Claim Missing Document
Check
Articles

Found 26 Documents
Search
Journal : E-Jurnal Medika Udayana

POTENSI EKSTRAK ETANOL DAUN PANDAN WANGI (PANDANUS AMARYLLIFOLIUS ROXB.) SEBAGAI LARVASIDA ALAMI BAGI AEDES AEGYPTI Maretta Rosabella Purnamasari; I Made Sudarmaja; I Kadek Swastika
E-Jurnal Medika Udayana Vol 6 No 3 (2017): E-jurnal medika udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (284.973 KB)

Abstract

Tingginya kasus demam berdarah dengue disertai munculnya resistensi terhadap temephos, menjadikan penggunaan larvasida alami mulai dipertimbangkan. Salah satu bahan alam yang dapat digunakan adalah daun pandan wangi. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret tahun 2016 sampai bulan Agustus tahun 2016 dan bertujuan untuk mengetahui efektivitas, LC50, dan LC90 dari ekstrak etanol daun pandan wangi sebagai larvasida bagi Aedes aegypti. Studi ini merupakan murni eksperimental dan memakai post test only control group design. Subjek dibagi menjadi kelompok kontrol (konsentrasi 0%) dan 7 kelompok perlakuan (konsentrasi 0,05%, 0,125%, 0,25%, 0,5%, 1%, 2%, 4%). Replikasi dilakukan empat kali dengan menggunakan 25 larva Aedes aegypti instar III/IV pada tiap-tiap kelompok. Data kematian larva dikumpulkan setelah 24 jam dan didapatkan tidak ada kematian pada kelompok kontrol. Rerata persentase kematian larva pada kelompok perlakuan berturut-turut dari konsentrasi perlakuan terkecil ke terbesar adalah 2%, 5%, 7%, 11%, 14%, 36%, 99%. Uji Kruskal Wallis memperoleh p<0,05 yang artinya diperoleh perbedaan bermakna pada kematian larva antar kelompok. Hasil dari uji Mann Whitney menunjukkan p<0,05 pada konsentrasi 0,125%, 0,25%, 0,5%, 1%, 2%, dan 4%, yang masing-masing dibandingkan dengan kontrol. Uji probit memperlihatkan nilai LC50 dan LC90 berturut-turut 2,113% dan 3,497%. Disimpulkan bahwa ekstrak etanol daun pandan wangi (Pandanus amaryllifolius Roxb.) konsentrasi 0,125%, 0,25%, 0,5%, 1%, 2%, dan 4% efektif sebagai larvasida alami bagi Aedes aegypti, dengan nilai LC50 sebesar 2,113% dan nilai LC90 sebesar 3,497%.
HUBUNGAN FAKTOR RISIKO DAN PREVALENSI INFEKSI CACING USUS PADA SISWA SEKOLAH DASAR NEGERI BELANDINGAN, KECAMATAN KINTAMANI KABUPATEN BANGLI I Gusti Agung Dwi Putri Anjani; I Made Sudarmaja; I Kadek Swastika
E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 10 (2019): Vol 8 No 10 (2019): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (288.746 KB)

