Claim Missing Document
Check
Articles

Found 20 Documents
Search

Self Concept- Indigenous Local Leadership Dukun Pandita Sebagai Pemangku Adat Suku Tengger Di Desa Tosari Kabupaten Pasuruan Zainul Ahwan; Anwar, Khoirul; Ninuk Riswandari
Al-Ittishol: Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam Vol. 4 No. 2 (2023): Al-Ittishol: Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam
Publisher : Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51339/ittishol.v4i2.1227

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana konsep diri kepemimpinan (Leadership-Self Concept) Dukun Pandita sebagai pemangku adat Suku Tengger di Desa Tosari Kabupaten Pasuruan. Konsep diri kepemimpinan Dukun Pandita Suku Tengger menarik untuk diteliti mengingat adat dan tradisi Suku Tengger lahir dari nilai-nilai lokalitas (local wisdom) yang bersumber dari ajaran nenek moyang Suku Tengger dan ajaran agama Hindu Mahayana. Dalam praktiknya, Dukun Pandita mayoritas beragama Hindu namun dalam konsep kepemimpinan Dukun Pandita dalam hal penyelenggaraan upacara adat & budaya Suku tengger, bukan hanya menjadi pemimpin pada masyarakat Suku Tengger yang beragama Hindu saja melinkan ada yang beragama Islam dan Kristen. Untuk melihat Leadership-Self Concept tersebut dalam penelitian ini menggunakan teori interaksi simbolik yang dicetuskan oleh Hubert Mead sebagai pisau analisis dengan 3 elemen didalamnya yaitu Mind, Self dan Society. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif melalui pendekatan eksplanatory research. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa konsep Mind merujauk pada nilai-nilai yang dijunjung dari ajaran agaman yang diterapkan dalam kehidupan sehari-hari seperti rasa toleransi kepada sesama manusia.  Konsep self diri dukun adat memiliki konsep diri siap memandu dan mengayomi tanpa melihat latar belakang keyakinan serta Konsep Society selalu mengedepankan musyawarah.
TEKNIK PENYAMPAIAN PESAN KOMIKA DISABILITAS DALAM STAND UP COMEDY PADA KOMUNITAS STAD UP INDO PASURUAN Riswandari, Ninuk

Publisher : Program Studi Ilmu Komunikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35891/heritage.v12i1.5349

Abstract

Kondisi disabilitas menyebabkan penderitanya merasa tertekan, stress, rendah diri dan merasa kesepian. Seringkali mereka juga mendapatkan perlakuan yang tidak baik di masyarakat. Akan tetapi akhir-akhir ini terdapat fenomena banyaknya penyandang disabilitas yang berhasil tampil dan menadapat tempat dihati para audiens melalui stand up comedy. Peneliti tertarik untuk mengetahui bagaimana teknik penyampaian pesan komika penyandang disabilitas tersebut untuk dapat menarik audiens dan mendapatkan tempat di hati para audiens stand up comedy. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa teknik penyampaian pesan komika disabilitas dalam stand up comedy pada komunitas stan up indo Pasuruan adalah teknik storytelling atau bercerita. Dimana teknik tersebut sesuai dengan paradigma naratif dalam komunikasi.
Strategi Komunikasi Bisnis Berbasis Platform Digital dalam Mendorong Pengembangan Ekonomi Lokal: Studi Kasus BUMDes Ketapanrame, Mojokerto Ninuk Riswandari; Rochman, Mochamad Fatkur

Publisher : Program Studi Ilmu Komunikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35891/heritage.v13i2.6430

