Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : MULTIPLE: Journal of Global and Multidisciplinary

Edukasi Tentang Bahaya Penyakit Menular Seksual (PMS) Pada Remaja di SMA Wahyu Kota Makassar Indas Wari Rahman; A. Meryam Susanti; Nurfitri Arfani
MULTIPLE: Journal of Global and Multidisciplinary Vol. 2 No. 8 (2024): Agustus
Publisher : Institute of Educational, Research, and Community Service

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penyakit Menular Seksual (PMS) adalah penyakit infeksi yang ditularkan melalui kontak seksual dan rentan terjadi pada usia 15 hingga 24 tahun. Infeksi ini disebabkan oleh bakteri, virus dan parasit, dapat menimbulkan konsekuensi serius selain dampak langsung dari infeksi itu sendiri. PMS seperti sifilis, gonore, klamidia dan trikominisiasis masih dapat disembuhkan, sementara HIV-AIDS, Hepatitis B, HPV dan herpes simpleks susah disembuhkan. Remaja dengan tingkat pengetahuan rendah mengenai PMS dan pergaulan bebas yang mengarah ke seks bebas dan tidak terkontrol merupakan kelompok berisiko tinggi tertular PMS. Cara terbaik yang disarankan oleh para ahli untuk membantu mengurangi risiko remaja terinfeksi PMS adalah menyarankan (mengedukasi) mereka untuk tidak melakukan kontak seksual dengan orang lain.  Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk memberi edukasi mengenai bahaya infeksi menular seksual pada usia remaja. Metode yang dilakukan adalah penyuluhan dan evaluasi berupa pretest dan postest mengenai tingkat pengetahuan PMS, melalui pembagian kuesioner pada 30 siswa yang hadir. Hasil evaluasi menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan mengenai jenis PMS, dampak dan pencegahannya, dengan peningkatan pemahaman dari 30% (pretest) menjadi 75% (postest). Melalui kegiatan edukasi ini para siswa telah memiliki tingkat pengetahuan yang baik mengenai PMS sehingga dapat menentukan langkah terbaik dalam pergaulan dalam rangka menurunkan risiko infeksi PMS terutama pada usia remaja
Deteksi Gen blaTEM Salmonella typhi sebagai Penanda Resistensi Ampisilin Pada Sampel Darah Pasien Demam Tipoid Nurfitri Arfani; Indas Wari Rahman; A. Meryam Susanti; Andi Maya Kesrianti; Hilda Suku; Risky Nurul Fadlila RN; Ayusti Dirga
MULTIPLE: Journal of Global and Multidisciplinary Vol. 2 No. 8 (2024): Agustus
Publisher : Institute of Educational, Research, and Community Service

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Deman tifoid adalah penyakit yang menyerang saluran pencernaan yang disebabkan oleh Salmonella typhi, dengan penularan melalui jalur fekal oral pada makanan dan minuman yang terkontaminasi kemudian masuk ke tubuh. Penanganan demam tifoid biasanya menggunakan jenis antibiotik ampisilin, penisilin, amoksisilin, namun penggunaan antibiotik ini sudah banyak yang mengalami resistensi antibiotik. Salah satu antibiotik yang sering mengalami resistensi adalah ampisilin yang dikode oleh gen blaTEM (ꞵ-Lactamase Temoneira) pada Salmonella typhi. Penelitian ini bertujuan untuk mendeteksi gen blaTEM Salmonella typhi sebagai penanda resistensi ampisilin pada penderita demam tipoid. Jenis penelitian yang dilakukan adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan cross sectional study menggunakan sampel darah untuk mendeteksi spesies bakteri dan gen pengkode resistensi dengan metode Polymerase Chain Reaction (PCR). Hasil penelitian menunjukkan dari 20 sampel yang dideteksi Salmonella typhi, ditemukan satu sampel yang positif berdasarkan hasil visualisasi elektroforesis yaitu pada target pita 401 bp, kemudian sampel yang positif tersebut dilanjutkan deteksi gen dan ditemukan gen blaTEM pada target pita 717 bp. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdeteksi satu sampel (5%) gen blaTEM Salmonella typhi dari sampel darah penderita demam tifoid dengan metode PCR
Uji Daya Hambat Ekstrak Jahe Merah (Zinger officinale var. Rubrum) Terhadap Pertumbuhan Escherichia coli Penyebab Diare Ayusti Dirga; Indas Wari Rahman; Desyani Ariza; Sebastiana Elsye Teniwut
MULTIPLE: Journal of Global and Multidisciplinary Vol. 2 No. 9 (2024): September
Publisher : Institute of Educational, Research, and Community Service

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Escherichia coli merupakan flora normal pada usus manusia maupun hewan yang dapat menjadi patogen apabila jumlahnya meningkat di dalam usus, sehingga bisa menyebabkan diare. Meluasnya resistensi bakteri terhadap obat-obatan mendorong pentingnya upaya untuk menemukan langkah alternatif dengan pemberian obat-obatan pencegah infeksi dari bahan alam. Salah satu jenis tanaman yang dapat dimanfaatkan untuk menghambat bakteri Escherichia coli yaitu jahe merah (Zingiber officinale var. Rubrum). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui zona hambat ekstrak jahe merah dalam menghambat pertumbuhan Escherichia coli. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen laboratorium dengan menggunakan metode difusi Kirby-Bauer (paper disk). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ekstrak jahe merah pada konsentrasi 25% tidak terdapat zona bening (tidak dapat menghambat), sedangkan konsentrasi 50%, 75%, dan 100% didapatkan rata-rata 4 mm, 5 mm, dan 7 mm. Maka dapat disimpulkan bahwa ekstrak jahe merah dapat menghambat pertumbuhan bakteri Escherichia coli pada konsentrasi hambat minimum 50%.