Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

Perbedaan Personal Hygiene pada Siswa Remaja Pondok dan yang Pulang ke Rumah di Madrasah Aliyah Hasan Munadi Desa Banggle Beji Pasuruan Tahun 2015 KARTIKASARI, AYUDA; FATIMAWATI, IIS
MEDICA MAJAPAHIT Vol 7, No 2 (2015): MEDICA MAJAPAHIT
Publisher : SEKOLAH TINGGI KESEHATAN MAJAPAHIT MOJOKERTO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Di pondok pesantren kecenderungan tertular penyakit kulit sebab kurangnya kebersihan diri sangat tinggi. Penyebabnya adalah tinggal bersama dengan sekelompok orang di pondok pesantren memang beresiko mudah tertular berbagai penyakit terutama penyakit kulit. Perilaku hidup bersih dan sehat terutama hygiene perseorangan di pondok pesantren pada umumnya kurang mendapatkan perhatian dari santri. Jenis penelitian ini adalah analitik observasional dengan pendekatan penelitian komparatif. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 137 responden. Sampel yang digunakan sebanyak 31 untuk siswa mondok dan 31 responden untuk siswa yang pulang ke rumah dengan teknik pengambilan purposive sampling. Hasil penelitian personal hygiene pada siswa remaja mondok menunjukkan sebagian besar mempunyai personal hygiene cukup dengan kebersihan alat kelamin cukup sebanyak 23 responden (74,2%). Penelitian personal hygiene pada siswa remaja yang pulang ke rumah menunjukkan sebagian besar mempunyai personal hygiene baik dengan kebersihan mulut dan gigi baik sebanyak 19 responden (61,3%). Hasil uji statistik Wilcoxon Signed Rank Test menunjukkan ada perbedaan personal hygiene pada siswa remaja mondok dan yang pulang ke rumah. Maka hendaknya siswa khususnya yang mondok lebih menjaga kebersihan diri masing-masing meskipun makan, tidur, mandi sering bergantian dengan tempat dan fasilitas yang sama sebagai upaya untuk mencegah terjadinya penyakit.Kata kunci : personal hygiene, mondok, pulang ke rumah
Hubungan Status Ekonomi Keluarga Dengan Kejadian Kekerasan Pada Anak (Child Abuse) Di Komunitas Anak Jalanan Kota Mojokerto Fatimawati, Iis; Anggraeni, Sandra Puspa
MEDICA MAJAPAHIT Vol 6, No 2 (2014): MEDICA MAJAPAHIT
Publisher : SEKOLAH TINGGI KESEHATAN MAJAPAHIT MOJOKERTO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The lives of street children and involvement in economic activity has been realized or not cause problems for them. Because not only education but also sacrificed his soul development. Those who had to give up his childhood to portray themselves as adults compete with the rigors of life in the big city, with spending time on the streets just to add a bit of relief to the people and their parents. The purpose of this study to the economic status of the family relationship with the incidence of child abuse (child abuse) in the community of street children in Mojokerto. Analytic study design is correlational cross-sectional approach. This study economic status variables as independent variables and the incidence of child abuse as the dependent variable. This research entire population of street children in Mojokerto as many as 51 children. Samples were taken by purposive sampling technique by 30 respondents. Data were collected by questionnaires and processed in editing, coding, scoring and tabulating then analized with the chi square test. The results showed that of the 17 respondents belonging to high socioeconomic status, there were 7 respondents who experienced child abuse and 10 respondents who did not experience child abuse. The results of Chi-square test showed the results ρ = 0.016 and α = 0.05, then ρ <α so that H0 is rejected and H1diterima means there is a relationship between family economic status to the incidence of child abuse. Parents who do not have jobs will result in financial pressure, poverty, debt burden, making it less able to control anger, is likely to do violence on children. Working parents protracted, go early and go home late afternoon, leaving little time and energy to perform domestic tasks and child care. So that children become neglected and forgotten because of fatigue. For families expected to improve understanding of the impact of child abuse in order to prevent the occurrence of acts of child abuse.Keywords: Social, Economic, Child Abuse, Street Children  
Hubungan Pengetahuan Ibu tentang Perawatan Gigi dan Mulut dengan Cara Menggosok Gigi pada Balita di Dusun Losari Desa Pekukuhan Kecamatan Mojosari Mojokerto Fatimawati, Iis
MEDICA MAJAPAHIT Vol 1, No 1 (2009): MEDICA MAJAPAHIT
Publisher : SEKOLAH TINGGI KESEHATAN MAJAPAHIT MOJOKERTO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan ibu tentang perawatan gigi dan mulut pada balita dengan cara ibu menggosok gigi pada balita di Dusun Losari Desa Pekukuhan Kecamatan Mojosari. Metode penelitian ini menggunakan teknik non probability (total sampling) dan teknik survey rumah tangga (house hold survey) dengan responden 43 ibu yang mempunyai anak balita di Dusun Losari Desa Pekukuhan Kecamatan Mojosari. Kesimpulan yang dapat ditarik bahwa ada hubungan antara pengetahuan ibu tentang perawatan gigi dan mulut dengan cara ibu menggosok gigi balita maka sebagai tenaga kesehatan diharapkan memberikan penyuluhan kepada orang tua tentang manfaat dan cara memelihara kesehatan dan kebersihan gigi dan mulut pada balita, dan tentang cara menggosok gigi yang tepat pada balita untuk mencegah terjadinya kerusakan gigi.Kata kunci : Pengetahuan, perawatan, gigi, balita.
STUDY OF CLEAN AND HEALTHY LIFE BEHAVIOR OF ELEMENTARY SCHOOL STUDENTS AT SCHOOLS APPLYING ADIWIYATA PROGRAM AT STATE ELEMENTARY SCHOOL IN PRIGEN PASURUAN Iis Fatimawati
UNEJ e-Proceeding 2017: Proceeding of 3rd International Nursing Conference
Publisher : UPT Penerbitan Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Background: Clean And Healthy Life Behavior (CHLB) in schools can be pursued by the adiwiyata school program. Students who play a role active on Clean And Healthy Life Behavior (CHLB) can realize healthy school. This research was intended to explain the difference of CHLB students in schools that implement and not implement adiwiyata school program. Methods: This study used analytic-comparative method with Cross Sectional approach. The sample of this research was students of SDN Gambiran I as many as 53 students and SDN II Prigen as many as 29 students with cluster random sampling technique. The independent variable was the Adiwiyata school status and the dependent variable was the student’s CHLB. The instruments used were CHLB questionnaires and observation sheets of school sanitation and canteen facilities. Results: The results showed that Mean value of CHLB in SDN Gambiran I was 135.96 with CHLB average of 81.41%. Mean value of CHLB in SDN II Prigen was127.17 with CHLB average of 76.15%. Independent T Test obtained ρ = 0.08 with α = 0,05 (ρ <α) means that there are was significant difference of CHLB in both schools. Conclusions: From the results this research. the researcher suggests the coaching of healthy behavior so that the clean and healthy life behavior of students is well established by adding understanding and knowledge to the Elementary school students especially those that have not implemented the adiwiyata school program. Keywords: Elementary school, Adiwiyata program, Clean and healthy life behavior
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pasangan Remaja Usia 13 – 22 Tahun Untuk Melakukan Sex Bebas Di Kawasan Tretes Kecamatan Prigen Kabupaten Pasuruan Iis Fatimawati; M. Rijal Febrianto
coba Vol 2 No 2 (2014): Mei 2014
Publisher : Akademi Keperawatan Dharma Husada Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (474.36 KB) | DOI: 10.32831/jik.v2i2.35

