Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

EATING DISORDERS PADA SISWA SMA DI KOTA GORONTALO Tumenggung, Imran; TAlibo, Sofyawati D.
JOURNAL HEALTH AND NUTRITIONS Vol 4, No 1 (2018): Health and Nutritions
Publisher : Jurusan Gizi Politeknik Kesehatan Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (74.374 KB)

Abstract

ABSTRACT Special report and research on eating disorders (EDs) and its determinant are not very much exist. There are three eating disorders categories namely anorexia nervosa (AN), bulimia nervosa (BN) and binge eating disorder (BED) that give further impact namely several health disorders problem. Objective it aims to investigate prevalence of EDs and its determinant at students of SMA in Gorontalo City. Research design it is quantitative research with analytical survey method and it applies cross sectional study. Research samples are 350 students of SMA in Gorontalo City. Research hypothesis is Ha: there is influence of knowledge on nutrition, mass media, body image and self confidence on EDs. Ho: there is no influence of knowledge on nutrition, mass media, body image and self confidence on Eds. Finding univariate analysis shows that mostly students of SMA in Gorontalo City have high nutrition knowledge (59,14%), it is not influenced by mass media (73,14%), body image is good (67,42%) and level of self confidence is high (70,57%). Prevalence of EDs is 9,1%. Bivariate analysis shows that knowledge on nutrition has p value for 0,32, p value of mass media for 0,00, p value of body image for 0,00 and p value of body image for 0,00. Conclusion knowledge on nutrition does not correlate with eating disorders at students of SMA in Gorontalo City. Then, mass media, body image and self confidence are correlated with eating disorders incident at students of SMA in Gorontalo City. Keywords: Eating Disorders, Students of SMA ABSTRAK Laporan kasus dan penelitian mengenai kejadian eating disorders (EDs) dan determinannya belum banyak dilakukan. Tiga kategori eating disorders yaitu anoreksia nervosa (AN), bulimia nervosa (BN), dan binge eating disorder (BED) memberikan dampak yang lebih lanjut yaitu berbagai masalah gangguan kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi EDs dan determinannya pada siswa SMA di kota Gorontalo. Jenis penelitian kuantitatif dengan metode survei analitik, menggunakan rancangan studi potong lintang. Sampel penelitian adalah siswa SMA di kota Gorontalo sebanyak 350 orang. Analisis data dilakukan dengan cara analisis univariat dan analisis bivariat. Analisis univariat menunjukkan bahwa sebagian besar siswa SMA di kota Gorontalo memiliki pengetahuan gizi yang tinggi (59,14%), tidak dipengaruhi media massa (73,14%), citra tubuh yang baik (67,42%), dan tingkat percaya diri yang tinggi (70,57%). Prevalensi EDs sebanyak 9,1%. Analisis bivariat menunjukkan bahwa pengetahuan gizi tidak berhubungan dengan kejadian eating disorders pada siswa SMA di kota Gorontalo. Pengaruh media massa, citra tubuh, dan percaya diri berhubungan dengan kejadian eating disorders pada siswa SMA di kota Gorontalo. Kata Kunci: Eating Disorders, Siswa SMA
PENATALAKSANAAN DIET DAN PERKEMBANGAN STATUS GIZI BALITA GIZI BURUK DI TFC (Therapeutic Feeding Center) PUSKESMAS TELAGA KABUPATEN GORONTALO TAHUN 2011 – 2013 Tumenggung, Imran
JOURNAL HEALTH AND NUTRITIONS Vol 1, No 1 (2015): Health and Nutritions
Publisher : Jurusan Gizi Politeknik Kesehatan Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (105.299 KB)

