Claim Missing Document
Check
Articles

Found 33 Documents
Search

PENGARUH PEMBERIAN ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA REDISTILASI TERHADAP JUMLAH BAKTERI PADA UDANG PUTIH (LITOPENAEUS VANNAMEI) Masfaridah, Ririn; Rachmadiarti, Fida; Trimulyono, Guntur
LenteraBio: Berkala Ilmiah Biologi Vol 5, No 2 (2016): VOL 5 No 2 (2016)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian dilakukan untuk menguji pengaruh perbedaan konsentrasi asap cair tempurung kelapa redistilasi terhadap jumlah bakteri pada udang putih (Litopenaeus vannamei) serta menentukan konsentrasi asap cair tempurung kelapa redistilasi yang efektif untuk menurunkan jumlah bakteri pada udang putih. Penelitian ini dilaksanakan secara eksperimen menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan dua faktor perlakuan, yaitu konsentrasi asap cair tempurung kelapa redistilasi (0%, 10%, 15%, dan 20%) dan waktu penyimpanan (0 jam, 3 jam, dan 6 jam). Variabel yang diukur meliputi jumlah bakteri, pH, dan hedonik. Data jumlah bakteri dan pH dianalisis dengan analisis variansi dua arah. Data hedonik dianalisis dengan uji Kruskal-Wallis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi asap cair tempurung kelapa redistilasi 0%, 10%, 15%, dan 20% berpengaruh nyata (p<0,05) terhadap jumlah bakteri, pH, dan hasil uji hedonik. Analisis data menunjukkan bahwa pemberian konsentrasi asap cair tempurung kelapa redistilasi yang berbeda berpengaruh terhadap jumlah bakteri pada udang putih dan konsentrasi asap cair tempurung kelapa redistilasi 10% yang direndam selama 20 menit merupakan konsentrasi efektif untuk menurunkan jumlah bakteri sampai pada 6 jam penyimpanan udang putih pada suhu ruang (28ºC).
UJI AKTIVITAS ANTIFUNGI EKSTRAK DAUN KAMBOJA (PLUMERIA ACUMINATA) DALAM MENGHAMBAT PERTUMBUHAN CENDAWAN PATOGEN PYRICULARIA ORYZAE SECARA IN VITRO Syauqi, Akhmad; Isnawati, Isnawati; Trimulyono, Guntur
LenteraBio: Berkala Ilmiah Biologi Vol 5, No 2 (2016): VOL 5 No 2 (2016)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Cendawan Pyricularia oryzae merupakan cendawan penyebab penyakit blas pada padi. Ekstrak daun kamboja (Plumeria acuminata) memiliki potensi sebagai fungisida untuk mengendalikan serangan penyakit blas. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan profil fitokimia dari ekstrak daun kamboja, menguji pengaruh ekstrak daun kamboja terhadap pertumbuhan cendawan P. oryzae dan menentukan konsentrasi ekstrak daun kamboja yang dapat menghambat pertumbuhan cendawan P. oryzae terbesar. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) satu arah, yaitu variasi konsentrasi (0%, 0,01%, 0,25%, 0,5%, dan 1%). Penelitian ini dilakukan dengan 5 kali penggulangan. Pengamatan dilakukan setelah masa inkubasi selama 7 hari pada suhu ruang. Paramater yang diamati yaitu hambatan pertumbuhan P. oryzae yang ditunjukkan dari ukuran diamater koloni. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun kamboja berpengaruh terhadap pertumbuhan diameter koloni cendawan P. oryzae. Konsentrasi 1% ekstrak daun kamboja (P. acuminata) mampu menghambat pertumbuhan P. oryzae terbesar dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 7,13±0,057 cm dan persentase penghambatan sebesar 11,42%.
EFEKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK LICHEN PARMELIA SULCATA TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI SHIGELLA DYSENTERIAE DAN BACILLUS CEREUS Purwanti, Frida; Isnawati, Isnawati; Trimulyono, Guntur
LenteraBio: Berkala Ilmiah Biologi Vol 6, No 3 (2017): Vol 6 No 3 (2017)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Lichen merupakan salah satu organisme yang memiliki tingkat keanekaraganman hayati yang tinggi dan kandungan metabolit sekunder yang berguna sebagai antibakteri. Salah satu jenis lichen yang banyak ditemukan di Indonesia yaitu lichen Parmelia sulcata. Penelitian ini bertujuan untuk menguji efektivitas antibakteri ekstrak lichen Parmelia sulcata terhadap pertumbuhan bakteri Shigella dysenteriae dan Bacillus cereus. Sampel lichen P. sulcata diperoleh dari Arboretum, Sumber Brantas, Batu, dan diekstrak dengan menggunakan methanol 96% (1:10) selama 5 hari. Pengujian aktivitas antibakteri menggunakan metode sumuran dengan 6 perlakuan yaitu kontrol negatif (akuades), kontrol positif (tetrasiklin 0,25%), dan ekstrak lichen dengan konsentrasi 10.000 ppm; 15.000 ppm; 20.000 ppm; 25.000 ppm. Data yang diperoleh berupa rata-rata diameter zona hambat. Pada perlakuan aktivitas antibakteri ekstrak lichen P. sulcata terhadap pertumbuhan bakteri S. dysenteriae diperoleh rata-rata diameter zona hambat  sebesar 24,25 ± 0,95 mm pada perlakuan kontrol positif, pada perlakuan ekstrak lichen dengan konsentrasi dari yang terkecil hingga konsentrasi terbesar yaitu sebesar 30 ± 1,25 mm; 34,25 ± 0,95 mm; 33.35 ± 1,89 mm; dan 35 ± 1,41 mm. Perlakuan aktivitas antibakteri ekstrak lichen P. sulcata terhadap pertumbuhan B. cereus didapatkan rata-rata diameter zona hambat kontrol positif sebesar 43,25 ± 4,19 mm, dan  sebesar 16±0,81 mm; 19±0,81 mm; 21±2,44 mm; dan 22± 2,82 mm dari konsentrasi ekstrak lichen P. sulcata dari yang terkecil hingga konsentrasi terbesar. Berdasarkan hasil tersebut diketahui bahwa konsentrasi yang efektif ekstrak lichen P. sulcata dalam menghambat pertumbuhan dari kedua bakteri tersebut adalah konsentrasi 10.000 ppm, yang didapatkan dari hasil analisis statistik uji Duncan.
AKTIVITAS ANTIBAKTERI ISOLAT BAKTERI YANG BERASOSIASI DENGAN SPONS DEMOSPONGIAE DARI PANTAI PACIRAN LAMONGAN Judianti, Oki W.D; Fiqri, M.M; Ansyori-KM, M.K; Trimulyono, Guntur
Sains & Matematika Vol 2, No 2 (2014): April, Sains & Matematika
Publisher : Sains & Matematika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The sponges are potential to associate with bacterial isolates producing antibacterial compounds. This study was conducted toisolate and test the antibacterial activity of bacterial isolates associated with Demospongiae (Spongia sp. and Hippospongia sp.) fromPaciran Beach, Lamongan. Isolation of bacteria was done by using the pour plate method then purified by using the streak plate method.The antibacterial assay were conducted by using Escherichia coli FNCC 0091 and Staphylococcus aureus 0047 FNCC based on welldiffusion assay. There were 38 isolates of bacteria associated with sponges and two of them revealed the antibacterial activity againstE. coli FNCC 0091, while four other isolates showed antibacterial activity against S. aureus FNCC 0047. The isolates were B413, B48,B47, B410, B52, and B53. B48 has the highest antibacterial activity against E. coli FNCC 0091 and the inhibition zone diameter was37 mm, while B52 has the highest antibacterial activity against S. aureus FNCC 0047 and the inhibition zone diameter was 31 mm.