Abstract

Adolescence is a period of transition from child to adulthood. Many problems experienced by adolescents in this biological transition, for example is free sex. The purpose of this study was to determine the factors that influence teenage couples aged 13-22 years for free sex in the districts Tretes Prigen Pasuruan regency. This study used a cross sectional analytic design. Independent variable in this study is the family factor, sex education, and environment. Dependent Variabel is free sex. The sample was mostly couples teenager in Tretes Pasuruan District Prigen that totaling 34 people. Sampling technique that is accidental sampling. This study was conducted in June 2014. Results showed the majority of family factors (55.9%) is less. Factors sex education the majority (67.6%) is less. Environmental factors most (61.8.%) Is less. Teen couple who are free sex is majority (64.7%). Analysis using chi square test showed association of family factors, environmental factors, and the factor of sex education to teen couple sex free.Need for Sex explanation that correct and proper manner that is based on religious values, culture and ethics, so the teenager will avoid that are negative things and reprehensible associated with problem-free sex.
Pendidikan Kesehatan dalam Meningkatkan Pengetahuan Siswa Kelas 10 Tentang Kesehatan Reproduksi Remaja di SMA Hang Tuah 1 Surabaya Dwi Ernawati; Diyah Arini; Puji Hastuti; Qoriila Saidah; Astrida Budiarti; Iis Fatimawati; Faridah Faridah
PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA Vol. 1 No. 1 (2022): Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat : Perguruan Tinggi Meng
Publisher : Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (650.798 KB) | DOI: 10.33086/snpm.v1i1.827