Abstract

Desa Ketapanrame di Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto, merupakan salah satu desa wisata yang memiliki potensi unggulan di bidang alam, budaya, dan agribisnis. Melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Ketapanrame, desa ini mengembangkan berbagai unit usaha berbasis wisata lokal seperti Taman Ghanjaran, Sobo Ketapanrame, dan Sumber Gempong. Dalam perjalanannya, BUMDes mengalami transformasi dari pengelolaan wisata rekreatif menuju wisata edukatif berbasis kearifan lokal. Perubahan ini turut didorong oleh strategi komunikasi yang mengandalkan platform digital untuk membangun narasi edukatif, memperluas jaringan kemitraan, serta meningkatkan partisipasi komunitas.Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi komunikasi bisnis berbasis platform digital yang diterapkan oleh BUMDes Ketapanrame dalam mendorong pengembangan ekonomi lokal. Pendekatan yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan metode studi kasus. Data dikumpulkan melalui dokumentasi kegiatan tahun 2019–2024, dokumen administratif desa, observasi akun media sosial resmi, serta wawancara dengan pengelola. Hasil penelitian menunjukkan bahwa transformasi komunikasi digital telah mendorong perubahan model bisnis dari wisata rekreatif menjadi wisata edukatif yang inklusif. Strategi komunikasi menggunakan platform digital seperti Instagram, TikTok, dan Facebook secara aktif membangun narasi budaya dan nilai edukatif yang menarik. Proses ini mencerminkan konsep mediatization, yaitu integrasi logika media digital ke dalam praktik sosial dan ekonomi organisasi desa. Temuan juga menunjukkan bahwa digitalisasi tidak hanya memperluas jangkauan promosi, tetapi juga membentuk ulang struktur relasi bisnis, peran warga, dan kontribusi ekonomi lokal. Strategi komunikasi digital terbukti menjadi katalisator penting dalam penguatan ekonomi berbasis komunitas.
Digital Content Optimization for Personal Branding and Increasing Digital Literacy for Students of MA Miftahul Ulum Puntir Purwosari Pasuruan: Optimalisasi Konten Digital Untuk Personal Branding dan Peningkatan Literasi Digital Bagi Siswa MA Miftahul Ulum Puntir Purwosari Pasuruan Rosadi, Muhammad Imron; Siti Muyasaroh; Zainul Ahwan; Ninuk Riswandari; Ahmad Aminuddin; Riska Amelia
Jurnal Soeropati Vol 5 No 2: Mei 2023
Publisher : LPPM Universitas Yudharta Pasuruan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35891/js.v5i2.3887

Abstract

This program is intended to increase the capacity of knowledge, understanding and ability to improve personal branding through digital content as well as digital literacy for MA Miftahul Ulum Puntir Purwosari Pasuruan students in utilizing information and communication technology, namely smartphones and social media in a positive and maximum way. The results of the service show that students' understanding of personal branding and digital literacy is still relatively low, this can be seen based on questions and answers with training participants. Furthermore, comprehensive training related to optimizing personal branding through digital contexts and understanding related to digital literacy was given by a community service team who are members of the Pasuruan ICT volunteer community, informatics study program and communication science study program Yudharta University of Pasuruan. The results of this training show significant changes related to understanding and increasing digital content processing capabilities for personal branding and digital literacy through interviews and testimonials to participants.
Post-crisis Communication Strategy In Corporate Reputation Restoration: a case study of PT. Eka Mas Republik (My Republik) in Kertosari, Purwosari, Pasuruan Rahma, Balqis Sofia; Riswandari, Ninuk
Journal of Research in Social Science and Humanities Vol 5, No 2 (2025)
Publisher : Utan Kayu Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47679/jrssh.v5i2.409

Abstract

This study examines the post-crisis communication strategies implemented by PT. Eka Mas Republik (MyRepublic) in restoring the company's reputation following a conflict with the community regarding allegations of installing an unauthorized Wi-Fi pole in Kertosari Village, Purwosari District, Pasuruan Regency. This study used a descriptive qualitative method with data collection techniques through observation, in-depth interviews, and documentation. The results showed that the crisis was rooted in a lack of direct and participatory communication between the company and the community. To address this, MyRepublic implemented five main strategies: reputational repair, relationship repair, behavioral repair, instructional communication, and adjusting information. These strategies were implemented through deliberation forums, interpersonal communication, technical education, and participation in community social activities. The implementation of these strategies proved effective, as evidenced by a significant increase in the number of customers after the crisis. This study concluded that the success of post-crisis communication was influenced by openness, two-way dialogue, and adjustment to local values and culture. These findings are expected to serve as a reference for companies in rebuilding their reputation and public trust strategically and sustainably
ANALISIS AGENDA SETTING LIPUTAN6.COM TENTANG BERITA PEMAIN SIRKUS ORIENTAL CIRCUS INDONESIA(Liputan6.Com, Edisi Bulan April) Fathur Rohman; Ninuk Riswandari
Al-Qolamuna: Journal Komunikasi dan Penyiaran Islam Vol. 2 No. 2 (2025): Komunikasi dan Penyiaran Islam
Publisher : 4

