Claim Missing Document
Check
Articles

Found 22 Documents
Search

STUDI EKSPLORASI FAKTOR-FAKTOR KESUKSESAN PROYEK KONSTRUKSI DI INDONESIA Annisa Azhar Firdausi; Toriq arif ghuzdewan; Ashar Saputra; Akhmad Aminullah
Journal of Civil Engineering and Planning (JCEP) Vol 1 No 2 (2020)
Publisher : Program Studi Sarjana Teknik Sipil Universitas Internasional Batam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37253/jcep.v1i2.1493

Abstract

The high rate of growth of the construction sector in Indonesia has not been matched by its level of success. Problems are still found in many construction projects that result in project unsuccessfulness, including time loss and bad quality work. In order to support the success of construction projects in Indonesia, the aim of this study is to determine the critical factors that influence the success of construction projects in Indonesia. Data collection through questionnaires on 417 respondents who were directly involved in the project. The questionnaire was based on 4 previous studies, measured by a 5-point Likert scale of agreement and consisting of 64 project success variables. The analysis was performed using the Exploratory Factor Analysis (EFA). The results of this study indicate that there are 6 factors that influence the success of construction projects in Indonesia, namely: (1) Factors related to the Project Manager; (2) Factors related to the Contractor; (3) Factors related to Supervisors; (4) factors related to the project; (5) Factors related to Owner; and (6) Factors related to Owner2. Keywords : construction project, project success, critical success factor, EFA
Meta-Analisis: Project Manager dan Proyek Sukses Annisa Azhar Firdausi
MoDuluS: Media Komunikasi Dunia Ilmu Sipil Vol 4, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Veteran Bangun Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32585/modulus.v4i1.2441

Abstract

Project manager adalah salah satu pihak yang bertanggungjawab dan mengendalikan kegiatan harian proyek agar suatu proyek mencapai kesuksesan. Banyak faktor yang mengakibatkan terjadinya keterlambatan, salah satunya adalah faktor manajerial. Semakin baik kemampuan project manager dalam melakukan pengendalian, maka proyek akan lebih sukses. Banyak sekali penelitian terdahulu berkaitan yang mengkaji hubungan project manager dan kesuksesan proyek, maka perlu dirangkum hasil dari berbagai penelitian sebelumnya agar dapat diketahui hubungan atau korelasi yang sesungguhnya, sekaligus mengetahui besarnya kesalahan dalam penelitian tersebut. Meta-Analisis adalah metode yang tepat untuk merangkum dan menyatakan hubungan dari hipotesis tersebut. Pada penelitian ini, 25 data berupa nilai F/t/d/r yang diperoleh dari 10 artikel yang mengambarkan hubungan project manager dan proyek sukses. Hasil penelitian berupa nilai korelasi rerata sebesar 1.669 lebih besar dari 0, sehingga korelasi populasi pada semua studi adalah positif yang artinya project manager dapat mempengaruhi kesuksesan suatu proyek.
Pengendalian Waktu dengan Earned Value Analysis pada Proyek Pembangunan Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Kota Tasikmalaya Anes Pratiwi; Annisa Azhar Firdausi; Rida Handiana Devi
MoDuluS: Media Komunikasi Dunia Ilmu Sipil Vol 4, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Veteran Bangun Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32585/modulus.v4i2.2937

