Nuraedhi Apriyanto
Pendidikan Vokasional Teknik Mesin, Fakultas Sains Dan Teknologi, Universitas IVET

Published : 60 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Implementai Pembinaan Teritorial Dalam Penanggulangan Kemiskinan Apriyanto, Nuraedhi
PAWIYATAN Vol 21, No 1 (2014)
Publisher : PAWIYATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Undang-Undang RI No. 34 Tahun 2004 tentang TNI adalah menegakkan kedaulatan negara, mempertahankan keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, serta melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia dari ancaman dan gangguan terhadap keutuhan bangsa dan negara. Dalam Pasal 8, salah satu tugas Angkatan Darat adalah “Melaksanakan pemberdayaan wilayah pertahanan di darat” atau yang dikenal dengan pembinaan teritorial. Pembinaan teritorial yang pada hakekatnya merupakan setiap usaha dan kegiatan menumbuhkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dengan meningkatkan kepekaan dan daya tangkal setiap ancaman terhadap NKRI. Pembinaan teritorial semestinya juga ikut membuat masyarakat sadar akan berbangsa dan bernegara yang baik. Dalam kondisi sekarang, pembinaan teritorial merupakan alat sistem pertahanan dan keamanan untuk membina agar rakyat waspada terhadap ancaman-ancaman instabilitas. Fungsi teritorial melekat dengan tentara. Salah satu ancaman instabilitas adalah masalah kemiskinan. Kemiskinan merupakan potensi ancaman yang berkembang di masyarakat khususnya ancaman dari sumber daya manusia (SDM) yang berakibat ancaman bagi keutuhan Bangsa dan Negara yang harus diperangi oleh seluruh masyarakat. Implementasi Binter Dalam Penanganan Kemiskinan Melalui Kebijakan Pemerintah. Kebijakan yang ditempuh Provinsi Jawa Tengah dalam rangka penanggulangan kemiskinan yang disampaikan Wakil Gubernur Jawa Tengah pada acara rakor Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (TKPKD) tanggal 15 Nopember 2010 mencakup: (1)Kebijakan ekonomi, (2)Kebijakan perluasan kesempatan kerja dan berusaha, (3)Kebijakan pengurangan kesenjangan antar wilayah, (4)Kebijakan pemenuhan hak dasar. Target implementasi binter dalam penanggulangan kemiskinan adalah tumbuhnya kesadaran dan partisipasi masyarakat dengan meningkatkan kepekaan dan daya tangkal setiap ancaman terhadap keutuhan NKRI. Dalam hal ini kemiskinan merupakan salah satu bentuk potensi ancaman, gangguan, hambatan, dan tantangan (AGHT) yang berkembang di masyarakat yang mempengaruhi ketahanan wilayah. Untuk mewujudkan target tadi tidak bisa lepas dari target pengentasan kemiskinan itu sendiri. Sasaran implementasi binter dalam penanggulangan kemiskinan adalah pelaku dan pemanfaat langsung penanggulangan kemiskinan, khususnya untuk PNPM-MP di tingkat Kabupaten/Kota sasarannya Kelompok Belajar Perkotaan (KBP), sedangkan ditingkat masyarakat sasarannya angggota BKM/LKM, relawan, Kelompok swadaya Masyarakat (KSM). Sedangkan sasaran penanggulangan kemiskinan sendiri. Monitoring/pemantauan dan evaluasi penanggulangan kemiskinan dilakukan untuk memperoleh gambaran tentang kondisi kemiskinan dan kinerja kebijakan/program secara obyektif dan sistematik. Monitoring/pemantauan dilakukan oleh semua pihak yang terlibat dalam penanggulangan kemiskinan, baik institusi pemerintah maupun non pemerintah, di pusat maupun di daerah termasuk dalam hal ini TNI. Hasil monitoring/pemantauan dan evaluasi oleh berbagai pihak harus diverifikasi dan dikonsolidasi agar menghasilkan informasi yang akurat dan sistematis. Diharapkan dengan monev partisipatif masyarakat dapat tumbuh kesadaran dan partisipasinya yang dapat meningkatkan kepekaan dan daya tangkal setiap ancamanterhadap keutuhan NKRI.Kata Kunci : NKRI, kemiskinan, territorial
