Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : Jurnal Farmasi Udayana

Uji Aktivitas Vermisidal Ekstrak Etanol Biji Lamtoro (Leucaena leucocephala (Lam.) de Wit) Pada Cacing Gelang Babi (Ascaris suum Goeze) Secara In Vitro N. K. M. Ariani,; K.W. Astuti,; A.A. G. R. Yadnya-Putra,
Jurnal Farmasi Udayana Vol. 4, No. 1, Tahun 2015
Publisher : Departement of Pharmacy, Faculty of Mathematics and Natural Science, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (128.54 KB)

Abstract

Askariasis adalah infeksi yang disebabkan oleh cacing Ascaris suum Goeze. Penanggulangan askariasis pada babi dilakukan dengan memberikan antelmintik. Albendazole merupakan antelmintik spektrum luas, tetapi mudah menimbulkan resisten dan harga yang relatif mahal. Oleh sebab itu, diperlukan pengembangan potensi tanaman obat tradisional sebagai antelmintik. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui apakah ekstrak etanol biji lamtoro (Leucaena leucocephala (Lam.) de Wit) memiliki aktivitas sebagai vermisidal terhadap cacing Ascaris suum Goeze secara in vitro serta menentukan LC100 dan LT100. Penelitian ini meliputi beberapa tahap, yaitu ekstraksi, uji aktivitas vermisidal, dan analisis data. Uji aktivitas vermisidal dilakukan pada 7 kelompok perlakuan yaitu, kelompok kontrol negatif (suspensi CMC-Na 0,5% b/v); kelompok kontrol positif (suspensi albendazole 0,025% b/v); serta kelompok yang diberikan suspensi ekstrak etanol biji lamtoro 0,25% b/v; 0,5% b/v; 1% b/v; 2% b/v; dan 4% b/v secara berturut-turut. Semua perlakuan diinkubasi pada suhu 37°C, diamati setiap 2 jam selama 40 jam. Data persentase mortalitas cacing dianalisis menggunakan uji Kruskal-Wallis diikuti uji Mann-Whitney. Untuk mengetahui nilai LC100 dan LT100 ekstrak etanol biji lamtoro dilakukan analisis probit. Ekstrak etanol biji lamtoro konsentrasi 1%b/v; 2%b/v; dan 4%b/v dapat menyebabkan kematian terhadap cacing Ascaris suum Goeze secara bermakna dibandingkan dengan kontrol negatif (p<0,05). Berdasarkan analisis probit ekstrak etanol biji lamtoro memiliki nilai LC100 sebesar 4,24% b/v dan nilai LT100 sebesar 34,7 jam.
UJI AKTIVITAS ANALGESIK EKSTRAK ETANOL DAUN JERUK LIMAU (Citrus amblycarpa (Haskk.) Ocshe) PADA MENCIT JANTAN GALUR BALB/C DENGAN METODE HOT PLATE Ni Komang Cahyaningsih; Dewa Ayu Satriawati; I Gde Pande Aninditha Putra Wicaksana; Santri Yulita; Ni Nyoman Fabby Sukarmini; Ni Ketut Widyani Astuti; Anak Agung Gede Rai Yadnya Putra
Jurnal Farmasi Udayana Vol. 8, No. 1, Tahun 2019
Publisher : Departement of Pharmacy, Faculty of Mathematics and Natural Science, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (545.537 KB) | DOI: 10.24843/JFU.2019.v08.i01.p06

