Claim Missing Document
Check
Articles

Efektivitas Applied Behavior Analysis terhadap Kemampuan Interaksi Sosial Murid SLB dengan Gangguan Spektrum Autis di Bali Ni Nyoman Ari Indra Dewi; Diah Widiawati Retnoningtyas
JURNAL PSIKOLOGI MANDALA Vol. 3 No. 2 (2019): JURNAL PSIKOLOGI MANDALA
Publisher : Universitas Dhyana Pura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36002/jpm.v3i2.1093

Abstract

Abstrak. Autistic Spectrum Disorder terjadi karena kelainan neurologis yang membuat sel sel otak tidak bersambungan dan membuat hendaya dalam intekasi sosial. Salah satu upaya dilakukan untuk menangani gangguan interaksi sosial pada Autistic Spectrum Disorder adalah dengan Applied Behavior Analysis (ABA). Masalah yang diulas dalam penelitian ini adalah efektivitas Applied Behavior Analysis (ABA) terhadap kemampuan interaksi sosial anak Autistic Spectrum Disorder (ASD) yang ada di SLB Gianyar Bali. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif tipe eksperimen one group pretest dan posttest, serta menggunakan Children Autism Rating Scale-2 (CARS-2), wawancara dan observasi dengan tujuan mengetahui pengaruh Applied Behavior Analysis (ABA) terhadap kemampuan interaksi sosial anak Autistic Spectrum Disorder (ASD). Pada desain ini awal penelitian dilakukan pengukuran terhadap interaksi sosial anak Autistic Spectrum Disorder (ASD) dengan menggunakan Children Autism Rating Scale-2 (CARS-2), kemudian subyek diberikan intervensi sebanyak 14 sesi dengan durasi 60 menit untuk tiap tiap sesi. Subjek berjumlah lima orang dengan kriteria usia 7-12 tahun, siswa SLB Gianyar, spektrum autis ringan, belum pernah menjalani proses terapi psikologis. Setelah diberi intervensi pengukuran kembali dilakukan dengan menggunakan Children Autism Rating Scale-2 (CARS-2). Analisis data menggunakan uji statistik Wilcoxon Sign Rank Test, dengan hasil perbandingan sebelum dan sesudah pemberian Applied Behavior Analysis (ABA) adalah (p = 0, 042 < 0,05). Artinya perlakuan Applied Behavior Analysis (ABA) dapat meningkatkan kemampuan interaksi sosial pada anak dengan Autistic Spectrum Disorder (ASD).Kata Kunci: applied behavior analysis, skala autis (CARS)-2, gangguan spektrum autis, interaksi sosial, anak.Abstract. The child with special needed Autistic Spectrum Disorder in children occurs because of a neurological disorder that makes the brain cells not contiguous and crate inpairment in social intimacy. One of the efforts made to deal with the disruption of social interactions in the Autistic Spectrum Disorder is with the Applied Behavior Analysis (ABA). The problem discussed in this study is the effectiveness of the Applied Behavior Analysis (ABA) on the ability of social interaction of children with Autistic Spectrum Disorder (ASD) in the Gianyar School for Children with Special Needs. This study employs the quantitative method type of experimental research and use the Children Autism Rating Scale-2 (CARS-2) with interviews and observations with the aim of knowing the effect of Applied Behavior Analysis (ABA) on the ability of social interaction of Autistic Spectrum Disorder(ASD). In this design, the initial study was carried out to measure the socialinteraction of children with Autistic Spectrum Disorder (ASD) using theChildren Autism Rating Scale-2 (CARS-2), then the subjects were givenintervention as many as 14 sessions with 60 minutes duration for eachsession. Subjects had criteria for ages 7-12, Gianyar School for children withspecial needs students, mild autism spectrum, had never undergone apsychological therapy process. After being given an intervention the remeasurementwas carried out using the Children Autism Rating Scale-2(CARS-2). Data analysis utilize the Wilcoxon Sign Rank Test statistical test,with the results of comparison before and after the application of AppliedBehavior Analysis (ABA) is (p = 0, 042 <0.05). This signifies that thetreatment of Applied Behavior Analysis (ABA) can improve the ability ofsocial interaction in children with Autistic Spectrum Disorder (ASD).Keywords: applied behavior analysis, autism rating scale (CARS)-2, autisticspectrum disorder, children, social interaction
Persepsi Daya Tarik Seksual Penduduk Lokal Terhadap Wisatawan Asing Listiyani Dewi Hartika; Ni Nyoman Ari Indra Dewi; Agnes Utari Hanum Ayuningtias; Shafira P; Alexandra Auliffe; Assrid Assrid; Linda Sandy; Putri Vanezia
JURNAL PSIKOLOGI MANDALA Vol. 6 No. 1 (2022): JURNAL PSIKOLOGI MANDALA
Publisher : Universitas Dhyana Pura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36002/jpm.v6i1.1832