Abstract

ABSTRAK Infeksi cacing usus merupakan infeksi yang masih banyak diabaikan oleh masyarakat. Penyakit ini umumnya terkait dengan faktor risiko berupa kebiasaan mencuci tangan, memotong kuku secara rutin, penggunaan alas kaki saat di luar rumah, ketersediaan sumber air bersih, kepemilikan jamban, mengonsumsi obat cacing secara rutin, dan penggunaan penutup makanan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan faktor risiko dengan prevalensi infeksi cacing usus pada siswa sekolah dasar (SD) Negeri Belandingan, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli. Jenis penelitian ialah deskriptif analitik dan pengambilan sampel dilakukan hanya sekali dengan teknik total sampling. Pemeriksaan feses dilakukan dengan metode Kato-katz di Laboratorium Parasitologi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana. Faktor risiko yang berperan dalam penularan infeksi cacing usus ditentukan dengan analisis statistik univariat dan bivariat. Infeksi cacing usus pada anak SD N Belandingan didapatkan sebesar 8.8% yang terdiri dari Ascaris lumbricoides, cacing tambang, dan Taenia. Hasil analisis bivariat menunjukkan faktor risiko yang terkait dengan infeksi cacing usus yaitu tidak tersedianya sumber air bersih(nilai p=0,023; RP=5,52 95% IK 1,79-15,3) mencuci tangan dengan air saja(nilai p=0,038; RP=0,31 95% IK 0,11-0,86), dan tidak menggunakan penutup makanan(nilai p=0,029; RP=3,94 95% IK 1,37-11,2). Kata Kunci: Infeksi cacing usus, Faktor risiko, Ascaris lumbricoides, Belandingan ABSTRACT Intestinal worm infection is one of neglected infectious disease. The disease is commonly associated with hand-washing practice, nail cutting habit, use of footwear when playing outdoors, clean water source availability, presence of a latrine, routine antihelminthic drug consumption, and the use of food cover as a risk factor. The aim of this study is to determine the relationship of risk factors to the prevalence of intestinal worm infectionin Belandingan Elementary School students, Kintamani Subdistrict, Bangli District. The type of research is analytic descriptive and sampling is done only once with total sampling technique. Stool examination was done by Kato-katz method in Parasitology Laboratory,Faculty of Medicine Udayana University.Univariate and bivariate statistical analyses were used to determine risk factor variables that play a role in intestinal worm infection. The results showed that prevalence of infection in SD N Belandingan students was 8.8% consisting of Ascaris lumbricoides, hookworm, and Taenia. The result of bivariate analysis showed that risk factors related to intestinal worm infection were clean water source unavailable (p = 0.023, PR = 5.52 CI 95% 1.79-15.3), hand washing with water only (p = 0.038, PR = 0.31 CI 95% 0.11-0.86), and not covering food (value p = 0.029; PR = 3.94 CI 95% 1.37-11.2). Keywords: Intestinal worm infection, Risk factors, Ascaris lumbricoides, Belandingan
STATUS KERENTANAN NYAMUK AEDES AEGYPTI TERHADAP INSEKTISIDA PERMETHRIN DI KECAMATAN JEMBRANA BALI Latifa, Kurnia Dwi; Damayanti, Putu Asri; Swastika, I Kadek
E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 8 (2022): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MU.2022.V11.i8.P18

Abstract

Aedes aegypti is a vector for various life-threatening infectious diseases, such as Dengue Hemorrhagic Fever (DHF). Control of Ae. aegypti using permethrin insecticide has been carried out in various areas including Jembrana. However, irrational use of insecticides has the potential to cause resistance, so it is necessary to evaluate the use of permethrin by testing the susceptibility status of Ae. aegypti. This research is a descriptive study using the bioassay test of the Ae aegypti according to WHO standards. The primary data used is the mortality rate of Ae. aegypti that was exposed to the insecticide permethrin with a concentration of 0.25%. The results of this study showed that the percentage of mosquitoes that experienced knockdown after exposure to insecticides for 1 hour was 96.25% and after holding for 24 hours the percentage of mosquito mortality became 100%. The conclusion of this study is the level of susceptibility of Ae. aegypti in Jembrana District is susceptible. Expanding the range of the sampling area and the use of a more diverse sample generation is needed to better represent the susceptibility status of Ae. aegypti. Keywords: aedes aegypti, mosquito susceptibility status, permethrin.
HUBUNGAN FAKTOR LINGKUNGAN DAN PERILAKU MASYARAKAT DENGAN RIWAYAT KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI LINGKUNGAN CANDI BARU GIANYAR Divya Nirmala, Putu Ayu; Swastika, I Kadek; Sudarmaja, I Made; Ariwati, Ni Luh
E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 1 (2022): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MU.2022.V11.i01.P09

