Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : Jurnal Kesmas Jambi

Pelaksanaan Program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) di Sekolah Dasar se-Kecamatan Telanaipura Kota Jambi Tahun 2018 Herwansyah .; Andy Amir; Oka Lesmana S.
Jurnal Kesmas Jambi Vol. 2 No. 2 (2018): Vol. 2 - No. 2 - September 2018
Publisher : Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/jkmj.v2i2.6549

Abstract

Pentingnya kegiatan UKS ini didukung dengan fakta bahwa kelompok usia sekolah di Indonesia merupakan kelompok usia yang paling besar populasinya. Besarnya jumlah populasi kelompok umur anak sekolah ini, tentu berisiko terhadap kontribusi permasalahan kesehatan masyarakat. Adapun beberapa risiko gangguan kesehatan yang rentan diderita oleh kelompok usia sekolah antara lain Kekurangan Energi Kronis (KEK), pendek/stunting, obesitas, penyakit tidak menular, gangguan jiwa emosional, percobaan bunuh diri, dan bullying. Peran UKS dalam hal ini adalah memberdayakan siswa dan komunitas sekolah agar membiasakan berperilaku hidup bersih dan sehat yang dapat mengurangi faktor risiko kejadian gangguan kesehatan. Jenis penelitian ini adalah gabungan antara penelitian kuantitatif dan kualitatif, dengan tujuan secara deskriptif untuk mengetahui pelaksanaan program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) di Sekolah Dasar se-Kecamatan Telanaipura Kota Jambi Tahun 2018. Penelitian dilakukan di Sekolah Dasar Negeri dan Sekolah Dasar Swasta yang ada di Kecamatan Telanaipura, Kota Jambi, yang berjumlah 39 Sekolah. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Guru pembimbing UKS di 39 Sekolah Dasar yang ada di Kecamatan Telanaipura, Kota Jambi, seluruh sampel dalam penelitian ini, Total Sampling. Pelaksanaan Usaha Kesehatan Sekolah di SD Se-Kecamatan Telanaipura Kota Jambi dalam kategori baik. Hal ini terlihat dari beberapa indicator sebagai berikut: (1) Pelaksanaan pendidikan dan penyuluhan kesehatan di sekolah termasuk dalam kategori sangat baik. (2) Pelaksanaan pelayanan kesehatan di sekolah termasuk dalam kategori baik. (3) pelaksanaan lingkungan sekolah yang sehat termasuk dalam kategori baik.
Model Pemberdayaan Suku Anak Dalam Bidang Kesehatan Di Kecamatan Batin XXIV Kabupaten Batanghari M. Ridwan; Oka Lesmana S.
Jurnal Kesmas Jambi Vol. 2 No. 2 (2018): Vol. 2 - No. 2 - September 2018
Publisher : Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/jkmj.v2i2.6558

Abstract

Permasalahan kesehatan suku anak dalam sangat kompleks terutama perilaku hidup bersih dan sehat (kondisi jamban, gizi, kebersihan diri, cuci tangan pakai sabun serta kondisi lingkungan pemukiman serta beberapa penyakit (kekurangan gizi, muntaber, malaria dan penyakit kulit). Tujuan penelitian ini untuk mengembangkan suatu model pemberdayaan yang tepat pada suku anak dalam (SAD). Penelitian kualitatif dengan rancangan studi kasus. Pengambilan sampel dilakukan dengan pendekatan purposive sampling sebanyak 27 orang (10 orang masyarakat SAD, 1 Orang petugas puskesmas, 1 orang petugas dinas kesehatan dan 4 orang tumenggung/ketua adat). Pengumpulan data melalui wawancara mendalam dan FGD. Analisis data menggunakan pendekatan content analysis. Kondisi geografis. kebiasaan berpindah pemukiman pasca kedukaan dan kebiasaan menyebar serta akses jalan yang kurang baik merupakan hambatan petugas dalam memberikan pelayanan kesehatan. Temuan dalam penelitian ini bahwa adat larangan seorang perempuan SAD bertemu dengan seorang lelaki diluar rumah menjadi permasalahan bagi petugas kesehatan. “SAD Care” merupakan bentuk pelayanan berbasis mobil terpadu yang menggabungkan upaya promotif dan preventif (posyandu dan posbindu), kuratif dan pengobatan tradisional oleh masyarakat SAD berbasis gender. Penggabungkan empat upaya pelayanan kesehatan berbasis mobil terpadu merupakan model pemberdayaan masyarakat SAD. Pemerintah Daerah agar mengalokasikan anggaran dengan menyediakan mobil bus sebagai pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) yang dapat memudahkan masyarakat jika harus dirujuk menggunakan kartu BPJS.
Konsep Rumah Tangga BerPHBS Pemukiman Rombong Ganta Pada Suku Anak Dalam Di Kabupaten Merangin M. Ridwan; Oka Lesmana
Jurnal Kesmas Jambi Vol. 4 No. 1 (2020): Vol. 4 - No. 1 - Maret 2020
Publisher : Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/jkmj.v4i1.8986

