Claim Missing Document
Check
Articles

Found 30 Documents
Search

LAJU PERTUMBUHAN, FASE FENOLOGIS DAN PRODUKSI TANAMAN STROBERI (Fragaria spp.) DI DATARAN RENDAH DENGAN PERLAKUAN PUPUK NPK: KAJIAN TENTANG ADAPTASI TANAMAN TERHADAP PERUBAHAN IKLIM Nelita Aryani; Tumiar Katarina Manik; Paul Benyamin Timotiwu; Agustiansyah Agustiansyah
Jurnal Agrotek Tropika Vol 11, No 3 (2023): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 11, Agustus 2023
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jat.v11i3.7520

Abstract

Perubahan iklim ditandai dengan naiknya suhu udara, sehingga penelitian pengaruh perubahan iklim terhadap tanaman dapat dimulai dengan mempelajari bagaimana pengaruh kenaikan suhu udara terhadap laju pertumbuhan tanaman serta produksinya.  Penelitian ini yang dilakukan dengan menanam Stroberi di dataran rendah bertujuan untuk mengetahui apakah sebagai tanaman dataran tinggi Stroberi dapat beradaptasi di dataran rendah, dan untuk mengetahui apakah pupuk NPK dapat membantu tanaman Stroberi mencapai tahap pertumbuhan dan fenologis seperti habitat asalnya di dataran tinggi.  Penelitian dilaksanakan di laboratorium iklim mikro Sukarame, Bandar Lampung dengan ketinggian 150 m dpl dengan radiasi 180,57 Watt/ m2, rata-rata suhu udara 26,3ºC, dan kelembaban udaranya 66,4%, pada bulan November 2020 sampai dengan Januari 2021 .  Dalam penelitian ini diberikan dua perlakuan yaitu tanpa pemberian pupuk (P0) dan dengan pemberian pupuk(P1).  Hasil penelitian menunjukkan bahwa pupuk NPK memberikan pengaruh terhadap pertumbuhan pada fase vegetatif, tetapi Stroberi tetap tidak mencapai fase generatif meskipun Growing Degree Days yang didapat sudah mencapai 972,35.
PENGENALAN BUNGA KRISAN POTONG DI DESA SUNGAI LANGKA KAB. PESAWARAN SEBAGAI KOMODITAS BARU DI DESA AGROWISATA Agustiansyah Agustiansyah; Rugayah Rugayah; Agus Karyanto; Tumiar Katarina Manik
Jurnal Pengabdian Fakultas Pertanian Universitas Lampung Vol 2, No 1 (2023): Jurnal Pengabdian Fakultas Pertanian Universitas Lampung Vol 2 No 1, Maret 2023
Publisher : Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jpfp.v2i1.6507

Abstract

Tujuan Kegiatan ini adalah untuk mengenalkan komoditas baru yaitu bunga krisan potong kepada kelompok tani dan kelompok  wanita tani di Desa Sungai  Langka, Kec. Gedong Tatan, Kab. Pesawaran Lampung. Bunga krisan potong diharapkan dapat menjadi komoditas baru yang dapat diandalakan mengingat selama ini agrowisata di Sungai Langka mengandalkan komoditas tanaman tahunan seperti jeruk dan kopi. Metode kegiatan pengabdian ini adalah pembuatan demplot budidaya krisan potong di dalam rumah pelindung berukuran 5 m x 8 m yang terbuat dari rangka bambu dan atap plastik UV. Hasil akhir kegiatan ini adalah petani mulai mengenal budidaya krisan potong. Hasil penting lainnya adalah 100% anggota kelompok setuju bunga krisan dikembangkan sebagai komoditas baru di Desa Sungai Langka. 
PENGENALAN BUNGA KRISAN POTONG DI DESA SUNGAI LANGKA KAB. PESAWARAN SEBAGAI KOMODITAS BARU DI DESA AGROWISATA Agustiansyah Agustiansyah; Rugayah Rugayah; Agus Karyanto; Tumiar Katarina Manik
Jurnal Pengabdian Fakultas Pertanian Universitas Lampung Vol 1, No 2 (2022): Jurnal Pengabdian Fakultas Pertanian Universitas Lampung
Publisher : Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jpfp.v1i2.6266