Abstract

Abstrak. Keberadaan wisatawan asing di Bali tentu saja akan menimbulkan persepsi tersendiri bagi penduduk setempat atau penduduk lokal. Persepsi seseorang mengenai sesuatu hal tentu akan sangat mempengaruhi sikap dan tindakan yang akan dilakukannya. Pada hal ini salah satu sikap yang dapat dipengaruhi oleh persepsi yang dimiliki orang lokal atau penduduk lokal terhadap wisatawan asing ialah daya tarik seksual. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk memahami secara mendalam gambaran persepsi dan kemudian melihat bentuk-bentuk persepsi yang timbul dari penduduk lokal terhadap daya tarik seksual wisatawan asing. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif jenis Grounded Theory. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 4 orang yang bertempat tinggal di Kabupaten Badung, Bali dengan usia 20-40 tahun atau yang tergolong dalam dewasa muda dan memenuhi kriteria-kriteria penelitian. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan persepsi penduduk lokal yang dapat memunculkan daya tarik seksual pada wisatawan asing ialah faktor fisik, sifat, prestise, adaptif, pengalaman, bersenang-senang, pemenuhan kebutuhan seksual dan emosional, serta Bali sebagai daerah wisata.Kata kunci: persepsi daya tarik seksual, penduduk lokal, wisatawan asing
Penyesuaian Diri Orang Tua dalam Mengajar Anak di Rumah pada Masa Pandemi Covid-19 di Sekolah Dasar Kecil (SDK) Trimuspasari, Sulawesi Tengah Thresia Cindy Rikel Viodelfrillia; Dermawan Waruwu; Ni Nyoman Ari Indra Dewi
JURNAL KESEHATAN, SAINS, DAN TEKNOLOGI (JAKASAKTI) Vol. 1 No. 2 (2022): JURNAL KESEHATAN, SAINS, DAN TEKNOLOGI (JAKASAKTI)
Publisher : LPPM Universitas Dhyana Pura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36002/js.v1i2.2308

Abstract

Abstract The Covid-19 pandemic has caused parents to adjust themselves in teaching children at home. Tasks that were previously carried out by teachers at school are now the responsibility of parents as well as at home. The self-adjustment of parents due to covid-19 occurred at the Trimuspasari Small Elementary School (SDK), Central Sulawesi. This study aims to describe the self-adjustment of parents during the Covid-19 Pandemic in Small Elementary School (SDK) children in Trimuspasari Village. This research uses qualitative research methods with a case study approach. The resource persons in this study were three pairs of husband and wife who had children in the first grade, second grade, and third grade. The results of this study show that these three pairs of parents experienced self-adjustment in teaching children at home during the Covid-19 Pandemic, which included four aspects and three factors that support self-adjustment. The new findings of this study are that there are difficulties for parents in dividing children's teaching time at home.Keywords:Self-Adjustment, Parents, Covid-19 Pandemic, SDK TrimuspasariAbstrak Pandemi Covid-19 menyebabkan adanya penyesuaian diri orang tua dalam mengajar anak di rumah. Tugas yang sebelumnya dilakukan guru di sekolah, kini menjadi tanggung jawab orang tua juga di rumah. Penyesuaian diri orang tua akibat covid-19 terjadi di Sekolah Dasar Kecil (SDK) Trimuspasari, Sulawesi Tengah. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penyesuaian diri orang tua di masa Pandemi Covid-19 pada anak Sekolah Dasar Kecil (SDK) di Desa Trimuspasari. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Narasumber dalam penelitian ini sebanyak tiga pasang suami-istri yang memiliki anak di kelas satu, kelas dua, dan kelas tiga. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ketiga pasang orang tua ini mengalami penyesuaian diri dalam mengajar anak di rumah pada masa Pandemi Covid-19, yang mencakup empat aspek dan tiga faktor yang mendukung penyesuaian diri. Temuan baru dari penelitian ini adalah, adanya kesulitan orang tua dalam membagi waktu mengajar anak di rumah.Kata kunci:Penyesuaian Diri, Orang Tua, Pandemi Covid-19, SDK Trimuspasari
Peranan Aspek Resiliensi pada Perempuan dalam Menghadapi Pelecehan Seksual Christy Mayaswara; Ni Nyoman Ari Indra Dewi; I Rai Hardika
JURNAL KESEHATAN, SAINS, DAN TEKNOLOGI (JAKASAKTI) Vol. 1 No. 2 (2022): JURNAL KESEHATAN, SAINS, DAN TEKNOLOGI (JAKASAKTI)
Publisher : LPPM Universitas Dhyana Pura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36002/js.v1i2.2323