Implementai Pembinaan Teritorial Dalam Penanggulangan Kemiskinan Apriyanto, Nuraedhi
PAWIYATAN Vol 21 No 1 (2014)
Publisher : PAWIYATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Undang-Undang RI No. 34 Tahun 2004 tentang TNI adalah menegakkan kedaulatan negara, mempertahankan keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, serta melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia dari ancaman dan gangguan terhadap keutuhan bangsa dan negara. Dalam Pasal 8, salah satu tugas Angkatan Darat adalah “Melaksanakan pemberdayaan wilayah pertahanan di darat” atau yang dikenal dengan pembinaan teritorial. Pembinaan teritorial yang pada hakekatnya merupakan setiap usaha dan kegiatan menumbuhkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dengan meningkatkan kepekaan dan daya tangkal setiap ancaman terhadap NKRI. Pembinaan teritorial semestinya juga ikut membuat masyarakat sadar akan berbangsa dan bernegara yang baik. Dalam kondisi sekarang, pembinaan teritorial merupakan alat sistem pertahanan dan keamanan untuk membina agar rakyat waspada terhadap ancaman-ancaman instabilitas. Fungsi teritorial melekat dengan tentara. Salah satu ancaman instabilitas adalah masalah kemiskinan. Kemiskinan merupakan potensi ancaman yang berkembang di masyarakat khususnya ancaman dari sumber daya manusia (SDM) yang berakibat ancaman bagi keutuhan Bangsa dan Negara yang harus diperangi oleh seluruh masyarakat. Implementasi Binter Dalam Penanganan Kemiskinan Melalui Kebijakan Pemerintah. Kebijakan yang ditempuh Provinsi Jawa Tengah dalam rangka penanggulangan kemiskinan yang disampaikan Wakil Gubernur Jawa Tengah pada acara rakor Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (TKPKD) tanggal 15 Nopember 2010 mencakup: (1)Kebijakan ekonomi, (2)Kebijakan perluasan kesempatan kerja dan berusaha, (3)Kebijakan pengurangan kesenjangan antar wilayah, (4)Kebijakan pemenuhan hak dasar. Target implementasi binter dalam penanggulangan kemiskinan adalah tumbuhnya kesadaran dan partisipasi masyarakat dengan meningkatkan kepekaan dan daya tangkal setiap ancaman terhadap keutuhan NKRI. Dalam hal ini kemiskinan merupakan salah satu bentuk potensi ancaman, gangguan, hambatan, dan tantangan (AGHT) yang berkembang di masyarakat yang mempengaruhi ketahanan wilayah. Untuk mewujudkan target tadi tidak bisa lepas dari target pengentasan kemiskinan itu sendiri. Sasaran implementasi binter dalam penanggulangan kemiskinan adalah pelaku dan pemanfaat langsung penanggulangan kemiskinan, khususnya untuk PNPM-MP di tingkat Kabupaten/Kota sasarannya Kelompok Belajar Perkotaan (KBP), sedangkan ditingkat masyarakat sasarannya angggota BKM/LKM, relawan, Kelompok swadaya Masyarakat (KSM). Sedangkan sasaran penanggulangan kemiskinan sendiri. Monitoring/pemantauan dan evaluasi penanggulangan kemiskinan dilakukan untuk memperoleh gambaran tentang kondisi kemiskinan dan kinerja kebijakan/program secara obyektif dan sistematik. Monitoring/pemantauan dilakukan oleh semua pihak yang terlibat dalam penanggulangan kemiskinan, baik institusi pemerintah maupun non pemerintah, di pusat maupun di daerah termasuk dalam hal ini TNI. Hasil monitoring/pemantauan dan evaluasi oleh berbagai pihak harus diverifikasi dan dikonsolidasi agar menghasilkan informasi yang akurat dan sistematis. Diharapkan dengan monev partisipatif masyarakat dapat tumbuh kesadaran dan partisipasinya yang dapat meningkatkan kepekaan dan daya tangkal setiap ancamanterhadap keutuhan NKRI.Kata Kunci : NKRI, kemiskinan, territorial
PENGARUH PEMBELAJARAN KEWIRAUSAHAAN DAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA SMK SULTAN AGUNG Rokhman Maulana; Aunu Rofiq Djaelani; Nuraedhi Apriyanto
