Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search
Journal : JFA (Jurnal Fisika dan Aplikasinya)

Penggunaan Komposit Layer TiO2 / SnO2 sebagai Fotoanoda pada Dye Sensitized Solar Cell Fajar, M N; Hidayat, R; Triwikantoro, T; Endarko, Endarko
Jurnal Fisika dan Aplikasinya Vol 15, No 1 (2019)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, LPPM-ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (413.84 KB) | DOI: 10.12962/j24604682.v15i1.4487

Abstract

Fotoanoda adalah salah satu komponen dye-sensitized solar cell (DSSC) yang disintesis dari bahan semikonduktor oksida logam dengan ukuran nanopartikel yang didepositkan ke kaca konduktif transparan. Bahan semikonduktor yang digunakan harus memenuhi beberapa kriteria seperti permukaan yang luas dan tingkat porositas yang tinggi sehingga dapat menyerap dye dengan baik. Salah satu modifikasi yang sering dilakukan pada DSSCs untuk meningkatkan kinerjanya adalah dengan mengaplikasikan TiO2/ SnO2 pada fotoanoda DSSC. Dalam penelitian ini, kinerja DSSC yang disintesis dengan komposit TiO2/ SnO2 dengan struktur lapisan tunggal dan ganda akan dibandingkan dengan kinerja DSSC yang disintesis dari fotoanoda dengan struktur lapisan tunggal TiO2 atau SnO2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa efisiensi DSSC dapat dicapai untuk kedua lapisan tunggal TiO2 dan SnO2 adalah pada 2,12 dan 2,06%.
Sintesis Silika Berbasis Pasir Alam Bancar menggunakan Metode Kopresipitasi Surahmat Hadi; Munasir Munasir; Triwikantoro Triwikantoro
Jurnal Fisika dan Aplikasinya Vol 7, No 2 (2011)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, LPPM-ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (88.683 KB) | DOI: 10.12962/j24604682.v7i2.902

Abstract

Telah berhasil disintesis silika amorf dan kristal dengan metode kopresipitasi dari bahan pasir alam Bancar. Pasir direaksikan dengan NaOH 5M, 6M, 7M. Larutan disaring kemudian dititrasi dengan HCl 2 M sampai pH akhir mendekati 7-8, 5-4, 1-2. Hasil sintesis di panaskan pada suhu 80◦ selama 4 jam. Karakterisasi hasil sintesis menggunakan XRD, XRF dan SEM. Kristal silika ditemukan pada sampel dengan molaritas 7 M pada pH 1-2. Kemurnian Si tertinggi dihasilkan pada pH 1-2 rata-rata 95,73% dan molaritas NaOH 7 M dengan rata-rata 95,33% dari bahan pasir seberat 4 gram. Berdasarkan hasil SEM teramati partikel-partikel kecil membentuk partikel besar (ber-aglomerasi). Partikel kecil yang tidak ber-aglomerasi teramati berukuran < 100 nm.
Pengaruh Tetes Tebu dan Limbah Cair Tahu pada Produksi Biogas Prasetiono Prasetiono; Triwikantoro Triwikantoro
Jurnal Fisika dan Aplikasinya Vol 8, No 2 (2012)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, LPPM-ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (460.376 KB) | DOI: 10.12962/j24604682.v8i2.865