Abstract

Salah satu cara untuk menanggulangi masalah gizi kurang dan gizi buruk adalah dengan menjadikan tatalaksana gizi buruk sebagai upaya menangani setiap kasus yang ditemukan. Penanganan kasus balita gizi buruk harus dilakukan dengan serius. Pusat Pemulihan Gizi atau TFC (therapeutic feeding center) merupakan sarana tempat pelayanan/ penanganan balita gizi buruk yang bertujuan untuk pemulihan dan peningkatan status gizi balita secara intensif dan terintegrasi antara pelayanan medis, nutrisi, dan keperawatan. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan penatalaksanaan diet dan perkembangan status gizi balita gizi buruk yang dirawat di TFC Puskesmas Telaga Kabupaten Gorontalo tahun 2011-2013. Desain penelitian menggunakan penelitian deskriptif. Besar sampel 33 balita sesuai kriteria inklusi. Data diperoleh dari status pasien dan wawancara dengan petugas gizi di TFC. Hasil penelitian diperoleh bahwa penatalaksanaan diet balita gizi buruk yang dirawat inap di TFC telah dilaksanakan berdasarkan pedoman dan disesuaikan syarat dan prinsip diet pada fase-fase stabilisasi, transisi dan rehabilitasi. Sebagian besar balita yang dirawat mengalami peningkatan berat badan tetapi tidak mengalami peningkatan status gizi karena adanya penyakit penyerta, lamanya hari rawat yang singkat dan perawatan yang tidak tuntas akibat pulang paksa. Saran untuk pengelola TFC dan petugas gizi Puskesmas untuk mengintensifkan penyuluhan dan konseling kesehatan dan gizi bagi pihak keluarga khususnya orang tua balita gizi kurang dan gizi buruk. Kata kunci : penatalaksanaan diet, status gizi, balita gizi buruk.
HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN KEPATUHAN DIET PASIEN HIPERTENSI DI RSUD M.M. DUNDA LIMBOTO KABUPATEN GORONTALO Tumenggung, Imran; Herlina, Andi
JOURNAL HEALTH AND NUTRITIONS Vol 3, No 2 (2017): Health and Nutritions
Publisher : Jurusan Gizi Politeknik Kesehatan Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (173.857 KB)