Abstract

Tujuan kegiatan ini adalah untuk mengenalkan komoditas baru yaitu bunga krisan potong kepada kelompok tani dan kelompok wanita tani di Desa Sungai Langka, Kec. Gedong Tataan, Pesawaran, Lampung yang mengelola agrowisata. Bunga krisan potong ini diharapkan menjadi komoditas baru agrowisata yang dapat diandalkan, mengingat agrowisata di Sungai Langka mengandalkan komoditas tahunan seperti durian, jeruk, dan kopi. Metode kegiatan pengabdian ini adalah pembuatan demplot budidaya bunga krisan potong dalam rumah pelindung yang terbuat dari bambu dan atap plastik UV. Selain itu dilakukan juga ceramah dan diskusi tentang budidaya bunga krisan potong. Hasil akhir dari kegiatan ini adalah petani mulai mengenal teknik budidaya krisan potong. Hasil penting lainnya adalah seluruh peserta setuju (100%) perlu adanya komoditas baru untuk dikembangkan dan setuju  (100%) bunga krisan potong dikembangkan di Desa Sungai Langka sebagai komoditas pendukung agrowisata.
Laju Pengisian Biji Tanaman Jagung (Zea mays L.) pada Sistem Tanam yang Berbeda Samsun, Achmad; Setiawan, Kukuh; Manik, Tumiar Katarina; Timotiwu, Paul Benjamin
JURNAL AGROTROPIKA Vol 23, No 1 (2024): Jurnal Agrotropika Vol 23 No 1, Mei 2024
Publisher : Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/ja.v23i1.8784

Abstract

Jagung (Zea mays L.) merupakan bahan pangan alternatif setelah padi. Untuk memenuhi permintaan akan bahan pangan jagung perlu dilakukan inovasi agar kebutuhan tersebut tercukupi, salah satunya dengan melakukan pengujian mengenai sistem tanam yang berbeda pada budidaya jagung. Sistem tanam yang berbeda diduga akan menghasilkan jumlah populasi tanaman akan berbeda, sehingga jumlah bobot panen jagung akan berbeda pula. Jagung membutuhkan banyak cahaya dan sumber daya lingkungan lainnya untuk tumbuh. Apabila pertumbuhan tanaman baik, maka proses laju pengisian biji yang diduga berpengaruh pada hasil produksi tanaman akan berlangsung optimal. Oleh karena itu, dilakukan penelitian ini yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh sistem tanam yang berbeda terhadap proses laju pengisian biji pada tanaman jagung dan mengetahui sistem tanam yang paling optimal untuk pertumbuhan vegetatif, laju pengisian biji, dan produksi tanaman jagung. Penelitian dilakukan pada tanaman jagung varietas NK Sumo yang ditanam dengan 3 sistem berbeda yaitu legowo, konvensional, dan zig-zag. Variabel penelitian terdiri dari 3 bagian pengamatan yaitu laju pengisian biji, pertumbuhan vegetatif, dan variabel lingkungan. Hasil pengamatan laju pengisian biji menunjukkan hasil yang fluktuatif pada setiap waktu pengamatan. Meskipun sebagian besar hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem tanam tidak mempengaruhi hasil pengamatan, namun terlihat bahwa sistem tanam zig-zag menghasilkan hasil paling tinggi diantara sistem tanam lainnya. Sistem tanam terbaik adalah pada perlakuan sistem tanam zigzag dengan bobot biji basah dan bobot biji kering seberat 216,58gram dan 56,25 gramsistem tanam ini diharapkan dapat meningkatkan produksi tanaman jagung per hektar.
MENGENALKAN JAGUNG PANGAN FUNGSIONAL DI DESA ARGOPENI KECAMATAN SUMBEREJO KABUPATEN TANGGAMUS Agustiansyah, Agustiansyah; Timotiwu, Paul B; Manik, Tumiar Katarina; Pramono, Eko
Jurnal Pengabdian Fakultas Pertanian Universitas Lampung Vol 3, No 1 (2024): Jurnal Pengabdian Fakultas Pertanian Universitas Lampung Vol 3 No 1, Maret 2024
Publisher : Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jpfp.v3i1.8565

