Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Good Coorporate Governance (GCG) dan Kualiatas Pelayanan Kesehatan Terhadap Kepuasan Pendonor Di Unit Pelaksana Teknis Transfusi Darah Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan senja puspita sari rauf; Arman; Samsualam
Journal of Muslim Community Health Vol. 1 No. 1 (2020): OKTOBER-SEPTEMBER (JMCH)
Publisher : Program Pascasarjana Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (320.367 KB) | DOI: 10.52103/jmch.v1i1.217

Abstract

Latar Belakang: Masalah terkait lamanya proses alur pelayanan donor darah dan kendala - kendala yang menjadi penghambat dalam kualitas pelayanan UPT Transfusi Darah, maka penulis mencoba menganalisis Pengaruh Penerapan Prinsip-Prinsip Good Corporate Governance (GGC) dan Kualitas Pelayanan Terhadap Tingkat Kepuasan Pendonor di Unit Pelaksana Teknis Transfusi Darah Dinkes Provinsi Sulawesi Selatan.  Hal ini sangat penting untuk mengetahui sejauh mana kualitas pelayanan donor darah yang diberikan oleh UTD Transfusi Darah dalam memenuhi kepuasan masyarakat dalam hal ini pendonor. Metode: Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain Cross Sectional. Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan metode Accidental Sampling. Total 78 responden yang dapat menjadi sampel penelitian. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan Kuesioner dalam hal ini adalah dengan menggunakan “Google Formulir”. Data yang telah terkumpul kemudian dilakukan pengolahan dengan menggunakan SPSS 18. Adapun, analisis yang kami lakukan adalah analisis univariat, bivariate dan multivariate. Hasil: Penelitian ini menemukan adanya pengaruh tangibles, realiability, responsiveness, assurance, emphaty, transparancy, accountability, independency, faireness terhadap tingkat kepuasan Pendonor dengan p <0.05. Serta, variabel yang paling berpengaruh yaitu independency terhadap tingkat kepuasan pendonor dengan p <0.05.  Kesimpulan: Kulitas pelayanan sangat mempengaruhi kepuasan pendonor dan factor indepensi adalah factor yang sangat mempengauhi kepuasan pasien. Kata kunci: Good Coorporate Governance, kepuasan pasien, kualitas pelayanan
Pengaruh Mutu Pelayanan Kesehatan Gigi Dan Mulut Terhadap Minat Kembali Pasien Melalui Tingkat Kepuasan Di Puskesmas Tamalate Makassar 2020 Sitti Jai Fitri Dewi Jalias; Arman; Fairus Prihatin Idris
Journal of Muslim Community Health Vol. 1 No. 2 (2020): NOVEMBER (JMCH)
Publisher : Program Pascasarjana Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (295.264 KB) | DOI: 10.52103/jmch.v1i2.243

Abstract

Latar Belakang: Untuk mencapai Indonesia Sehat 2010, Departemen Kesehatan Republik Indonesia telah menetapkan berbagai strategi. Salah satunya adalah masyarakat Indonesia berkemampuan memperoleh/ menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara merata. Mutu pelayanan ini dapat diukur berdasarkan kepuasan pasien terhadap pelayanan yang diberikan. Kepuasan biasanya dijadikan dasar untuk menghubungkan karakteristik kualitas pelayanan dan minat pemanfaatan ulang pelayanan yang telah diperoleh Tujuan penelitian ini untuk menganalisis Pengaruh Mutu Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut terhadap Minat Kembali pasien melalui Tingkat Kepuasan Pasien di Puskesmas Tamalate Makassar. Metode: Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode analisis jalur. Populasi pada penelitian ini adalah pasien yang berkunjung ke poliklinik gigi Puskesma Tamalate Makassar sebanyak 90 responden. Pengambilan sampel dilakukan secara accidental sampling. Hasil: uji regresi diperoleh nilai ρ = 0,045 dimana ρ< 0,05 yang artinya ada pengaruh signifikan mutu pelayanan kesehatan gigi dan mulut terhadap minat kembali pasien melalui kepuasan pasien. Kesimpulan: sehingga dapat disimpulkan terdapat pengaruh mutu pelayanan kesehatan gigi dan mulut terhadap minat kembali pasien melalui kepuasan pasien. Penelitian ini menyarankan agar puskesmas tetap mempertahankan bahkan meningkatkan mutu pelayanannya
Perilaku Pencarian Pengobatan (Studi Pada Pasien Suspek Tuberkulosis (TB) Paru) Di Kecamatan Bajeng, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan Sri Astuty Mashuri; Andi Asrina; Arman
Journal of Muslim Community Health Vol. 1 No. 2 (2020): NOVEMBER (JMCH)
Publisher : Program Pascasarjana Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (303.214 KB) | DOI: 10.52103/jmch.v1i2.248