Abstract

Budaya melangun warga SAD Jambi pada kesehariannya menjadikan mereka sulit mendapatkan hak-hak sebagai warga Negara. Pemerintah sudah memberikan rumah tetapi akhirnya di tinggal atau di jual. Tujuan penelitian untuk mengembangkan konsep Perilaku hidup bersih dan sehat yang di butuhkan dan dapat diterapkan ketika menghuni rumah sehingga perpindahan dari pemikiman sudung ke pemukiman menetap memiliki ketrampilan dalam menjaga kebersihan. Penelitian kualitatif dengan design studi kasus. Metode pengambilan sampel secara purposive sampling, pengambilan data dengan wawancara mendalam, dan FGD. Analisis Data menggunakan pendekatan content analysis.Warga SAD pada awalnya dari pemukian berpindah (Sudung) ketika menghuni rumah tidak serta merta mampu menyesuaikan sebagaimana fungsi rumah yang sebenarnya. kondisi lingkungan pemukian tidak terawat, perilaku hidup bersih misalnya mencuci tangan pakai sabun. mencuci pakaian. Mandi, memotong kuku. dan memaksakan makanan ternyata belum sepenuhnya masyarakat SAD paham dan mampu melakukan. Dari hasil penelitian ini ketika di berikan rumah maka warga SAD harus di bekali dengan pemahaman tentang kebersihan diri ,dan lingkungan. Penyelesaian Masalah Kesehatan Masyarakat SAD Konsep PHBS bagi warga SAD dapat dilakukan untuk mempercapat perubahan perilaku. Pola pendampingan dengan ‘Live in’ atau tinggal bersama mereka lebih lama dan memberikan contoh sebanyak-banyak akan mempercepat perubahan perilaku warga Suku anak Dalam (SAD)Kata Kunci : Pemberdayaan, SAD, PHBS SAD
Gambaran Tingkat Kepadatan Jentik Nyamuk Aedes Aegypti di Kelurahan Kenali Asam Bawah Kota Jambi. Oka Lesmana; Rd. Halim
Jurnal Kesmas Jambi Vol. 4 No. 2 (2020): Vol. 4 - No. 2 - September 2020
Publisher : Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/jkmj.v4i2.10571

Abstract

Secara global diperkirakan 50-100 juta orang di seluruh dunia terinfeksi DBD setiap tahunnya. Pada tahun 2017 jumlah penderita DBD di Indonesia yang dilaporkan sebanyak 68.407 kasus, jumlah kematian 493 orang, angka kesakitan (IR) 26,12 per 100.000 penduduk, dan angka kematian (CFR) 0,72%. Salah satu indikator yang digunakan untuk pengendalian DBD yaitu angka bebas jentik (ABJ). ABJ secara nasional belum mencapai target program yang sebesar ≥ 95% sehingga perlu dilakukan pengamatan vektor pada stadium jentik untuk mengetahui penyebaran, kepadatan nyamuk, habitat utama jentik, dan dugaan resiko terjadinya penularan. Kepadatan populasi nyamuk Aedes aegypti dapat diketahui dengan melakukan survey jentik sehingga didapatkan angka House Index, Container Index, Bruteau Index, dan Density Figure. Penelitian ini adalah penelitian survey deskriptif dan menggunakan metode cross sectional yang memaparkan gambaran kepadatan dan jenis jentik berdasarkan rumah dan Tempat Penampungan Air (TPA) yang diperiksa. Sampel penelitian berjumlah 160 rumah. Teknik pengambilan sampel menggunakan proporsional random sampling. Hasil penelitian diketahui angka House Index 30%, Container Index 19,5%, dan Bruteau Index 74% sehingga didapatkan Density Figure 5,3 yang berarti wilayah Kelurahan Kenali Asam Bawah termasuk Daerah Merah. Maka perlu kewaspadaan tinggi dan pengendalian segera karena derajat penularan penyakit yang dibawa vektor tinggi. Angka bebas jentik (ABJ) 70% jauh berada dibawah standar nasional 95%. Saran peneliti agar pemerintah daerah, perangkat desa, dan masyarakat setempat bekerjasama untuk menggiatkan kegiatan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dan Gerakan Satu Rumah Satu Jumantik. Kata Kunci: DBD, Jentik, Aedes aegypti