Abstract

                                                      Abstrak Pelecehan seksual yang terus terjadi seringkali memberikan dampak negatif bagi korbannya. Menyalahkan diri hingga timbulnya kecurigaan pada lawan jenis membuat korbannya kesulitan dalam bersosialisasi dan mempercayai orang lain. Dalam mengatasi dampak pelecehan tersebut perlu adanya kemauan dan upaya untuk dapat bangkit dari keterpurukan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan studi kasus yang berfokus pada narasumber dengan rentang usia dewasa awal 18-23 tahun. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara mendalam dan observasi. Hasil dari penelitian ini menyatakan bahwa aspek optimis, empati, dan reaching out ketiga narasumber sangat berperan dalam mengatasi trauma pelecehan seksual yang dihadapi para penyintas.Kata kunci: Aspek Resiliensi, Pelecehan Seksual, Perempuan                                                   Abstract Sexual harassment that continues to occur often has a negative impact on the victim. Blaming themselves to the emergence of suspicion of the opposite sex makes it difficult for victims to socialize and trust others. In overcoming the impact of harassment, it is necessary to have the will and efforts to be able to rise from adversity. This research method uses a qualitative approach with a case study that focuses on informants with an early adult age range of 18-23 years. The technique used in this research is in-depth interview and observation. The results of this study explain that the optimistic, empathetic, and reaching out aspects of the three interviewees played a very important role in overcoming the trauma of sexual harassment faced by the survivors.Keywords: Resilience Aspect, Sexual harassment, Women
Gambaran Celebrity Worship Penggemar Bangtan Boys (BTS) Usia Dewasa Awal Ni Luh Putu Maha Siora Puri; Ni Nyoman Ari Indra Dewi; Dermawan Waruwu
JURNAL KESEHATAN, SAINS, DAN TEKNOLOGI (JAKASAKTI) Vol. 2 No. 3 (2023): JURNAL KESEHATAN, SAINS, DAN TEKNOLOGI (JAKASAKTI)
Publisher : LPPM Universitas Dhyana Pura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36002/js.v2i3.2690

Abstract

Kegiatan celebrity worship masih dilakukan oleh penggemar usia dewasa awal, yang seharusnya intensitas kegiatan celebrity worship akan menurun seiring bertambahnya usia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran celebrity worship penggemar Bangtan Boys (BTS) usia dewasa awal dan mengetahui faktor-faktor penyebab penggemar masih melakukan kegiatan celebrity worship di usia dewasa awal. Subjek penelitian adalah penggemar usia dewasa awal 20-25 tahun yang masih melakukan celebrity worship. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Hasil yang didapat dari penelitian ini adalah subjek berada diantara tahapan celebrity worship entertainment social dan intense personal, subjek masih aktif dalam melakukan kegiatan entertainment dengan menonton music video, mendengarkan lagu, update informasi dan saling berbagi informasi dengan penggemar lainnya. Perasaan pribadi yang intens berupa peran BTS dalam kehidupan subjek dan perilaku imitasi yang dilakukan ketiga subjek. Terdapat faktor-faktor yang memengaruhi subjek masih melakukan celebrity worship di usia dewasa awal adalah subjek memiliki standarisasi kriteria pasangan ideal dan BTS sebagai sumber kebahagiaan bagi subjek. Disimpulkan bahwa penggemar usia dewasa awal masih melakukan celebrity worship karena dipengaruhi oleh dua faktor dan subjek masih aktif melakukan aktivitas fangirling.
Prokrastinasi Akademik pada Mahasiswa Tingkat Akhir yang Menyusun Skripsi Ayu Raharjani; I Gde Dhika Widarnandana; Ni Nyoman Ari Indra Dewi
JURNAL KESEHATAN, SAINS, DAN TEKNOLOGI (JAKASAKTI) Vol. 2 No. 3 (2023): JURNAL KESEHATAN, SAINS, DAN TEKNOLOGI (JAKASAKTI)
Publisher : LPPM Universitas Dhyana Pura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36002/js.v2i3.2695

