Claim Missing Document
Check
Articles

Found 29 Documents
Search

UJI MEKANIK BENANG PLASTIK BERBAHAN DASAR POLIPROPILENA DAN CALPET SEBAGAI PENGUAT Munasir,
Matematika dan Sains Vol 16, No 2 (2009)
Publisher : Matematika dan Sains

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The aim of research was to describe the results of mechanical test to plastic string made from polypropilene and calpet. The plastic string was made using extruder machine with variety of temperature (H1-H10). To produce the plastic string that strong, though, and elongation not excess (>24%) needed calpet higher (6-7)% from PP and the high hoven (155-175 oC). From the mechanical test, the plastic string that made from the mixture of PP, calpet and coloring agent of 93%:7%; 94%:6%; 97,2%:2%:0,8% showed the tenacity of 5.1 g/D; 5.9g/D and 4.6 g/D, respectively. The though and strength of plastic string showed the highest value at the tenacity of 5.9 g/D and calpet concentration of 6%. oC). From the mechanical test, the plastic string that made from the mixture of PP, calpet and coloring agent of 93%:7%; 94%:6%; 97,2%:2%:0,8% showed the tenacity of 5.1 g/D; 5.9g/D and 4.6 g/D, respectively. The though and strength of plastic string showed the highest value at the tenacity of 5.9 g/D and calpet concentration of 6%.
STUDI FOTOLUMINESENSI PADA LAPISAN TIPIS Dwikoranto, ; Munasir,
Matematika dan Sains Vol 17, No 1 (2010)
Publisher : Matematika dan Sains

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

It had been grown a thin layer of gallium nitride (GaN) above the substrate sapphire (0001) using unbalanced method DC magnetron sputtering.@Deposition temperature were varied between 630-740 oC.@Study of optical properties of the layers GaN thin measurements was done using fotoluminesensi (PL) at room temperature.@The results of PL measurements showed that the intensity of PL spectrum of the higher by raising the temperature of deposition, which means quality optical properties of GaN thin layers the better. GaN thin layers grown has the optical band gap of ~ 3.4 eV and luminesensi dominant place in the blue region (~2.7eV).@Layer thin GaN has a FWHM ~ 0.421eV for the temperature deposition temperature of 740 oC deposition.oC.@Study of optical properties of the layers GaN thin measurements was done using fotoluminesensi (PL) at room temperature.@The results of PL measurements showed that the intensity of PL spectrum of the higher by raising the temperature of deposition, which means quality optical properties of GaN thin layers the better. GaN thin layers grown has the optical band gap of ~ 3.4 eV and luminesensi dominant place in the blue region (~2.7eV).@Layer thin GaN has a FWHM ~ 0.421eV for the temperature deposition temperature of 740 oC deposition.
THE PRACTICALLITY OF PO2E2W LEARNING MATERIAL MODEL ASSISTED PHET MEDIA TO IMPROVE THE STUDENTS PHYSICS PROBLEM SOLVING SKILLS Dian Sari, Agung Suci; Munasir, Munasir; Jatmiko, Budi
JPPS (Jurnal Penelitian Pendidikan Sains) Vol 8, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jpps.v8n1.p%p

Abstract

PO2E2W learning model (problem orientation, observation, explanation, elaboration, and write in science) assisted by PhET media is a learning model that is oriented towards self regulated learning which in the process of physics learning activities is carried out with the help of PhET media. The purpose of this study was to analyze the practicality of the PO2E2W model assisted by PhET media in improving the physics problem solving skills of high school students. This research was carried out at Kemala Bhayangkari 1 High School (Surabaya, Indonesia) for students of class XI IPA 1, XI IPA 2 and XI IPA 3. Criteria for practicality of learning devices in this study were based on (1) the implementation of the learning implementation plan (RPP) during one meeting in class XI IPA 1 and the implementation of the learning plan (RPP) for five meetings in class XI IPA 2 and XI IPA 3, (2) obstacles during learning activities. The number of observers in this study is two observers. The aspects observed consisted of introduction, core and closing activities. Based on the results of the practicality study of the PO2E2W model assisted by PhET media, the results obtained (1) the average assessment of two observers in class XI IPA 1 was 3.30 with good category with a percentage of agreement 96.75%, XI IPA 2 was 3.71 in very both with a percentage of agreement 95.84% and in class XI IPA 3 was 3.76 in very good category with a percentage of agreement 96.85% (2) obstacles during learning activities that can be overcome properly. Conclusion based on the results of the study of the freeness of the PO2E2W model assisted by PhET media is practically applied in learning to improve the physics problem solving skills of senior high school students.
THE EFFECT OF GUIDED-INQUIRY MODEL ON SCIENCE PROCESS SKILLS INDICATORS Wijayaningputri, Arinta Rezty; Widodo, Wahono; Munasir, Munasir
JPPS (Jurnal Penelitian Pendidikan Sains) Vol 8, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jpps.v8n1.p%p

