ABSTRACT Background: Linear growth failure caused by lack of nutritional intake, infection, and inadequate parenting patterns is a stunting event. This condition has an impact on increasing mortality and morbidity rates, and inhibits children's cognitive, psychomotor, and mental development. Responsive feeding is an important step for stunted toddlers to increase food acceptance and support optimal cognitive, psychomotor, and mental growth and development. This study is needed to identify behavioral features related to stunting and the factors that influence it. Methods: This study is a quantitative descriptive study, with a Quasi-Experiment One Group without Control design, and data collection techniques are carried out through direct observation. The sample was selected by purposive sampling from a population of 379 and a sample of 30 according to the criteria of families at risk of stunting and children under five years of age. Results: The results of the study obtained a p-value = 0.000. This shows that the intervention carried out has a significant effect on increasing active feeding behavior in mothers of toddlers from the early stage to the active stage. This difference can be interpreted as the success of the intervention in improving mothers' skills or consistency in active feeding, which can have a positive impact on their children's eating behavior. Conclusion: Education about nutritious menus has a significant effect on active feeding behavior in mothers of toddlers. Increasing mothers' knowledge about the importance of balanced nutritional intake has a positive impact on their ability to choose and prepare nutritious food for children. Keywords: Nutritional Menu Education, Active Feeding Behavior, Stunting, Mother, Toddler ABSTRAK Latar Belakang : Kegagalan pertumbuhan linier yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi, infeksi, dan pola pengasuhan yang tidak memadai merupakan kejadian stunting. Kondisi ini berdampak pada meningkatnya angka mortalitas dan morbiditas, serta menghambat perkembangan kognitif, psikomotorik, dan mental anak. Pemberian makan yang responsif merupakan langkah penting untuk balita stunting guna meningkatkan penerimaan makanan dan mendukung tercapainya pertumbuhan serta perkembangan kognitif, psikomotorik, dan mental secara optimal. Penelitian ini diperlukan untuk mengidentifikasi gambaran perilaku yang terkait dengan stunting dan faktor-faktor yang memengaruhinya. Metode : Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitaif, dengan desain Quasi-Experiment One Group without Control, dan teknik pengumpulan data dilakukan melalui pengamatan secara langsung. Sampel dipilih secara purposive sampling dari populasi sebanyak 379 dan sampel sebanyak 30 responden dengan kriteria meliputi keluarga berisiko stunting dan anak usia di bawah lima tahun. Hasil : Hasil penelitian diperoleh p-value = 0,000. Hal ini menunjukkan bahwa intervensi yang dilakukan memiliki pengaruh signifikan terhadap peningkatan perilaku menyuapi aktif pada ibu balita dari tahap awal ke tahap aktif. Perbedaan ini dapat diartikan sebagai keberhasilan intervensi dalam meningkatkan keterampilan atau konsistensi ibu dalam menyuapi aktif, yang dapat berdampak positif pada perilaku makan anak-anak mereka. Kesimpulan : Edukasi mengenai menu bergizi memiliki pengaruh signifikan terhadap perilaku menyuapi aktif pada ibu balita. Peningkatan pengetahuan ibu tentang pentingnya asupan nutrisi yang seimbang berdampak positif pada kemampuan mereka dalam memilih dan menyiapkan makanan yang bergizi bagi anak. Kata Kunci : Edukasi Menu Bergizi, Perilaku Menyuapi Aktif, Stunting, Ibu, Balita