Abstract

Tujuan kegiatan ini adalah untuk mengenalkan jagung pangan fungsional yang dapat diolah menjadi produk pangan yang bermanfaat untuk kesehatan dan menunjang diversifikasi pangan. Varietas jagung pangan fungsional diantaranya srikandi ungu dan putih. Produk pangan yang dapat dibuat dari jagung pangan funsgsional antara lain es krim, brownies, jus jagung ungu, pia jagung, stick, keripik dan lain-lain.  Target dan sasaran yang akan dituju adalah petani dan warga agar mengenal jenis jagung yang cocok untuk diolah menjadi produk pangan selain jagung biasa yang ditanam untuk pakan ternak. Kegiatan pengabdian dilakukan dengan membuat demplot percobaan budidaya jagung pangan fungsional di lahan petani/kelompok tani. Pemeliharaan tanaman dilakukan oleh petani sehingga memahami karakter jagung pangan fungsional varietas Srikandi ungu dan Srikandi putih. Tim pengabdi dari Unila akan memberikan penyuluhan tentang budidaya dan manfaat dan jenis-jenis produk olahan pangan dari jagung pangan fungsional serta demonstrasi pembuatan salah satu produk pangan berbahan baku jagung pangan fungsional yang ditanam oleh petani. Dari kegiatan pengabdian ini diharapkan petani dan warga mulai mengenal jagung pangan fungsional dapat membuat produk olahannya yang bermanfaat dan mengembangkan menjadi kegiatan bisnis. Dari hasil kegiatan ini dapat disimpulkan bahwa petani di Desa Argopeni Kec. Sumberejo, Kab. Tanggamus belum mengenal jagung pangan fungsional.  Melalui kegiatan ini petani mengenal jenis jagung lain disamping jagung untuk pakan ternak.  Petani bersedia mencoba menanam jagung varietas Srikandi Ungu yang merupakan jagung pangan fungsional.
Sosialisasi Pembuatan Tas Ramah Lingkungan Ecoprint di Desa Mulyo Harjo, Kecamatan Bumi Agung, Kabupaten Way Kanan, Provinsi Lampung Manik, Tumiar Katarina; Setiawan, Wawan A; Setiawan, Kukuh; Ardian, Ardian; Sanjaya, Purba
Jurnal Pengabdian Fakultas Pertanian Universitas Lampung Vol 3, No 1 (2024): Jurnal Pengabdian Fakultas Pertanian Universitas Lampung Vol 3 No 1, Maret 2024
Publisher : Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jpfp.v3i1.8913

Abstract

Ecoprint adalah teknik pencetakan dengan menggunakan pewarna alami dari bahan organik, seperti daun, bunga, atau kulit buah. Ecoprint sering kali digunakan dalam pembuatan kain untuk produk-produk ramah lingkungan dan berkelanjutan karena menggunakan bahan-bahan alami dan mengurangi penggunaan pewarna kimia. Teknik ini juga dianggap sebagai cara yang kreatif dan indah untuk menghasilkan desain tekstil yang unik dan organik. Artikel ini berusaha memaparkan dan memberi sosialisasi pembuatan tas ramah lingkungan, meliputi bahan dan alat, metode (pemahaman mendalam tentang prinsip-prinsip dasar ecoprint, termasuk pemilihan bahan organik, teknik pencetakan, dan proses fiksasi warna), hasil, dan manfaatnya terhadap Ibu-ibu Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Desa Mulyo Harjo. Artikel ini ditulis menggunakan pendekatan kualitatif dengan model deskriptif-eksplanatif untuk menjelaskan sosialisasi pembuatan tas ramah lingkungan ecoprint di Desa Mulyo Harjo. Hasil dari sosialisasi ini adalah peningkatan pengetahuan dan keterampilan ibu-ibu PKK dalam menggunakan teknik ecoprint untuk menghasilkan tas yang unik dan berkelanjutan secara lingkungan. Selain itu, pelatihan ini juga memberikan dampak positif dalam meningkatkan kesadaran akan pentingnya praktik berkelanjutan dan pelestarian lingkungan. Artikel ini juga berkontribusi dalam pengimplementasian poin-poin Sustainable Development Goals (SDGs).
UTILIZATION OF ARDUINO MICROCONTROLLER FOR PRECISE WATER SUPPLY MANAGEMENT TO ENHANCE WATER SPINACH (Ipomoea reptans Poir) GROWTH Sanjaya, Purba; Widyastuti, R.A Diana; Manik, Tumiar Katarina; Pusvika, Niluh D.
Jurnal Agrotek Tropika Vol 12, No 3 (2024): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 12, AGUSTUS 2024
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jat.v12i3.9620