Abstract

Kesehatan reproduksi remaja adalah keadaan sejahtera fisik, mental, dan sosial secara utuh dan bebas dari penyakit atau kecacatan yang berkaitan dengan sistem, fungsi dan proses reproduksi remaja. WHO (2019) menyatakan bahwa masalah kesehatan reproduksi wanita yang buruk mencapai 33% dari jumlah total penyakit yang menyerang wanita di dunia. Salah satu masalah kesehatan reproduksi yang lama menjadi persoalan bagi remaja, utamanya di Indonesia. adalah hubungan sex bebas yang meningkatkan angkakehamilan di luar nikah, aborsi dan penyakit menular seksual pada remaja. Salah satu upaya untuk mengatasi hal tersebut adalah dengan penguatan informasi melalui program pendidikan kesehatan reproduksi remaja. Pelaksanaan pendidikan kesehatan telah dilaksanakan secara daring dengan peserta kelas 10 Jurusan IPA dan IPS SMA Hang Tuah 1 pada hari Rabu, 20 Januari 2021 sebanyak 156 siswa. Data menunjukkan bahwa pengetahuan baik meningkat dari 54 % menjadi 64 % dan dan tingkat pengetahuan yang kurang menurun menjadi 10 % dari angka 25 %. Hal ini menunjukkan bahwa edukasi tentang kesehatan reproduksi remaja efektif dalam meningkatkan pengetahuan siswa Hang Tuah 1 Surabaya. Pendidikan kesehatan remaja berikutnya perlu dilaksanakan secara berkesinambungan dengan metode edukasi yang interaktif dan menarik melibatkan seluruh siswa di SMA Hang Tuah 1 Surabaya.
Edukasi Kesehatan Untuk Meningkatkan Pengetahuan Ibu Tentang Pemberian MP ASI pada Bayi dan Balita di Kelurahan Sukolilo Surabaya Iis Fatimawati; Diyah Arini; Puji Hastuti; Dwi Ernawati; Qori’ Ila Saidah; Astrida Budiarti; Faridah
PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA Vol. 1 No. 1 (2022): Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat : Perguruan Tinggi Meng
Publisher : Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (850.634 KB) | DOI: 10.33086/snpm.v1i1.918

Abstract

Kecukupan gizi dalam makanan menentukan status gizi anak. Setiap bayi harus mendapatkan ASI untuk memenuhi kebutuhan gizi bayi. Kebutuhan bayi akan nutrisi semakin meningkat seiring bertambahnya usia bayi, sedangkan terkadang ASI yang dihasilkan ibunya kurang memenuhi kebutuhan gizi bayi, Sehingga pada usia 6 bulan bayi mulai diperkenalkan dan diberikan gizi tambahan berupa Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI) yang bertujuan agar gizi bayi bisa terpenuhi. MPASI adalah makanan atau minuman yang mengandung zat gizi yang diberikan pada bayi atau anak usia 6-24 bulan guna memenuhi kebutuhan gizi selain ASI. Pemberian MP-ASI yang benar akan sangat berpengaruh pada proses tumbuh kembang anak dan kecerdasannya. Pemberian MP-ASI yang tidak sesuai akan menimbulkan masalah dalam status gizi anak, salah satunya masalah gizi kurang dan gizi buruk. Tujuan dari kegiatan pengabdian pada masyarakat ini adalah untuk Meningkatkan pengetahuan ibu usia subur tentang MPASI di lingkungan kampung nelayan Kelurahan Sukolilo Surabaya sehingga dapat menurunkan kejadian stunting. Metode : Salah satu upaya untuk mengatasi Kurang Gizi sejak dini pada anak adalah dengan penguatan informasi melalui program edukasi kesehatan pada ibu usia subur terkait pencegahan stunting dan kurang gizi pada bayi dan balita. Pelaksanaan edukasi kesehatan ini dilakukan secara langsung saat kegiatan posyandu Balita masyarakat di Kelurahan Sukolilo Surabaya. Hasil dan Pembahasan : Sebelum dilaksanakan penyuluhan dilakukan pengukuran dan pencatatan antropometri balita yang datang ke posyandu, di dapatkan hasil dari 128 peserta hanya 21,1 % saja yang mempunyai berat badan sesuai standar, sedangkan 78,9% balita memiliki berat badan yang kurang dari standar. Hal ini menunjukkan bahwa Sebagian besar balita di Kelurahan Sukolilo Surabaya dalam kategori kurang dari standar. Dan setelah dilakukan penyuluhan Kesehatan didapatkan data pengetahuan responden sudah baik 82%. Kesimpulan : pengaruh lingkungan, budaya, dan pengetahuan menjadi salah satu sebab terjadinya pemberian MP-ASI yang tidak tepat. Diperlukan peran aktif orang-orang yang berpengaruh dalam lingkungan tersebut untuk mengajak dan memberikan motivasi serta health education untuk menambah pengetahuan ibu terlebih dalam pemberian MP-ASI yang tepat dan benar sehingga ibu dapat berperilaku lebih tepat.
Mewujudkan Generasi Berencana melalui Pendidikan Kesehatan Reproduksi Remaja Astrida Budiarti, Budiarti; Diyah Arini; Puji Hastuti; Dwi Ernawati; Qori’ Ila Saidah; Iis Fatimawati; Faridah Zein
Jurnal Peduli Masyarakat Vol 5 No 1 (2023): Jurnal Peduli Masyarakat: Maret 2023
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jpm.v5i1.1486

