Claim Missing Document
Check
Articles

EFEKTIVITAS MODEL DISCOVERY LEARNING DAN INQUIRY TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS 5 SD Subiono, Joko; Wasitohadi, Wasitohadi
Jurnal Karya Pendidikan Matematika Vol 7, No 1 (2020): Jurnal Karya Pendidikan Matematika Volume 7 Nomor 1 Tahun 2020
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (223.317 KB) | DOI: 10.26714/jkpm.7.1.2020.69-75

Abstract

This research aims to tested the Discovery Learning model is more effective than Inquiry Learning model seen from critical thinking skills of mathematic for students grade 5. This research used the Quasi experimental design. The sample of research is 24 students grade 5 at Sidorejo Lor 03 elementary school as experimenta class and 24 students at Sidorejo Lor 02 as control class. The variable of the research is Discovery learning and Inquiry Learning as X variabel and critical thinking as Y variable. The techique data analysis used normality datatest, homogenity test, t-test, and hypothesis test. The result of t-test score is sig (2-tailed) 0,003 ˂ 0,005 and the conclusion that Ho is refused and Ha is accepted, so the implementating of Discovery learning model is better than Inquiry Learning model seen from critical thinking skills of mathematic grade 5 of students elemtary school, difference in effectiveness model for critical thinking skills supported with the result of post test both of the classes is 81 experimental class and 72 control class.
Upaya Peningkatan Keaktifan dan Hasil Belajar Matematika melalui Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) Berbantuan Alat Peraga pada Siswa Kelas 5 SDN Lodoyong 03 – Ambarawa Tahun Pelajaran 2013/2014 Nova Dinda Taurina; Wasitohadi Wasitohadi
Scholaria: Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Vol 5 No 2 (2015)
Publisher : Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Kristen Satya Wacana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (296.021 KB) | DOI: 10.24246/j.scholaria.2015.v5.i2.p15-35

Abstract

Penelitian ini didasarkan pada kenyataan bahwa guru kurang optimal dalam pembelajaran matematika. Metode pembelajaran yang sering digunakan adalah ceramah, dan guru tidak menggunakan alat peraga dalam pembelajaran. Hal tersebut menyebabkan rendahnya keaktifan siswa dan berdampak pada rendahnya hasil belajar mereka. Sebanyak 62% atau 13 siswa dari 21 siswa tidak dapat mencapai nilai ≥ KKM sebesar 70. Berdasar dari permasalahan tersebut, maka penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keaktifan dan hasil belajar matematika pada siswa kelas 5 SDN Lodoyong 03 Kecamatan Ambarawa Tahun Pelajaran 2013/2014 melalui pendekatan CTL berbantuan alat peraga. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas atau PTK. Model PTK yang digunakan adalah model Kemmis dan Taggart yang terdiri dari empat tahapan yaitu tahap perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Adapun yang menjadi subyek penelitian ini adalah siswa kelas 5 SDN Lodoyong 03 berjumlah 21 siswa, yang terdiri dari 14 siswa laki-laki dan 7 siswa perempuan. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik tes, observasi, wawancara dan dokumentasi. Instrumen penelitiannya berupa lembar evaluasi berbentuk isian dan uraian, lembar observasi aktivitas guru dan siswa, serta lembar wawancara guru dan siswa. Indikator keberhasilan penelitian ini sebesar 80% atau sekitar 17 siswa harus mencapai nilai ≥ KKM sebesar 70 dan harus aktif dalam pembelajaran. Adapun teknik analisis data yang digunakan adalah analisis ketuntasan dan analisis komparatif. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar siswa. Pada pra siklus hanya 8 siswa (38%) yang tuntas dan 13 siswa lainnya (62%) belum tuntas. Pada siklus I jumlah siswa yang tuntas meningkat menjadi 13 siswa (62%), sedangkan 8 siswa (38%) belum tuntas. Kemudian pada siklus II meningkat lagi menjadi 17 siswa (81%) yang tuntas, dan hanya 4 siswa (19%) yang belum tuntas. Hal tersebut berarti bahwa penelitian ini berhasil, karena telah mencapai indikator keberhasilan penelitian yaitu sebesar 80%. Sedangakan rata-rata tingkat keaktifan siswa pada siklus I hanya 12,3 atau 72%, kemudian pada siklus II meningkat menjadi 15,3 atau 90%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pendekatan CTL berbantuan alat peraga dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar matematika pada siswa kelas 5 SDN Lodoyong 03 Kecamatan Ambarawa Tahun Pelajaran 2013/1014.
Efektivitas Model Problem Based Learning Berbantuan Media Audio Visual Ditinjau dari Hasil Belajar IPA Siswa Kelas 5 SDN 1 Gadu Sambong - Blora Semester 2 Tahun 2014/2015 Andhini Virgiana; Wasitohadi Wasitohadi
Scholaria: Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Vol 6 No 2 (2016)
Publisher : Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Kristen Satya Wacana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (406.498 KB) | DOI: 10.24246/j.scholaria.2016.v6.i2.p100-118