ISOLASI DAN KARAKTERISASI BACILLUS SP. PELARUT FOSFAT DARI RHIZOSFER TANAMAN LEGUMINOSAE Mukamto, Mukamto; Ulfa, Syazwani; Mahalina, Weda; Syauqi, Ahmad; Istiqfaroh, Laila; Trimulyono, Guntur
Sains & Matematika Vol 3, No 2 (2015): April, Sains & Matematika
Publisher : Sains & Matematika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Rhizosfer tanaman Leguminosae banyak ditumbuhi bakteri, salah satunya adalah genus Bacillus yang merupakan Plant Growth Promoting Bacteria yang bermanfaat bagi tumbuhan, di antaranya karena kemampuannya dalam melarutkan fosfat. Tujuan penelitian ini untuk mendapatkan isolat Bacillus sp. dari rhizosfer tanaman Leguminosae yang memiliki kemampuan melarutkan fosfat. Penelitian ini dilakukan dengan melakukan isolasi bakteri, karakterisasi koloni, pewarnaan Gram, pewarnaan endospora, uji katalase, dan uji kelarutan fosfat. Metode isolasi yang digunakan dengan metode pour plate dan untuk pengujian bakteri pelarut fosfat menggunakan media Pikovskaya. Sebanyak 36 isolat Bacillus sp. berhasil diisolasi dengan berbagai karakter koloni dan karakter sel berbentuk batang, Gram positif, membentuk endospora, dan memiliki katalase positif kecuali isolat BAP2 dan BAP5 yang memiliki katalase negatif. Sebanyak lima isolat Bacillus sp. (isolast BCP 2, BCP 4, BAC 2, BCM 3, dan BAP 1) diketahui mampu melarutkan fosfat dengan terbentuknya holozone di sekitar koloni setelah masa inkubasi tujuh hari. Rhizosphere of Leguminosae is inhabited by bacteria, one of which is the genus Bacillus which is Plant Growth Promoting Bacteria that are benefi cial to plants, such as its ability to dissolve phosphate. The purpose of this study was to obtain isolates of Bacillus sp. from the rhizosphere of Leguminosae plants which has the ability to dissolve phosphate. This study was conducted by bacterial isolation, characterization colonies, Gram staining, coloring endospores, catalase test, and solubility test phosphate. Isolation methods used by the pour plate method for testing bacteria and phosphate solvent using Pikovskaya media. A total of 36 isolates of Bacillus sp. successfully isolated colonies with different characters and character of rod-shaped cells, Gram-positive, form endospores, and has a positive catalase except isolates BAP2 and BAP5 which has a negative catalase. A total of fi ve isolates of Bacillus sp. (Isolast BCP 2, BCP 4, BAC 2, 3 BCM, and BAP 1) known to be capable of dissolving phosphate holozone formation around the colonies after an incubation period of seven days.
ISOLASI DAN KARAKTERISASI BAKTERI ASAM LAKTAT YANG BERPERAN DALAM FERMENTASI TUMPI JAGUNG BAHAN PAKAN TERNAK Nurin, Laila Alvi; Amalia, Rizki; Arisna, Tania S. W.; Sulistyanto, Wahyu N.; Trimulyono, Guntur
Sains & Matematika Vol 6, No 1 (2017): Oktober, Sains & Matematika
Publisher : Sains & Matematika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tumpi jagung adalah sisa hasil pertanian berkualitas rendah. Bahan ini dimanfaatkan sebagai pakan ternak, dalam pemafaatannya terlebih dahulu tumpi difermentasi. Pada proses fermentasi sering kali terkendala dengan lama waktu fermentasi dan tumbuhnya bakteri pembusuk yang merusak kualitas pakan. Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi dan mengkarakteristik jenis bakteri asam laktat yang berperan dalam proses fermentasi tumpi jagung sebagai bahan pakan ternak. Penelitian ini merupakan penelitian observasional. Metode penelitian meliputi isolasi bakteri asam laktat yang berasal dari tumpi jagung dan karakterisasi berupa karakteristik morfologi dan biokimia. Dari penelitian ini diharapkan bakteri asam laktat yang diisolasi nantinya dapat dimanfaatkan sebagai bahan tambahan dalam proses fermentasi tumpi jagung sebagai pakan ternak sehingga mempercepat proses fermentasi dan menghambat pertumbuhan bakteri pembusuk yang merugikan pakan ternak. Melalui tahap isolasi bakteri diperoleh 5 isolat bakteri asam laktat yang diperoleh dari proses fermentasi tumpi jagung bahan pakan ternak memiliki karakteristik umum yaitu berbentuk batang, Gram positif, tidak membentuk endospora, katalase negatif, heterofermentatif dan homofermentatif, dapat tumbuh pada suhu 35?