Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

TEKNIK PEMBENIHAN RAJUNGAN (Portunus pelagicus) DI BALAI PERIKANAN BUDIDAYA AIR PAYAU, TAKALAR Peniari, Nurmini; Usman, Zainal; Kusuma, Ni Putu Dian
FISHERIES Jurnal Perikanan dan Ilmu Kelautan Vol 5 No 2 (2023): Oktober
Publisher : Universitas Hang Tuah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30649/fisheries.v5i2.66

Abstract

Rajungan (Portunus pelagicus) merupakan salah satu jenis crustacea yang memiliki potensi besar untuk dibudidayakan, sehingga perlu adanya kegiatan pembenihan rajungan untuk ketersediaan benih rajungan sehingga dapat mengurangi penangkapan di alam. Pada kegiatan pengamatan ini penyusunan data menggunakan metode deskriptif. Teknik pembenihan rajungan meliputi persiapan media, persiapan wadah, seleksi induk, pemeliharaan induk, penetasan telur, pemeliharaan larva, manajemen pakan, manajemen kualitas air, manajemen hama dan penyakit serta pemanenan. Larva yang dihasilkan 182.750.000 ekor/L, dengan survival rate 36,55% hingga masa panen.
Effectivity of mulberry leaf extract on stimulating ekdisteroid hemolimph content and molting of mud crab (Scylla olivacea) Fujaya, Yushinta; Trijuno, Dody Dharmawan; Haryati, Haryati; Hasnidar, Hasnidar; Rusdi, Muhammad; Usman, Zainal
Torani Journal of Fisheries and Marine Science VOLUME 2 NOMOR 1, DESEMBER 2018
Publisher : Hasanuddin University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (15.153 KB) | DOI: 10.35911/torani.v2i1.5857

Abstract

This study aims to study the performance of phytoecdisteroids from mulberry leaves in molting stimulating of mangrove crabs. The research was carried out at the Research and Development Center for Aquaculture at the Faculty of Marine Sciences and Fisheries at Hasanuddin University, located in Bojo Village, Mallusetasi District, Barru Regency, South Sulawesi Province. Mangrove crabs (Scylla olivacea) weighing 45-55 g and carapace widths 60-65 mm were used as test animals. There were five doses of mulberry leaf extract applied through feed, namely: A) 1.1 mg / g feed, B) 1.9 mg / g feed, C) 2.7 mg / g feed, D) 3.5 mg / g feed. Crabs were kept individually in plastic boxes that are floated above the surface of the pond. During rearing, crabs are fed 3% dry fish per day which has been enriched with mulberry leaf extract. The parameters observed were ecdysteroid compounds contained in mulberry leaf extract, ecdysteroid content in hemolymph before and after application of mulberry leaf extract, and molting percentage. Identification of the ekdisteroid compounds contained in mulberry leaf extract was carried out using Thin Layer Chromatography (TLC) and Measurement of the content of ecdysteroids in crab hemolymh was carried out using Ultra Fast Liquid Chromatography (UFLC).  The results showed that the 3.5 mg dose of mulberry leaf extract / g feed gave the highest increase in ecdysteroid hemolymph, which was approximately 1760 ekdisteroid per mL hemolimph, while the dose of 1.1 mg / g feed only provided an increase of 100 ng ekdisteroid per mL hemolymph. The higher the dose of mulberry leaf extract in the feed, the higher the increase in the concentration of hemolymph ecdysteroids, but the high concentration of ecdystoid in the hemolymph does not guarantee molting.  The optimal dose of mulberry leaf extract in the feed stimulating molting was 2.4 mg / g of feed.Keywords: mulberry, phytoecdysteroid, molting, crab, aquaculture
Aplikasi Bioball Dalam Menurunkan Kadar Nitrit Pada Limbah Tambak Udang Vaname (Litopenaeus vannamei) Tangguda, Sartika; Serihollo, Lukas Giovani Gonzales; Usman, Zainal; Amalo, Pieter; Sinaga, Riris Yuli Valentine; Pratiwi, Rifqah; Kusuma, Ni Putu Dian; Hariyadi, Dimas Rizky; Timuneno, Melkias
JURNAL MEGAPTERA Vol 4, No 1 (2025): Jurnal Megaptera (JMTR)
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Kupang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/jmtr.v4i1.15731