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan tingkat hasil belajar antara model problem based learning berbantuan media audio visual dengan model pembelajaran think pair share berbantuan media visual pada pembelajaran IPA siswa kelas 5 SDN 1 Gadu Sambong Kabupaten Blora semester 2 tahun pelajaran 2014/2015. Penelitian ini merupakan penelitian quasi experiment dengan nonequivalent control group design. Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah siswa kelas 5 SDN 1 Gadu dan siswa kelas 5 SDN 2 Gagakan. Teknik pengumpulan data dalam penelitian adalah tes dan observasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah statistik deskriptif, statistik parametrik, dan uji t dengan independent sample t-tes pada taraf signifikansi 5% (α = 0,05). Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan tingkat efektivitas antara model problem based learning berbantu media audio visual dengan model pembelajaran think pair share berbantu media visual terhadap hasil belajar IPA siswa kelas 5 SDN 1 Gadu Kecamatan Sambong Kabupaten Blora semester 2 tahun 2014/2015. Terbukti hal ini ditunjukkan oleh hasil uji t-test sebesar 3,603 > 1,999 dan signifikansi sebesar 0,001 < 0,05. Perbedaan rata-rata kelas eksperimen > rata-rata kelas kontrol yaitu 87,0588 > 80,2000.
HAKEKAT PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF JOHN DEWEY Tinjauan Teoritis Wasitohadi Wasitohadi
Satya Widya Vol 30 No 1 (2014)
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Kristen Satya Wacana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (102.456 KB) | DOI: 10.24246/j.sw.2014.v30.i1.p49-61

Abstract

Mengenai hakekat pendidikan, mengandung banyak aspek dan sifatnya sangat kompleks. Karena sifatnya yang kompleks itu, maka tidak sebuah batasanpun yang cukup memadai untuk menjelaskan hakekat pendidikan secara lengkap. Batasan tentang hakekat pendidikan yang dibuat para ahli beraneka ragam, dan kandungannya kadang berbeda satu dari yang lainnya. Perbedaan tersebut mungkin terjadi karena perbedaan orientasinya, konsep dasar yang digunakan, aspek yang menjadi tekanan, atau karena falsafah yang melandasinya. Bagi John Dewey, pengalaman adalah basis pendidikan, atau dalam terminologi Dewey sendiri “pengalaman” sebagai “sarana dan tujuan pendidikan”. Pendidikan pada hakekatnya merupakan suatu proses penggalian dan pengolahan pengalaman secara terus-menerus. Inti pendidikan adalah usaha untuk terus-menerus menyusun kembali (reconstruction) dan menata ulang (reorganization) pengalaman hidup subjek didik. Pendidikan haruslah memampukan subjek didik untuk menafsirkan dan memaknai rangkaian pengalamannya sedemikian rupa, sehingga ia terus bertumbuh dan diperkaya oleh pengalaman tersebut.Kata kunci: Hakikat Pendidikan, John Dewey.
PRAGMATISME, HUMANISME DAN IMPLIKASINYA BAGI DUNIA PENDIDIKAN DI INDONESIA Wasitohadi Wasitohadi
Satya Widya Vol 28 No 2 (2012)
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Kristen Satya Wacana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (222.121 KB) | DOI: 10.24246/j.sw.2012.v28.i2.p175-190

