Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

Assessing the Quality of Life Among Commuting Workers and Uncomfortable Travel Kusmawan, David; Andari, Shofi; Susilowati, Indri H
KEMAS: Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol 16, No 3 (2021)
Publisher : Department of Public Health, Faculty of Sport Science, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/kemas.v16i3.25467

Abstract

Many studies conclude commuting that has an impact on the quality of life of the commuter both in the physical, psychological, health, and environmental aspects of the commuter. Increased risk of musculoskeletal disorder (MSD), obesity, increased blood pressure, and low physical health conditions are found in prolonged commuting activities as the existing problem in public health. This study using cross sectional design with WHO QOL BREF questionnaire.  The total sample 155 respondents of commuting working using KRL Commuter Line Bogor to Jakarta in 2018. The initial model for assessing the relationship directly and indirectly between quality of life among commuting workers and travel uncomfortable, health complaint, psychological condition, bad experience, and income was constructed on the basis of severe hypotheses Based on the results of the path analysis it was found that income has a direct effect on quality of life. Psychological conditions have a direct effect on quality of life. Psychological condition is intervening variable for travel uncomfortable and health complaints as indirect effect. These results may help to identify the direct factor to improve the quality of life among commuting workers and as a basis for developing policies to improve the quality of public transportation services for commuting workers, and as a basis for formulating policies related to housing development locations that are integrated with public transportation facilities.
UPAYA PENINGKATAN KAPASITAS DAN LITERASI KESEHATAN MASYARAKAT (PHBS) SANTRI MELALUI KOMUNIKASI, INFORMASI, DAN EDUKASI (KIE) DI PESANTREN WADI MUQODDAS DI PONDOK MEJA PROVINSI JAMBI Asparian .; La Ode Reskiaddin; David Kusmawan; M. Ridwan
Abdi Dosen : Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol. 4 No. 3 (2020): SEPTEMBER
Publisher : LPPM Univ. Ibn Khaldun Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (913.615 KB)

Abstract

Pondok pesantren di Indonesia menghadapi tantangan kesehatan masyarakat serupa yakni rentannya santri dari terpaparnya penyakit menular seperti scabies, ISPA, gastritis, diare, muntaber, thifoid, hepatitis A, cacar, keracunan makanan (food poisoning), sampai penyakit demam berdarah. Hal tersebut masih belum menjadi perhatian bagi beberapa warga pesantren, masyarakat sekitar pesantren ataupun pihak pemerintah. Berdasarkan hasil survey awal di Pesantren Wadi Muqoddas, aspek perilaku terutama higiene personal santri di pesantren tersebut masih kurang. Selain itu, lingkungan pondok pesantren tersebut juga belum bersih dan sehat karena masih banyak sampah sampah yang berserakan. Hal tersebut dapat menjadi faktor risiko tempat berkembangbiaknya nyamuk. Salah satu strategi yang dapat dilakukan adalah promosi kesehatan melalui KIE. Edukasi tersebut bertujuan meningkatakan pengetahuan santri mengenai PHBS dan berpengaruh terhadap perilaku sehat santri. Selain itu, melalui peningkatan kapasitas santri juga dapat meningkatkan keterampilan santri dalam berperilaku sehat. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan mulai dari tahap persiapan hingga tahap evaluasi. Output yang diharapkan dalam pengabdian kepada masyarakat ini adalah peningkatan literasi kesehatan mengenai PHBS dan peningkatan kapasitas dalam santri dalam pemantauan jentik nyamuk. Kegiatan dilakukan selama 3 hari. Pelaksanaan hari pertama mengenai edukasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. Sebelum pelaksanaan edukasi, santri diberikan pre-test mengenai PHBS untuk mengetahui presentasi pengetahuan mereka sebelum terpapar informasi mengenai PHBS. Berdasarkan hasil pre-test diperoleh tingkat pengetahuan santri sebesar 50%. Literasi mengenai PHBS juga terbilang rendah. Hal ini disebabkan kurangnya paparan informasi yang didapatkan mengenai PHBS. Berdasarkan hasil wawancara juga menyebutkan bahwa sebagian besar belum mengetahui PHBS dan baru pertama kali mendapatkan informasi tersebut. Setelah diberikan intervensi berupa edukasi menunjukkan peningkatan pengetahuan sebesar 90%. Hal ini menunjukkan terjadi perbedaan tingkat pengetahuan sebelum dan sesudah dilakukan edukasi. Penerapan promosi kesehatan masyarakat melalui komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE) merupakan salah satu langkah praktis dan tepat untuk meningkatkan kapasitas dan literasi kesehatan masyarakat di bidang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat santri Pesantren Wadi Muqoddas Pondok Meja, Provinsi Jambi. Selain itu agar program KIE ini bisa terus berlanjut maka langkah-langkah seperti pemberdayaan, pembentukan, dan penguatan kader santri untuk meneruskan praktik dan ilmu pengetahuan ini kepada sebayanya sangatlah diperlukan.
COVID-19 DI TEMPAT KERJA: UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN DAN LESSON LEARN PADA MASA PANDEMI DENGAN PENDEKATAN ONLINE LEARNING David Kusmawan
Abdi Dosen : Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol. 5 No. 1 (2021): Maret 2021
Publisher : LPPM Univ. Ibn Khaldun Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (598.089 KB) | DOI: 10.32832/abdidos.v5i1.841