-45?, serta tumbuh pada konsentrasi NaCl 4%-6,5%. Berdasarkan hasil karakterisasi yang dilakukan, diduga kelima isolat bakteri yang diperoleh merupakan anggota genus Lactobacillus. Tumpi jagung (corn waste) is a waste of agricultural products that have low quality. Tumpi jagung (corn waste) is used as animal feed, in the maize corn tillage first fermented tumpi jagung (corn waste). In the process of fermentation is often constrained by the length of fermentation time and the growth of bacterial decay that damage the quality of feed. The purposes of this research were to isolate the type of lactic acid bacteria and characterize the type of BAL that plays a role in the fermentation process of tumpi jagung (corn waste) as animal feed ingredients. This research was an observational research. The method consisted of isolating the lactic acid bacteria derived from the tumpi jagung (corn waste) and characterization of morphological and biochemical characteristics. The lactic acid bacteria isolated in this study, could be utilized as additional material in fermentation process of corncrop as animal feed so that accelerate the process of fermentation and inhibit the growth of decay bacteria that harm animal feed. Through the isolation stage of bacteria obtained five isolates of lactic acid bacteria obtained from the fermentation process of corn crops of livestock feed has a common characteristic that were rod-shaped, Gram positive, did not form endospora, catalase negative, heterofermentatif and homofermentatif, can grow at temperature 35?-45?, and grow at a concentration of NaCl 4% -6.5%. Based on the result of characterization, it was suspected that the five bacterial isolates were members of the genus Lactobacillus.
AKTIVITAS ANTIBAKTERI ISOLAT BAKTERI YANG BERASOSIASI DENGAN KERANG PISAU (SOLEN SP.) Judianti, Oki W. D.; Asri, Mahanani Tri; Trimulyono, Guntur
Sains & Matematika Vol 4, No 1 (2015): Oktober, Sains & Matematika
Publisher : Sains & Matematika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bakteri yang berasosiasi dengan kerang pisau (Solen sp.) berpotensi dalam senyawa antibakteri. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan aktivitas antibakteri bakteri yang berasosiasi dengan kerang pisau dalam menghambat pertumbuhan Escherichia coli FNCC 0091 dan Staphylococcus aureus FNCC 0047, menentukan isolat bakteri asosiasi kerang pisau yang menunjukkan aktivitas antibakteri terbesar dalam menghambat pertumbuhan E. coli FNCC 0091 dan S. aureus FNCC 0047, menguji aktivitas antibakteri metabolit sekunder bakteri asosiasi kerang pisau, menentukan metabolit sekunder yang menunjukkan aktivitas antibakteri terbaik. Metode yang digunakan untuk skrining kualitatif adalah streak plate dan metode yang digunakan untuk skrining kuantitatif adalah well diffusion bilayer overlay. Metode yang digunakan untuk uji aktivitas antibakteri metabolit sekunder menggunakan metode well diffusion. Data hasil skrining dianalisis secara deskriptif dan data hasil uji aktivitas antibakteri metabolit sekunder dianalisis menggunakan ANAVA satu arah dan dilanjutkan menggunakan uji Duncan. Hasil skrining menunjukkan 7 dari 27 isolat bakteri asosiasi kerang pisau menunjukkan aktivitas antibakteri, yaitu S611, S522, S526, S621, S625, S618, dan S626. Tiga isolat terpilih yang menunjukkan aktivitas antibakteri terbaik adalah S526, S618, dan S621. Metabolit sekunder ketiga isolat tersebut menunjukkan aktivitas antibakteri. Metabolit ekstraseluler S621 menunjukkan aktivitas antibakteri terbaik terhadap E. coli FNCC 0091 dengan rata-rata diameter zona jernih 17,67 ± 1,15 mm. Metabolit ekstraseluler S526 menunjukkan aktivitas antibakteri terbaik terhadap S. aureus FNCC 0047 dengan rata-rata diameter zona jernih 39,67 ± 1,15 mm. Solen sp. associated bacteria have potency to produce antibacterial compound. The purposes of this research were to describe the antibacterial activities of Solen sp. associated bacteria in inhibiting the growth of Escherichia coli FNCC 0091 and Staphylococcus aureus FNCC 0047, to determine Solen sp. associated bacteria isolat which has the highest antibacterial activities to againts of E. coli FNCC 0091 and S. aureus FNCC 0047, to assay the antibacterial activities from secondary metabolites of Solen sp. associated bacteria, to determine secondary metabolites which has the best antibacterial activities. Assay of antibacterial activities was done by qualitative screening using of streak plate