Claim Missing Document
Check
Articles

Found 29 Documents
Search

PENGEMBANGAN MODUL IPS BERWAWASAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATERI PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA UNTUK KELAS V SEKOLAH DASAR Wendri Wiratsiwi,
Teori dan Penelitian Pendidikan Dasar Vol 1, No 2 (2013)
Publisher : Teori dan Penelitian Pendidikan Dasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRACT This research is the development research for the purpose of (1) developing social studies module insightful character education on the material of the proclamation of Indonesian independence for elementary school class V; (2) tell  the advisability social studies module insightful character education on the material of the proclamation of Indonesian independence for elementary school class V; and (3) tell the effectiveness module insightful character education on the material of the proclamation of Indonesian independence for elementary school class V. Research done on class V students in SDI Al Hadad Kedungjambe as the experimental class and on class V students in SDN Saringembat I as the control class. The development is done in reference to a model 4-D (Four D Models) by Thiagarajan, whereas at this stage of testing modules use Pretest-Postest Control Group Design by using descriptive statistics and inferensial statistics. The data collection technique uses validation of experts, observation method, test, and qestionnaire. Based on the descriptive analysis of obtained modules development process that has been conducted according to the stages of advanced Thigarajan is: definition (define), design (design), and development (develop). The module also has developed feasibility for use. Based on inferensial statistics  using SPSS 18.0 that is uji F and uji t. Score F that assume that two varian are same is 3,671 with provided that value is 0,068. Because the provided that value of F > 0,05, that the meaning is two varians are not difference. Score t-test that assume two varians are same is 4,522 with provided that value of is 0,000. Because the provided that value < 0.05, then there is a difference in student learning outcomes developed by using  the module learning outcomes than student by using plain text book, so it can be concluded that the learning outcomes of student using  the module better than students who use only plain text book. Summary of the research that has been done suggests that the module development process has been carried out according to the stages of advanced Thigarajan as well as modules developed had a good level of feasibility and effect on student learning outcomes. Key words: Character Education Module Oriented
Model Pair Check Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Materi Pecahan Pada Siswa Kelas V Sekolah Dasar Wendri Wiratsiwi
INVENTA: Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Vol 3 No 2 (2019): Inventa: Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Publisher : Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (794.223 KB) | DOI: 10.36456/inventa.3.2.a2016

Abstract

This study aims to improve mathematics learning outcomes in fractional material in fifth gradeelementary school students. The research method used is a class action research method. The subjectsin this study were fifth grade students of Temaji I Elementary School, Jenu District, Tuban with 32students including 14 men and 18 women. Data collection techniques through observation techniqueswith observation of teacher activities and student activities and test techniques. The results showed anincrease from pre-cycle, which was previously only 10 students (31.25%) who reached the minimumcompleteness criteria increased to 14 students (43.75%) who completed learning, in the second cycleincreased to 19 students (59.4% ) and in cycle III also increased to 27 students (84.3%) who reachedthe minimum completeness criteria.
KETERKAITAN ANTARA MODEL PEMBELAJARAN ALAM SEKITAR DENGAN KREATIVITAS GURU DALAM PENYAMPAIAN MATA PELAJARAN SENI BUDAYA DAN KETERAMPILAN (SBK) PADA ANAK SEKOLAH DASAR KELAS TINGGI Wendri Wiratsiwi
Jurnal Teladan: Jurnal Ilmu Pendidikan dan Pembelajaran Vol 1 No 1 (2016): Jurnal Teladan Vol.1 No.1 Mei 2016
Publisher : FKIP Unirow Tuban

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (197.407 KB)