Abstract

Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) yang dilaksanakan oleh dosen di Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) Universitas Jambi ini mengangkat tema current situation terkait pandemi COVID-19 di tempat kerja. Pengabdian ini diselenggarakan secara daring dengan metode webinar sebagai salah satu metode kerja di masa pandemi. Tujuan dari pengabdian ini adalah untuk memberikan penyuluhan dari pakar di bidang K3 kepada mahasiswa, pemerhati dan praktisi K3 terkait strategi pencegahan COVID-19 di tempat kerja dari perspektif kesehatan dan keselamatan kerja serta lesson learn dari implementasinya di RSDC Wisma Atlet Jakarta. Strategi yang diterapkan mengacu pada pedoman yang dikeluarkan oleh OSHA, WHO dan ACGIH. Sedangkan lesson learn terkait implementasi K3 di RSDC Wisma Atlet adalah implementasi K3RS di RSDC Wisma Atlet sangat diperlukan dengan berbagai macam pengembangan dan updating kebijakan karena situasi pandemic COVID-19 yang memberikan tantangan tersendiri. Implikasi dari kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) webinar nasional dengan tema current condition ini berdasarkan pemaparan dan hasil diskusi via daring atau online learning salah satunya yaitu meningkatkan pemahaman dan awareness peserta terkait COVID-19 di tempat kerja dengan berbagai macam prosedur dan langkah pengendalian yang bisa dilakukan, serta menambah wawasan dan gambaran implementasi K3RS di RSDC Wisma Atlet sebagai RS rujukan COVID-19.
FAKTOR RISIKO MUSCULOSKELETAL DISORDER (MSDs) PADA PEKERJA ANGKUT TRADISIONAL DI PASAR ANGSO DUO KOTA JAMBI David Kusmawan
Journal of Industrial Hygiene and Occupational Health Vol 6, No 1 (2021): Industrial Hygiene and Occupational Health
Publisher : Universitas Darussalam Gontor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21111/jihoh.v6i1.5741