Abstract

The aims of this research is to know the effect of Guided-Inquiry model on the indicators of science process skills, especially on Vibration and Waves Material. This research is done because of the importance of mastering indicators to identify the variables for students in experimenting. The research design which applied in this study was One-group Pre-test Post-test on 90 students of SMAN 1 Pasuruan. Data analysis technical using N-gain. For Class XI IPA 1 has an average N-Gain was 0,44. Ro Class XI IPA 2 has an average N-Gain was 0,47. Meanwhile for Class XI IPA 3 has an average N-Gain was 0,48. N-Gain was calculated based of pre-test and post-test results using the Science Process Skills Test, the results showed that there was a significant improvement of the students' science-process skill indicator for all three classes with N-gain score was 0.49. So, Guided-Inquiry model provide a good effect on the science process skill indicator on Vibration and Waves Material
STUDI PENGARUH ORIENTASI SERAT FIBER GLASS SEARAH DAN DUA ARAH SINGLE LAYER TERHADAP KEKUATAN TARIK BAHAN KOMPOSIT POLYPROPYLENE Munasir, M
Jurnal Penelitian Fisika dan Aplikasinya (JPFA) Vol 1, No 1 (2011)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jpfa.v1n1.p33-41

Abstract

Telah dilakukan fabrikasi dan uji kekuatan tarik bahan komposit Polypropylene (matrik) dengan Fiber Glass (sebagai penguat/filler) dengan perbandingan 95% dan 5% (matrix: filler), dengan filler tersusun secara singledirectional dan bidirectional dengan single layer. Massa keseluruhan dari sampel adalah 4 gram. Dari sampel yang sudah dibuat dilakukan uji kompaktibilitas untuk menetukan kekompakan ikatan antar muka antara matrik dan fillernya, dan juga dilakukan uji optimasi pemanasan untuk menentukan temperatur pembakaran yang paling optimum sehingga dihasilkan bahan komposit dengan sifat mekanik / kekuatan tarik terbesar. Berdasarkan uji kualitas ikatan antar muka atau kompaktibilitas komposit polypropylene dengan fiber Glass secara teoritis sudah terjadi kompaktibilitas antara kedua bahan tersebut sehingga membentuk bahan komposit, hal ini ditunjukan oleh grafik upper lower bond. Dan dari hasil uji kekuatan tarik diperoleh, kekuatan tarik terbesar terdapat pada bahan komposit dengan orientasi serat searah dibanding komposit tanpa serat (1,06:1) dan tanpa serat dibanding serat dua arah (1:0,87). Komposit dengan serat dua arah mempunyai kekuatan tarik terendah, hal ini disebabkan oleh arah serat yang tegak lurus dengan arah pembebanan akan memperlemah kekuatan tariknya, hal ini berkebalikan dengan nilai elogationnya yaitu orientasi serat dua arah mempunyai elongation yang lebih besar daripada serat searah. Selanjutnya disarankan untuk penelitian berikutnya, bahwa dalam pembuatan sampel uji diharapkan menggunakan alat yang dapat mengontrol suhu (stabil) dan dapat dilakukan untuk bahan komposit multilayer dengan perbedaan orientasi serat pada tiap lapisnya.
PENGARUH PH LARUTAN ELEKTROLIT TERHADAP TEBAL LAPISAN ELEKTROPLATING NIKEL PADA BAJA ST 37 Andinata, Febryan; Destyorini, Fredina; Sugiarti, Eni; Munasir, Munasir; Zaini T., Kemas A.
Jurnal Penelitian Fisika dan Aplikasinya (JPFA) Vol 2, No 2 (2012)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jpfa.v2n2.p48-52