Abstract

Untuk pengembangan fungsi otak kanan, di lembaga Sekolah Dasar kurikulum satuan pendidikan memuat mata pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan (SBK). Dalam pembelajarannya, fakta yang ada pelajaran tersebut hanya diterapkan sebagian dan dalam waktu-waktu tertentu saja, karena kebanyakan guru beranggapan bahwa mata pelajaran ini tidak begitu penting. Anak dilatih menyanyi, menari, melukis dan mozaik hanya saat menjelang mengikuti lomba- lomba tanpa memandang tujuan jangka panjang yaitu membekali anak dengan keterampilan/skill juga. Guru-guru yang mengampu mata pelajaran tersebut cenderung kebingungan memilih bahan atau media pembelajaran dengan alasan sulit mendapatkannya, sehingga guru hanya terpaku pada sebuah buku gambar. Pada anak Sekolah Dasar kelas tinggi mulai diperlukan penegasan tentang teori- teori berkesenian, budaya dan keterampilan tersebut. Untuk mencapai tujuan pendidikan Seni Budaya dan Keterampilan pada anak Sekolah Dasar terutama kelas tinggi, guru perlu memperhatikan keterkaitan antara model pembelajaran alam sekitar dengan kreativitas yang ia miliki. Model pembelajaran alam sekitar merupakan model pembelajaran dengan memanfaatkan sumber-sumber dari alam sekitar dalam kegiatan belajar dan mengajar, yang menarik karena dalam penyampaiannya lebih berkaitan dengan benda yang konkret. Masa usia anak pada kelas tinggi merupakan masa anak mulai berpikir dari yang konkret ke yang abstrak. Melalui bimbingan guru, anak diperkenalkan dan dibimbing untuk berkesenian. Dengan demikian, terdapat keterkaitan yang sangat erat antara model pembelajaran alam sekitar dengan kreativitas guru dalam penyampaian mata pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan (SBK) pada anak Sekolah Dasar kelas tinggi (kelas IV, V, dan VI) yaitu mulai dari guru memilih, menentukan, dan membuat media pembelajaran, hingga tercapainya tujuan pembelajaran.
Formation of the Golden Generation of Indonesia with Religious Character Through the Habituation of Kultum at UPT SDN Sidorejo 1 Badri Atul Fikriyah; Linda Melina Putri; Barokatul Puji Lestari; Wendri Wiratsiwi
International Journal of Educational Research Vol. 2 No. 1 (2025): International Journal of Educational Research
Publisher : Asosiasi Riset Ilmu Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62951/ijer.v2i1.139

Abstract

This article was created as an effort to publish about the habits carried out by students in order to form character by using the method of habituation of kultum every Thursday. Personality education obtained by children from their daily activities is often irregular and less systematic, therefore the habituation of kultum is used as one of the programs that are expected to be able to create a golden generation with a religious character. Therefore, it is very important to choose the right and appropriate habits so that they can form the religious character of the golden generation of Indonesia. The method used in this study is a qualitative approach with data collection techniques using a library study approach or can be called library research, in which the author collects various references through journals, articles, and other sources. And from this study, appropriate strategies can be identified to improve religious literacy. Through the habituation of kultum every Thursday, the character that is expected to emerge in students of UPT SDN Sidorejo 1 is a religious and civilized character.
PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN ALTERNATIF BERBASIS FLIPBOOK UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA Lia Puspita Wahyuningrat; Wendri Wiratsiwi
Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia (JPPI) Vol. 2 No. 3 (2025): April
Publisher : Publikasi Inspirasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62017/jppi.v2i3.4333

Abstract

Pendidikan di Indonesia memiliki keberagaman permasalahan yang muncul dari karakteristik peserta didik yang berbeda-beda. Pendidikan merupakan sebuah wadah formal yang menyediakan fasilitas pendidikan yang mumpuni dan dapat menunjang kegiatan belajar mengajar. Tidak sedikit orang menyadari bahwa minat belajar dapat mempengaruhi ketercapaian hasil belajar. Minat belajar ini dapat dipengaruhi oleh penggunaan media pembelajaran yang terlalu monoton, sehingga peserta didik mengalami kejenuhan dalam belajar. Minat belajar dapat diartikan dengan timbulnya rasa ketertarikan, rasa suka dari peserta didik yang muncul tanpa adanya paksaan dalam belajar atau sukarela. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dan pendekatan kualitatif kuantitatif. Tempat penelitian berlokasi di UPT SDN Kebonsari 3 Tuban. Hasil dari penelitian ini, yakni dari penggunaan media pembelajaran Flipbook selama tiga siklus dapat memengaruhi minat belajar peserta didik dan dibuktikan dengan perolehan persentase siklus 1 sebesar 52% kategori “Kurang Berminat”, siklus 2 sebesar 82% kategori “Berminat”, dan siklus 3 sebesar 85% kategori “Sangat Berminat”. Hasil belajar mengalami peningkatan signifikan dari sebesar 55 di siklus 1, meningkat sebesar 75 di siklus 2, dan meningkat sebesar 90 di siklus 3. Berdasarkan pemaparan tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan media Flipbook dapat meningkatkan minat dan hasil belajar.
Penerapan Pendekatan Culturally Responsive Teaching (CRT) dalam Pembelajaran Pendidikan Pancasila di Kelas 3A SDN Kebonsari 3 Tuban Jatu Wulandhari; Wendri Wiratsiwi; Ngunarti
Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia (JPPI) Vol. 2 No. 3 (2025): April
Publisher : Publikasi Inspirasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62017/jppi.v2i3.4350