Abstract

MSDs merupakan gangguan pada struktur tubuh yang disebabkan oleh postur kerja yang kurang ergonomis. MSDs menjadi permasalahan penting bagi pekerja sektor informal terutama pekerja angkut di pasar karena bisa menurunkan produktivitas dalam bekerja. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional atau potong lintang dengan tujuan mencari faktor risiko terjadinya MSDs pada pekerja angkut tradisional. Periode penelitian dimulai dari Maret 2020 sampai November 2020 yang bertempat di Pasar Angso Duo Kota Jambi. Jumlah responden sebanyak 60 pekerja angkut. Pengambilan data dilakukan dengan cara melakukan wawancara secara langsung serta pengukuran jarak angkut dan Indek Masa Tubuh (IMT). Instrumen penelitian menggunakan Nordic Body Map (NBM) dan REBA. Selanjutnya data dianalisa secara univariat, bivariat dengan analisa Chi Square, dan multivariat dengan analisa regresi Cox. Berdasarkan hasil analisa bivariat terdapat variabel yang signifikan terhadap MSDs yaitu usia pekerja, postur kerja dan jarak angkut. Sedangkan pada model akhir terlihat bahwa variabel postur kerja merupakan variabel yang dominan terhadap terjadinya MSDs. Perlunya upaya preventif dan promotif melalui pendekatan partisipasi ergonomi untuk meningkatkan kesehatan dan keselamatan kerja serta postur kerja yang ergonomis Kata Kunci: MSDs; REBA; NBM; pekerja angkut, partisipasi ergonomi
HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK INDIVIDU DENGAN KELUHAN STRES KERJA DI UNIT VI REFINERY PT X (PERSERO) BALONGAN David Kusmawan
Journal of Industrial Hygiene and Occupational Health Vol 6, No 2 (2022): Industrial Hygiene and Occupational Health
Publisher : Universitas Darussalam Gontor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21111/jihoh.v6i2.5577

Abstract

Bahaya kerja yang terdapat di sektor minyak dan gas terdiri dari bahaya biologi, bahaya fisika, bahaya somatik, bahaya kimia, dan bahaya psikososial yang salah satunya berupa stres kerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan faktor karakteristik individu pekerja yang bekerja pada Unit Residue Catalytic Cracking (RCC) terutama di area kebisingan dengan kejadian stres kerja. Metodologi penelitian secara cross sectional serta pengambilan data dengan menggunakan instrument kuesioner pengukuran stres kerja dari NIOSH Generic Job Stres Questionnaire yang isinya terdiri atas job content, job control and demands, social supports, teamworks, work schedules, job insecurity, uncertainty. Besar sampel yang digunakan sebanyak 60 pekerja dengan menggunakan metode total sampling. Kriteria inklusi yang digunakan adalah seluruh pekerja di Unit RCC yang bersedia menjadi sampel penelitian. Kemudian data dianalisa secara univariat, bivariat (Chi-square), dan multivariat dengan  regresi logistik berganda.Model akhir dari analisa multivariat menunjukkan hasil bahwa terdapat dua variabel faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian stres kerja yaitu variabel status pernikahan (OR= 8.801; p-value = 0.008) serta kondisi kesehatan (OR = 24.368; p-value = 0.001) serta jumlah anak pekerja dengan (OR = 31.254 dan p-value = 0.001).Variabel yang dominan yang berkontribusi adalah variabel jumlah anak, variabel faktor risiko yang berhubungan adalah status pernikahan dan kondisi (keluhan) kesehatan. Oleh karena itu variabel tersebut dapat dijadikan dasar dalam melakukan intervensi terutama program penurunan tingkat stres pekerja di tempat kerja. Kata Kunci: NIOSH generic job stres questionnaire; pekerja migas; stres kerja
PENINGKATAN AWARENESS, PENGETAHUAN DAN SIKAP DALAM KESELAMATAN BERKENDARA (SAFETY RIDING) UNTUK MURID SMKN 2 KOTA JAMBI David Kusmawan
BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 2 No 4 (2021)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (361.309 KB) | DOI: 10.31949/jb.v2i4.1343