method and quantity screening using of well diffusion bilayer overlay method along with antibacterial activities of secondary metabolites using of well diffusion method. Result of screening showed that seven isolates from 27 isolates of Solen sp. associated bacteria exhibited antibacterial activities, namely of S611, S522, S526, S621, S625, S618 and S626. Three isolates which have the best antibacterial activities were S526, S618 and S621. Secondary metabolites of those three Solen sp. associated bacteria showed antibacterial activities. Extracelular metabolites of S621 showed the best antibacterial activity against of E. coli FNCC 0091, and the average diameter of clear zone was 17.67 ± 1.15 mm. Extracelular metabolites of S526 showed the best antibacterial activity against of S. aureus FNCC 0047, and the average diameter of clear zone was 39.67 ± 1.15 mm.
KEANEKARAGAMAN DAN DISTRIBUSI BIVALVIA DI PANTAI MODUNG, KABUPATEN BANGKALAN MADURA Ambarwati, Reni; Faizah, Ulfi; Trimulyono, Guntur
Sains & Matematika Vol 5, No 1 (2016): Oktober, Sains & Matematika
Publisher : Sains & Matematika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pantai Modung merupakan salah satu pantai landai yang berada di pesisir selatan Pulau Madura. Pantai ini memiliki tipe substrat yang kompleks, yaitu sebagian bersubstrat pasir berlumpur, berbatu karang, dan juga beberapa bagian berhutan mangrove sehingga memiliki substrat yang cenderung berpasir. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji keanekaragaman, distribusi, dan pemanfaatan bivalvia di Pantai Modung Madura. Penelitian dilakukan di zona intertidal Pantai Modung, Kecamatan Modung, Kabupaten Bangkalan Madura. Sampel diambil dengan menggunakan metode transek dan koleksi bebas. Di setiap daerah intertidal atas, tengah, dan bawah diambil dua kuadran sampling berukuran 1 m x 1 m. Setelah preservasi, sampel diidentifikasi berdasarkan karakter morfologi. Wawancara dengan penduduk setempat dilakukan untuk mengetahui jenis-jenis bivalvia yang dimanfaatkan oleh penduduk. Data dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pantai Modung memiliki keanekaragaman bivalvia yang tinggi, yaitu terdapat 38 spesies bivalvia yang tergolong dalam 15 famili. Bivalvia di Pantai Modung tersebar di daerah intertidal atas, bawah dan tengah. Bivalvia yang terdapat di intertidal atas merupakan bivalvia epifauna, yaitu sebanyak sepuluh spesies. Bivalvia infauna memiliki kemampuan meliang yang berbeda dan ciri taksonomi yang penting untuk mengetahui distribusi vertikal ini adalah kondisi lekuk palial. Sebagian besar bivalvia (82%) yang terdapat di Pantai Modung dikonsumsi oleh masyarakat dan semua bivalvia tersebut tergolong dalam pemakan suspensi. Modung Beach is located at the sourthen shore of Madura. It has complex bottoms, namely mud, muddy sand, and rocky substratum. These kinds of substratum support variety of bivalves. The purpose of this research was to know the diversity, distribution, and economic significance of bivalves in the intertidal zone of this beach. Both of death shells and living specimens were collected and preserved for further identification.  The results revealed that different substratum was occupied by different families of bivalves. Field study were done in intertidal zone by using transect lines method as well as free collection. It was defined three intertidal zone, namely upper, middle, and lower intertidal. All samples were preserved in ethanol 70%. After preservation, samples were indentified based on their morphological characters.  In addition to sampling and identification, interview was done to the local people to know the bivalves that were consumsed by them. Data were analyzed descriptively. The results revealed that there were 38 species of bivalves that belong to 15 families. All of them were distributed in upper, middle, and lower intertidal. Bivalves that occupied the upper zone were epifauna (there were 10 species). Infauna bivalves which were found in the middle and lower zones have different burrowing ability, and these related to their characters of pallial sinus. Pallial sinus is important taxonomic character to know the vertical distribution of bivalves. Majority of bivalves (82%) were consumed by local people, and all of those bivalves were suspension feeder bivalve.