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.71242/1694rc16

Abstract

The alleged exploitation of circus performers by Oriental Circus Indonesia (OCI) has become a public issue and has attracted the attention of online media, including Liputan6.com. This issue touches on humanitarian issues and deserves attention within the framework of mass media agenda-setting. This research is motivated by the need to understand how the media shapes public perception through issue selection, highlighting specific aspects, and presenting narratives. This study employed qualitative methods with a descriptive approach, focusing on the analysis of ten Liputan6.com news articles from the April 2025 edition. Data were analyzed based on indicators such as issue placement, publication frequency, news channel, publication time, and narrative and visual elements used. Two theoretical frameworks were used: McCombs & Shaw's agenda-setting theory, which emphasizes the media's role in determining issue priorities, and McLuhan's media ecology theory, which views media as shaping the perceptual environment. The results show that Liputan6.com positioned the exploitation of circus performers as a key agenda item. This is reflected in the use of empathetic narratives that highlight the victims' suffering and visualizations that evoke readers' emotions. This emphasis orients public opinion toward a sense of concern and solidarity. In the digital media ecosystem, this type of news spreads rapidly, amplified by distribution across various online channels. This phenomenon demonstrates how media not only conveys information but also shapes the construction of social reality, influencing public perception and reactions to the humanitarian issues it addresses. Abstrak Kasus dugaan eksploitasi pemain sirkus oleh Oriental Circus Indonesia (OCI) mencuat ke publik dan menjadi sorotan media daring, termasuk Liputan6.com. Isu ini menyentuh aspek kemanusiaan sehingga layak mendapat perhatian dalam kerangka agenda setting media massa. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kebutuhan untuk memahami bagaimana media membentuk persepsi publik melalui pemilihan isu, penonjolan aspek tertentu, dan penyajian narasi. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif, berfokus pada analisis sepuluh berita Liputan6.com edisi April 2025. Data dianalisis berdasarkan indikator penempatan isu, frekuensi publikasi, kanal pemberitaan, waktu terbit, serta unsur narasi dan visualisasi yang digunakan. Dua kerangka teori digunakan, yaitu teori agenda setting dari McCombs & Shaw yang menekankan peran media dalam menentukan prioritas isu, serta teori ekologi media dari McLuhan yang memandang media sebagai pembentuk lingkungan persepsi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Liputan6.com memposisikan isu eksploitasi pemain sirkus sebagai agenda utama. Hal ini tercermin dari penggunaan narasi empatik yang menonjolkan penderitaan korban, serta visualisasi yang menggugah emosi pembaca. Penonjolan ini mengarahkan opini publik pada rasa keprihatinan dan solidaritas. Dalam ekosistem media digital, pemberitaan semacam ini menyebar cepat, diperkuat oleh distribusi di berbagai kanal daring. Fenomena ini memperlihatkan bagaimana media bukan hanya menyampaikan informasi, tetapi juga membentuk konstruksi realitas sosial yang mempengaruhi persepsi dan reaksi publik terhadap isu kemanusiaan yang diangkat.
Strategi Komunikasi Pemasaran Rri Malang Dala  Meningkatkan Minat Beriklan Yudistio Chandra Aditama; Ninuk Riswandari
Al-Qolamuna: Journal Komunikasi dan Penyiaran Islam Vol. 2 No. 4 (2025): Komunikasi dan Penyiaran Islam
Publisher : 4