Abstract

Demam berdarah dengue merupakan salah satu penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus dengue. Bali merupakan salah satu daerah endemis dengue, dimana Gianyar merupakan kabupaten dengan tingkat kasus yang tinggi. Faktor-faktor yang dapat memicu demam berdarah dengue adalah faktor lingkungan dan perilaku masyarakat. Sehingga penelitian mengenai faktor lingkungan dan perilaku masyarakat terhadap kejadian demam berdarah dengue perlu dilakukan. Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan metode pendekatan cross-sectional dengan mengambil data primer pada Juli – Agustus 2019 dari kepala keluarga yang berdomisili di Lingkungan Candi Baru Gianyar. Teknik pengumpulan sampel adalah minimum sampling dengan hasil 94 kepala keluarga atau yang mewakili sebagai responden. Analisis data dilakukan secara bertahap dengan analisis univariat dan bivariat. Hasil uji chi-square menunjukkan hubungan tidak bermakna antara faktor lingkungan yaitu kepadatan rumah (p value = 0,296, OR = 4,941, CI = 0,494 – 49, 429) serta kondisi tempat penampungan air (p value = 1,000, OR = 0,918, CI = 0,206 – 4,093) dan perilaku masyarakat yaitu pengetahuan responden (p value = 0,508, OR = 1,625, CI = 0,436 – 6,056), sikap responden (p value = 0,289, OR = 1,624, CI = 0,701 – 3,761) serta dan tindakan responden (p value = 0,353, OR = 0,471, CI = 0,119 – 1,868) dengan riwayat kejadian demam berdarah dengue. Kata kunci : demam berdarah dengue, faktor lingkungan, perilaku masyarakat
Tingkat Pengetahuan dan Sikap Santri Terhadap Skabies di Pondok Pesantren Syafa'ah Darussalam Bali kumara, i made bagus bayu; Swastika, I Kadek; Sudarmaja, I Made; Diarthini, Ni Luh Putu Eka
E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 9 (2023): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MU.2023.V12.i09.P10

Abstract

Latar belakang: Skabies atau yang lebih dikenal kudis adalah infestasi dari Sarcoptes scabiei varian hominis yang menyebabkan penyakit kulit. Pada tahun 2008 berdasarkan data Depkes RI, tercatat angka kejadian skabies yaitu sebesar 5,6% sampai 12,95% dengan insiden tertinggi terjadi di Pondok pesantren.Rancangan penelitian ini yaitu deskriptif kuantitatif dengan menggunakan metode Cross Sectional Study. Penelitian ini menggunakan metode total sampling kepada semua santri yang ada di Pesantren. Responden yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah santri di Pesantren Syafa’ah Darussalam Bali dimana jumlah responden yaitu 63 orang. kelompok usia santri yang paling banyak yaitu usai 13 tahun berjumlah 27 orang (42,8%), dan usia yang paling sedikit yaitu usia 15 tahun berjumlah 15 orang (23,8%). Tingkat pengetahuan santri terhadap skabies dengan kategori baik berjumlah 14 orang (22,2%), 35 orang (55,6%) dengan kategori cukup, 14 orang (22,2%) dengan kategori kurang. Sikap santri dalam upaya pencegahan skabies dengan kategori baik berjumlah 45 orang (71,4%), kategori cukup berjumlah 18 orang (28,6) dan kategori kurang berjumlah 0 orang (0%). Kata kunci: skabies, tingkat pengetahuan, sikap
POTENSI EKSTRAK DAUN SAMBILOTO (Andrographis paniculata) SEBAGAI LARVASIDA TERHADAP LARVA NYAMUK Aedes aegypti Pratisthita Sukadana, I Made Ananda Prajna; Sudarmaja, I Made; Swastika, I Kadek; Damayanti, Putu Ayu Asri
E-Jurnal Medika Udayana Vol 13 No 4 (2024): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MU.2024.V13.i04.P12