Abstract

Praksis implementasi pendidikan mestinya mengacu pada teori pendidikan dan didasarkan pada landasan filosofis yang jelas. Agar praksis pendidikan tersebut dibimbing oleh teori (action guided by theories), maka pemahaman terhadap teori pendidikan dan akar filosofisnya menjadi penting dan strategis. Salah satu aliran filsafat yang pengaruhnya besar terhadap dunia pendidikan adalah pragmatisme. Pragmatisme meyakini bahwa benar tidaknya suatu teori bergantung pada berfaedah tidaknya teori itu bagi manusia dalam penghidupannya. Dengan demikian, ukuran untuk segala perbuatan adalah manfaatnya dalam praktek dan hasil yang memajukan hidup. Kaitan antara filsafat pragmatisme dengan humanisme, dapat dipahami dengan melihat pengaruh pragmatisme terhadap pendidikan modern melalui pengaruh teori pendidikan progressivisme. Humanisme pendidikan mengadopsi sebagian besar dari prinsip-prinsip progressivisme, yaitu keterpusatan pada anak, peran guru yang tidak otoritatif, pemfokusan pada subyek didik yang terlibat aktif dan tekanannya pada sisi pendidikan kooperatif dan demokratis. Implikasi pragmatisme bagi dunia pendidikan di Indonesia, antara lain tercermin dari adanya penghormatan dan penerapan terhadap prinsip-prinsip pendidikan berbasis pengalaman dan pendidikan yang berpusat pada subyek didik.
MENGEMBANGKAN PENDIDIKAN BERMAKNA DI INDONESIA DAN IMPLIKASI-IMPLIKASINYA Wasitohadi Wasitohadi
Satya Widya Vol 28 No 1 (2012)
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Kristen Satya Wacana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (168.165 KB) | DOI: 10.24246/j.sw.2012.v28.i1.p83-92

Abstract

Pendidikan bermakna sebagai sistem pendidikan memiliki tiga ciri, yaitu mensejahterakan, menghargai martabat manusia, dan berkeadilan. Implikasinya bagi pendidikan, bahwa (a) pendidikan harus berorientasi pada subyek didik, artinya anak didik diperlakukan sebagai subyek, pendidikan diselenggarakan sesuai dengan perkembangan dan kemampuan anak, dan pendidikan itu mengembangkan anak didik secara utuh, (b) pendidikan yang dikembangkan harus humanis religius, yaitu pendidikan yang menekankan aspek kemerdekaan individu diintegrasikan dengan pendidikan religius agar dapat membangun kehidupan individu (sosial) yang memiliki kemerdekaan dan kemandirian, tetapi dengan tidak meninggalkan nilai nilai keagamaan yang diikuti masyarakatnya, atau menolak nilai ketuhanan(ateisme), dan (c) kebijakan pendidikan yang deliberatif, sehingga kebijakan pendidikan yang dibuat memiliki hasil optimal.
UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS 5 MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT)DI SEKOLAH DASAR VIRGO MARIA 1 AMBARAWA SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 2013 2014 Vian Anggraeni; Wasitohadi Wasitohadi
Satya Widya Vol 30 No 2 (2014)
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Kristen Satya Wacana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (139.132 KB) | DOI: 10.24246/j.sw.2014.v30.i2.p121-136