Abstract

Limbah pada budidaya Udang vaname (L. vannamei) mengandung sejumlah senyawa yang bersifat toksik, salah satunya adalah Nitrit (NO2 - ) yang bersifat tidak stabil dalam air. Penyaringan limbah sangat diperlukan sebelum dibuang ke perairan umum untuk mencegah terjadinya pencemaran lingkungan, salah satu cara yang dilakukan yaitu aplikasi bioball sebagai media tumbuh mikroorganisme atau bakteri yang berperan sebagai bioremediasi. Penelitian ini bertujuan menganalisis jumlah bioball yang efektif untuk menurunkan kadar nitrit pada limbah budidaya udang vaname serta mengetahui parameter kualitas air yang berperan dalam penguraian limbah tambak udang tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif untuk melihat pengaruh bioball dalam menurunkan kadar nitrit pada limbah tambak udang vaname. Penelitian ini diawali dengan menyalurkan air limbah hasil buangan kegiatan budidaya udang vaname ke dalam tandon penampungan. Kemudian pada masing-masing tandon penampungan dimasukkan filter biologis sesuai dengan rancangan, yaitu P1 (bioball sebanyak 2.000 buah), P2 (bioball sebanyak 3.000 buah), dan P3 (bioball sebanyak 4.000 buah). Parameter utama yang diamati adalah kadar nitrit, sedangkan parameter penunjang yang diamati terdiri dari kadar nitrat, fosfat, suhu, pH, salinitas, dan intensitas cahaya. Hasil penelitian menunjukkan perlakuan P2 (penggunaan bioball sebanyak 3.000 buah) menghasilkan kadar nitrit yang lebih rendah dibandingkan perlakuan P1 dan P3, yaitu 0.020 mg/L. Parameter kualitas air yang berpengaruh terhadap penguraian limbah tambak udang vaname dengan menggunakan bioball adalah suhu, pH, salinitas, intensitas cahaya, nitrat, dan fosfat. Pada penelitian selanjutnya perlu dilakukan penambahan naungan atau shelter pada tandon penampungan limbah sehingga suhu dan intensitas cahaya tidak terlalu tinggi dan dapat memaksimalkan kinerja filter biologis.Waste from Vaname Shrimp (L. vannamei) cultivation contains a number of toxic compounds, one of which is Nitrite (NO2 - ) which is unstable in water. Waste filtration is essential before being discharged into public waters to prevent environmental pollution, one way is to apply bioballs as a growing medium for microorganisms or bacteria that act as bioremediation. This study aims to analyze the number of bioballs that are effective in reducing nitrite levels in vaname shrimp cultivation waste and to determine the water quality parameters that play a role in the decomposition of shrimp pond waste. The method used in this study is a descriptive method to see the effect of bioballs in reducing nitrite levels in vaname shrimp pond waste. This study began by channeling wastewater from vaname shrimp cultivation activities into a storage tank. Then, a biological filter was inserted into each storage tank according to the design, namely P1 (2,000 bioballs), P2 (3,000 bioballs), and P3 (4,000 bioballs). The main parameters observed were nitrite levels, while the supporting parameters observed consisted of nitrate, phosphate, temperature, pH, salinity, and light intensity levels. The results showed that treatment P2 (using 3,000 bioballs) produced lower nitrite levels compared to treatments P1 and P3, which was 0.020 mg/L. Water quality parameters that affect the decomposition of vaname shrimp pond waste using bioballs are temperature, pH, salinity, light intensity, nitrate, and phosphate. In further research, it is necessary to add shade or shelter to the waste storage tank so that the temperature and light intensity are not too high and can maximize the performance of the biological filter.
APLIKASI BERBAGAI JENIS PROBIOTIK DAN IMUNOSTIMULAN KOMERSIAL PADA BUDIDAYA UDANG VANAME (Litopenaeus vannamei) SECARA INTENSIF DI TAMBAK PLASTIK Usman, Zainal; Kurniaji, Ardana; Anton, Anton; Yunarty, Yunarty; Supryady, Supryady; Hamka, Muhammad Subhan; Saputra, Henry Kasmanhadi
SEMAH Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Perairan Vol 7, No 2 (2023): Desember
Publisher : Universitas Muara Bungo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36355/semahjpsp.v7i2.1235