Abstract

Pelaksanaan suatu proyek sangat jarang ditemui suatu proyek yang berjalan tepat sesuai dengan yang telah direncanakan. Umumnya mengalami keterlambatan yang direncanakan, baik waktu maupun kemajuan pekerjaan, tetapi ada juga proyek yang mengalami percepatan dari jadwal awal yang direncanakan, begitu juga dengan proyek pembangunan Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Kota Tasikmalaya. Penelitian ini dilakukan pada proyek pembangunan Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah di Kota Tasikmalaya, Jawa Barat dengan tujuan untuk mengetahui kinerja berdasarkan waktu serta estimasi penyelesaian waktu proyek. Metode pengendalian yang digunakan adalah Earned Value. Earned Value adalah metodologi untuk mengukur dan melaporkan kemajuan suatu proyek. Variabel penting dalam metodologi ini adalah waktu, biaya dan pekerjaan. Hasil penelitian ini didapatkan nilai schedule variance yang cukup bervariasi. Diperoleh nilai schedule variance dari minggu ke-1 sampai dengan minggu ke-20 nilai analisis schedule variance bernilai positif, itu artinya pada minggu minggu tersebut pekerjaan proyek berjalan sesuai jadwal rencana, sedangkan pada minggu ke-21 sampai dengan minggu ke-43 analisis schedule variance menunjukan nilai negatif. Hal ini menunjukan bahwa pada minggu minggu tersebut proyek berjalan lebih lambat dari jadwal rencana. Nilai schedule variance paling rendah yaitu Rp.20.899.045.000,00 pada minggu ke- 39. Nilai schedule performance index pada minggu ke-1 sampai dengan minggu ke-20 diperoleh indeks bernilai 1, pada minggu-minggu tersebut mengindikasikan bahwa proyek berlangsung sesuai jadwal rencana, sedangkan pada minggu ke-21 sampai dengan minggu ke-43 nilai schedule performance index bernilai 1, hal ini menunjukan proyek berjalan tidak tepat jadwal rencana. Sehingga prakiraan waktu total penyelesaian proyek adalah 53 minggu, lebih lambat 2 minggu dari yang direncanakan sebesar 51 minggu.
EVALUASI EFEKTIVITAS KEPUTUSAN ADDENDUM PROYEK TERHADAP WAKTU PEKERJAAN PROYEK BERBASIS EARNED VALUE METHOD Ridhwan Dwi Dharmawan; Hendramawat Aski Safarizki; Annisa Azhar Firdausi
J@ti Undip: Jurnal Teknik Industri Vol 18, No 1 (2023): Januari 2023
Publisher : Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jati.18.1.51-61

Abstract

Tantangan terbesar yang ada pada industri proyek konstruksi adalah menjaga kualitas mutu, biaya dan waktu proyek konstruksi. Kegiatan proyek sangat dipengaruhi oleh sistem penjadwalan dan durasi proyek. Sebagian proyek konstruksi tidak mampu mengatasi tantangan tersebut karena kurangnya kontrol dan evaluasi pada proyek. Salah satu tindakan korektif untuk mengatasi tantangan tersebut adalah dengan melakukan perubahan kontrak proyek. Penelitian ini mengimplementasikan Earned Value Method (EVM) untuk evaluasi kinerja waktu pada objek studi kasus yang berfokus pada analisis efektivitas kebijakan perubahan kontrak tersebut. Tiga indikator diimplementasikan dalam metode EVM pada penelitian ini, yaitu indikator dasar dengan parameter earned value dan planned value, indikator evaluasi kinerja waktu proyek masa kini dengan parameter schedule variance dan schedule parameter index, serta estimasi kinerja proyek masa depan menggunakan parameter estimate temporary schedule dan estimate all schedule. Berdasarkan penilaian ketiga indikator tersebut, EVM berhasil mengevaluasi kinerja waktu proyek studi kasus. Indikator dasar dan indikator evaluasi proyek masa kini menyatakan proyek studi kasus ini mengalami overruns, sehingga kebijakan perubahan kontrak waktu dan biaya proyek (addendum) memanglah diperlukan. Indikator estimasi kinerja proyek masa depan di minggu ke-18 evaluasi menyatakan bahwa proyek membutuhkan waktu 145 hari. Kebijakan addendum yang diambil oleh manajer proyek sudah tepat dan sesuai dengan EVM. Abstract[Earned Value Method Based on Effectiveness Evaluation of Addendum Project Decisions for Project Work Time] The biggest challenge in the construction project industry is maintaining quality, cost and time. Project activities are strongly influenced by the scheduling system and project duration. Some construction projects are unable to overcome these challenges due to a lack of project control and evaluation. One of the corrective actions to overcome these challenges is to revise the project contract. This study implements the Earned Value Method (EVM) for evaluating and controlling project contract revision on a case study object, which focuses on analyzing the effectiveness of the contract change policies. Three indicators are implemented in the EVM:basic indicators with earned value and planned value parameters, current project time performance evaluation indicators with schedule variance and schedule parameter index parameters, and estimation of future project performance using estimated temporary schedule and estimated all parameters schedule. Based on the assessment of these three indicators, EVM was successful for evaluating the time performance of the case study project. The current basic indicators and project evaluation indicators state that this case study project is experiencing overruns so the policy of changing project time contracts and costs (addendum) is indeed necessary. The indicator for estimating future project performance at week 18 of the evaluation states that the project will take 145 days. The addendum policy taken by the project manager is appropriate and EVM compliant.Keywords: Earned Value Method; project addendum; project management; project control
PENERAPAN KONSEP RUMAH SEHAT UNTUK PERMUKIMAN PERDESAAN DI KECAMATAN NGAMPEL KABUPATEN KENDAL Rida Handiana Devi; Annisa Azhar Firdausi; Retno Tri Nalarsih; Putri Pramudya Wardhani
KHIDMATUNA: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 1 (2022): Desember
Publisher : STAI Al Fithrah Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36781/khidmatuna.v1i1.292