Abstract

Kecelakaan kendaraan bermotor bersifat multifaktor (faktor manusia, kendaraan dan lingkungan fisik). Persentase pengendara muda yang tinggi di dalam kecelakaan sepeda motor menjadi problem kesehatan masyarakat yang serius. Setidaknya terdapat tiga alasan utama mengapa pengendera di bawah umur (muda) mempunyai tingkat risiko kecelakaan yang tinggi. Pertama kurangnya pengalaman usia. Kedua adalah orang muda secara fisik dan emosional kurang dewasa, dan dengan demikian kurang dapat menilai risiko daripada yang lebih tua. Ketiga adalah mudahnya pemberian izin mengemudi sendiri pada usia yang muda juga merupakan faktor penting. Semakin rendah usia mengemudi minimum, semakin tinggi tingkat kecelakaan di antara driver pemula. Selain itu permasalahan di masyarakat kita adalah kurangnya kepatuhan untuk mentaati sebuah aturan. Ketidakpatuhan terhadap aturan ini telah berkontribusi terhadap tingkat kejadian kecelakaan kendaraan di jalan raya yang menimbulkan banyak kerugian, perilaku siswa yang meliputi keamanan berkendara, dan tidak adanya sarana transportasi umum yang melewati sekolah mereka. Metode pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat dengan melakukan edukasi melalui kuliah, diskusi dan tanya jawab tentang keamanan berkendara bagi siswa oleh narasumber daripihak kampus dan pihak kepolisian. Dari hasil pengukuran melalui kuesioner melalui mekanisme pre-test dan post-test, menunjukkan hasil bahwa untuk variabel pengetahuan terjadi peningkatan nilai rata-rata sebelum intervensi 7.85 menjadi 9.48 setelah intervensi dan scara statistik memiliki kemaknaan P-value sebesar 0.005. Sementara untuk variabel sikap terjadi peningkatan nilai rata-rata sebleum intervensi 27.71 menjadi 30.14 setelah intervensi dan scara statistik memiliki kemaknaan P- value 0.005. Pelatihan ini semoga bisa menjadi kontribusi awal dalam penciptaan budaya keselamatan berkendara di kalangan siswa sekolah sehingga turut berkontribusi dalam pengurungan angka kecelakaan kendaraan bermotor. Intervensi berbagai macam variabel dengan pendekatan Haddon Matrix Framework terbukti cukup efektif terkait masalah safety riding dan pencegahan kecelakaan dan fatality yang ditimbulkan.
WORKSHOP DAN BIMTEK PENGANTAR SMKP BERBASIS DARING DENGAN APLIKASI RAISA-GISEL PPSDM GEOMINERBA David Kusmawan; Nendi Rohaendi
BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 3 No. 4 (2022)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1201.354 KB) | DOI: 10.31949/jb.v3i4.3095

Abstract

Pandemi COVID-19 telah merubah berbagai macam sendi kehidupan secara mendasar, termasuk di bidang pendidikan. Perubahan pola proses pembelajaran yang sebelumnya dengan bertatap muka langsung, kemudian berubah menggunakan media video conference, synchronous-asynchronous learning, digital literation, dan sebagainya, menunjukan bahwa optimalisasi teknologi informasi dan komunikasi dalam belajar-mengajar memang hal yang perlu dilakukan. Tujuan pengmas sebagai sarana untuk mendapatkan kompetensi yang sudah di design pada mata kuliah K3 Pertambangan dan Perkebunan yaitu mengenalkan elemen SMKP dengan pendekatan blended learningdengan aplikasi GISEL dan RAISA PPSDM Geominerba. Pendekatan melalui pembelajaran daring ini sebagai salah satu solusi yang bisa dilakukan di masa pandemi COVID-19. Metodologi pelaksaaan pengabdian masyarakat dilakukan dalam bentuk kuliah dan diskusi interaktif melalui platformpembelajaran secara kuliah daring interaktif (penjelasan training dan sesi diskusi atau pertanyaan) menggunakan synchronous-asynchronous learningmenggunakan Zoom dan LMS yakni Rumah Informasi Geominerba (RAISA) dan Gisel. Peserta workshop Pengantar SMKP mendapatkan pengalaman belajar melalui LMS yang user friendly. Berdasarkan dari hasil pre dan post testyang telah dilakukan sebelum dan sesudah workshop didapatkan gambaran peningkatan aspek pengetahuan dari setiap item yang ditanyakan. Pembelajaran dan workshop Pengantar SMKP dengan online learning dengan menggunakan LMS yang user friendlydapat dijadikan alternatif pembelajaran selama pandemi COVID-19 dengan hasil yang cukup bagus.
Studi Kualitas Hidup Pekerja Komuter Pengguna KRL Commuter line dan Busway Transjakarta dari Bogor ke Jakarta David Kusmawan; Susilowati, Indri Hapsari
JAMBI MEDICAL JOURNAL "Jurnal Kedokteran dan Kesehatan" Vol. 8 No. 2 (2020): JAMBI MEDICAL JOURNAL Jurnal Kedokteran Dan Kesehatan
Publisher : FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS JAMBI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (363.581 KB) | DOI: 10.22437/jmj.v8i2.10429