Abstract

Prokrastinasi akademik adalah permasalahan umum yang terjadi di setiap institusi pembelajaran. Adanya prokrastinasi akademik dapat berpengaruh terhadap pencapaian prestasi akademik dan juga kualitas kesehatan mental dari prokrastinator itu sendiri. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti prokrastinasi akademik yang dialami oleh mahasiswa tingkat akhir yang sedang menyusun skripsi. Penelitian ini menggunakan tipe penelitian kualitatif dengan model pendekatan studi kasus, dengan subjek mahasiswa tingkat akhir yang sedang menyusun skripsi. Pengambilan data menggunakan data wawancara sebagai data utama. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah prokrastinasi diakibatkan oleh faktor internal dan faktor eksternal. Meskipun ketiga narasumber melakukan prokrastinasi akademik yang sama, adanya perbedaan trait kepribadian antara narasumber memberikan hasil yang berbeda. Narasumber dengan kecenderungan introver dan pesimistis cenderung lebih sulit untuk menyelesaikan skripsinya dibanding narasumber dengan kecenderungan ekstrover dan optimistis.
Dinamika Meaning of Life pada Remaja Bali yang Orang Tuanya Bercerai G. A. A Wulan Prameswari Dewi; Ni Nyoman Ari Indra Dewi; I Rai Hardika
JURNAL KESEHATAN, SAINS, DAN TEKNOLOGI (JAKASAKTI) Vol. 2 No. 3 (2023): JURNAL KESEHATAN, SAINS, DAN TEKNOLOGI (JAKASAKTI)
Publisher : LPPM Universitas Dhyana Pura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36002/js.v2i3.2702

Abstract

Perceraian di Indonesia semakin meningkat setiap tahunnya. Dampak dari perceraian tidak hanya orang tua, melainkan juga pada usia remaja khususnya pada remaja Bali. Umumnya Budaya Bali memiliki sistem patrilineal dan patriarki yang dapat memengaruhi kondisi psikologis remaja Bali yang orang tuanya bercerai. Selain itu, dampak yang dirasakan remaja dapat kehilangan makna hidupnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dinamika meaning of life pada remaja Bali yang orang tuanya bercerai. Metode penelitian menggunakan kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Kriteria penelitian ini adalah remaja perempuan atau laki-laki Bali dengan rentang usia 15-20 tahun yang orang tuanya telah bercerai selama 1-10 tahun. Teknik yang digunakan yaitu wawancara, observasi dan dokumen. Teknik analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil dari ketiga narasumber memiliki makna hidupnya setelah orang tuanya bercerai. Hal ini karena terpenuhinya aspek-aspek dan faktor-faktor dari meaning of life. Ketiga narasumber memiliki aspek yaitu makna hidup, kebebasan berkehendak, pikiran bunuh diri dan sikap terhadap kematian. Pada aspek kepuasan hidup dan kepantasan hidup belum terpenuhi dengan baik oleh narasumber. Selanjutnya pada faktor meaning of life dapat terpenuhi dengan baik, yaitu pemahaman diri, perubahan sikap, kegiatan terarah dan dukungan sosial.
Pola Asuh Orang Tua pada Anak Dalam Bermain Gadget Kadek Vira Paramitha; I Wayan Damayana; Ni Nyoman Ari Indra Dewi
JURNAL KESEHATAN, SAINS, DAN TEKNOLOGI (JAKASAKTI) Vol. 2 No. 3 (2023): JURNAL KESEHATAN, SAINS, DAN TEKNOLOGI (JAKASAKTI)
Publisher : LPPM Universitas Dhyana Pura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36002/js.v2i3.2712