Abstract

Penelitian ini menggunakan metode eksperimen. Obyek eksperimen pada penelitian ini adalah plat baja karbon rendah (Baja ST 37) berbentuk plat persegi dengan dimensi p x l x t. Penelitian ini melalui beberapa tahapan yaitu, persiapan eksperimen dan pelaksanaan eksperimen. Persiapan eksperimen meliputi persiapan benda kerja, pembersihan benda kerja, serta pengukuran keasaman. Dalam penelitian ini masing-masing terdapat 7 kombinasi perlakuan pH pencelupan yaitu pH 3.02, 3.23, 3.40, 3.62, 3.82, 4.02, 4.20. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis Visual. Hasil didapat disimpulkan bahwa ada perbedaan massa hasil pelapisan nikel akibat larutan elektrolit dengan variasi pH pada bahan baja karbon rendah dengan taraf signifikasi sebesar 95%. Proses pelapisan nikel dengan menggunakan metode electroplating untuk bahan baja karbon rendah sebaiknya dilakukan pada pH yang memiliki tingkat keasaman pH 3.00 pada proses lapis nikel.
UJI XRD DAN XRF PADA BAHAN MENERAL (BATUAN DAN PASIR) SEBAGAI SUMBER MATERIAL CERDAS (CACO3 DAN SIO2) Munasir, M; Triwikantoro, T; Zainuri, M; Darminto, D
Jurnal Penelitian Fisika dan Aplikasinya (JPFA) Vol 2, No 1 (2012)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jpfa.v2n1.p20-29

Abstract

Indonesia adalah negara dengan potensi alam yang melimpah, khususnya bahan tambang (mineral), diantaranya material-material dengan kandungan oksida yang mempunyai prospek aplikasi sebagai material cerdas (misalnya SiO2, CaCO3, Al2O3,TiO2, dsb). Tujuan dari penelitian ini adalah mencari atau mengidentifikasi kandungan unsur oksida didalam bahan alam jenis batuan atau pasir kuarsa dengan kemurnian tinggi (> 50%), khususnya sebagai sumber oksida SiO2 (silica) dan CaCO3 (calsite). Selanjutnya bahan-bahan tersebut akan diproses dengan milling proses serbuk (ukuran mikron) untuk, peningkatan kemurnian tinggi dan pengecilan ukuran pada orde nanometer. Identifikasi awal adalah melakukan uji difraksi Sinar-X (XRD) dan analisisnya (kualitatif) serta uji flouresensi sinar-X (XRF). Telah dilakukan uji XRD dan XRF pada sampel batuan yang diambil dari daerah Tulungagung, onik dari pulau Bawean-Gresik, dan pasir dari Tuban dan Sumenep. Hasil difraksi sinar X (XRD) bahan alam (batuan dan pasir) yang diambil sebagai sampel yang diambil dari beberapa daerah tersebut, diperoleh bahwa Batu_1(onik) dan Batu_2(putih) menunjukan bahwa sampel tersebut mempunyai fase dominan struktur kristal Calsite (CaCO3), dan untuk pasir dari Tuban dan Sumenep mempunyai fase dominan quartz (SiO2), demikian. Dan hasil XRF menunjukan kandungan CaCO3 pada sampel batuan (onik) cukup tinggi (98,23%), dan untuk sampel pasir (Tuban dan Sumenep) menunjukan kandungan oksida quartz (SiO2) dengan kemurnian yang tinggi (65,9 -76,8 %), dengan impuritas terbanyak CaO dan Fe2O3 (20-28%).
PENGARUH pH LARUTAN ELEKTROLIT TERHADAP TEBAL LAPISAN ELEKTROPLATING NIKEL PADA BAJA ST 37 Andinata, Febryan; Destyorini, Fredina; Sugiarti, Eni; Munasir, Munasir; Zaini T., Kemas A.
Jurnal Penelitian Fisika dan Aplikasinya (JPFA) Vol 2, No 2 (2012)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jpfa.v2n2.p48-52