Abstract

Background: Many studies have concluded that commuting activities have an impact on the quality of life of commuters on both physical, mental / psychological, health, and social / environmental aspects of commuting. The purpose of this study was to determine the quality of life of commuting workers of busway Transjakartaand train commuter linemodes of transportation from Bogor to Jakarta and what factors which influenced it. Methods:This study was conducted using cross sectional design with WHO Quality of Life BREF questionnaire. Analysis with univariate and bivariate with Chi square. Results: The result showed the respondents had used train commuter line for ≥ 4 years (50.6%) while busway Transjakartauser workers <4 years were 52.5% with frequency ten times a week for train commuter line(72.4%) The quality of life of user commuter line and busway Transjakara is categorized by percentage of 57.1% and 70%. Conclusion:The psychological and environmental domains have the highest scores on both mode transportation while the physical domain has the lowest score. Bivariate analysis revealed the quality of life in train commuter line workers affected by income and psychological conditions. While the worker busway Transjakarta usersaffected by type of work Keywords: Quality of Life, WHOQOL BREF, Worker Commuter, Busway Transjakarta, Train Commuter line
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN LOW BACK PAIN PADA DOSEN SELAMA MASA PANDEMI COVID-19 DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS JAMBI TAHUN 2021 Samuella P.B.S, Covamima; Guspianto, Guspianto; Kusmawan, David
JAMBI MEDICAL JOURNAL "Jurnal Kedokteran dan Kesehatan" Vol. 10 No. 2 (2022): Special Issues: Jambi Medical And Health Sciences International Conference (JA
Publisher : FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS JAMBI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (267.138 KB)

