Banjir merupakan peristiwa yang mengalami peningkatan setiap tahunnya di Kota Makassar. Dalam menangani persoalan banjir tersebut, Kota Makassar menerapkan berbagai strategi adaptasi yang memungkinkan masyarakat untuk mengantisipasi bencana banjir dikemudian hari, atau bertahan sesaat dan sesudah banjir terjadi. Penelitian ini membahas strategi adaptasi masyarakat Kota Makassar terhadap bencana banjir dengan menggunakan tinjauan teori fungsionalisme struktural. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan fenomenologi dan deskriptif. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi tanpa partisipan, media sosial, dan data sekunder seperti berita dan laporan resmi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi adaptasi masyarakat terbagi menjadi tiga aspek utama: fisik, sosial, dan ekonomi. Meskipun Pemerintah Kota Makassar telah mengimplementasikan sejumlah strategi adaptasi, terdapat keterbatasan dalam upaya adaptasi kolektif. Masyarakat lebih cenderung menggunakan strategi adaptasi reaktif daripada proaktif, yang menunjukkan kekurangan dalam integrasi sosial dan koordinasi antar pemangku kepentingan. Disfungsi dalam fungsi sosial masyarakat dan kurangnya koordinasi antar pemangku kebijakan diinterpretasikan melalui lensa fungsionalisme struktural.