Abstract

ABSTRAK Konsep rumah tidak hanya bentuk fisik namun juga dikembangkan untuk menunjang perkembangan dan pembinaan fisik mental maupun sosial keluarga, mulai dari material yang digunakan dalam pembuatan bangunannya, pengaturan ruangan dan bagian rumah yang meningkatkan level kesehatan, pengelolaan limbah yang dihasilkan, serta ketersediaan lingkup sanitasi. Tim pengabdian masyarakat meninjau penerapan konsep rumah sehat di wilayah perdesaan karena ada aspek yang tidak terkontrol dengan baik dan belum maksimal. Dalam upaya mengoptimalkan penerapan konsep rumah sehat, dilakukan strategi pendekatan kepada TP PKK untuk memperluas wawasan dan memaksimalkan program yang sudah dilaksanakan tiap tahun yaitu survei dan penilaian di setiap desa. Pendekatan juga dilaksanakan melalui evaluasi serta penerapan salah satu syarat rumah sehat yang dijadikan langkah awal di area lingkup RT di RT3/RW 3, Desa Jatirejo, Kecamatan Ngampel, Kabupaten Kendal. Kata Kunci: rumah sehat, perdesaan, sosial. ABSTRACT The concept of the house is not only a physical form but is also developed to support the development and physical mental and social development of the family, starting from the materials used in the construction of the building, the arrangement of rooms and parts of the house that increase the level of health, the management of the waste generated, and the availability of a sanitation scope. The community service team reviewed the application of the healthy home concept in rural areas because there were aspects that were not well controlled and not maximized. In an effort to optimize the application of the healthy home concept, a strategic approach to the TP PKK was carried out to broaden horizons and maximize the program that has been implemented every year, namely surveys and assessments in each village. The approach is also carried out through evaluation and application of one of the requirements for a healthy house which is used as the first step in the RT scope area in RT3/RW3, Jatirejo Village, Ngampel District, Kendal Regency. Keywords: healty home, rural, social.
OPTIMALISASI PEMANFAATAN BANGUNAN GEDUNG SEKOLAH PADA SD NEGERI 1 JATIREJO Rida Handiana Devi; Annisa Azhar Firdausi; Tantin Pristyawati
KHIDMATUNA: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 1 (2023): Juni
Publisher : STAI Al Fithrah Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36781/khidmatuna.v2i1.406