Abstract

Latar Belakang: Tingginya angka kematian TB paru di Indonesia tidak terlepas dari perilaku pencarian pengobatan yang dilakukan oleh masyarakat. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis dan mengkaji informasi secara mendalam mengenai pola pencarian pengobatan pada pasien suspek TB paru di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. Metode: Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan quasi kualitatif untuk menganalisis secara mendalam mengenai pola pencarian pengobatan pasien suspek TB paru dengan menggunakan teknik observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi secara berkesinambungan. Terdapat 9 orang informan yang terdiri atas 1 orang informan kunci yakni kordinator P2TB, 2 orang informan pendukung yakni keluarga pasien, dan 6 orang informan biasa yakni pasien suspek TB paru. Hasil penelitian: didapatkan bahwa informan dalam penelitian ini melakukan pola pencarian pengobatan yang sangat bervariasi, ada yang melakukan secara personalistik, naturalistik, dan sebagian besar mengombinasikan keduanya. Dari 6 orang informan biasa, sebagiana besar melakukan pengobatan secara tradisional (tradisional remedy) karena menganggap bahwa sakit yang dialami adalah penyakit magic (guna-guna). Kesimpulan: pola pencarian pengobatan pada pasien suspek TB paru sangat beragam mulai dari no action (tidak melakukan apa-apa), self treatment (pengobatan sendiri)tradisional remedy (pengobatan tradisional), chemist shop (obat warung atau jamu), dan professional treatment (pelayanan kesehatan). Saran penelitian adalah kiranya promosi kesehatan mengenai TB paru lebih ditingkatkan kepada masyarakat, membina mitra kerja dengan dukun, dan meningkatkan kerja kader-kader puskesmas agar program P2TB lebih efektif dan efisien.
Analisis Faktor Yang Berhubungan Dengan Mutu Pelayanan Kesehatan Terhadap Kepuasan Pasien Rawat Inap Di RSUP. Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar 2020 Ulfa Mutmainnah; Reza Aril Ahri; Arman
Journal of Muslim Community Health Vol. 2 No. 1 (2021): JANUARI-MARET (JMCH)
Publisher : Program Pascasarjana Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1012.918 KB) | DOI: 10.52103/jmch.v2i1.488

Abstract

Background: Quality of service at the hospital is an important factor in creating patient satisfaction. This study aims to determine the relationship between the quality of health services based on the dimensions of technical competence, effectiveness, comfort, safety, human relations, continuity and timeliness of service to patient satisfaction of Wahidin Sudirohusodo Hospital. Methods: This type of research is a quantitative study using a cross sectional study design. The population in this study were 25,257 respondents. Sampling using proportional sampling, obtained a sample of 123 respondents. Data analysis used univariate and bivariate and multivariate analysis with the chi square test. Results: Based on the results of the study, the variables related to the quality of health services on patient satisfaction of Wahidin Sudirohusodo Hospital Makassar City were effectiveness (p = 0.000), comfort (p = 0.002), safety (p = 0.000), human relations (p = 0.000). ), flexibility (p = 0.006), and timeliness (p = 0.000). Meanwhile, the variable that was not related to the quality of health services on patient satisfaction was technical competence (p = 0.607). And for the variable that most influences patient satisfaction is the relationship between humans with the exp (B) value of 13.058. Conclusion: There is a relationship between service quality (effectiveness, comfort, safety, human relations, flexibility and timeliness) on patient satisfaction of Wahidin Sudirohusodo Hospital, Makassar City.
Implementasi Kebijakan Remunerasi Berdasarkan Permendagri Nomor 79 Tahun 2018 Di Rsud Salewangang Maros Fitri Adhicahya; Reza Aril Ahri; Arman
Journal of Muslim Community Health Vol. 2 No. 1 (2021): JANUARI-MARET (JMCH)
Publisher : Program Pascasarjana Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (722.628 KB) | DOI: 10.52103/jmch.v2i1.489