Abstract

Penelitian ini merupakan aplikasi berbagai jenis probiotik dan imunostimulan komersial pada budidaya udang vaname secara intensif menggunakan tambak plastik. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kombinasi penggunaan berbagai jenis probiotik komersial terhadap performa produksi udang vaname (Litopenaeus vannamei) yang dipelihara secara intensif di tambak plastik. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan deskriptif mengamati beberapa parameter pertumbuhan, produksi dan kualitas air. Tambak yang digunakan adalah tambak plastic HDPE dengan ukuran 1.275 m2 yang dipasang instalasi listrik dan kincir. Udang dipelihara selama 107 hari dengan pemberian pakan secara terprogram berdasarkan feeding rate dengan kepadatan 145 ekor/m2. Pemberian probiotik berupa Super NB™, Biklin™, Vanna Pro™ dan imunostimulan Pond Guard™, dan Vitamin C™ dilakukan secara terjadwal baik dosis dan frekuensi pemberian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa udang yang dipelihara dengan pemberian probiotik dan imunostimulan memperoleh ABW akhir 25,64 g/ekor, ADG 0,32 g/hari, biomassa akhir 3,995 Kg, produktivitas 31,33 Ton/Ha, SR 94,34% dengan jumlah pakan yang digunakan 6.027 Kg dan menghasilkan FCR 1,50, efisiensi pakan 66,28%. Populasi bakteri Vibrio sp. yang ditemukan berkisar antara 1,8×102-5,9×103 CFU/mL. Beberapa jenis hama ditemukan yakni kepiting, ikan glodok, burung dan teritip. Kualitas air selama pemeliharaan masih dalam kategori optimal untuk pertumbuhan. Pemberian probiotik dan imunostimulan berpotensi untuk meningkatkan produktivitas budidaya udang vaname di tambak plastik
Embryogenesis Development of Pearl Catfish (Clarias gariepinus) The Fish Health and Environment Testing Laboratory of Muntilan Sinuhaji, Etta Elis Dayanti; Usman, Zainal; Valentine, Riris Yuli
Jurnal Media Akuakultur Indonesia Vol 4 No 2 (2024): Indonesian Journal of Aquaculture Medium
Publisher : Program Studi Budidaya Perairan Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/mediaakuakultur.v4i2.3945

Abstract

Pearl catfish (Clarias garipinus) is one of the freshwater fish from Indonesia which has a very important economic value and is much loved by the community. There is still very little information about embryonic development (embryogenesis). The purpose of this study was to determine the development of the embryo. The study was conducted on March 27 to May 25, 2023 at the Muntilan Fish Health and Environmental Testing Laboratory, Central Java. Observations were made on the spawning eggs of 1 male Pearl catfish and 1 female pearl catfish. The material was analyzed descriptively with the help of images of the developmental phases of each egg and information on the hatching time of the eggs. The results showed that the embryonic development of Pearl catfish includes the phase of Zygote cell division (clevage), 27 minutes from 22:22 to 22:45, morula Stage 2 hours from 22:45 to 00:45, blastula stage 1 hour and 21 minutes. 00:45 – 01:06, the gastrula stage lasts 4 hours 10 minutes 01:06 – 04: 00, The organogenesis stage to larval hatching 1,225 minutes or 20 hours 25 minutes from the initial stage. Hatchability of eggs in this study was 83.47%.