Abstract

Metana adalah salah satu komponen gas terbesar dari produksi biogas yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi. Peningkatan produksi biogas dilakukan salah satunya dengan memberikan bahan tambahan berupa tetes tebu dan limbah cair tahu pada kotoran sapi. Kotoran sapi dan bahan tambahan dicampur air dengan perbandingan massa 1 : 2, sedangkan perbandingan kotoran sapi dengan bahan tambahan dibuat secara bervariasi yaitu (90:10):2, (80:20):2 dan (70:30):2. Kandungan gas metana yang berada di tandon gas dideteksi pada hari ke-7 dan hari ke-20. Analisis produksi biogas menunjukkan bahwa awalnya penambahan tetes tebu dan limbah cair tahu menaikkan CH4, tetapi semakin besar jumlah tetes tebu yang ditambahkan semakin turun jumlah CH4 yang dihasilkan, sedangkan penambahan limbah cair tahu berpengaruh sebaliknya yaitu semakin besar tambahan limbah tahu, maka semakin besar produksi CH4.
Pengaruh Struktur Material Paduan Berbasis Zirkonium terhadap Ketahanan Korosi dalam Larutan HNO3 Triwikantoro Triwikantoro; Yusri Nur Rozaqi; Setyawan Wijayanto
Jurnal Fisika dan Aplikasinya Vol 3, No 2 (2007)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, LPPM-ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (349.215 KB) | DOI: 10.12962/j24604682.v3i2.974

Abstract

Telah dilakukan penelitian pengaruh struktur material paduan berbasis Zirkonium terhadap ketahanan korosi dalam larutan HNO3. Paduan berbasis Zirkonium dengan struktur bervariasi disintesis menggunakan metode pendinginan cepat (paduan amorf) dan pemanasan antara Tg - Tx (paduan nanokristal). Setelah pemanasan tersebut sampel, ukuran kristal yang terbentuk berkisar antara 4 - 20 nm.Paduan dengan struktur tertentu diuji ketahanan korosinya mengunakan larutan HNO3 dengan variasi konsentrasi 0,1 dan 0,01 Molar. Laju korosiditentukan dengan menggunakan metode pengurangan berat, kemudian struktur mikro setelah uji korosi diamati menggunakan mikroskop optik dan difraksi sinar x. Berdasar data laju korosi, korosi yang terjadi untuk material amorf lebih kecil dibanding dengan nanokristal pada konsentrasi larutan HNO3 0,1 M dan 0,01M untuk paduan Zr-Ni dan Zr-Cu-Ni-Al. Berdasar gambar strukturmikro menggunakan mikroskop logam teramati jenis lokalkorosi. Hasil data difraksi X-ray menunjukkan bahwa sisa fasa yang terbentuk setelah korosi adalah ZrO2, Zr2Ni dan Al2O3.
Nanokristalisasi Material Amorf Zr69,5Cu12Ni11Al7,5 antara Temperatur Transisi Glas (Tg) dan Temperatur Kristalisasi (Tx) Triwikantoro Triwikantoro; Soni Sukendar
Jurnal Fisika dan Aplikasinya Vol 3, No 1 (2007)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, LPPM-ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (356.063 KB) | DOI: 10.12962/j24604682.v3i1.962

Abstract

Telah dilakukan penelitian pembentukan nanokristal (nanokristalisasi) dari material amorf berbasis Zirkoniumdengan komposisi Zr69,5Cu12Ni11Al7,5 pada temperatur antara Tg dan Tx. Material amorf dengan komposisi tersebut adalah salah satu material amorf yang mempunyai kemampuan pembentukan struktur gelas yang baik. Material amorf dengan komposisi tertentu ini diuji karakter termal (Tg dan Tx) menggunakan Differential Scanning Calorimetry (DSC). Data DSC menunjukkan bahwa letak Tg = 362C dan Tx = 420C. Berdasar data ini, material amorf dipanaskan pada 663, 673 dan 683 K selama 1 jam di udara, kemudian fasa kristal yang terbentuk diuji menggunakan Difraksi Sinar-X (XRD). Ukuran kristal dihitung menggunakan persamaanScherrer dengan memberikan faktor koreksi alat. Hasil identikasi fasa dan ukuran kristal menunjukkan bahwafasa kristal yang terbentuk adalah t-ZrO2 mendekati 9 nm dan fasa intermetalik t-Zr2Ni antara 20 - 100 nm.Atmosr pemanasan berpengaruh pada pembentukan kristal oksida dan intermetalik.