Abstract

Background: Remuneration is a method of motivating someone to improve their performance. Remuneration is a form of positive reinforcement, but if given correctly and wisely it can be a motivational tool. Provisions related to remuneration in regional regulations must be adjusted to Permendagri 79/2018 and the legal basis for BLUD remuneration regulations and procedures for establishing regulations for determining the remuneration of BLUD employees. The general purpose of this study is to determine the implementation of Regulation No. 79 of 2018 concerning Remuneration Policy at Salewangang Maros Regional Hospital. While the specific objective is to determine the implementation of Permendagri No. 79 of 2018 concerning Remuneration Policy at Salewangang Maros Regional Hospital. Method: The research method used is a qualitative research method, namely the research method used to examine the condition of a natural object, (as opposed to an experiment), where the researcher is the key instrument, the data collection technique is done by triangulation (combined), data analysis is inductive, and qualitative research results emphasize meaning rather than generalization. Results: The results showed that the remuneration was regulated by a regional head regulation based on the leader's recommendation (Director of Salewangang Maros Hospital). This is in accordance with Article 24 paragraph (1) Permendagri Number 79 of 2018. Provision of remuneration is in accordance with Permendagri Number 79 of 2018 as outlined in Perbub Maros No. 5 of 2019. Remuneration is given in accordance with the Maros Ministerial Regulation which uses an indexing system. The indexing itself refers to the indicators of remuneration assessment in the Permendagri, although in practice there are those that have not met the requirements (indicators), among others, the provision of services has not taken into account performance achievement indicators (individual performance indicators and unit performance indicators). Conclusion: Based on the results of the research and discussion, the researcher can conclude that: Remuneration is regulated by a regional head regulation based on the leader's recommendation (Director of Salewangang Maros Regional Hospital). This is in accordance with Article 24 paragraph (1) Permendagri Number 79 of 2018. Remuneration is in accordance with Permendagri Number 79 of 2018 as outlined in the Regulation of the Minister of Home Affairs No. 5 of 2019. Remuneration is given in accordance with the Maros Regulation, which uses an indexing system. The indexing itself refers to the indicators of remuneration assessment in the Permendagri, although in practice there are those that have not met the requirements (indicators), among others, the provision of services has not taken into account performance achievement indicators (individual performance indicators and unit performance indicators).
Pengaruh Brand Image Terhadap Keputusan Pasien Rawat Inap Untuk Memanfaatkan Pelayanan Kesehatan Di RS DR. Tadjuddin Chalid Makassar Tahun 2021 Karmita; Arman; Muh. Khidri Alwi
Journal of Muslim Community Health Vol. 2 No. 2 (2021): APRIL - JUNI (JMCH)
Publisher : Program Pascasarjana Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (792.354 KB) | DOI: 10.52103/jmch.v2i2.504

Abstract

Background: Brands reflect customer perceptions and feelings regrading product attributers and performance, brand names and companies associated with the brand associated. In utilizing health services, customers are built by several considerations, one of which influences the customer’s consideration of the high brand image of a hospital. The purpose of this study is to analyze the effect of corporate identity, physical environment, contact personelle, and service offering on the interesting of community to utilize service at Dr. Tadjuddin Chalid Hospital Makassar. Methods: This is a quantitative research that uses cross sectional study method. Respondents in this study are 78 inpatients of Dr. Tadjuddin Chalid Hospital Makassar, determined by using simple random sampling technique. Results: Based on the the chi-square statistical test results, corporate identity, physical environment, contact personelle, and service offering an influence on patient decision using health service at Dr. Tadjuddin Chalid Hospital Makassar with the value of all variables, namely p=0.000 < p=0.05. Conclusion: (1) There was influenced between corporate identity with patient decision using health service at Dr. Tadjuddin Chalid Hospital Makassar; (2) There was influenced between physical environment with patient decision using health service at Dr. Tadjuddin Chalid Hospital Makassar; (3) There was influenced between contact personelle with patient decision using health service at Dr. Tadjuddin Chalid Hospital Makassar; and (4) There was influenced between service offering with patient decision using health service at Dr. Tadjuddin Chalid Hospital Makassar.
Analisis Hubungan Persepsi Pasien Tentang Kualitas Pelayanan Dengan Minat Pemanfaatan Ulang Di Klinik Gigi Dan Mulut Swasta Kota Makassar: The Analysis Of Patient Perception On Services Quality By Reutilize Interest At Makassar Cities Dental And Mouth Private Clinic Andi Riska Aprilia; Arman Arman; Samsualam Samsualam
Journal of Muslim Community Health Vol. 3 No. 2 (2022): APRIL-JUNI (JMCH)
Publisher : Program Pascasarjana Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52103/jmch.v3i2.772