Abstract

Pembelajaran matematika di Sekolah Dasar (SD) pada umumnya masih diajarkan oleh guru dengan metode yang konvensional melalui ceramah. Hal tersebut menyebabkan siswa menjadi jenuh dan cenderung pasif pada saat pembelajaran di kelas. Ketidaktepatan guru dalam memilih metode dan media pembelajaran juga akan berakibat pada rendahnya keaktifan dan hasil belajar siswa. Oleh sebab itu, maka diperlukan adanya perbaikan pembelajaran tersebut untuk meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keaktifan dan hasil belajar matematika siswa kelas 5 dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) di SD Virgo Maria 1 Ambarawa pada semester II tahun pelajaran 2013/2014. Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas. Model penelitian ini mengadopsi model PTK Kurt Lewin yang terdiri dari 4 tahap, yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Penelitian ini terdiri dari dua siklus. Tiap siklus terdiri dari tiga pertemuan. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas 5 SD Virgo Maria 1 Ambarawa yang berjumlah 26 siswa. Teknik pengumpulan data berupa teknik tes dan non tes. Teknik tes berupa soal evaluasi akhir dan non tes berupa observasi serta dokumentasi. Kriteria keberhasilan dalam penelitian ini yaitu jika nilai rata-rata siswa kelas 5 mencapai atau melebihi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 65. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis ketuntasan dan analisis komparatif hasil belajar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui model pembelajaran kooperatif tipe TGT dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar matematika siswa kelas 5 SD Virgo Maria 1 Ambarawa. Ini dapat dilihat dari skor awal aktivitas belajar siswa pada siklus I adalah 67 dengan rata-rata 3,2 (79,8%); pada siklus II meningkat menjadi 76 dengan rata-rata 3,6 (90,5%). Hasil belajar matematika siswa kelas 5 juga mengalami peningkatan rata-rata kelas. Pada tes pra siklus 60,7; tes siklus I 64,2; dan tes siklus II menjadi 74,5. Siswa yang tuntas belajar, pada tes pra siklus 46,2%; siklus I 46,2%; dan pada siklus II sebanyak 61,5%. Ini berarti dari segi persentase ketuntasan belum dapat memenuhi indikator kinerja yang diharapkan yaitu siswa tuntas dengan persentase 80%.
EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN BERBASIS KOGNITIF MORAL MELALUI MODEL VALUE CLARIFICATION TECHNIQUE (VCT) DITINJAU DARI HASIL BELAJAR PKn DENGAN MEMPERTIMBANGKAN MORAL JUDGEMENT Yogi Prihandoko; Wasitohadi Wasitohadi
Satya Widya Vol 31 No 1 (2015)
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Kristen Satya Wacana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (166.984 KB) | DOI: 10.24246/j.sw.2015.v31.i1.p17-31

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan tingkat efektivitas antara penerapan pembelajaran berbasis kognitif moral melalui model VCT dengan pembelajaran konvensional ceramah bervariasi terhadap hasil belajar PKn dengan mempertimbangkan moral judgement. Jenis penelitiannya adalah Experimen Research tipe Quasi Exsperimental Research serta menggunakan desain penelitian Nonequivalent Control Group Design. Subjek penelitian adalah siswa kelas 5 SDN Karangduren 01 sebagai kelompok eksperimen dan kelas 5 SDN Karangduren 02 sebagai kelompok kontrol. Teknik pengumpulan datayang digunakan adalah tes dan observasi. Sedangkan teknik analisis data menggunakan uji-t dengan SPSS 22.0. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan pembelajaran berbasis kognitif moral melalui model VCT efektif terhadap hasil belajar PKn dengan mempertimbangkan moral judgement siswa kelas 5 SD N Karangduren 01 Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang semester II tahun pelajaran 2014/2015. Simpulan tersebut didukung oleh hasil uji-t dengan hasil t hitung > t tabel (2,085>2,00488), signifikansi < 0,05 (0,042<0,05) serta skor hasil belajar PKn kelompok eksperimen lebih tinggi daripada kelompok kontrol (76,2>68,5).
EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN VALUE CLARIFICATION TECHNIQUE (VCT) BERBANTU MEDIA VIDEO INTERAKTIF DITINJAU DARI HASIL BELAJAR PKN Risania Wijayanti; Wasitohadi Wasitohadi
Satya Widya Vol 31 No 1 (2015)
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Kristen Satya Wacana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (142.761 KB) | DOI: 10.24246/j.sw.2015.v31.i1.p54-68

Abstract

Latar belakang masalah dalam penelitian ini adalah bahwa proses pembelajaran PKn yang dilakukan guru cenderung menggunakan model konvensional dengan menerapkan metode ceramah. Dengan model tersebut, guru cenderung tidak memberikan pemahaman nilai-nilai yang ada pada pembelajaran PKn. Dari latar belakang itu peneliti akan menguji tingkat efektivitas penggunaan pembelajaran VCT berbantu video interaktif dengan model konvensional berbantu video interaktif. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui apakah ada perbedaan antara efektivitas model konvensional ceramah berbantu media video interaktif dan pembelajaran VCT berbantu media video interaktif terhadap hasil belajarPKn siswa kelas 5 SDN Mangunsari 03 Salatiga semester II tahun pelajaran 2014/2015.Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen dengan metode penelitian quasi eksperimental. Desain penelitian yang digunakan adalahpretest-posttest control group design. Subjek penelitian ini sebanyak 57 siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan tes dan observasi. Teknik analisis data menggunakan independent sample ttest. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan efektivitas antara pembelajaran VCT berbantu media video interaktif dan model konvensional ceramah berbantu media video interaktif terhadap hasil belajar PKn siswa kelas 5 SDN Mangunsari 03 Salatiga semester II tahun pelajaran 2014/2015 terbukti. Hal ini ditunjukkan hasil uji t sebesar 2,072> 2,00404 dan signifikansi sebesar 0,043<0,05.
Evaluasi Kinerja Guru Non PNS di SMK Negeri 1 Pabelan Wahyu Sabatini; Wasitohadi Wasitohadi; Yari Dwikurnaningsih
Jurnal Inspirasi Pendidikan Vol 10 No 2 (2020): Agustus 2020
Publisher : Universitas Kanjuruhan Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (579.833 KB) | DOI: 10.21067/jip.v10i2.4314