Abstract

In Indonesia, traditional methods still dominate agricultural practices, particularly in plant care and maintenance. The integration of an Arduino UNO microcontroller with a soil moisture sensor presents a significant advancement for farmers by facilitating precise soil moisture management. This study explores the application of the Arduino UNO microcontroller in the cultivation of water spinach (Ipomoea reptans Poir) under various moisture levels: 80-100%, 60-80%, 40-60%, and 20-40% of field capacity. The objectives of this research are to: (i) optimize the use of the Arduino microcontroller to enhance the growth of water spinach, (ii) evaluate the impact of different soil moisture levels on the growth of water spinach precisely regulated by the Arduino microcontroller, and (iii) identify the optimal moisture level for water spinach growth. The findings demonstrate that the Arduino microcontroller, in conjunction with the soil moisture sensor, operates effectively according to the programmed parameters, ensuring automated irrigation that meets the water requirements of water spinach. The results further indicate that varying moisture levels significantly influence the growth outcomes of water spinach, with a moisture content of 80-100% of field capacity yielding the most favorable growth and production. Additionally, water spinach plants maintained at 40-60% of field capacity produced crops suitable for marketability.
LAJU PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN SELADA KERITING GRAND RAPIDS (Lactuca Sativa L.) PADA DATARAN RENDAH: STUDI TENTANG ADAPTASI TANAMAN TERHADAP PERUBAHAN IKLIM Ridho Ernando; Yohanes Cahya Ginting; Tumiar Katarina Manik; Eko Pramono
Jurnal Agrotek Tropika Vol 12, No 3 (2024): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 12, AGUSTUS 2024
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jat.v12i3.9438

Abstract

Selada keriting merupakan salah satu sayuran yang dikonsumsi dalam bentuk segar.  Perubahan iklim khususnya yang berpengaruh kuat terhadap tanaman yaitu kenaikan suhu akan mempengaruhi pertumbuhan, dan produksi tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian pupuk NPK terhadap pertumbuhan selada di dataran rendah sebagai cara untuk mengetahui apakah NPK dapat membantu tanaman beradaptasi terhadap lingkungan baru. Penelitian dilakukan pada lahan petani di  Sukarame, Bandar Lampung (150 m dpl) dari bulan Januari 2021 sampai Februari 2021. Penelitian ini dilakukan pada lahan petani terdiri dari 2 perlakuan, yaitu tanaman dengan pemberian pupuk (P1) dan tanpa pemberian pupuk (P0). Data diambil dari seluruh tanaman dalam satu petak (n=50) dengan membandingkan tanaman dengan pemberian pupuk (P1) dan tanpa pemberian pupuk (P0)., dan juga dengan membandingkan antara panen 1 dan panen ke 2..  Data diuji dengan Z test.  Data panen juga diambil pada 10 tanaman dan juga per tanaman. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah penggunaan pupuk NPK berpengaruh terhadap tinggi tanaman, jumlah daun, panjang daun, lebar daun, dan bobot basah tanaman selada keriting di dataran rendah. Hal ini dapat dilihat dari adanya perbedaan pada rataan tinggi tanaman, jumlah daun, panjang daun, lebar daun, dan bobot basah tanaman selada keriting baik pada panen pertama dan panen kedua. Dibandingkan dengan tanaman yang sama dari dataran tinggi, hasil tersebut masih lebih rendah.
Effect of Rainfall Intensity on Glyphosate Herbicide Effectiveness in Controlling Ageratum conyzoides, Rottboellia exaltata, and Cyperus rotundus Weeds Manik, Tumiar Katarina; Sambodo, Dad Resiworo Jekti; Saputra, Dwi
Agromet Vol. 34 No. 1 (2020): JUNE 2020
Publisher : PERHIMPI (Indonesian Association of Agricultural Meteorology)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (280.347 KB) | DOI: 10.29244/j.agromet.34.1.11-19