Journal of Vocational Education and Automotive Technology Vol 1 No 1 (2019): Journal of Vocational Education and Automotive Technology
Publisher : Ivet University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap pengaruh pembelajran kewirausahaan dan praktek kerja indusri terhadap minat berwirausaha. Penelitian ini menggunakan pendekatan expost facto. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan dokumentasi dan angket. Populasi sebanyak 104 siswa. Penentuan sample menggunkana tenik proportional random sampling dengan rumus Slovin dengan jumlah sample sebanyak 84 siswa.Hasil analisis menunjukan pembelajaran kewirausahaan dalam kategori baik,praktek kerja industri dalam kategori cukup atau kompeten, dan minat berwirausaha dalam kategori baik. Hasil uji t variable pembelajaran kewirausahaan terhadap minat berwirausaha mempunyai nilai sig. sebesar 0,000 lebih rendah dari 0,05 sehingga Ha1 diterima. SedangkanHasil uji t variable praktek kerja industri mempunyai nilai sig. sebesar 0,001 lebih rendah dari 0,05 sehingga Ha2 diterima. Ada pegaruh positif pembelajaran kewirausahaan dan praktek kerja industri siswa XII TKR SMK Sultan Agung Cirebon. Dengan uji F perolehan nilai sebesar 0,000 lebih rendah 0,05 sehingga Ha3 diterima. Besarnya pengaruh pembelajaran kewirausahaan dan praktek kerja industri ditunjukan dengan nilai uji R2 atau nilai determinan sebesar 24,3% dan 75,7% dipengaruhi oleh variavel lain. Kata kunci : Pembelajaran Kewirausahaan, Praktek Kerja Industri, Minat Berwirausaha.
PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO-VISUAL DAN MINAT BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISTEM MOTOR STATER SISWA Ahamad Baidhowi; Yohanes Sarsetyono; Nuraedhi Apriyanto
Journal of Vocational Education and Automotive Technology Vol 2 No 1 (2020): Journal of Vocational Education and Automotive Technology
Publisher : Ivet University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AHMAD BAIDHOWI. “ Pengaruh Penggunaan Media Audio-Visual dan Minat terhadap Belajar Hasil Belajar Sistem Motor Stater Siswa Kelas XI Program Keahlian Teknik Kendaraan Ringan (TKR) SMK Al-Ishlah Pulokulon Tahun Pelajaran 2019/2020 ”Semarang, Jurusan Pendidikan Vokasional Teknik Mesin Otomotif Fakultas Pendidikan Teknologi dan `Kejuruan, Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Ivet Semarang 2019. 145 halaman. Latar belakang masalah yang diteliti adalah 1) Masih ditemukanya metode Konvensional dalam pembelajaran 2) Guru belum menggunakan media audio-visual dalam proses pembelajaran 3) Keterbatasan sarana media pembelajaran yang dimiliki sekolah 4) Media yang digunakan oleh guru dalam pengajaran sistem motor stater masih terbatas 5) Minat belajar siswa masih rendah 6) Hasil belajar siswa pada kompetensi sistem motor stater masih rendah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan media audio-visual dan minat belajar siswa terhadap hasil belajar sistem motor stater Siswa Kelas XI Program Keahlian Teknik Kendaraan Ringan (TKR) SMK Al-Ishlah Pulokulon Tahun Pelajaran 2019/2020. Penelitian ini dilakukan di SMK Al-Ishlah Pulokulon Kabupaten Grobogan tahun pelajaran 2019/2020. Sebagai Populasi adalah Siswa Program Keahlian Teknik Kendaraan Ringan SMK Al-Ishlah Pulokulon tahun pelajaran 2019/2020 yang berjumlah 68 siswa. Adapun sampel dalam penelitian ini adalah sebesar 68 siswa. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah proportional random sampling. Alat pengumpul datanya yang digunakan adalah angket dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan adalah menggunakan bantuan program SPSS versi 24.0. Berdasarkan hasil analisis nilai F hitung sebesar 1,880. Dan nilai signifikansi F sebesar 0,163. Dengan menggunakan DFI = 2 dan DF (degree of freedom) sebesar 53 (56 – 2 - 1) diperoleh nilai F sebesar 3,1716 dan nilai sifnifikansi sebesar 0,163 lebih tinggi dari 0,05 (a = 5%) yang menunjukkan Ho diterima dan Ha ditolak, sehingga hipotesis yang menyatakan “ada pengaruh positif penggunaan media audio visual dan minat belajar terhadap hasil belajar sistem motor stater siswa kelas XI TKR SMK Al-Ishlah Pulokulon” dapat diterima. Hasil uji hipotesis secara determinasi menunjukkan nilai R square sebesar 0,066. Hasil tersebut menggambarkan sebesar 6,6% hasil belajar dapat dijelaskan oleh variabel penggunaan media audio visual (X1) dan Minat Belajar (X2). Sedangkan sisanya (100% - 6,6%= 93,4%) dijelaskan oleh sebab-sebab lain. Kata kunci : Penggunaan Media Audio Visual, Minat Belajar, Hasil belajar mata pelajaran sistem motor stater
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KOMPETENSI PEMELIHARAAN KELISTRIKAN SEPEDA MOTOR DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN GENERATIVE LEARNING PADA SISWA Nasi’in Samsul Huda; Yohanes Sarsetyono; Nuraedhi Apriyanto
Journal of Vocational Education and Automotive Technology Vol 2 No 1 (2020): Journal of Vocational Education and Automotive Technology
Publisher : Ivet University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah : (1) Mendeskripsikan pelaksanaan Model Pembelajaran Generative Learning. (2) Mendeskripsikan peningkatan hasil belajar siswa dengan menggunakan Model Pembelajaran Generative Learning. (3) Mendeskripsikan peningkatan aktifitas belajar dan pemahaman siswa dengan menggunakan Model Pembelajaran Generative Learning Pada Mata Pelajaran Pemeliharaan Kelistrikan Sepeda Motor Kelas XI Teknik dan Bisnis Sepeda Motor SMK Al-Mubaarok Rembang Tahun Ajaran 2019/2020. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan menerapkan model pembelajaran Generative Learning, penelitian tindakan kelas ini ada 4 tahapan yang dilakukan yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Obyek penelitian ini adalah siswa kelas XI TBSM A SMK Al-Mubaarok Rembang Tahun Ajaran 2019/2020. Pelaksanaan penelitian ini dilangsungkan dalam 2 siklus,dan hasil belajar diukur dengan melaksanakan post-test pada akhir pertemuan setelah diberikan tindakan. Analisis data yang digunakan yaitu diskriptif percentage. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model pembelajaran Generative Learning dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini dibuktikan pada pencapaian persentase nilai SKM kelas pada kondisi awal 18,1% atau 6 siswa tuntas dari 33 siswa yang mengikuti pre-test, sementara 63,6% atau sebanyak 21 siswa tuntas dari total siswa yang mengikuti post-test sebanyak 33 siswa pada siklus I, dan 81,9% atau sebanyak 27 siswa tuntas dari total yang mengikuti post-test sebanyak 33 siswa pada siklus II. Sehingga terjadi peningkatan sebesar 18,3% dari siklus I ke siklus II. Untuk nilai rata-rata kelas diperoleh nilai sebesar 65,6 pada kondisi awal, 73,2 pada siklus I, sedangkan nilai rata-rata kelas pada siklus II menjadi 78,0 atau meningkat 4,8. Aktifitas siswa juga mengalami peningkatan pada kondisi awal untuk kategori tinggi sebesar 18,2% atau 6 orang dari 33 siswa menjadi 30,3% atau 10 orang dari 33 siswa pada siklus I, pada siklus ke II terjadi peningkatan menjadi 70% atau 23 orang dari 33 siswa. Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas dengan model pembelajaran Generative learning, siswa dapat menyampaikan konsep, meningkatkan hasil belajar siswa yang terlihat dari prestasi belajar siswa, serta dapat meningkatkan aktifitas belajar. Kata kunci : model pembelajaran Generative learning, pemeliharaan kelistrikan, hasil belajar.