Abstract

Penelitian ini menggunakan metode eksperimen. Obyek eksperimen pada penelitian ini adalah plat baja karbon rendah (Baja ST 37) berbentuk plat persegi dengan dimensi p x l x t. Penelitian ini melalui beberapa tahapan yaitu, persiapan eksperimen dan pelaksanaan eksperimen. Persiapan eksperimen meliputi persiapan benda kerja, pembersihan benda kerja, serta pengukuran keasaman. Dalam penelitian ini masing-masing terdapat 7 kombinasi perlakuan pH pencelupan yaitu pH 3.02, 3.23, 3.40, 3.62, 3.82, 4.02, 4.20. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis Visual. Hasil didapat disimpulkan bahwa ada perbedaan massa hasil pelapisan nikel akibat larutan elektrolit dengan variasi pH pada bahan baja karbon rendah dengan taraf signifikasi sebesar 95%. Proses pelapisan nikel dengan menggunakan metode electroplating untuk bahan baja karbon rendah sebaiknya dilakukan pada pH yang memiliki tingkat keasaman pH 3.00 pada proses lapis nikel.
THE EFFECT OF GUIDED-INQUIRY MODEL ON SCIENCE PROCESS SKILLS INDICATORS Wijayaningputri, Arinta Rezty; Widodo, Wahono; Munasir, Munasir
JPPS (Jurnal Penelitian Pendidikan Sains) Vol 8, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jpps.v8n1.p%p

Abstract

The aims of this research is to know the effect of Guided-Inquiry model on the indicators of science process skills, especially on Vibration and Waves Material. This research is done because of the importance of mastering indicators to identify the variables for students in experimenting. The research design which applied in this study was One-group Pre-test Post-test on 90 students of SMAN 1 Pasuruan. Data analysis technical using N-gain. For Class XI IPA 1 has an average N-Gain was 0,44. Ro Class XI IPA 2 has an average N-Gain was 0,47. Meanwhile for Class XI IPA 3 has an average N-Gain was 0,48. N-Gain was calculated based of pre-test and post-test results using the Science Process Skills Test, the results showed that there was a significant improvement of the students' science-process skill indicator for all three classes with N-gain score was 0.49. So, Guided-Inquiry model provide a good effect on the science process skill indicator on Vibration and Waves Material
ENHANCING STUDENTS’ SCIENCE COMMUNICATION SKILLS THROUGH MORE LEARNING MODEL Pratiwi, Taufanny Putri; Munasir, Munasir; Suprapto, Nadi
JPPS (Jurnal Penelitian Pendidikan Sains) Vol 10, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jpps.v10n1.p1844-1856

Abstract

A This study aims to analyze students’ science communication skills in the physics learning process especially in the Work and Energy concept using (Model-Observe-Reflect-Explain) MORE learning models. The research used a mixed method by utilizing test, questionnaires, and interviews with 10th and 11st grade students majoring in science, physics teachers and headmaster. The data was obtained by taking the physics scores of students in the work and energy concept who have received learning with the MORE learning model, then provides a questionnaire containing the obstacles faced by students in learning physics and interviews with students and teachers regarding learning constraints and science communication skills after learning using the MORE learning model. The findings indicated the MORE learning model helps students in practising science communication skills in learning with good student science communication skills will increase students’ understanding of Work and Energy concepts as seen from the students’ scores in the work and energy concept.  Keywords: science communication skill, MORE learning model, mixed methods, physics, cognitive ability                                                                                                                                                           Abstrak                                                                           Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis keterampilan komunikasi sains siswa dalam proses pembelajaran fisika khususnya pada materi pembelajaran Usaha dan Energi dengan menggunakan model pembelajaran (Model-Observe-Reflect-Explain) MORE. Penelitian ini menggunakan mixed method dengan menggunakan tes, angket, dan wawancara yang diberikan pada siswa kelas 10 dan 11 jurusan IPA, guru-guru fisika dan kepala sekolah. Pengumpulan data dilakukan dengan cara mengambil nilai fisika siswa yang telah mendapatkan  pembelajaran pada materi Usaha dan Energi dengan model pembelajaran MORE, kemudian memberikan angket yang diisikan kendala-kendala yang dihadapi siswa selama proses pembelajaran fisika dan wawancara dengan siswa dan guru mengenai kendala-kendala selama proses pembelajaran untuk melatihkan keterampilan komunikasi sains dengan menggunakan model pembelajaran MORE. Hasil penelitian yang diperoleh, menunjukkan bahwa model pembelajaran MORE dapat membantu siswa dalam melatihkan keterampilan komunikasi sains dalam pembelajaran fisika. Meningkatnya keterampilan komunikasi sains siswa maka akan meningkatkan pula pemahaman siswa pada materi Usaha dan Energi yang terlihat dari nilai yang diperoleh siswa.  Kata Kunci: keterampilan komunikasi sains, model pembelajaran MORE, mixed methods, fisika, kemampuan kognitifÂ