Abstract

ABSTRAK Demam berdarah dengue (DBD) merupakan suatu penyakit endemik yang tidak asing bagi masyarakat Indonesia bahkan menjadi masalah kesehatan dunia. DBD disebabkan oleh virus RNA rantai tunggal, yaitu dengue virus1 yang penyebarannya mengalami pola perubahan dari siklik menjadi tidak teratur sehingga berdampak pada peningkatan kasus DBD itu sendiri2. Pemerintah berupaya mencegah penyebaran kasus DBD dengan memutus rantai perkembangbiakan nyamuk aedes aegypti dengan menggunakan insektisida sintetik atau kimia. Namun, pencegahan menggunakan metode ini memberikan dampak buruk bagi lingkungan maupun kesehatan manusia. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian untuk mengkaji potensi ekstrak daun sambiloto sebagai larvasida nabati terhadap larva nyamuk aedes aegypti. Penelitian ini merupakan studi eksperimental sesungguhnya dengan rancangan randomized posttest only control group design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh larva aedes aegyptiyang dikembangbiakan di Laboratorium Parasitologi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana dengan besar sampel sebanyak 600 sampel larva yang terbagi menjadi 400 sampel kelompok uji (P1, P2, P3, dan P4) serta 200 sampel kelompok kontrol (P0 dan P5). Hasil analisis ANOVA dan chi square menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun Sambiloto (Andrographis paniculata) aktif sebagai larvasida pada konsentrasi efektif 1,390% dengan waktu kontak 24 jam. Daun Sambiloto aktif sebagai larvasida karena mengandung senyawa golongan fenolat, alkaloid, flavonoid, dan terpenoid. Kata kunci: Demam Berdarah Dengue, Ekstrak Sambiloto, Konsentrasi aktif
Co-Authors Abdulhadi FA Adiputra, I Komang Hotra Akira Ito Anak Agung Ayu Mirah Adi Ariwati, Luh Ariwati, Ni Luh Cokorda Agung Wahyu Purnamasidhi Damayanti, Putu Asri Daondy Friarsa Soeharto Dewa Ayu Agus Sri Laksmi Divya Nirmala, Putu Ayu Fitri N, Moh. Yasin Fuad Adi Rosyadi Hidajati, Sri I Gede Mahardika I Gusti Agung Ayu Chintya Cahyarini I Gusti Agung Dwi Putri Anjani I Gusti Kamasan Arijana I Ketut Tunas I Made Damriyasa I Made Dwinata I Made Putra I Made Sudarmaja I NYOMAN MANTIK ASTAWA I Putu Dodik Supartha Ida Ayu Dewi Wiryantini Ida Ayu Ide Larassanthi Pratiwi Ida Bagus Made Oka Ida Bagus Putra Adyatma Isyaputri, Rahmadany Ivy Cerelia Valerie Jevon Indra Susanto Kadek Karang Agustina kumara, i made bagus bayu L. Ariwati Latifa, Kurnia Dwi Luh Ariwati Luh Dewi Anggreni Maretta Rosabella Purnamasari Maretta Rosabella Purnamasari Maria Krishnandita Munehiro Okamoto N.L Ariwati N.L.P.E. Diarthini Ni Luh Ariwati Ni Luh Ariwati Ni Luh Komang Sumi Arcani Ni Luh Putu Eka Diarthini Ni Luh Putu Eka Diarthini, Ni Luh Putu Eka Ni Made Pasmiati Setyaningsih Ni Nyoman Agustianingsih Ni Putu Akopita Devi Ni Putu Ayu Elistya Ning Purwani Ni Putu Tamara Bidari Suweta Nyoman Sadra Dharmawan P.A.A. Damayanti Pratisthita Sukadana, I Made Ananda Prajna Purantara, Anak Agung Gede Wiweka Winahya Putu Ari Paramitha Widiani Putu Ayu Asri Damayanti Putu Ayu Larasati Putu Bagus Onicha Baskaranatha Putu Sutisna Sari, Komang Ayu Kartika Shabrina Inderjit Stan ley Sukmawati Basuki Toni Wandra Wulanyani Wulanyani