Abstract

Latar Belakang: Beberapa Klinik memiliki standar pelayanan dan kualitas yang berbeda. Klinik dituntut untuk memberikan pelayanan yang berkualitas baik, memenuhi standar teknis dan harapan pelanggan. Kualitas pelayanan yang baik menciptakan kepuasan kepercayaan bagi pasien dan keluarganya untuk memanfaatkan pelayanan kembali. Minat masyarakat untuk memanfaatkan pelayanan dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya adalah persepsi pasien akan kualitas pelayanan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Hubungan Persepsi Pasien Tentang Kualitas Pelayanan Dengan Minat Pemanfaatan Ulang Di Klinik Gigi Swsta Kota Makassar Metode: penelitian ini adalah Observasional Analitik dengan pendekatan Cross Sectional Study. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode convenience sampling dengan jumlah sampel sebanyak 50 orang. Metode analisis data menggunakan analisis statistik chi square dengan menggunakan Program komputer dengan batas kemaknaan α = 0.05. Hasil: penelitian ini didapatkan ada hubungan antara persepsi pasien tentang kehandalan pelayanan dengan minat pemanfaatan ulang di Klinik Gigi Swasta Kota Makassar (p = 0.003). Ada hubungan antara persepsi pasien tentang daya tanggap pelayanan dengan minat pemanfaatan ulang di Klinik Gigi Swasta Kota Makassar (p = 0.001). Ada hubungan antara persepsi pasien tentang jaminan pelayanan dengan minat pemanfaatan ulang di Klinik Gigi Swasta Kota Makassar (p = 0.000). Ada hubungan antara persepsi pasien tentang empati pelayanan dengan minat pemanfaatan ulang di Klinik Gigi Swasta Kota Makassar (p = 0.000). Ada hubungan antara persepsi pasien tentang bukti langsung pelayanan dengan minat pemanfaatan ulang di Klinik Gigi Swasta Kota Makassar (p = 0.010). Saran: kepada pihak yang terkait untuk memperhatikan dan meningkatkan kualitas pelayanan agar dapat meningkatkan minat pemanfaatan ulang.
Pengaruh Beban Kerja Terhadap Motivasi Kerja dan Produktivitas Kerja Dokter Gigi di Klinik Swasta Kota Makassar: The Effect of Workload on Work Motivation and Work Productivity of Dentists at Private Clinics in Makassar City Tria Difasari M Difa; Samsualam Samsualam; Arman Arman
Journal of Muslim Community Health Vol. 3 No. 2 (2022): APRIL-JUNI (JMCH)
Publisher : Program Pascasarjana Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52103/jmch.v3i2.774

Abstract

  Latar belakang: Terdapat dampak negatif yang dirasakan akibat covid-19 terhadap seluruh aspek kesehatan termasuk dokter gigi. Terjadi kecenderungan peningkatan beban kerja dokter gigi yang dapat berdampak pada motivasi kerja dan produktivitas kerja dokter gigi. Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh beban kerja dokter gigi terhadap motivasi kerja dan produktivitas saat pandemi covid di Klinik Swasta Kota Makassar. Metode: Rancangan penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah survei analitik dengan pendekatan Cross Sectional Study. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 50 orang. Metode analisis data menggunakan analisis statistik dengan menggunakan Program computer. Hasil: Hasil penelitian ini didapatkan terdapat pengaruh beban kerja eksternal (p:0.010), beban kerja ekstenal (p:0.005) terhadap motivasi kerja dokter gigi. Dan terdapat juga pengaruh beban kerja internal (p:0.016), beban kerja eksternal (p:0.022) terhadap produktivitas kerja dokter gigi serta motivasi kerja (p:0.014) berpengaruh juga terhadap produktivitas kerja. Ini mengindikasikan bahwa beban kerja internal dan eksternal yang meningkat dapat meningkatkan motivasi kerja dokter gigi serta beban kerja internal dan eksternal yang meningkat dapat meningkatkan produktivitas kerja dokter gigi serta motivasi kerja yang meningkat dapat meningkatkan produktivitas kerja dokter gigi. Kesimpulan: Kesimpulan dari penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh beban kerja terhadap motivasi kerja dan produktivitas kerja dokter gigi. Sehingga disarankan kepada pihak yang terkait untuk memperhatikan beban kerja dokter gigi dan faktor yang mempengaruhinya termasuk motivasi kerja dan produktivitas kerja.
Determinant Kejadian Stunting Pada Balita Berdasarkan Segitiga Epidemiologi : Determinant of Stunting Incidence in Toddlers Based on Epidemiological Triangle Nur Alifah Wulandari; Arman Arman; Fatma Afrianty Gobel
Journal of Muslim Community Health Vol. 3 No. 1 (2022): JANUARI-MARET (JMCH)
Publisher : Program Pascasarjana Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52103/jmch.v3i1.812