Abstract

ABSTRACT Background: Low Back Pain (LBP) is a feeling of pain in the waist area that can spread to the limbs or feet. During the pandemic covid-19, students, teachers, and lecturers were required to sit in front of a laptop every day for hours on end with a position that is not comfortable for learning or working. This repetitive activities certainly trigger the occurrence of LBP. The purpose of this study was to determine the factors associated with the incidence of low back pain on the lecturer during the pandemic covid-19 in Universitas Jambi. Methods: This study used a cross sectional design with the number of respondents 60 lecturers. The sampling technique used multi stage random sampling. The instrument in this study used a questionnaire. Data analysis used univariate and bivariate analysis. Bivariate analysis using Chi-Square method in SPSS 16. Result: The results of this study indicate that there was a significant relationship between age (p-value=0.020 and PR=9.308), and length of working (p-value=0.000 and PR=20.741) with the incidence of low back pain and there was no significant relationship between work time (p-value=0.164 and PR = 2.461), body mass index (p-value=0,122 and OR=0.427) with the incidence of low back pain. Conclusion: There was a relationship between age and length of working with the incidence of low back pain. Therefore, it is hoped that the lecturers maintain a healthy lifestyle, if work require a long time to sit then make sure that the knees are parallel with the thigh. Stand up once in a while or do some stretching while work to change position periodically. Keywords : Age, BMI, LBP, Length of Working, Work Time ABSTRAK Pendahuluan: Low Back Pain merupakan rasa nyeri pada area pinggang bawah yang dapat menjalar sampai ke tungkai atau kaki. Selama masa pandemik covid-19 siswa, mahasiswa, guru, serta dosen diharuskan duduk di depan laptop setiap harinya selama berjam-jam dengan posisi yang tidak nyaman untuk melakukan pembelajaran atau pekerjaan. Kegiatan berulang-ulang seperti ini tentunya memicu terjadinya LBP. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian low back pain pada dosen selama masa pandemik covid-19 di lingkungan Universitas .Jambi. Metode: Penelitian ini menggunakan desain Cross Sectional dengan jumlah sampel sebanyak 60 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan multistage random sampling. Instrumen pada penelitian ini menggunakan kuisioner Oswestry Disability Index. Analisis data menggunakan analisis univariat dan analisis bivariat. Analisis bivariate pada penelitian ini memakai uji Chi-Square menggunakan SPSS 16. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan signifikan antara usia (p- value=0.020 dan PR=9.308), dan masa kerja (p-value=0.000 dan PR=20.741) dengan kejadian low back pain, serta tidak ada hubungan signifikan antara lama kerja (p-value=0.164 dan PR=2.461) dan status gizi/indeks masa tubuh (p-value=0,122 dan OR=0.427) dengan kejadian low back pain. Kesimpulan: Ada hubungan antara umur dan masa kerja dengan kejadian low back pain. Oleh karena itu, diharapkan kepada dosen menjaga pola hidup sehat, jika memerlukan waktu yang lama untuk duduk saat bekerja maka pastikan bahwa lutut sejajar dengan paha, dan jika memang harus berdiri terlalu lama, letakkanlah salah satu kaki pada bantalan kaki secara bergantian. Beranjaklah sejenak dan lakukan peregangan di sela waktu bekerja untuk mengubah posisi secara periodik. Kata Kunci: Umur, BMI, LBP, Masa Kerja, Lama Kerja
Pengaruh Back Exercise Terhadap Keluhan Low Back Pain (LBP) pada Pekerja Area Sorting di TPA Talang Gulo Kota Jambi Afifah Kurnia Dewita; Rumita Ena Sari; Willia Novita Eka Rini; David Kusmawan; Oka Lesmana
Sehat Rakyat: Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol. 2 No. 2 (2023): Mei 2023
Publisher : Yayasan Pendidikan Penelitian Pengabdian Algero

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54259/sehatrakyat.v2i2.1620

Abstract

Low back pain is the most common musculoskeletal disorder experienced by workers, one of which is sorting workers. Back exercise is useful for strengthening the abdominal and back muscles so that the body is physiologically upright. This study aimed to determine the effect of back exercise on complaints of low back pain in TPA Talang Gulo sorting workers, in Jambi City. This type of research was a quantitative study with a quasi-experimental method. The research population was the Talang Gulo landfill sorting workers with a sample of 34 people. Data collection used questionnaires and visual analogue scale (VAS) pain scale sheets. The results of data analysis used the chi-square test to show that there was no relationship between age (p=0.363>0.05), gender (p=0.202>0.05), years of service (p=0.1000>0.05), and BMI (p=0.1000>0.05). Then, there is a relationship between exercise habits (p= 0.004<0.05), workload (p= 0.021<0.05), repetition (p =0.029<0.05), and work attitude (p = 0.010<0.05). On complaints of low back pain in sorting workers at TPA Talang Gulo. The paired sample t-test data analysis shows an effect of back exercise on complaints of low back pain (p=0.000 <0.021).There is a relationship between exercise habits, workload, repetition, and work attitude with complaints of lower back pain, and back exercise exercises affect complaints of low back pain in Talang Gulo TPA Sorting workers.Sorting workers exercise at least 3 times a week to reduce complaints of low back pain, apply good work attitudes such as not slouching and stretching while working on their hands and waist.