Abstract

ABSTRACT Hypertension is a chronic disease that becomes one of the health problems in Indonesia with a prevalence of 25.8%. This figure is quite high and tends to increase along with a lifestyle that is closely related to diet. One of the problems of hypertension management is patient compliance in the diet. The patient's knowledge of hypertension is one of the factors that contribute to the patient's compliance. This study aims to determine the relationship of knowledge to the diet compliance of hypertensive patients. The type of research is an analytic survey with the cross-sectional design. The sample used was 30 hypertension patients who were hospitalized in RSUD M.M. Dunda Limboto Gorontalo District during May 2015, taken with accidental sampling technique. Research instruments used questionnaires and observation sheets. The result showed that the knowledge of hypertension patients was mostly good (70%), and the compliance of hypertensive patients diet was also categorized accordingly (63.3%). The statistical test showed that there was a correlation between knowledge with the patient's hypertension compliance in the diet, with p = 0,04 at ? = 0,05. Keywords:Knowledge, Diet Compliance, Hypertension. ABSTRAK Hipertensi merupakan penyakit kronis yang menjadi salah satu masalah kesehatan di Indonesia dengan prevalensi 25,8%. Angka ini cukup tinggi dan cenderung meningkat seiring dengan gaya hidup yang erat kaitannya dengan pola makan. Salah satu masalah penatalaksanaan hipertensi adalah kepatuhan pasien dalam menjalankan diet. Pengetahuan pasien tentang penyakit hipertensi merupakan salah satu faktor yang berkontribusi mempengaruhi kepatuhan pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan dengan kepatuhan diet pasien hipertensi. Jenis penelitian survey analitik dengan desain potong lintang. Sampel yang digunakan berjumlah 30 orang pasien hipertensi yang dirawat inap di RSUD M.M. Dunda Limboto Kabupaten Gorontalo selama bulan Mei 2015, yang diambil dengan menggunakan tehnik accidental sampling. Intrumen penelitian menggunakan kuesioner dan lembar observasi. Hasil penelitian diperoleh bahwa pengetahuan pasien hipertensi sebagian besar berkategori baik (70%), dan kepatuhan diet pasien hipertensi sebagian besar juga berkategori patuh (63,3%). Uji statistik menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara pengetahuan dengan kapatuhan pasien hipertensi dalam menjalankan diet, dengan nilai p = 0,04 pada ? = 0,05. Kata kunci : Pengetahuan, Kepatuhan Diet, Hipertensi.
PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR PADA ANAK STUNTING DAN NON STUNTING DI SDN 03 DUPI KABUPATEN GORONTALO Tumenggung, Imran; Syamsu, Rika
JOURNAL HEALTH AND NUTRITIONS Vol 2, No 1 (2016): Health and Nutritions
Publisher : Jurusan Gizi Politeknik Kesehatan Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRACT Until now stunting is one of the nutritional problems that needs attention. National stunting prevalence in 2013 was 37.2%, which means an increase compared to 2010 (35.6%). The prevalence of stunting in Gorontalo is 38.9% and is ranked 18th out of 20 provinces above national prevalence. This study aims to determine the differences in learning achievement in stunting and non-stunting children in Dulupi Elementary School 03, Dulupi District, Boalemo Regency. This study used analytic survey with a cross sectional study design. The population of all school children in Dulupi Elementary School 03 (grade 1 s.d grade 5) is 231 children. Data collection is done using observation sheets, data analysis using Chi square (X2) test. Based on the results of the study, it was found that children categorized as stunting had a good value of 20 people (62.5%), while non-stunting had a good score of 52 people (89.95%). The children with the most non-stunting nutritional status were as many as 58 children (64.4%), while the stunting were 32 people (35.5%). The statistical test p = 0.002 X2 (Chi square) of 9.504 was greater than X2 table 3.481, meaning Ho was rejected and Ha accepted. The conclusion of this study is that there are differences in learning achievement in stunting and non-stunting children in Dulupi Elementary School 03, Dulupi District, Boalemo Regency. ABSTRAK Sampai saat ini stunting merupakan salah satu masalah gizi yang perlu mendapat perhatian. Prevalensi stunting secara nasional tahun 2013 adalah 37,2%, yang berarti terjadi peningkatan dibandingkan tahun 2010 (35,6%). Prevalensi stunting di Gorontalo sebesar 38,9% berada diurutan ke 18 dari 20 provinsi di atas prevalensi nasional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan prestasi belajar pada anak stunting dan non stunting di SDN 03 Dulupi Kecamatan Dulupi Kabupaten Boalemo. Penelitian ini yang menggunakan survey analitik dengan rancangan cross sectional study. Populasi seluruh anak sekolah di SDN 03 Dulupi (kelas 1 s.d kelas 5) sebanyak 231 anak. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan lembar observasi, analisis data menggunakan uji Chi square (X2). Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa anak yang dikategorikan stunting memiliki nilai yang baik sejumlah 20 orang (62,5%), sedangkan non stunting yang memiliki nilai baik sebanyak 52 orang (89,95%). Anak yang status gizinya non stunting paling banyak yaitu sebanyak 58 anak (64.4%), sedangkan yang stunting 32 orang (35.5 %).Uji statistik p = 0,002 X2 (Chi square) sebesar 9.504 lebih besar dari X2 tabel 3.481, artinya Ho ditolak dan Ha diterima. Kesimpulan penelitian ini adalah ada perbedaan prestasi belajar pada anak stunting dan non stunting di SDN 03 Dulupi Kecamatan Dulupi Kabupaten Boalemo.
HUBUNGAN POLA MAKAN DENGAN KEJADIAN GOUT ARTRITIS DI RSUD TOTO KABILA KABUPATEN BONE BOLANGO Tumenggung, Imran
JOURNAL HEALTH AND NUTRITIONS Vol 1, No 2 (2015): Health and Nutritions
Publisher : Jurusan Gizi Politeknik Kesehatan Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (123.084 KB)