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa dalam pembelajaran Pendidikan Pancasila dengan menerapkan pendekatan Culturally Responsive Teaching (CRT). Data dikumpulkan melalui Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan dalam dua siklus. Analisis data dilakukan melalui tiga tahap yaitu, pengumpulan data, reduksi data, dan penarikan kesimpulan. Model CRT diterapkan pada materi aku patuh aturan yang membahas mengenai aturan di rumah dan di sekolah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model CRT meningkatkan hasil belajar siswa dari 36% kategori baik dan 16% kategori sangat baik menjadi 40% kategori baik dan 28% kategori sangat baik. Penerapan pendekatan CRT di kelas 3A SDN Kebonsari 3 Tuban memberikan hasil positif dengan peningkatan keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran Pendidikan Pancasila dan meningkatkan hasil belajar siswa.
PENERAPAN NILAI-NILAI PANCASILA DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS 5 DI UPT SDN KEBONSARI III TUBAN Khidmah Khilyatus Aurelya; Wendri Wiratsiwi; Sri Rahayu Puji Lestari
Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia (JPPI) Vol. 2 No. 3 (2025): April
Publisher : Publikasi Inspirasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62017/jppi.v2i3.4351

Abstract

Penerapan nilai-nilai Pancasila dalam pendidikan di SDN Kebonsari III telah menjadi fokus utama dalam penelitian ini. Analisis ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas metode pengajaran yang digunakan dalam meningkatkan pemahaman siswa tentang norma, aturan, hak, dan kewajiban sebagai anggota masyarakat. Dalam penelitian ini, metodologi yang diterapkan mencakup observasi dan analisis data kuantitatif dari hasil asesmen pra dan pasca penerapan metode pengajaran. Hasilnya menunjukkan adanya peningkatan yang signifikan dalam prestasi siswa di setiap tahap implementasi. Temuan utama dari studi ini mengindikasikan bahwa integrasi nilai-nilai Pancasila dalam kegiatan pendidikan secara signifikan meningkatkan kesadaran sosial di kalangan siswa. Dengan pendekatan yang lebih interaktif dan melibatkan siswa secara aktif, diharapkan pemahaman mereka terhadap nilai-nilai Pancasila dapat terinternalisasi dengan baik. Penelitian ini juga menyoroti pentingnya peran guru dalam menyampaikan materi dengan cara yang menarik dan relevan, sehingga siswa tidak hanya belajar secara teoritis tetapi juga dapat menerapkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Melalui penerapan yang konsisten, diharapkan siswa dapat tumbuh menjadi individu yang memiliki karakter kuat dan bertanggung jawab sebagai warga negara.
PENINGKATAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN MODEL PBL PENDEKATAN CRT DI KELAS V SDN KEBONSARI 3 TUBAN Laela Arisatul Husna; Wendri Wiratsiwi; Ngunarti
Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia (JPPI) Vol. 2 No. 3 (2025): April
Publisher : Publikasi Inspirasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62017/jppi.v2i3.4352

