Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PENANAMAN NILAI-NILAI KARAKTER ANAK MELALUI TABLO, DI TAMAN BACA EGAD, KOTA SORONG, PAPUA BARAT Sherly Gaspersz; Windy Wonmaly; PdLulu Jola Uktolseja; Natasya Virginia Leuwol; Melda Agnes Manuhutu; Samuel Warella
J-DEPACE (Journal of Dedication to Papua Community) Vol 4, No 2 (2021): Desember
Publisher : Universitas Victory Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34124/jpkm.v4i2.92

Abstract

Karakter anak yang terbentuk sejak awal akan sangat menentukan karakter bangsa kedepan. Karakter anak  akan terbentuk dengan baik, jika dalam proses tumbuh kembang anak itu sendiri, mereka mendapatkan cukup ruang untuk mengekspresikan diri mereka secara leluasa. Naskah drama dalam bentuk Tablo, memungkinkan penanaman nilai-nilai karakter yang diajarkan kepada anak secara lebih dalam dan komprehensif sehingga pembelajaran karakter berjalan dengan lebih menyenangkan dan lebih  maksimal. Selain itu, melalui pentasan drama dalam bentuk tablo, karakter anak akan terbentuk lebih baik, cerdas,  minat dan bakatnya lebih terasah, adanya peningkatan kreatifitas dalam diri seorang anak terdidik melalui proses menghayati peran-peran yang diperankan pada tablo. Oleh karena itu, kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini diharapkan dapat memberikan nilai-nilai karakter yang baik kepada anak-anak, khususnya di taman baca EGAD, kota Sorong, Papua Barat.
PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING VIRTUAL LABORATORY DENGAN KEMAMPUAN SCIENTIFIC WRITING UNTUK MENINGKATKAN LITERASI SAINS SISWA Saija, Maryone; Beay, Lazarus Kalvein; Widyasari, Ayu Ningrum; Wonmaly, Windy
UNESA Journal of Chemical Education Vol. 11 No. 1 (2022)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (652.66 KB) | DOI: 10.26740/ujced.v11n1.p57-64

Abstract

Pembelajaran kimia melibatkan siswa dalam praktik sains di dalam kelas maupun laboratorium. Pembelajaran online telah menjadi kebutuhan dunia pendidikan sejak pandemi Covid melanda dunia. Praktikum virtual dibutuhkan untuk menunjang pembelajaran. Penelitian ini bertujuan melihat efektivitas pembelajaran problem solving virtual laboratory dengan scientific writing untuk meningkatkan kemampuan literasi siswa. Desain penelitian adalah quasi experiment pretest-postest control group. Sampel penelitian adalah 140 siswa kelas XI SMA Negeri di Indonesia. 70 siswa di kelompok eksperimen menggunakan pembelajaran problem solving virtual laboratory dengan scientific writing; dan 70 siswa di kelompok kontrol dengan pembelajaran tanpa eksperimen virtual. Instrumen penelitian adalah tes literasi sains dengan 7 item yang telah divalidasi dan nilai reliabilitas Alpha Cronbach’s sebesar 0.869. Data dianalisis dengan ANCOVA, karena data penelitian terdistribusi normal dan homogen.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran problem solving virtual laboratory dengan scientific writing berhasil meningkatkan kemampuan literasi sains siswa secara signifikan dengan nilai efek size sebesar 0.748. Analisis deskriptif hasil post-test memperlihatkan bahwa jumlah siswa yang mencapai level tinggi pada kelas eksperimen (54.29%) lebih banyak bila dibandingkan dengan siswa pada kelas kontrol (19.41%). Implikasi penelitian ini adalah pembelajaran kimia perlu mengintegrasikan eksperimen virtual dan melatih kemampuan scientific writing untuk meningkatkan kemampuan literasi sains siswa.
MANAJEMEN PROYEK MODERN : MEMANFAATKAN TOOLS DIGITAL UNTUK EFISIENSI MAKSIMAL Dodi Setiawan Riatmaja; Windy Wonmaly; Firman Gazali Djunaidi; Adhi Indra Hermanu; Muhammad Arif Abdul Hakim; Abraham Manuhutu
EDU RESEARCH Vol 5 No 4 (2024): EDU RESEARCH
Publisher : IICLS (Indonesian Institute for Corporate Learning and Studies)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47827/jer.v5i4.434

Abstract

Modern project management has undergone a significant transformation along with the advancement of digital technology. Digital tools, such as project management software, collaboration apps, and cloud-based technologies, are now crucial elements in improving team efficiency and productivity. This article reviews how the utilization of digital tools can help plan, execute, and evaluate projects more effectively. With case studies and application examples, this research shows that technology adoption not only accelerates project completion but also minimizes risks and errors. The results of this analysis confirm the importance of technology integration in modern project management to face the challenges of increasingly complex and fast-changing business dynamics.
Pelatihan Kompetensi Guru Sekolah Minggu dalam Penerapan Project Based Learning Berbasis Kearifan Lokal di Jemaat Immanuel Boswezen Sorong Gaspersz, Sherly; Leuwol, Natasya V.; Wonmaly, Windy
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 7, No 3 (2024): Volume 7 No 3 2024
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v7i3.12571