Abstract

Glyphosate is one of herbicide active ingredient which is mostly used to control weeds in crops. However, in rain season herbicide effectiveness decreases as it is washed by rain. This research aimed to study effect of rainfall intensity on the effectiveness of herbicide (Round up 486 SL 2.5 l/ha.) with isopropilamina glyphosate as the active ingredient in controlling specific weeds Ageratum conyzoides, Rottboellia exaltata, and Cyperus rotundus. The experiment was consisted of six treatments and arranged in randomized block design with 8 replications. The treatments were level of rain intensity which were 5 mm/hour, 10 mm/hour, 20 mm/hour, 40 mm/hour, no rain and control (no herbicide no rain). Rainfall intensity was determined by conducting simulation trials prior to the treatments and applied 30 minutes after herbicide applications. The results showed that herbicide effectiveness decreased as the rainfall intensity incresed, even though with longer time the herbicide was still able to control the weeds. The effect of rainfall intensity on herbicide effectiveness was different for different weeds. Up to intensity 40 mm/hour herbicide was capable to control weeds but with level of weeds destruction 20-60%.
Pengaruh Kombinasi Populasi Tumpangsari Kedelai-Singkong pada Pertumbuhan dan Hasil Benih Tanaman Kedelai dan Hasil Umbi Singkong Pramono, Eko; Manik, Tumiar Katarina B.; Hadi, Muhammad Syamsoel; Salsabila, Erika Fadia
JURNAL AGROTROPIKA Vol. 23 No. 1 (2024): Jurnal Agrotropika Vol 23 No 1, Mei 2024
Publisher : Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/ja.v23i1.8321

Abstract

Intercropping soybeans with cassava can become one solution to increase the production of soybean in Indonesia. This research aimed to determine the most optimal population combination of soybean-cassava intercropping for the growth and yield of soybean seeds, cassava tuber yield, and land use efficiency (LUE)..  The research was carried out on the farm land of the Main Seed Center in Sekincau District, West Lampung Regency, Lampung Province, Indonesia at -5°02’27” South and 104°18’16” East at elevation of 1173.1 meter from sea level and at the Seed and Plant Breeding Laboratory Faculty of Agriculture University of Lampung during June 2022 - February 2023. The four treatments of population combination of soybean-cassava intercropping were applied in a completely randomized block design (CRBD) and replicated five times in five blocks. The four population combination treatments of soybean-cassava intercropping were a) 100% soybean and 0% cassava (monoculture) (p₁), b) 67% soybean and 97% cassava (p₂), c) 67% soybean and 89% cassava (p₃), and d) 50% soybeans and 97% cassava (p₄). The growth and the seed yield per soybean stem of monoculture did not differ to those of the soybean-cassava intercropping, but the soybean seed yield per plot area of the intercropping was lower than those of monoculture. Its mainly due to the soybean population of the intercropping was lower compared to monoculture. All population combinations in soybean-cassava intercropping were effective in supporting the growth and yield of soybean seeds, but the population combination of 50% soybean and 97% cassava (p₄) was also effective in supporting cassava tuber yield, and had the highest land use efficiency among other population combinations. Key words:  flowering age, plant height, seed weight, tuber weight of cassava