Abstract

Aktivitas pembelajaran yang kurang berpusat pada latar belakang dan proses pemecahan masalah membuat kegiatan pembelajaran menjadi kurang bermakna bagi peserta didik. Hal ini juga mengakibatkan rendahnya pemahaman peserta didik, salah satunya dalam pembelajaran Bahasa Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran peningkatan hasil belajar Bahasa Indonesia peserta didik melalui penerapkan model Problem Based learning dengan pendekat CRT. Subjek penelitian ini adalah siswa kelasV B SD Negeri Kebonsari 3 Tahun Pelajaran 2024/2025 yang berjumlah 27 peserta didik. Data dikumpulkan dengan menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan desain penelitian model Kurt Lewin yang dilakukan sebanyak dua siklus. Penelitian ini terdiri dari empat tahapan yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Instrumen penelitian yang digunakan meliputi lembar observasi dan tes hasil belajar. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan yang signifikan dalam hasil belajar siswa. Pada siklus I, rata-rata nilai siswa adalah 65, sedangkan pada siklus II meningkat menjadi 85. Persentase ketuntasan belajar juga mengalami peningkatan dari 60% pada siklus I menjadi 90% pada siklus II. Penerapan model PBL terbukti efektif meningkatkan motivasi dan keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa penerapan model Problem-Based Learning dapat meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia siswa kelas V SDN Kebonsari 3 Tuban.
PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPAS MATERI SIKLUS PADA MAKHLUK HIDUP DENGAN PENERAPAN MODEL MASTERY LEARNING PESERTA DIDIK KELAS III UPT SDN KEBONSARI 3 TUBAN Moch Hafid Husain; Wendri Wiratsiwi; Ngunarti
Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia (JPPI) Vol. 2 No. 3 (2025): April
Publisher : Publikasi Inspirasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62017/jppi.v2i3.4354

Abstract

Penelitian ini dimotivasi oleh rendahnya hasil belajar yang diamati pada peserta didik selama pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosia. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil ini melalui penerapan model pembelajaran penguasaan. Dilakukan sebagai penelitian aksi kelas selama dua siklus di UPT SD Negeri Kebonsari 3 Tuban, mata pelajaran melibatkan 26 peserta didik kelas III A. Data dikumpulkan dengan menggunakan lembar observasi dan tes formatif. Temuan menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam hasil pembelajaran peserta didik, dengan skor rata-rata meningkat dari 64,04 pada pra-siklus menjadi 65,28 pada siklus pertama, dan mencapai 76,92 pada siklus kedua. Ini menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran penguasaan secara efektif meningkatkan kinerja peserta didik dalam Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosia, mencapai kriteria keberhasilan lebih dari 75% peserta didik yang memenuhi standar kompetensi minimum (KKM)
PENINGKATAN KUALITAS BELAJAR IPAS SISWA KELAS V DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING UPT SD N KEBONSARI III Lina Dwi Trisnawati; Wendri Wiratsiwi; Sri Rahayu Puji lestari
Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia (JPPI) Vol. 2 No. 3 (2025): April
Publisher : Publikasi Inspirasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62017/jppi.v2i3.4355

Abstract

Dalam penelitian ini, model pembelajaran berbasis masalah diterapkan pada siswa kelas V UPT SD N Kebonsari III . Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan kualitas pendidikan siswa pada mata pelajaran IPAS. Menurut hasil penelitian, hasil pembelajaran IPAS belum maksimal. Hasil studi guru menunjukkan hal ini. Hanya 27% siswa  UPT SD N Kebonsari III yang mampu memenuhi KKM, sedangkan 73% lainnya belum mampu memenuhi KKM yang telak ditentukan. Untuk memulai pembelajaran, model pembelajaran berbasis masalah memaksa siswa untuk menyelesaikan masalah yang ada di dunia nyata. Siswa akan diberi masalah untuk menyelesaikan sebelum mereka mempelajari ide atau materi. Oleh karena itu, siswa dapat mengetahui bahwa mereka membutuhkan pengetahuan baru untuk memecahkan masalah tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model Problem Based Learning masalah dapat meningkatkan kualitas belajar siswa kelas V UPT SD N Kebonsari III. Siklus II menunjukkan peningkatan prosentasi ketuntasan dari 58% menjadi 82%. Hasilnya adalah bahwa guru harus mencari pendekatan yang tepat untuk materi yang diajarkan kepada siswa. Setelah proses pembelajaran, guru harus selalu melakukan refleksi.