Abstract

Latar Belakang: Masalah stunting (anak pendek) adalah salah satu permasalahan gizi yang dihadapi dunia, terkhusus di negara miskin dan berkembang. Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk menganalisis faktor determinan kejadian stunting pada balita berdasarkan segitiga epidemiologi di wilayah kerja Puskesmas Taraweang kabupaten Pangkep tahun 2021. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional study. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu yang memiliki balita usia 24-59 bulan berjumlah 630 anak. Jumlah sampel adalah 86 responden, dengan Ibu dari balita sebagai responden. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini yaitu metode non probability sampling yaitu Purposive Sampling. Hasil: (1) Distribusi Spasial faktor determinan kejadian stunting di wilayah kerja Puskesmas Taraweang Kabupaten Pangkep yakni, Faktor Host (Pendidikan Ibu, Pengetahuan Ibu, Riwayat Penyakit Infeksi, dan Riwayat Pemberian ASI) dan faktor Environment (Kebiasaan Cuci Tangan Pakai Sabun dan Pengelolaan Air Minum). (2) hubungan faktor Host Pendidikan Ibu dengan kejadian stunting sebesar 0,015 (3) faktor Host Pengetahuan Ibu dengan kejadian stunting sebesar 1,00 (4) hubungan faktor Host Riwayat Penyakit Infeksi dengan kejadian stunting sebesar 0,001 (5) hubungan faktor Host Riwayat Pemberian ASI eksklusif dengan kejadian stunting sebesar 0,001 (6) hubungan faktor lingkungan kebiasaan Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) dengan kejadian stunting sebesar 0,023 (7) hubungan faktor lingkungan Pengelolaan Air Minum dengan kejadian stunting sebesar 0,001, (8) pengaruh pemberian ASI Eksklusif merupakan faktor yang paling dominan mempengaruhi stunting dengan nilai 0,016. Kesimpulan: Faktor paling dominan mempengaruhi kejadian stunting adalah Riwayat pemberian ASI. Diharapkan pihak puskesmas khususnya bagian gizi dapat lebih meningkatkan penyuluhan kepada masyarakat dan memaksimalkan pemantauan dan perbaikan gizi bersama dengan orang tua balita, khususnya di tiga desa yang termasuk lokasi khusus stunting yakni Desa Taraweang, Barabatu, dan Desa Batara.
PERILAKU SEKSUAL BERISIKO GWL-MUDA KOTA MAKASSAR Andi Asrina; A Arman; Sri Nurjianti; M Mirna
Prosiding Seminar Nasional Sinergitas Multidisiplin Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Vol 2 (2019): Prosiding Seminar Nasional Kedua Sinergitas Multidisiplin Ilmu Pengetahuan dan Teknolo
Publisher : Yayasan Pendidikan dan Research Indonesia (YAPRI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (168.018 KB)

Abstract

Lingkungan social sangat mempengaruhi perilaku dimana individu tersebut tumbuh dan berkembang. Begitupun dengan perilaku seksual seseorang, yang menunjukkan ketertarikannya kepada orang lain baik secara heteroseksual maupun homoseksual. Sama halnya dengan Gay, Waria dan Laki-laki Seks Laki-laki (GWL) muda di Kota Maklassar yang merupakan komunitas homoseksual yang tertarik kepada orang berjenis kelamin sama. Komunitas masih tersembunyi, sehingga sulit untuk disentuh informasi terkait kesehatan reproduksi padahal perilaku seksualnya cenderung berisiko dan sudah aktif melakukan hubungan seksual dengan GWL yang lebih tua usianya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan informasi, mengkaji dan menganalisis perilaku seksual pada komunitas Gay, Waria, dan Laki-laki Seks Laki-laki (GWL) Muda di Kota Makassar. Jenis penelitian adalah kualitatif dengan pendekatan fenomenologi yang bertujuan untuk mengeksplorasi mengenai Perilaku GWL-Muda dengan teknik obserevasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Informan penelitian sebanyak 9 orang yang terdiri dari 6 GWL muda, 2 penjangkau sebagai informan pendukung dan 1 Informan Kunci yang merupakan Ketua Yayasan Gaya Celebes Makassar. Berdasarkan hasil penelitian bahwa perilaku seksual GWL Muda dalam penelitian ini berisiko terkena penyakit menular seksual karena sudah aktif melakukan kontak seksual, berganti-ganti pasangan dan terkadang tidak menggunakan kondom. Penggunaan kondom mengikuti keinginan partner seksualnya saja meskipun didalam komunitasnya telah memyarankan untuk selalu menggunakan kondom dalam melakukan kontak seksual. Disimpulkan bahwa perilaku seksual GWL Kota Makassar cenderung berisiko meskipun telah mengetahui dampak dari hubungan seksual yang dilakukan.