Abstract

Kesehatan reproduksi merupakan keadaan fisik, mental, dan sosial yang sejahtera serta terhindar dari penyakit yang berkaitan dengan sistem reproduksi, proses serta fungsinya. Periode remaja dimana terjadi pubertas yang disebabkan fungsi hormonal. Selain menyebabkan perkembangan fungsi reproduksi, hormon juga mempengaruhi dorongan seks remaja, misalnya muncul ketertarikan dengan orang lain. Remaja perlu paham terkait kesehatan reproduksi agar memiliki pengetahuan yang tepat terkait reproduksinya. Remaja diharapkan bertanggung jawab dengan reproduksinya setelah memiliki pengetahuan yang tepat. Tujuan kegiatan ini adalah melakukan pengabdian kepada masayarakat dengan tema upaya mewujudkan generasi berencana melalui Pendidikan Kesehatan roproduksi remaja di SMAN 1 Taman Sidoarjo. Kegiatan meliputi pretest, pemberian Pendidikan Kesehatan, diskusi dan tanya jawab, serta posttest untuk mengevalusai tingkat pemahaman siswa. Hasil kegiatan menunjukkan 72,4% siswa dengan pengetahuan baik. Tingkat pengetahuan kurang dari 20,0% menurun menjadi 10,1%. Pendidikan kesehatan reproduksi remaja efektif meningkatkan tingkat pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksinya.
HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PERILAKU BULLYING ANAK DI INDONESIA: STUDI CROSS-SECTIONAL : Relationship between Parenting Patterns and Bullying Behavior of Children in Indonesia: A Cross-Sectional Study Dhian Satya Rachmawati; Lela Nurlela; Sukma Ayu Candra Kirana; Iis Fatimawati; Bayu Krisna Alriyanto; Ali Sairozi
Journal of Community Mental Health and Public Policy Vol. 5 No. 2 (2023): APRIL
Publisher : Lembaga Penelitian dan Terapan untuk Kesehatan Jiwa (Lenterakaji)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51602/cmhp.v5i2.86