MENINGKATKAN KOMPETENSI SISTEM TRANSMISI KENDARAAN RINGAN DENGAN MODEL PROBLEM BASSED LEARNING (PBL) Yasmanto Yasmanto; Yohanes Sarsetyono; Nuraedhi Apriyanto
Journal of Vocational Education and Automotive Technology Vol 3 No 1 (2021): Journal of Vocational Education and Automotive Technology
Publisher : Ivet University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Berdasarkan observasi di SMK PGRI KUWU, masih banyak guru menggunakan metode pembelajaran yang kurang efektif seperti metode ceramah. Selama pembelajaran, siswa menjadi pasif. Siswa kurang terlibat dalam proses pembelajaran karena jarang diadakan kerjasama dalam kelompok untuk menemukan dan memahami materi yang diajarkan. Hal ini dapat menyebabkan hasil belajar siswa menjadi rendah. Oleh karena itu, diperlukan model pembelajaran yang dapat meningkatkan keterlibatan siswa dalam bekerjasama dan meningkatkan hasil belajar siswa. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan meningkatkan kompetensi sistem transmisi kendaraan ringan dengan model Problem Bassed learning berbasis video pembelajaran pada kelas XI TKR 1 Program Keahlian Teknik Kendaraan Ringan di SMK PGRI KUWU Tahun Pelajaran 2019/2020. Kesimpulannya, dengan menggunakan metode pembelajaran model Problem Bassed Learning, prosentase dan kompetensi siswa dalam mata pelajaran sistem transmisi kendaraan ringan mengalami peningkatan. Selain itu, dengan adanya penggunaaan metode Problem Bassed Learning dapat membantu siswa menjadi lebih efektif dalam belajar sehingga siswa mampu mencapai kompetensi yang diharapkan. Kata kunci: meningkatkan kompetensi, Problem Bassed Learning, video pembelajaran.
MENINGKATKAN KOMPETENSI KONVERSI ENERGI DENGAN PROBLEM BASED LEARNING DAN VIDEO Bayu Prio Laksono; Yohanes Sarsetyono; Nuraedhi Apriyanto
Journal of Vocational Education and Automotive Technology Vol 1 No 3 (2019): Journal of Vocational Education and Automotive Technology
Publisher : Ivet University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penggunaan Metode Problem Based Leaarning untuk Meningkatkan Kompetensi Mengidentifikasi Mesin Konversi Energi Dengan Media Video Pada Siswa Kelas X TKR SMK Negeri 1 Tonjong Kabupaten Brebes. Fakultas Saintek Universitas Ivet, Tahun 2019. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan secara kolaborasi bersama guru Kejuruan. Objek penelitian siswa kelas X TKR 1 SMK Negeri 1 Tonjong kabupaten Brebes tahun pelajaran 2018/2019 sebanyak 36 siswa. Pengumpulan data diperoleh dari instrumen observasi dan dokumentasi dengan empat tahap yaitu (1) tahap perencanaan (2) tahap pelaksanaan (3) tahap pengamatan dan (4) tahap refleksi. Metode ini dinyatakan berhasil setelah dilakukan penelitian pada siklus II dengan hasil nilai ketuntasan klasikal sebesar 80% dengan perolehan sebanyak 29 siswa memperoleh nilai kompeten dan 7 siswa tidak kompeten ini menunjukan peningkatan yang signifikan. Metode Problem Based Learning dapat meningkatkan kinerja guru pada kualitas pembelajaran pada kompetensi mengidentifikasi mesin konversi energi pada siklus I presentase kinerja guru sebesar 78% yaitu masuk pada kategori baik dan pada siklus II kinerja guru mengalami kenaikan yaitu sebesar 88% dengan tingkat kategori baik sekali. Kata Kunci : Problem Based Learning, Media Video, Kompetensi
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDIAGNOSIS TRANSMISI OTOMATIS SEPEDA MOTOR DENGAN MENGGUNAKAN PERAGA V-MATIC Nor Zauli; Yohanes Sarsetyono; Nuraedhi Apriyanto
Journal of Vocational Education and Automotive Technology Vol 2 No 2 (2020): Journal of Vocational Education and Automotive Technology