STUDENT WORKSHEET BASED ON SETS IN ARCHAEBACTERIA AND EUBACTERIA TOPICS TO TRAIN CRITICAL THINKING ABILITY FOR TENTH GRADE Dewi, Novi Nurmala; Trimulyono, Guntur
Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi (BioEdu) Vol 7 No 1 (2018)
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi, FMIPA, Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The purposes of this research were to produce valid student worksheets based on SETS in Archaebacteria and Eubacteria topics to train critical thinking ability for tenth grade. The validity evaluated from several criteria, which are presentation, content, language, and suitable of task in worksheet with critical thinking indicators. The methods of this research is 4-D consisting of define, design, develop, and disseminate but disseminate didn’t occur.  Limited trial was done by 16 students in SMAN 1 Sidoarjo. Based on the validator assessment and the result of limited tested, the worksheet developed got percentage as follows: content criteria got modus 4 categoried valid, presentation criteria got modus 4 categoried valid, language criteria got modus 4 categoried valid, and suitable task in worksheet with critical thinking indicators got modus 1 categoried valid. This things supported by the result test average that there are 75% of student thorough posttest and also the student respon got 92% positive respon for the worksheet. Based on the result above, so that the student worksheet is valid to use.Keywords: Development of worksheet, SETS, Archaebacteria and Eubacteria, Critical Thinking Skill.
KELAYAKAN TEORITIS MEDIA VIDEO MIND MAPPING UNTUK MELATIH KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK KELAS X PADA MATERI FUNGI Oktaviana, Argelina Novi; Trimulyono, Guntur
Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi (BioEdu) Vol 7 No 2 (2018)
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi, FMIPA, Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendidikan memiliki peran yang penting untuk mengembangkan siswa menjadi kreatif, karena dalam pendidikan pengetahuan dan kreativitas harus seimbang. Kreativitas siswa agar berkembang dibutuhkan suatu media yaitu video mind mapping. Video mind mapping merupakan mind mapping yang dibuat dalam bentuk video yang bergerak, sehingga dapat menarik perhatian siswa dalam berpikir kreatif. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kelayakan media video mind mapping secara teoritis. Kelayakan media secara teoritis berdasarkan pada hasil validitas para ahli. Penelitian ini menggunakan model ADDIE yang terdiri atas analysis (analisis), design (desain), development (perancangan), implementation (implementasi), evaluation (evaluasi/umpan balik). Pengembangan media video mind mapping dilaksanakan di Jurusan Biologi, FMIPA, Universitas Negeri Surabaya. Hasil validasi berdasarkan aspek format, isi dan kebahasaan oleh dosen ahli media dan ahli materi menunjukkan persentase media video mind mapping sebesar 95,2%. Media video mind mapping yang dikembangkan dinyatakan sangat layak dan dapat diimplementasikan dalam kegiatan pembelajaran. Kata Kunci: validitas, video mind mapping, fungi. Â