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.71242/y5khcb88

Abstract

This study examines the marketing communications strategy implemented by Radio Republik Indonesia (RRI) Malang to increase advertising interest among companies and individuals. The background to this research is the increasing competition in both conventional and digital media, which requires RRI Malang to maintain its existence through appropriate marketing communications strategy management. The purpose of this study was to determine the marketing communications strategy used, the effectiveness of its implementation, and the obstacles faced in attracting advertisers. This study used a qualitative approach with descriptive methods. Data were obtained through interviews with management, marketing staff, and advertisers, as well as observation and documentation studies. The results indicate that RRI Malang's marketing communications strategy integrates various elements of the promotional mix, including sales promotions, personal selling, public relations, and the use of digital media. The personal selling approach is a key strategy because it allows direct interaction with potential advertisers, thus creating a more persuasive and convincing relationship. Furthermore, RRI Malang also strengthens its image as a trusted public broadcaster with broad reach and broadcast programs relevant to the community's needs. The main obstacle faced is the perception of some advertisers that radio is less effective than digital media. However, through innovative and adaptive marketing communications strategies, RRI Malang was able to increase advertising interest and maintain client loyalty. Abstrak Penelitian ini membahas strategi komunikasi pemasaran yang diterapkan Radio Republik Indonesia (RRI) Malang dalam meningkatkan minat perusahaan maupun individu untuk beriklan. Latar belakang penelitian ini didasari oleh meningkatnya persaingan media, baik konvensional maupun digital, yang menuntut RRI Malang untuk mampu mempertahankan eksistensinya melalui pengelolaan strategi komunikasi pemasaran yang tepat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bentuk strategi komunikasi pemasaran yang digunakan, efektivitas penerapannya, serta hambatan yang dihadapi dalam menarik pengiklan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Data diperoleh melalui wawancara dengan pihak manajemen, staf pemasaran, dan pengiklan, serta observasi dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi pemasaran RRI Malang mengintegrasikan berbagai elemen bauran promosi, antara lain promosi penjualan, personal selling, public relations, serta pemanfaatan media digital. Pendekatan personal selling menjadi strategi utama karena memungkinkan interaksi langsung dengan calon pengiklan, sehingga tercipta hubungan yang lebih persuasif dan meyakinkan. Selain itu, RRI Malang juga memperkuat citra sebagai media penyiaran publik yang terpercaya, memiliki jangkauan luas, serta program siaran yang relevan dengan kebutuhan masyarakat. Hambatan utama yang dihadapi adalah persepsi sebagian pengiklan yang menganggap media radio kurang efektif dibanding media digital. Namun, melalui inovasi strategi komunikasi pemasaran yang adaptif, RRI Malang mampu meningkatkan minat beriklan dan menjaga loyalitas klien.
Makna Etika Komunikasi Non Verbal Generasi-Z Di Tiktok: Analisis Interaksi Simbolik Dalam Perilaku Digital M. H. Habibatul Maghfiroh; Ninuk Riswandari
Al-Qolamuna: Journal Komunikasi dan Penyiaran Islam Vol. 2 No. 4 (2025): Komunikasi dan Penyiaran Islam
Publisher : 4