Abstract

ABSTRACT Background: Children are the next generation for a bright and better future. Often there is bullying among children at school. Bullying has become a global problem, especially in the school environment. Bullying has a big impact on children, thus, bullying behavior must be prevented. Purpose: The purpose of this study was to analyze the relationship between parenting style and bullying behavior at the Balong Tani Jabon Public Elementarz School, Sidoarjo. Methods: The design of this research is correlational analysis. The population of the students at grades 4-6 was 130 children. The sampling technique used was proportionate stratified random sampling with a total sample of 98 school-age children grades 4-6. The independent variable was parenting style. The dependent variable was bullying at the school. The instrument used was a questionnaire on parenting and bullying behavior. Association was statistically tested using Spearman Rho. Result: From 98 respondents 66 respondents (67.3%) had democratic parenting patterns, and 87 respondents had non-bullying behavior (88.8%). The Spearman rho test resulted in a p value = 0.004 meaning that there was an association between parenting styles and bullying behavior at the school. The correlation coefficient of the association was 0.287 meaning that the relationship between the two variables was weak. Conclusion: The presence of both parents in a harmonious family is important so that they can share roles in caring for their children and can spend time together to form a democratic parenting pattern, in order to form children to become good individuals and do not engage in bullying behavior. ABSTRAKLatar Belakang: Anak adalah generasi penerus untuk masa depan yang cerah dan lebih baik Seringkali ada perilaku bulliying anak di sekolah. Bullying sudah menjadi masalah global terutama di lingkungan sekolah. Bullying mempunyai dampak yang besar bagi anak – anak untuk itu perilaku bullying harus di cegah. Tujuan: Tujuan penelitian ini menganalisis hubungan pola asuh orang tua dengan perilaku bullying di SD Negeri Balong Tani Jabon Sidoarjo. Metode: Desain pada penelitian ini analitik korelasional. Populasi anak usia sekolah di SD Negeri Balong Tani kelas 4-6 sebanyak 130 anak, Teknik sampling menggunakan proportionate stratified random sampling didapatkan sampel 98 anak usia sekolah kelas 4-6 di SD Negeri Balong Tani. Variabel bebas adalah pola asuh orang tua. Variabel terikat adalah bullying di SD Negeri Balong Tani, Instrument yang digunakan adalah kuesioner pola asuh dan perilaku bulliying. Uji statistik hubungan menggunakan Spearman Rho. Hasil: Hasil penelitian dari 98 responden di SD Negeri Balong Tani, didapatkan data pola asuh demokratis sebanyak 66 responden (67,3 %), Perilaku bukan bullying sebanyak 87 responden (88,8 %). Hasil uji Spearman rho didapatkan nilai p = 0,004 artinya terdapat hubungan antara pola asuh orang tua dengan perilaku bullying di SD Negeri Balong Tani. Hasil analisa didapatkan koefisien korelasi 0,287 artinya hubungan kedua variabel bersifat lemah. Kesimpulan: Kehadiran kedua orang tua yang lengkap dalam keluarga yang harmonis penting agar dapat berbagi peran dalam mengasuh anaknya dan bisa saling mengisi waktu bersama membentuk pola asuh demokratis, sehingga anak menjadi pribadi yang baik dan tidak melakukan perilaku bullying.
EDUKASI KESEHATAN PENCEGAHAN COVID-19 DALAM PERUBAHAN PENGETAHUAN MASYARAKAT KALIPECABEAN SIDOARJO Astrida Budiarti; Diyah Arini; Puji Hastuti; Dwi Ernawati; Qori’ Ila Saidah; Iis Fatimawati; Faridah Faridah; Dewinta Dewinta
E-Amal: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 1 No 2: Mei 2021
Publisher : LP2M STP Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47492/eamal.v1i2.589

Abstract

Virus Corona (SARS-CoV-2) adalah virus yang menyebar secara droplet dan menyerang sistem pernapasan secara cepat. Laju penularan di Indonesia juga masih diatas 5% melebihi stardart WHO yaitu kurang dari 5%. Hal ini bisa disebabkan oleh pengetahuan dan perilaku masyarakat dalam pencegahan Covid 19 yang belum sepenuhnya tepat. Salah satu upaya untuk mengatasi hal ini adalah dengan penguatan informasi melalui program edukasi kesehatan pencegahan covid 19. Pelaksanaan edukasi kesehatan ini dilakukan secara langsung saat kegiatan posyandu balita masyarakat di Kalipecabean Sidoarjo dengan memperhatikan protokol kesehatan secara ketat. Setelah dilaksanakan kegiatan edukasi kesehatan didapatkan sebagian besar masyarakat (71,4%) memiliki pengetahuan yang baik. Hasil lain juga menunjukkan tingkat pengetahuan yang kurang menurun menjadi 17,5% dari angka 24,5%. Hal ini menunjukkan bahwa edukasi kesehatan tentang Covid 19 efektif dalam meningkatkan tingkat pengetahuan masyarakat dalam pencegahan Covid 19. Rekomendasi dari kegiatan ini adalah perlu dimasifkan pemberian edukasi kesehatan dalam upaya pencegahan covid 19 sehingga perilaku masyarakat akan positif sehingga laju penularan Covid 19 bisa dibawah standart yang telah ditetapkan oleh WHO