Abstract

ABSTRAK Sekolah Minggu adalah bentuk kelompok pelayanan dalam gereja yang perlu mendapat perhatian serius dari para pekerja gereja. Sekolah Minggu sebagai salah satu jenis pendidikan non formal memuat anggota gereja yang masih muda dan perlu diberi bekal pendidikan Alkitabiah dan pendasaran iman yang sesuai dengan ajaran gereja. Pengajaran ini perlu dilakukan oleh Guru Sekolah Minggu (GSM) yang memiliki bekal pengetahuan dan keterampilan yang cukup dalam melaksanakan panggilan pengajarannya yang tidak hanya berfokus pada aktifitas ceramah, cerita dan diskusi pada setiap pengajarannya. Melainkan perlu adanya penerapan model pembelajaran yang aktif dan inovatif agar tidak terkesan monoton berupa Project Based Learning (PjBL) yang diberikan dalam suatu pelatihan kompetensi GSM dalam mengajar. Tujuan utama dari kegiatan pelatihan ini agar menciptakan suasana pembelajaran yang mendorong anak lebih bisa berkolaborasi aktif, kreatif, dan inovatif dalam pembelajaran dikelas, berpikir kritis serta empati dengan sesama. Metode PjBL ini diajarkan dalam sebuah pendekatan kontekstual yang berbasis kearifan lokal sehingga bisa memperkaya wawasan berpikir terkait pengetahuan local wisdom sebagai bahan edukasi sekaligus melestarikan kearifan lokal masyarakat secara khusus di Tanah Papua. Tahapan yang dilalui dalam kegiatan pelatihan berupa, Observasi terhadap kondisi mitra, pelaksanaan pelatihan dengan berbagi materi Guru Sekolah Minggu Cerdas Berkarakter, Project Based Learning berbasis Kearifan Lokal, serta Diskusi Proyek Pengajaran yang dilakukan pada Anak Sekolah Minggu (ASM) dan Pembuatan Proyek Kearifan Lokal. Kegiatan pelatihan penerapan PjBL ini telah berjalan dengan baik dan mendapatkan perhatian khusus dari GSM dan Badan Pelayan GSM sendiri dalam menciptakan suasana baru untuk mendukung sebuah proses pembelajaran yang produktif, kreatif dan inovatif yang mana memberikan dampak positif kepada ASM dalam rangka pengembangan sumber daya manusia yang berkarakter. Kata Kunci: Pelatihan Kompetensi, Guru Sekolah Minggu, Project Based Learning, Kearifan Lokal  ABSTRACT Sunday School is a form of service group in the church that needs serious attention from church workers. Sunday School as a type of non-formal education includes young church members who need to be provided with Biblical education and basic faith that is by church teachings. This teaching needs to be carried out by Sunday School Teachers (GSM) who have sufficient knowledge and skills to carry out their teaching vocation which does not only focus on lecture activities, stories and discussions in each teaching. However, it is necessary to apply an active and innovative learning model so that it does not seem monotonous in the form of Project Based Learning (PjBL) given in a GSM competency training in teaching. The main aim of this training activity is to create a learning atmosphere that encourages children to collaborate more actively, creatively and innovatively in classroom learning, think critically and empathize with others. The PjBL method is taught in a contextual approach based on local wisdom so that it can enrich thinking insight related to local wisdom knowledge as educational material while preserving the wisdom of local communities specifically in the Land of Papua. The stages undertaken in the training activities include, Observation of partners' conditions, implementation of training by sharing materials for Smart Sunday School Teachers with Character, Project Based Learning based on Local Wisdom, as well as Discussion of Teaching Projects carried out on Sunday School Children (ASM) and Creation of Local Wisdom Projects. This PjBL implementation training activity has gone well and received special attention from GSM and the GSM Service Agency itself in creating a new atmosphere to support a productive, creative and innovative learning process that has a positive impact on ASM in the context of developing human resources with character. Keywords: Competency Training, Sunday School Teachers, Project Based Learning, Local Wisdom
Kajian Semiotik; Bentuk Dan Makna Simbol Folklor Bukan Lisan Suku Moi Kelim Sebagai Implementasi Budaya Lokal Papua Barat Daya Windy Wonmaly
Jurnal Ilmiah Multidisiplin Keilmuan Mandira Cendikia Vol. 1 No. 6 (2023)
Publisher : Yayasan Pendidikan Mandira Cendikia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Folklor dapat digolongkan pada tiga kelompok besar yakni (1) folklor lisan (verbal folklore), (2) folklor sebagian lisan, (Partly verbal folklore), dan (3) folklor bukan lisan (non verbal folklore). Penelitian ini fokus pada simbol dan makna folklor bukan lisan (kerajinan tangan) pada suku Moi Kelim. Suku Moi adalah salah satu suku di Papua Barat yang mendiami kota Sorong dan Kabupaten Sorong Selatan, Terdapat beberapa subetnik, yaitu Moi Legin, Moi Abun, Moi Karon, Moi Klabra, Moi Moraid, Moi Segin, Moi kelim dan Moi Maya. Tujuan penelitian ini mendeskripsikan bentuk simbol dan makna simbol pada folklor suku Moi Kelim agar pembaca dapat mengetahui bentuk dan makna yang tersirat dalam setiap bentuk kerajinan tangan suku Moi Kelim. Penelitian menggunakan jenis penelitian deskripstif kualitatif dengan pendekatan kajian semiotik. Teknik analis data terbagi menjadi tiga yaitu: reduksi data, penyajian data dan verifikasi. Hasil penelitian menemukan 7 bentuk dan makna simbol kerajinan tangan suku Moi Kelim yaitu; Simbol Kehidupan (Kilamain), Simbol Gunung (Malah), Simbol Petunjuk Jalan (Kama Bikh), Simbol Titik (Nolong), Simbol Tokok Sagu (Lemek/Nani), Simbol Silang (Nolong Fagu), Simbol Gata-Gata (Kasuguh) yang memiliki makna tidak terlepas dari kehidupan masyarakat suku Moi Kelim.