Abstract

Bangunan gedung yang baik adalah bangunan yang sesuai dengan tata cara membangun gedung yang serasi dan selaras dengan lingkungan serta menjamin keandalan bangunan dari segi keselamatan, kesehatan, kenyamanan, dan kemudahan. Kondisi sekarang ini banyak sekali bangunan yang rusak dikarenakan pemanfaatan dan perawatannya yang kurang optimal, seperti pada bangunan SD Negeri 1 Jatirejo yang terindikasi adanya keretakan pada elemen struktur, pemanfaatan energi listrik dan air yang belum optimal, dan banjir saat musim hujan yang berakibat pada terganggunya kegiatan belajar mengajar. Untuk itu diperlukan sebuah transfer pengetahuan mengenai bagaimana cara memanfaatkan bangunan yang baik agar tercipta kesadaran dalam perilaku merawat dan memelihara bangunan supaya fungsi bangunan tetap baik. Sasaran utama program pengabdian bukan hanya guru tetapi juga murid, sehingga metode sosialisasi yang kreatif dibutuhkan untuk tercaapainya tujuan. Pelaksanaan kegiatan ini dengan beberapa metode yaitu survei pendahuluan, koordinasi mitra, penilaian kondisi bangunan, sosialisasi, dan evaluasi. Hasil dari penilaian kondisi bangunan diketahui bahwa pemanfaatan bangunan gedung dengan nilai baik masih di bawah 50.00% yaitu 48.44%, artinya pemanfaatan bangunan gedung belum optimal. Setelah kegiatan ini dilakukan, keberhasilan dapat diidentifikasi dari perubahan perilaku sosial warga sekolah dengan adanya peningkatan kesadaran dalam merawat dan memelihara bangunan. A good building is a building that follows the procedures for building buildings that are harmonious and in harmony with the environment, guaranteeing the reliability of the building in terms of safety, health, comfort, and convenience. The current condition is that many buildings are damaged due to sub-optimal utilization and maintenance, such as in the Jatirejo 1 Public Elementary School building, where there are cracks in structural elements, the utilization of electricity and water energy is not optimal, and flooding during the rainy season; as a result of teaching and learning activities can be disrupted. For this reason, a transfer of knowledge is needed regarding how to use good buildings to create awareness in the behavior of caring for and maintaining buildings so that the function of the building remains good. The main target of the community service program is that not only teachers but also children need a creative socialization method to achieve goals. Implementation of activities use methods: a preliminary survey, partner coordination, assessment of building conditions, socialization, and evaluation. The results of the assessment of the condition of the building show that the utilization of buildings with a good value is still below 50.00%, namely 48.44%, meaning that the utilization of buildings could be more optimal. After the activity was carried out, success could be seen from the social change in the behavior of school members, who became more aware of caring for and maintaining the building.
STUDI EKSPLORASI FAKTOR-FAKTOR KESUKSESAN PROYEK KONSTRUKSI DI INDONESIA Annisa Azhar Firdausi; Toriq arif ghuzdewan; Ashar Saputra; Akhmad Aminullah
Journal of Civil Engineering and Planning (JCEP) Vol. 1 No. 2 (2020)
Publisher : Program Studi Sarjana Teknik Sipil Universitas Internasional Batam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37253/jcep.v1i2.1493

Abstract

The high rate of growth of the construction sector in Indonesia has not been matched by its level of success. Problems are still found in many construction projects that result in project unsuccessfulness, including time loss and bad quality work. In order to support the success of construction projects in Indonesia, the aim of this study is to determine the critical factors that influence the success of construction projects in Indonesia. Data collection through questionnaires on 417 respondents who were directly involved in the project. The questionnaire was based on 4 previous studies, measured by a 5-point Likert scale of agreement and consisting of 64 project success variables. The analysis was performed using the Exploratory Factor Analysis (EFA). The results of this study indicate that there are 6 factors that influence the success of construction projects in Indonesia, namely: (1) Factors related to the Project Manager; (2) Factors related to the Contractor; (3) Factors related to Supervisors; (4) factors related to the project; (5) Factors related to Owner; and (6) Factors related to Owner2. Keywords : construction project, project success, critical success factor, EFA
Biaya Operasional Kendaraan (BOK) dan Perkiraan Kenaikan Tarif Angkutan Umum Pasca Kenaikan Harga BBM (Studi Kasus Angkutan Umum Kabupaten Wonogiri) Tantin Pristyawati; Annisa Azhar Firdausi
Surakarta Civil Engineering Review Vol 4 No 1 (2024): Surakarta Civil Engineering Review (SCER)
Publisher : Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Kebijakan Pemerintah yang resmi menaikkan harga Bahan Bakar Minyak(BBM) khususnya BBM jenis penugasan seperti Pertalite dan juga Solar Subsidihingga Pertamax sejak 3 September 2022 merupakan langkah yang mengundangpro dan kontra. Harga BBM sendiri sangat menentukan besarnya biaya operasionalkendaraan bermotor yang akan berbuntut pada kenaikan tarif angkutan umum baikangkutan kota ataupun angkutan desa serta tingkat penggunaan atau minatkendaraan umum di masyarakat. BOK akan mengalami kenaikan yang sebandingdengan naiknya harga BBM. Penelitian ini dilakukan dengan menganalisa datauntuk menentukan biaya operasional kendaraan pasca kenaikan harga BBMbesarnya tarif angkutan baru. Hasil yang diperoleh tarif Rp.3.371,47 untuk sebelumadanya kenaikan BBM, sedangkan sesudah besarnya perhitungan tarif adalah Rp.3.751,09. Tarif BEP berdasarkan perhitungan diperoleh Rp. 3.067,97 dan Rp.3.410,08.Kata kunci: kenaikan harga BBM, BOK, tarif
ANALISIS HUBUNGAN PENILAIAN INFRASTRUKTUR DESA BERDASARKAN INDEKS DESA MEMBANGUN (IDM) DESA METODE SINTAX CONTRAST HELMERT DI KABUPATEN WONOGIRI iwan ristanto, Iwan Ristanto; Handiana Devi, Rida; Azhar Firdausi, Annisa
Inisiasi Volume 13, Edisi 1, Juni 2024
Publisher : Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Penelitian dan Pengembangan Kabupaten Wonogiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59344/inisiasi.v13i1.214