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.71242/3wn83h81

Abstract

research focuses on how Generation Z applies communication ethics when using TikTok, a social media platform that is very popular among young people. The high intensity of TikTok usage encourages Generation Z to interact, share content, and express themselves freely. However, this freedom also requires awareness of the importance of communication ethics to avoid negative impacts. This research used a qualitative approach using in-depth interviews with seven active TikTok users from Generation Z. The results indicate that Generation Z has a fairly good awareness of maintaining ethical communication online. They strive to select the content they consume and share while still considering their values ​​and norms. For example, when encountering inappropriate or offensive videos, they tend to choose to skip, dislike, or report the content. This attitude demonstrates individual responsibility in maintaining the quality of digital communication. Furthermore, the research also found that TikTok for Generation Z is not only a means of entertainment, but also a space for positive self-expression, sharing inspiration, and even building a personal identity. Ethical awareness in communication enables them to use this platform more wisely, without getting caught up in the flow of harmful content. Thus, Generation Z views communication ethics on TikTok as a crucial foundation for creating a healthy, beneficial, and meaningful digital space. Abstrak Penelitian ini berfokus pada bagaimana Generasi Z menerapkan etika komunikasi dalam penggunaan media sosial TikTok, sebuah platform yang sangat populer di kalangan anak muda. Tingginya intensitas penggunaan TikTok mendorong Generasi Z untuk berinteraksi, berbagi konten, dan mengekspresikan diri secara bebas. Namun, kebebasan tersebut juga menuntut kesadaran akan pentingnya etika komunikasi agar tidak menimbulkan dampak negatif. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik wawancara mendalam terhadap tujuh pengguna aktif TikTok dari kalangan Generasi Z. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Generasi Z memiliki kesadaran yang cukup baik dalam menjaga etika berkomunikasi di dunia maya. Mereka berusaha menyeleksi konten yang dikonsumsi maupun dibagikan dengan tetap mempertimbangkan nilai dan norma yang dianut. Misalnya, ketika menemukan video yang tidak pantas atau menyinggung, mereka cenderung memilih untuk melewati, memberikan tanda tidak suka, atau melaporkan konten tersebut. Sikap ini menunjukkan adanya tanggung jawab individu dalam menjaga kualitas komunikasi digital. Selain itu, penelitian juga menemukan bahwa TikTok bagi Generasi Z tidak hanya menjadi sarana hiburan, tetapi juga ruang untuk mengekspresikan diri secara positif, berbagi inspirasi, bahkan membangun identitas personal. Kesadaran etis dalam berkomunikasi membuat mereka mampu memanfaatkan platform ini secara lebih bijak, tanpa terjebak dalam arus konten yang merugikan. Dengan demikian, Generasi Z memandang etika komunikasi di TikTok sebagai fondasi penting untuk menciptakan ruang digital yang sehat, bermanfaat, dan bermakna.
Brand Identity Model to Develop Bondowoso Regency as the "Republic of Coffee" in Indonesia Junaedi, Rusli Akhmad; Riswandari, Ninuk; Faris, Faris
Jurnal Media dan Komunikasi Indonesia Vol 6, No 2 (2025): SEPTEMBER 2025
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jmki.104086

Abstract

The development of regional brand identity is crucial in enhancing economic competitiveness and strengthening the image of Bondowoso Regency as a leading coffee center. Bondowoso Regency, as a historic site and coffee production hub, faces challenges in maintaining and expanding its positive image to support sustainable economic growth and promote culture-based tourism, as well as its natural resource potential. This study proposes a brand identity model based on Kapferer’s Brand Identity Prism theory and empirical data to establish Bondowoso Regency's branding as the "Republic of Coffee" in addressing these challenges. A qualitative approach was employed in data collection, involving interviews with eight informants from various stakeholders, field observations, and documentation from both primary and secondary sources. Validation was carried out through data triangulation and documentation analysis to ensure the consistency and validity of the findings. Data analysis integrated theory and empirical data in developing a strategy for building an authentic, integral, and sustainable brand identity. The research findings indicate that the success of this branding can enhance the region’s image, attract tourists, and drive economic growth through strong and consistent brand identity elements. These findings underscore the importance of collaboration among the government, community, and businesses in establishing a relevant and enduring brand image. The implementation of this model is expected to position Bondowoso Regency as a national and international hub for coffee.
Konstruksi Konsep Diri Dalam Realitas Sosial Pada Anggota Komunitas Stand-Up Indo Pasuruan Mahmud, Mohammad; Ninuk Riswandari
Brand Communication Vol. 3 No. 3 (2024): Komunikasi Politik Dalam Pertarungan dan Penggunaan Media Baru
Publisher : Prisani Cendekia Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70704/bc.v3i3.311

Abstract

This research explores how the comedy genres chosen by comics from the Stand Up Indo Pasuruan community reflect their self-concept construction. This research focuses on three comics, namely Resti Natasya, Mukti Irawan, and Ginaris Gangsar Pangestu, who each use the genres of dark/black comedy, observational comedy, and blue comedy as a medium to express their identity, personal experiences, and worldview. Using a qualitative approach with a case study method, data was collected through in-depth interviews, performance observation, and analysis of comedy material performed by the comics. The results show that the comedy genre serves not only as a means of entertainment, but also as a tool to navigate life experiences, build self-identity, and interact with social norms. Resti Natasya utilizes dark/black comedy and self-deprecating comedy to express self-acceptance and the transformation of difficult life experiences into acceptable humor. Mukti Irawan uses observational comedy to reflect everyday social reality through a comedic lens that simplifies the complexities of life. Meanwhile, Ginaris Gangsar Pangestu with blue comedy reveals taboo aspects of society, challenges social norms, and asserts courage in expression.