Abstract

Orang tua dan anak dalam berinteraksi dan berkomunikasi dalam kegiatan pengasuhan, di mana oran tua memperhatikan, mengatur, mendisiplinkan, memberi penghargaan dan hukuman, serta menanggapi keinginan anaknya. Orang tua sebagai hak dan kewajiban orangtua dalam mendidik anak dan sosialisasi anak. Anak yang bermain gadget menyebabkan anak menjadi pribadi yang tertutup dan suka menyendiri. anak yang sedang berada pada usia pertengahan (middle) adalah masa perkembangan anak yang berusia 10-12 tahun. Gadget berkembang sangat pesat di Indonesia. Bahkan gadget menjadi salah satu negara dengan pengguna Facebook, Twitter, dan WhatsApp terbanyak di dunia. Penelitian ini menggunakan pendekatan studi kasus penelitian ini dikumpulkan menggunakan wawancara,observasi,dan dokumentasi. Hasil interpretasi penelitian ini merupakan hasil akhir dari analisis data yang ditafsirkan menggunakan interpretasi data, dimana aspek – aspek dan faktor – faktor mempengaruhi pola asuh orang tua dalam meminimalisir penggunaan gadget terhadap anak usia 10-12 tahun di Denpasar Utara ,Kelurahan Tonja.
Gambaran Kemandirian Activity of Daily Living Pada Anak Tunagrahita Ringan Ditinjau dari Pola Asuh Orang Tua Ni Putu Mira Kartika Sari; I Rai Hardika; Ni Nyoman Ari Indra Dewi
JURNAL KESEHATAN, SAINS, DAN TEKNOLOGI (JAKASAKTI) Vol. 3 No. 1 (2024): JURNAL KESEHATAN, SAINS, DAN TEKNOLOGI (JAKASAKTI)
Publisher : LPPM Universitas Dhyana Pura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36002/js.v3i1.2953

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menggambarkan mengenai kemandirian activity of daily living tunagrahita ringan ditinjau dari pola asuh orang tua. Metode dalam penelitian ini yaitu metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi terhadap orang tua penyandang tunagrahita ringan di Insan Mandiri Homeschooling. Penelitian ini berfokus pada bidang kemandirian activity of daily living anak tunagrahita seperti bidang penampilan diri dan sikap untuk mengembangkan kepribadian yang wajar, bidang makan dan minum, bidang kesehatan lingkungan, bidang tugas-tugas sederhana di rumah, bidang keuangan, bidang pemeliharaan anak kecil, dan bidang pertolongan pertama pada kecelakaan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat persamaan dan perbedaan kemampuan kemandirian dari masing-masing subjek ditinjau dari pola asuh orang tua. Dilihat dari bidang kemandirian activity of daily living anak tunagrahita ringan, bentuk kemandirian activity of daily living anak tunagrahita ringan yang mengalami pola asuh demokratis lebih lebih memenuhi deskripsi kemandirian, dibandingkan dengan anak tunagrahita ringan dengan pola asuh permisif dan otoriter.
Kebermaknaan Hidup Perempuan Bali Sebagai Calon Sentana Rajeg I Made Krisna Devangga; Ni Nyoman Ari Indra Dewi; Wiriana
JURNAL KESEHATAN, SAINS, DAN TEKNOLOGI (JAKASAKTI) Vol. 3 No. 1 (2024): JURNAL KESEHATAN, SAINS, DAN TEKNOLOGI (JAKASAKTI)
Publisher : LPPM Universitas Dhyana Pura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36002/js.v3i1.2955

Abstract

Di dalam kebudayaan Bali menganut ideologi patrilineal atau patriarki yang dimaknai sebagai suatu konsep bahwa status dan kedudukan kaum laki-laki lebih tinggi di bandingkan dengan kaum perempuan di dalam semua dimensi begitu juga dalam sistem pewarisan dalam sebuah keluarga, hanya pada anak laki-laki lah yang memiliki hak untuk menjadi ahli waris terhadap semua kekayaan yang dimiliki oleh keluarga, termasuk kewenangan untuk meneruskan garis keturunan. Namun dengan adanya program pemerintah yakni KB atau keluarga berencana guna membatasi jumlah keturunan keturunan di Bali, akibatnya sebagian besar keluarga di Bali cenderung membatasi jumlah keturunannya, terutama setelah memiliki satu atau dua anak laki-laki, karena dianggap sudah cukup. Kondisi ini lah yang menyebabkan kesulitan bagi perempuan Bali sebagai Sentana rajeg untuk bisa mendapatkan pasangan yang bersedia untuk nyentana. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran Kebermaknaan hidup perempuan Bali sebagai Sentana Rajeg yang akan menjalani perkawinan nyentana. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus dengan menggunakan subjek sebanyak 3 orang perempuan Bali sebagai sentana rajeg dengan teknik pengambilan data wawancara, observasi, dan dokumentasi selanjutnya melakukan analisis data menggunakan teknik reduksi data, penyajian data, dan kesimpulan atau verifikasi. Berdasarkan hasil analisis data menunjukkan bahwa dari ketiga subjek dapat dikatakan memiliki makna hidupnya namun masih terdapat beberapa aspek yang belum terpenuhi setelah menyadari dirinya sebagai Sentana Rajeg yang mengharuskan untuk bisa mendapatkan sentana yakni aspek kebebasan berkendak dan hasrat hidup bermakna.