Abstract

Penyakit gout artritis adalah salah satu penyakit peradangan sendi yang ditandai dengan penumpukan kristal monosodium urat di dalam ataupun di sekitar persendian. Salah satu faktor yang menyebabkan seseorang beresiko terserang penyakit asam urat atau gout arthritis adalah pola makan (mencakup frekuensi makan, jenis makanan, dan jumlah/porsi makan) tinggi purin. Hal penting yang mempengaruhi penumpukan kristal adalah hiperurisemia dan saturasi jaringan tubuh terhadap asam urat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pola makan dengan kejadian penyakit gout artritis di RSUD Toto Kabila Kabupaten Bone Bolango. Jenis penelitian yang digunakan adalah survei analitik dengan rancangan case control study. Besar sampel sebanyak 42 orang pasien. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Analisis data menggunakan uji Chi square (X2dan Odds Ratio (OR). Hasil uji statistik didapatakan bahwa pada ? = 0,05, p value = 0,04, X2 hitung lebih besar dari X2 tabel (4,356 >3,481), dimana Ho ditolak dan Ha diterima. Nilai OR = 4, 136. Kesimpulan dalam penelitian ini terdapat hubungan antara pola makan dengan kejadian penyakit gout arthritis. Pasien dengan pola makan tidak baik berisiko 4,1 kali lebih besar mengalami penyakit gout artritis. Kata Kunci : pola makan, gout artritis.
MASALAH GIZI DAN PENYAKIT MENULAR PASCA BENCANA Tumenggung, Imran
JOURNAL HEALTH AND NUTRITIONS Vol 3, No 1 (2017): Health and Nutritions
Publisher : Jurusan Gizi Politeknik Kesehatan Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (97.467 KB)

Abstract

ABSTRACT Indonesia has experienced many natural disasters and manmade disasters that have the potential to affect food and nutrition as well as disease transmission. In fact, Indonesian government has built a system to deal with this problem. However, Indonesia has limited resources to deal with this problem due to the economic crisis, government transition, regional autonomy, decentralization, frequency, nature, and intensity of disasters. Nutrition services and the prevention of infectious diseases for refugees due to disasters are an integral part of overall health services. The goals of food and medical aid, including health workers, are to save the lives of those trapped in crises through the provision of adequate food for life and growth of infants and toddlers. An important issue of food and drug aid for the crisis is the timely and sustainable delivery of adequate quality and quantity to disaster victims. Disaster management teams should be strengthened to anticipate the food and nutrition crisis and the risk of disease transmission from disasters. Knowledge of emergency nutrition, potential infectious diseases, methods and techniques for assessment, monitoring, and evaluation, and the role of health professionals should be improved. Keywords: nutritional problems, infectious diseases, disasters ABSTRAK Indonesia banyak mengalami bencana alam dan bencana buatan manusia yang berpotensi mempengaruhi pangan dan gizi serta penularan penyakit. Sebenarnya, pemerintah Indonesia telah membangun sebuah sistem dalam menangani masalah ini. Namun, Indonesia memiliki keterbatasan sumber daya untuk menangani masalah ini akibat krisis ekonomi, transisi pemerintahan, otonomi daerah, desentralisasi, frekuensi, sifat dan intensitas bencana. Pelayanan gizi dan penanggulangan penyakit menular untuk para pengungsi akibat bencana merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan secara keseluruhan. Tujuan dari bantuan pangan dan obat-obatan termasuk tenaga kesehatan adalah untuk menyelamatkan nyawa mereka yang terjebak dalam krisis melalui pemberian makanan yang cukup untuk kehidupan dan proses pertumbuhan bagi bayi dan anak-anak balita. Isu penting dari bantuanu pangan dan obat-obatan untuk krisis adalah pengiriman tepat waktu dan berkelanjutan yang memadai dalam kualitas dan kuantitas kepada korban bencana. Tim penanggulangan bencana harus diperkuat untuk mengantisipasi krisis makanan dan gizi serta risiko penularan penyakit akibat bencana. Pengetahuan tentang gizi darurat, penyakit-penyakit potensial menular, metode dan teknik untuk penilaian, monitroting dan evaluasi, dan peran tenaga kesehatan harus ditingkatkan.
DETERMINAN STATUS GIZI ANAK BALITA DARI KELUARGA NELAYAN DI WILAYAH PUSKESMAS TILOTE KABUPATEN GORONTALO TAHUN 2010 Tumenggung, Imran
Sainstek Vol 6, No 1, 2011
Publisher : Sainstek

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (71.728 KB)