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kinerja guru non-PNS di SMK Negeri 1 Pabelan. Penelitian ini merupakan penelitian evaluatif dengan menggunakan model Penilaian Kinerja Guru (PKG) yang menilai kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial dan profesional guru. Subyek penelitian ini adalah 7 guru non-PNS di SMK Negeri 1 Pabelan. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, observasi dan studi dokumen. Data penelitian dianalisis secara deskriptif kualitatif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Kompetensi pedagogik guru non-PNS SMK Negeri 1 Pabelan memperoleh skor rata-rata 79,88 dalam kategori baik; (2) Kompetensi kepribadian guru non-PNS SMK Negeri 1 Pabelan memperoleh skor rata-rata 84,48 dalam kategori baik; (3) kompetensi sosial guru non-PNS SMK Negeri 1 Pabelan memperoleh skor rata-rata 73,21 dalam kategori cukup baik; (4) Kompetensi sosial guru non-PNS SMK Negeri 1 Pabelan memperoleh skor rata-rata 72,44 dalam kategori cukup baik. Hasil PKG secara keseluruhan memperoleh rata-rata 78,19 yang menyatakan bahwa kompetensi guru non-PNS SMK Negeri 1 Pabelan dalam kategori yang baik. Kata Kunci : Evaluasi, Kinerja Guru, Model PKG, SMK Negeri 1 Pabelan
Co-Authors Ade Iriani Adi Kristianto Afentis Nehe Albi Meinisa Andhini Virgiana Andhini Virgiana, Andhini Andika Arma Saputra Annisa Cynthia Yanmi Ardiyanti, Tri Balad Ikklima Bambang Ismanto Beatrix Nian Gupitararas Bekti Ariyani Cahyo, Riky Nur Desi Desi Putrianasari, Desi Destiyani, Gati Dewi Aprilliani Dike, Yosina Dimas Anjar Kisworo Dwi Setyo Rini Eks Enus, Oriyanto Elisabet Septia Atma Ely Permono Emilia Emilia Emilia Emilia Erlin Damayanti F.X. Sudarsono Fachrul Imami Feny Carollina Ferna Setiana Gemi Sumarliningsih Hapzi Ali Heni Triana Irwanto Irwanto Janan Witanto Jhon S Pasaribu Kisworo, Dimas Anjar Laksmi, Javid Nama Ayu Liga Wulan Baktini Lutfitaningrum, Cindy Nur Maria Tri Erowati, Maria Tri Marinu Waruwu Marsye Ruth Hendria Pasanea Maryani Maryani Maryani Maryani Mawardi Nova Dinda Taurina Nova Dinda Taurina, Nova Dinda Nurul Farida Nuzul Triprastiwi Pramesti Wardani Purnomo , Purwoko, Agus Putri, Ika Puspita Rahayu, Theresia Sri Resdianto, Andreas Richard Leonando Aoetpah Riky Nur Cahyo Risania Wijayanti Roy Hermawan Saputri, Annisa Tiara Widya Shofi Wedhi Prayuda Sigalingging, Berlian Novalita Simanjuntak, Pahala Mulatua Slameto Slameto Sophia Tri Satyawati Subiono, Joko Theresia Sri Rahayu Tri Ardiyanti Triprastiwi, Nuzul Ulfa, Fathika Maria Umbu Tagela Vian Anggraeni Wardhani, Galuh Setya Wirastiani Binti Yusup Yari Dwikurnaningsih Yayi Suryo Prabandari Yogi Prihandoko Yulianingsih Yulianingsih Yulita Dwi Aryani Yunita Hastuti, Vanityas Yunita Patma Sari Zamroni Zamroni