Abstract

Wonogiri Regency, there are 299 villages with village status that receive Village Fund (DD) allocations from the Central Government. Based on the Village Development Index (IDM), the average status of villages in Wonogiri Regency is as underdeveloped villages and developing villages. One of the reservoirs of poverty in Wonogiri Regency is in Kismantoro District and Tirtomoyo District. Limited human resources, in this case the Activity Implementation Team (TPK) in the field of village development, are an obstacle constraint in village development in Tirtomoyo District, Wonogiri Regency. This research aims to provide a public test in an assessment of the implementation of village infrastructure development in Tirtomoyo sub-district based on the status of the Village Development Index (IDM). The assessment analysis uses the Helmert contrast syntax statistical method with two types of variables, namely the independent variable (IDM status) and the dependent variable. dependent variable (making RAB and making concrete quality). In carrying out activities to make RAB and concrete quality mixtures, pre-test and post-test assessments are carried out. The results of the assessment using the Helmert Pos Hoc contrast test with the help of SPSS software show that H0 is rejected, meaning; The IDM status of independent villages is influential there is a difference compared to the IDM of developed villages, and is developing in the implementation of activities for making RAB and quality concrete mixes. Whereas H0 is accepted meaning; IDM status in developed villages has no effect/there is no difference compared to IDM in developing villages in terms of the ability to make RAB and concrete mix quality. 
Kepuasan Pengguna dan Hambatan BIM di Proyek Al Azhar IIBS Karanganyar Abdillah, Zuhairidil; Firdausi, Annisa Azhar; Safarizki, Hendramawat Aski
Jurnal Aplikasi Teknik Sipil Vol 22, No 3 (2024)
Publisher : Departemen Teknik Infrastruktur Sipil Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j2579-891X.v22i3.15626

Abstract

BIM meningkatkan efektivitas waktu, tenaga, dan biaya dalam perencanaan pembangunan, memudahkan pengolahan data, dan pembuatan desain material model 3D. Pekerja proyek Al Azhar IIBS sebagian perencanaan sudah menerapkan BIM dan lainnya masih konvensional. Penelitian bertujuan untuk menganalisis kepuasan dan hambatan penerapan tekla BIM di lingkungan proyek. Penelitian menggunakan metode pengisian kuesioner skala likert 5 poin, respon data diuji validitas dan reliabilitas dengan SPSS’25. Hasil penelitian tingkat kepuasan software BIM dapat dilihat dariaa: Kecepatan dan akurasi desain (X12) merupakan indikator dari kepuasan presisi, kejelasan detail (X1) adalah yang paling dominan dengan nilai mean 3,840; Informasi terintegrasi (X22) merupakan indikator kepuasan otomatisasi terhadap output (X2) paling dominan dengan nilai mean 3,760; dan Teknologi BIM dapat meningkatkan kinerja (X35) merupakan indikator kepuasan efisien dan penghematan manajemen (X3) paling dominan dengan nilai mean 4,200. Hambatan penerapan Tekla BIM ialah tingkat ketersediaan perangkat keras (X45) paling dominan dengan nilai mean 4,360.