Abstract

NSAID menjadi salah satu pilihan terapi untuk menghilangkan rasa nyeri.Namun, penggunaanya dalam jangka panjang dapat memicu efek samping yaitu pendarahan gastrointestinal. Oleh karena itu, diperlukan analgesik alternatif yang memiliki efek terapi yag sama dan efek samping yang lebih rendah. Salah satu tanaman yang memiliki potensi sebagai analgesik alternatif adalah Jeruk Limau (Citrus amblycarpa) yang dimanfaatkan sebagai obat kesemutan dan kram secara empiris. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui aktivitas analgesik pada ekstrak etanol daun Citrus amblycarpa sebagai analgesik pada mencit putih jantan galur balb/c. Salah satu metode yang digunakan dalam pengujian aktivitas analgesik adalah metode Hot Plate. Penelitian dilakukan dengan membagi 30 ekor mencit ke dalam 6 kelompok kemudian masing-masing kelompok diberikan suspensi uji yang terdiri dari CMC-Na 1% sebagai kontrol negatif, suspensi natrium diklofenak dosis 6,5 mg/kgBB sebagai kontrol positif, dan suspensi ekstrak etanol daun C. amblycarpa dengan variasi dosis 100mg/kgBB, 300 mg/kgBB, dan 500 mg/kgBB. Hewan uji ditempatkan diatas Hot Plate dengan suhu 70°C pada 30 menit setelah pemberian suspensi uji dan diamati waktu respon mencit terhadap panas setiap 30 menit selama 3 jam. Hasil uji kadar air serbuk simplisia daun C. amblycarpa adalah 4,492 ± 0,0436% (b/b), persentase rendemen ekstrak metode maserasi adalah 21,403% (b/b). Berdasarkan hasil uji aktivitas analgesik ekstrak etanol daun C. amblycarpa dapat disimpulkan bahwa pemberian ekstrak dosis 100 mg/kgBB, 300 mg/kgBB dan 500 mg/kgBB memberikan aktivitas analgesik terhadap mencit dibandingkan dengan kontrol negatif (CMC-Na 1%) dengan nilai ED50 sebesar 306,667 mg/kgBB.
KARAKTERISTIK NANOEMULSI EKSTRAK KULIT BUAH MANGGIS (Garcinia mangostana L.) N. W. M Lina; T. Maharani; M. R Sutharini; N. P. A. D. Wijayanti; K. W. Astuti
Jurnal Farmasi Udayana Vol. 6 No. 1, Tahun 2017
Publisher : Departement of Pharmacy, Faculty of Mathematics and Natural Science, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (560.153 KB) | DOI: 10.24843/JFU.2017.v06.i01.p02

Abstract

Penggunaan ekstrak kulit buah manggis secara langsung dapat menimbulkan ketidaknyamanan dan memiliki ukuran partikel besar sehingga penetrasi dan absorpsinya pada kulit kurang baik, untuk itu dibuat dalam bentuk nanoemulsi dengan Self Nanoemulsifying Drug Delivery System untuk aplikasi topikal. Penggunaan nanoemulsi pada kulit dapat meningkatkan penetrasi dan absorpsi bahan aktif melalui kulit tanpa perlu menambahkan eksipien penetrasi lain dan memiliki luas permukaan yang besar sehingga lebih efektif sebagai sistem pembawa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik ektrak etil asetat kulit buah manggis yang dikorporasikan kedalam bentuk nanoemulsi dan untuk mengetahui sifat fisika sediaan nanoemulsi. Nanoemulsi dibuat dengan komposisi Virgin Coconut Oil sebagai fase minyak, Etanol 96% sebagai kosurfaktan, Cremofor RH 40 sebagai surfaktan, dan aqua deion sebagai fase air dengan perbandingan 1:7:2:5, kemudian campuran tersebut distirrer dan disonikasi lalu dilakukan pengujian stabilits fisik dan diukur nilai persen transmitan pada panjang gelombang 650 nm dengan spektrofotometri UV-Vis. Didapatkan hasil analisis keseluruh formula nanoemulsi, semakin banyak jumlah ekstrak kulit buah manggis yang diinkorporasikan ke dalam fase minyak, maka warna nanoemulsi yang terbentuk semakin pekat dan nilai persen trasmitan yang dihasilkan juga akan semakin kecil.
KAJIAN PENGGUNAAN OBAT ANTIHIPERTENSI PADA PASIEN HIPERTENSI GESTASIONAL RAWAT INAP DI RSUP SANGLAH DENPASAR PERIODE JANUARI 2009 – DESEMBER 2011 Ni Luh Gede Lisniawati; Luh Putu Febryana L; Ketut Widyani Astuti
Jurnal Farmasi Udayana Vol. 2, No. 1, Tahun 2013
Publisher : Departement of Pharmacy, Faculty of Mathematics and Natural Science, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (61.888 KB)