Abstract

The lack of nutrient in children below five years old can cause disorder in growth and development. This has become a national health problem. The aim of the study was to find out determinants which correlate with nutritional status of children below five years old of the fisherman family at the Tilote Public Health Center in Gorontalo regency. The study was a cross sectional study which was conducted from August to October 2010. The number of samples was 200 children below five years old selected by simple random sampling. The data were analyzed by using bivariate and multivariate analysis. The results of bivariate analysis indicate that nutritional status (height/age) of children below five years old correlates with mothers education (p = 0.004), knowledge (p = 0.000), upbringing pattern (p = 0.000), energy consumption (p = 0.003), protein consumption (p = 0.032), and infectious disease (p = 0.016). Bivariate analysis indicate that nutritional status (weight/height) correlates with mothers education (p = 0.004), knowledge (p = 0.000), upbringing pattern (p = 0.009), energy consumption (p = 0.000), and infectious disease (p = 0.000). The multivariate analysis indicates that knowledge of mother is the most dominant factor correlating with the nutritional status of children below five years old based on height/age (p = 0.000; Wald = 47.556), and so is infectious disease based on weight/height (p = 0.001; Wald = 12.037).Efforts to improve maternal nutrition knowledge as well as efforts to prevent and control infectious diseases in children under five years old from the fisherman family are necessary.
HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN KEPATUHAN DIET PASIEN HIPERTENSI DI RSUD TOTO KABILA KABUPATEN BONE BOLANGO Tumenggung, Imran
Jurnal Health and Sport VOL 7, NO 1, 2013
Publisher : JURNAL HEALTH AND SPORT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (155.065 KB)

Abstract

Hipertensi merupakan penyakit kronis yang menjadi salah satu masalah kesehatan di Indonesia dengan prevalensi 31,7%. Angka ini cukup tinggi dan cenderung meningkat seiring dengan gaya hidup yang erat kaitannya dengan pola makan. Salah satu masalah penatalaksanaan hipertensi adalah kepatuhan pasien dalam menjalankan diet. Dukungan sosial keluarga merupakan faktor yang memiliki kontribusi mempengaruhi kepatuhan pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dukungan sosial keluarga dengan kepatuhan diet pasien hipertensi. Jenis penelitian observasional analitik dengan desain potong lintang. Sampel yang digunakan berjumlah 30 orang pasien hipertensi yang dirawat inap di RSUD Toto Kabila Kabupaten Bone Bolango selama bulan Februari 2013, yang diambil dengan menggunakan tehnik accidental sampling. Intrumen penelitian menggunakan kuesioner dan lembar observasi. Hasil penelitian diperoleh bahwa dukungan sosial keluarga sebagian besar berkategori baik (86,7%), dan kepatuhan diet pasien hipertensi sebagian besar juga berkategori baik (80%). Uji statistik menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara dukungan sosial keluarga dengan kapatuhan pasien hipertensi dalam menjalankan diet, dengan nilai p = 0,001 pada = 0,05.
FAKTOR INDIVIDU DAN FAKTOR LINGKUNGAN YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU MAKAN MENYIMPANG PADA MAHASISWA KESEHATAN DI GORONTALO Goi, Misrawatie; Anasiru, M.Anas; Tumenggung, Imran
Jurnal Health and Sport VOL 6, NO 1, 2013
Publisher : JURNAL HEALTH AND SPORT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (373.93 KB)