Publisher : Ivet University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Nor Zazuli. “Peningkatan Kemampuan Mendiagnosis Transmisi Otomatis Sepeda Motor Dengan Menggunakan Peraga V-Matic Di Kelas Xii Tbsm Smk N 1 Kedung Jepara”. Latar Belakang penelitian ini yaitu media pembelajaran yang ada masih terbatas dan masih menggunakan metode ceramah. Tujuan penelitian ini adalah untuk Mengetahui Peraga V-Matic dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam mendiagnosis gangguan system transmisi otomatis sepeda motor dan mengetahui penggunaan media peraga V-matic sebagai peraga dalam meningkatkan kemampuan mendiagnosis gangguan system transmisi otomatis sepeda motor siswa dapat meningkatkan nilai KKM. Manfaat penelitian ini secara teoritis dapat memberikan sumbangan untuk meningkatkan kemampuan dalam mendiagnosis gangguan sistem transmisi otomatis dan secara praktis memberi informasi dan masukan untuk mengembangkan media pembelajaran berupa peraga yang inovatif. Subyek dalam penelitian adalah siswa kelas XII TBSM SMK N 1 Kedung Jepara Tahun Pelajaran 2019/2020 yang terdiri dari 30 siswa. Prosedur penelitian yang digunakan yaitu prosedur jenis penelitian yang dilaksanakan dalam 2 siklus, setiap siklus terdiri dari 4 tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan atau observasi, dan refleksi. Berdasarkan pengamatan dan diskusi dengan teman sejawat sebagai observer peraga v-matic dapat meningkatkan aktifitas pembelajaran dengan hasil nilai peningkatan rata-rata kegiatan pembelajaran 30 siswa tersebut pada siklus I dari rata-rata aktiftas belajar semula 2.44 terlihat meningkat sebesar 4.08 pada siklus2, dan hasil belajar siswa dengan menggunakan media V-Matic meningkat lebih besar dibanding tanpa menggunakan media V-Matic. Terlihat dari data terjadi peningkatan sebesar 63% dari rata-rata kemampuan awal 51.67 menjadi 84.33, sedangkan tanpa media V-Matic (ceramah dan papan tulis) hanya sebatas 51% dari rata-rata awal 51.67 menjadi 78.22.
PENGARUH TEACHING FACTORY DAN PRODUK KREATIF KEWIRAUSAHAAN TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA KELAS XII TBSM SMK BINA UTAMA KENDAL Sholahuddin Ahmad Yahya; Aunu Rofiq Djaelani; Nuraedhi Apriyanto
Journal of Vocational Education and Automotive Technology Vol 3 No 1 (2021): Journal of Vocational Education and Automotive Technology
Publisher : Ivet University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar belakang masalah penawaran tenaga kerja yang belum terserap dalam dunia indsutri menjadi masalah baru yang mengakibatkan pengangguran semakin meningkat di segala level pendidikan.Tujuan Penelitian ini adalah : 1) Untuk mendeskripsikan Teaching Factory 2) Untuk mendeskripsikan mata pelajaran Produk kreatif kewirausahaan 3) Untuk mendeskripsikan Minat Berwirausaha siswa kelas XII Teknik Bisnis Sepeda Motor SMK Bina Utama Kendal. 4) Untuk mengkaji pengaruh Teaching Factory terhadap Minat Berwirausaha 5) Untuk mengkaji pengaruh mata pelajaran Produk kreatif kewirausahaan terhadap Minat Berwirausaha 6) Untuk mengkaji pengaruh antara Teaching Factory dan pelajaran Produk kreatif kewirausahaan terhadap Minat Berwirausaha.Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian asosiatif yang bersifat ex post facto. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan angket. Populasi sebanyak 126 siswa. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik proportional random sampling dengan rumus Solvin dengan jumlah sample sebanyak 105 siswa. Pengujian yang digunakan adalah uji Validitas dan uji Reliabilitas. Uji persyaratan analisis dengan menggunakan uji normalitas, uji linieritas, uji autokorelasi, uji multikolinieritas dan uji heterokedasitas. Sedangkan uji hipotesis data dengan menggunakan uji regresi sederhana, regresi ganda, uji T, uji F, uji R square (determinan) dengan menggunakan bantuan program pengolahan spss versi 24.0Hasil analisis menunjukan Teaching Factory kategori baik, Produk Kreatif Kewirausahaan cukup atau kompeten, Minat Berwirausaha baik. Hasil uji t Teaching Factory nilai sig. Sebesar 0,000 di bawah 0,05 sehingga H1 diterima. Produk Kreatif Kewirausahaan mempunyai nilai sig. Sebesar 0,000 lebih rendah dari 0,05 sehingga H2 diterima. Ada pengaruh positif Teaching Factory dan Produk Kreatif Kewirausahaan terhadap Minat Berwiausaha Kelas XII TBSM SMK Bina Utama Kendal. Uji f nilai sig. Sebesar 0,000 lebih rendah dari 0,05 sehingga H3 diterima. Berdasarkan hasil hitungan determinan diperoleh nilai r square sebesar 98,8%. sedangkan sisanya yaitu 1,2% dipengaruhi variabel lain Kata Kunci : Teaching Faktory, Produk Kreatif Kewirausahaan, Minat Berwirausaha
PENGARUH SARANA PRASARANA BENGKEL DAN PENGUASAAN ALAT UKUR TERHADAP HASIL PRAKTIK SISWA PADA PENGUKURAN KANVAS KOPLING KELAS XI TKRO SMK NEGERI 1 RANDUDONGKAL Suma Adi Gunawan; Nuraedhi Apriyanto; Toni Setiawan
Journal of Vocational Education and Automotive Technology Vol 4 No 1 (2022): Journal of Vocational Education and Automotive Technology
Publisher : Ivet University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui sarana prasarana bengkel dan penguasaan alat ukur terhadap hasil praktik siswa pada pengukuran kanvas, mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat baik secara parsial maupun bersama-sama. Penelitian ini termasuk ex post facto dengan pendekatan kuantitatif berdasarkan data statistik dan empiris dengan dua variabel bebas Sarana prasarana bengkel dan penguasaan alat ukur dan satu variabel terikat hasil praktik siswa pada pengukuran kanvas kopling. Objek penelitian adalah siswa Kelas XI Teknik Kendaraan Ringan SMK NEGERI 1 RANDUDONGKAL. Instrumen kuesioner divalidasi dengan uji validitas dan Realibilitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sarana prasarana bengkel termasuk kategori sangat setuju karena mencapai persentase sebesar 75,64%. Penguasaan alat ukur termasuk kategori sangat setuju karena mencapai persentase sebesar 66,67%. hasil praktik siswa diperoleh hasil bahwa dari 78 responden paling banyak mendapat nilai tertinggi adalah 81-90 yaitu sebanyak 5 responden (6,0%). Hasil uji regresi menunjukkan adanya pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel sarana prasarana dan penguasaan alat ukur terhadap hasil praktik siswa pada pengukuran kanvas kopling dibuktikan dengan hasil uji F sebesar 21,261 dengan signifikansi 0,000. Hasil uji t menunjukkan bahwa terdapat pengaruh dari sarana prasarana bengkel dan terhadap hasil praktik siswa ditunjukkan oleh koefisien hasil uji t sebesar 3,719 dengan signifikansi 0,00. Adanya pengaruhdari variabel penguasaan alat ukur terhadap hasil praktik siswa ditunjukkan oleh koefisien hasil uji t sebesar 3,312 dengan signifikansi 0,01. Koefisien determinasi menunjukkan besarnya sarana prasarana bengkel dan penguasaan alat ukur terhadap hasil praktikt siswa adalah Adjuster R aquare sebesar 0.547. hal tersebut menunjukan bahwa Variabel Independent sarana prasarana (X1) dan penguasaan alat ukur(X2) mempengaruhi mempengaruhi variable dependent hasil praktik siswa. Saran, Sekolah hendaknya meningkatkan lagi kualitas sarana prasarana bengkel berupa lap praktik dan peralatan praktik agar lebih memadai. Siswa hendaknya memanfaatkan semaksimal mungkin peralatan praktik agar dapat menguasai dan dapat mengoprasikan peralatan praktik. Kata Kunci : Sarana, Prasarana, Alat Ukur, Hasil Praktik, dan Kopling.