Abstract

Telah dilakukan penelitian kajian penggunaan obat antihipertensi pada pasien hipertensi gestasional di RSUP Sanglah Denpasar. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis obat, profil terapi, dan luaran terapi antihipertensi pada pasien hipertensi gestasional rawat inap di RSUP Sanglah Denpasar. Jenis penelitian yang dilakukan merupakan penelitian deskriptif retrospektif. Data diperoleh dari rekam medik pasien hipertensi gestasional yang menjalani rawat inap selama periode Januari 2009 sampai Desember 2011. Subjek penelitian adalah 75 pasien hipertensi gestasional yang memenuhi kriteria inklusi. Data rekam medik yang diperoleh, dianalisis untuk mengetahui profil dan luaran terapi antihipertensi. Luaran terapi pasien meliputi, rata-rata tekanan darah sistolik, rata-rata tekanan darah diastolik, dan rata-rata tekanan darah keluar rumah sakit. Hasil penelitian menunjukkan terapi obat pada pasien hipertensi gestasional sebelum melahirkan selain metildopa atau nifedipin adalah oksitosisn, sintosinon, atau misoprostol, dan MgSO4. Sedangkan, terapi obat pada pasien hipertensi gestasional setelah melahirkan selain metildopa atau nifedipin adalah antibiotika, metilergometrin, asam mefenamat, dan sulfas ferosus. Sebanyak 6 orang pasien dengan  kategori hipertensi sedang, diberikan terapi antihipertensi yaitu metildopa (16,67%) dan nifedipin (83,33%) dengan dosis masing-masing yaitu 3 x 250 mg per hari dan 3 x 10 mg per hari. Lama terapi pasien hipertensi gestasional selama perawatan berkisar antara 1 sampai dengan 2 hari. Terapi antihipertensi pada pasien hipertensi gestasional berhasil mencapai target terapi yaitu <150/80-100 mmHg. Rata-rata tekanan darah postpartum pasien dengan terapi antihipertensi adalah 125/85 mmHg, sedangkan tanpa terapi antihipertensi adalah 129,09/81,81 mmHg. Pasien dengan terapi antihipertensi mengalami penurunan tekanan darah sistolik dan diastolik dari 150/100 mmHg menjadi 118,33/75,00 mmHg, sedangkan rata-rata tekanan darah pasien tanpa terapi antihipertensi adalah 118,33/74,54 mmHg.
Co-Authors Anak Agung Gede Rai Yadnya Putra Anak Agung Wahyu Putri Agustini Anak Agung Wahyu Putri Agustini Anak Agung Wahyu Putri Agustini Arifani Siswidiasari Aryadnyani, Ni Putu Aryani, Kadek Indra Cokorda Istri Mirayani Pemayun Cokorda Istri Mirayani Pemayun Cokorda Istri Mirayani Pemayun D. A. Satriawati Damayanti, Dewa Ayu Trisna Dewa Ayu Satriawati Dewi Inderiati Dewi LPMK Dewi, Ni Pande Kadek Sinta Firsta Sesarina Mintariani Firsta Sesarina Mintariani Firsta Sesarina Mintariani Fitri NPE G. M. D. Putra I Gde Pande Aninditha Putra Wicaksana I Gusti Made Aman I Gusti Ngurah Agung Dewantara Putra I Gusti Ngurah Jemmy Anton Prasetia I Made Agus Gelgel Wirasuta I Nyoman Hariyasa Sanjaya I Nyoman Hariyasa Sanjaya I Wayan Martadi Santika I Wayan Putu Sutirta Yasa I. N. K. Widjaja Ida Bagus Made Oka L.P.M.K. Dewi Lestari, Ni Wayan Febriari Liyani, Kadek Yunita Luh Putu Febryana L Luh Putu Febryana Larasanty Luh Putu Febryana Larasanty M. D. Abimanyu M. R Sutharini Made Diah Vendita Sakuntari Made Diah Vendita Sakuntari Made Diah Vendita Sakuntari Made Krisna Adi Jaya N. K. Cahyaningsih N. K. M. Ariani, N. L. P. V. Paramita N. P. A. D. Wijayanti N. P. A. D. Wijayanti N. W. M Lina N.M.P. Susanti Ni Komang Anik Pirgantari Ni Komang Anik Pirgantari Ni Komang Anik Pirgantari Ni Komang Cahyaningsih Ni Luh Gede Lisniawati Ni Luh Made Diah Mas Cahyani Putri Ni Luh Made Diah Mas Cahyani Putri Ni Luh Made Diah Mas Cahyani Putri Ni Luh Md Dwi Laxmi Satriani Ni Luh Md Dwi Laxmi Satriani Ni Luh Md Dwi Laxmi Satriani Ni Nyoman Fabby Sukarmini Ni Nyoman Mahatriny, Ni Nyoman Ni Nyoman Wiwik S Ni Nyoman Wiwik S. Ni Putu Ariantari Ni Putu Ayu Dewi Wijayanti Ni Putu Linda Laksmiani Ni Putu Nining Gianni Ni Putu Nining Gianni Ni Putu Nining Gianni Ni Putu Sanggra Payani, Ni Putu Ni Wayan Dewi Purwanti Ni Wayan Dewi Purwanti Ni Wayan Dewi Purwanti Nirmalayanthi, Putu Ayuning Dinda Pande Ketut Suwanti Devi, Pande Ketut Putu Ita Purnama Dewi R. A. I. K. Maharani Rasmaya Niruri Rini Noviyani Sagun Chandra Yowani Santri Yulita Santri Yulita, Santri Siwananda, I Dewa Made T. Maharani Warditianin, Ni Kadek Widhyasih, Retno Martini Yeyet C. Sumirtapura Yeyet C. Sumirtapura