Abstract

Tiga kategori perilaku makan menyimpang yaitu Anorexia Nervosa, Bulimia Nervosa, dan EDNOS memberikan dampak yang lebih lanjut antara lain keabnormalan kelenjar endokrin, kurang optimalnya pertumbuhan selama masa remaja, osteoporosis, anemia, hipotermia, sinus bradycardia, kegagalan jantung, dehidrasi, karies gigi, renal calculi, metabolisme asam dan pendarahan esophagus (McIntire & Lacy, 2007). Studi pendahuluan penelitian dilakukan di Gorontalo pada bulan Maret 2012 menemukan adanya kasus kecenderungan perilaku makan menyimpang pada mahasiswa sebanyak 43.3% (n=30) dengan spesifikasi 7.7% cenderung pada anorexia nervosa (AN). 23.1% pada bulimia nervosa (BN). 15.38% pada binge eating (BE) dan 53.85% pada EDNOS. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi perilaku makan menyimpang serta faktor individu dan faktor lingkungan sebagai determinannya. Desain penelitian menggunakan pendekatan Kuantitatif dengan metode potong lintang. Variabel penelitian diidentifikasi melalui pengisian kuesioner. Nilai IMT diidentifikasi melalui pengukuran antropometri. Hubungan faktor individu dan faktor lingkungan dengan perilaku makan menyimpang mahasiswa dihitung berdasarkan uji regresi logistik. Hasil analisa data menunjukkan bahwa 56,4% mahasiswa menderita perilaku makan menyimpang. Faktor individu yang berhubungan dengan perilaku makan menyimpang pada mahasiswa kesehatan di Gorontalo adalah perilaku diet. Faktor lingkungan yang berhubungan dengan perilaku makan menyimpang pada mahasiswa kesehatan di Gorontalo adalah frekuensi kritik orang tua.
DAYA TERIMA ES KRIM DENGAN PENAMBAHAN TEPUNG DAUN KELOR (MORINGA OLEIFERA) Sri Tiansi J. Ruchban; Imran Tumenggung; Fitri Yani Arbie; Nangsih S. Slamet; Novian S. Hadi
JOURNAL HEALTH AND NUTRITIONS Vol 5, No 1 (2019): Health and Nutritions
Publisher : Jurusan Gizi Politeknik Kesehatan Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52365/jhn.v5i1.444

Abstract

Moringa plant (Moringa oleifera) is one of the plants that is very well known as a highly nutritious food, moringa may be to prevent malnutrition. This study aims to determine the panelists' acceptance of ice cream with the addition of 10 gr, 15 gr and 20 gr Moringa leaf flour. The research method used is organoelptic test with a scoring approach. Data collection is done by using a questionnaire. The results of the panelists' preference for taste, color, aroma and texture, it was found that the panelist's level of acceptance of the color of ice cream was the most, namely in treatment 1 the average value was 3.2. For the color of ice cream, panelists prefer aroma treatment 1 with an average value of 3.125. The most preferred flavor of ice cream is treatment 1 with an average value of 3.1 and the texture of ice cream that is most commonly found in treatment 1 with an average value of 3.6. The value of the test results of the best treatment effectiveness index on P1 ice cream (10 g of Moringa leaf flour) with a value of 0.561. The conclusion of this study is that the most preferred ice cream in terms of taste, color, aroma and texture is ice cream with treatment 1 (addition of 10 g of Moringa leaf flour). ABSTRAK  Tanaman  kelor  (Moringa oleifera) adalah salah satu tanaman yang sangat terkenal sebagai bahan pangan yang bergizi tinggi, kelor berpotensi untuk mencegah malnutrisi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui daya terima panelis terhadap es krim dengan penambahan tepung daun kelor 10 gr, 15 gr dan 20 gr. Metode penelitian yang digunakan yaitu uji organoelptik dengan pendekatan skoring.Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Hasil uji kesukaan panelis terhadap rasa, warna, aroma dan tekstur didapatkan bahwa tingkat penerimaan panelis terhadap warna es krim yang paling banyak yaitu pada perlakuan 1 nilai rata-rata diperoleh 3,2. Untuk warna es krim panelis lebih suka aroma perlakuan 1 dengan nilai rata-rata 3,125. Aroma es krim yang banyak disukai yaitu perlakuan 1 dengan nilai rata-rata 3,1 dan untuk tekstur es krim yang paling banyak disukai terdapat pada perlakuan 1 dengan nilai rata-rata diperoleh 3,6. Nilai hasil uji indeks efektivitas perlakuan terbaik pada es krim P1 (10 gr tepung daun kelor) dengan nilai 0,561. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu es krim yang paling banyak disukai ditinjau dari rasa, warna, aroma dan tekstur yaitu pada es krim dengan perlakuan 1 (penambahan tepung daun kelor 10 gr).