dan Sikap Ibu Yurissetiowati, Yurissetiowati; Tabelak, Tirza Vivianri Isabela; Yulianti, Hasri
JURNAL ILMIAH OBSGIN : Jurnal Ilmiah Ilmu Kebidanan & Kandungan P-ISSN : 1979-3340 e-ISSN : 2685-7987 Vol 15 No 4 (2023): DESEMBER
Publisher : NHM PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36089/job.v15i4.1664

Abstract

Background: Stunting is failure to grow and develop in children under 5 years of age and is caused by chronic malnutrition which is characterized by below normal body length or height. In 2021 in Indonesia, the prevalence of stunting is around 7.9%. This figure includes East Nusa Tenggara Province which has a stunting rate of 26.3%. In the Kupang Regency area, stunting cases have a prevalence of 25.5%. In Olenasi village, it was recorded that out of a total of 240 toddlers, 36 toddlers were in the short category and 9 toddlers were in the very short category with a prevalence rate of 18.8%. The aim of this research activity is to increase the knowledge and attitudes of mothers of toddlers and prevent stunting in babies by empowering cadres in Oelnasi village. This research is a type of quantitative research with a Quasi Experimental research design using a pre-test group research design and a post-test design. The population of this study were Posyandu implementing cadres and mothers with toddlers who lived in Oelnasi Village, Kupang Regency. The number of samples in this study was 30 cadres and 60 mothers with toddlers. The independent variable in this research is the empowerment of toddler posyandu cadres, and the dependent variable is the knowledge and attitudes of toddler mothers towards stunting. The research instrument used in this study was a questionnaire regarding mothers' knowledge and attitudes towards stunting. The knowledge and attitudes of mothers of toddlers were measured before and after being given counseling by cadres. Based on the SPSS test on mothers' knowledge and attitudes using the Wilcoxon test, the result was p = 0.001 or a significance level of p < 0.05, which means there is a difference between the mother's level of knowledge and attitudes before and after empowering cadres using the counseling method. The conclusion in this research is that there is an influence of cadre empowerment in efforts to increase the knowledge and attitudes of mothers of toddlers in Oelnasi Village.