Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search
Journal : Conference on Innovation and Application of Science and Technology (CIASTECH)

PERLINDUNGAN PENGETAHUAN TRADISIONAL (TRADITIONAL KNOWLEDGE) DALAM DIMENSI HAM : UPAYA HARMONISASI HUKUM DALAM KERANGKA PEMBANGUNAN HUKUM DI INDONESIA Hakim, Lukman; Negara, Purnawan Dwikora
Conference on Innovation and Application of Science and Technology (CIASTECH) CIASTECH 2018 "Inovasi IPTEKS untuk mendukung Pembangunan Berkelanjutan"
Publisher : Universitas Widyagama Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (382.84 KB)

Abstract

Permasalahan perlindungan pengetahuan tradisional merupakan hal yang cukup pelik. Disatu sisi negara menganggap bahwa pengetahuan tradisional sebagai suatu economic asset/capital untuk menjawab tantangan kompetisi perdagangan internasional. Di sisi lain terdapat fakta bahwa banyak masyarakat asli (indigenous people) maupun masyarakat non urban di tingkat lokal merupakan masyarakat yang termarjinalisasi dari sistem pembangunan ekonomi. Untuk itu bagaimana konsep perlindungan pengetahuantradisional (traditional knowledge) dalam dimensi Hak Asasi Manusia untuk menganalisis upaya harmonisasi hukum dalam kerangka pembangunan hukum di Indonesia. Pokok permasalahan dalam penelitian ini dikaji secara yuridis-normatif dan yuridis-filosofis. Dilengkapi juga dengan pendekatan yuridis-empiris, pendekatan historis, dan pendekatan yuridis-komparatif. Data dan informasi yang diperoleh dianalisis secara kualitatif dengan pendekatan deskriptif-analitis dan preskriptifanalitis. Hasilnya adalah Pembangunan hukum yang mencakup perencanaan, pembentukan, dan pembaharuan hukum nasional secara ideal dilaksanakan dengan berorientasi pada sistem. Dengan demikian pembangunan sistem hukum nasional di dalamnya terletak harmonisasi hukum dalam rangka mengintegrasikan berbagai sistem hukum sehingga tersusun dalam satu tatanan yang harmonis, selaras, serasi, seimbang dalam kerangka sistem hukum nasional.
ANALISIS TERHADAP MASALAH PEMBANGUNAN HUKUM DALAM PRAKTEK KENEGARAAN DI INDONESIA Lukman Hakim; Purnawan D. Negara; Zahir Rusyad
Conference on Innovation and Application of Science and Technology (CIASTECH) CIASTECH 2021 "Kesiapan Indonesia Dalam Menghadapi Krisis Energi Global"
Publisher : Universitas Widyagama Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Beberapa hal yang harus tekankan kembali dalam bidang Pembangunan hukum di Indonesia adalah tidak hanya diarahkan kepada pembuatan peraturan perundang-undangan dengan suatu keyakinan bahwa memiliki peraturan perundangan yang baik akan menghasilkan hukum yang baik dan hukum yang baik akan mempengaruhi kinerja dari lembaga-lembaga hukum yang potensial misalnya kehakiman, kejaksaan, kepolisian dan penegak hukum lainnya seperti para Advokat. Metode penelitian ini merupakan penelitian hukum normatif atau legal research. Analisis dilakukan dengan ‘analisis kualitatif yuridis’ dan hasilnya dipaparkan dalam bentuk deskriptif analitis. Pilihan pertama dalam konteks pembangunan hukum di Indonesia dapat dikatakan bertumpu pada pembuatan peraturan perundang-undangan dengan sebaik-baiknya dan sebanyak-banyaknya. Soal kualitas (substansi) tampaknya tidak mendapat perhatian yang cukup terlebih-lebih peraturan hukum di bawah Undang-undang. Pembangunan hukum yang selalu menitikberatkan pada bidang perundang-undangan semakin memperkuat kenyataan bahwa hukum Indonesia adalah hukum yang menempatkan asas legal formal (aturan perundang-undangan yang tertulis) dan belum tampak jelas upaya untuk menggali hukum-hukum yang lain (dalam bentuk nilai-nilai yang hidup di masyarakat). Supremasi hukum diperankan sebagai bagian sentral di dalamnya, dalam perannya sebagai ideology pelaksanaan pemerintahan. 
BIOGAS TABUNG REAKTOR PLASTIK SEDERHANA MURAH MERIAH SEBAGAI STRATEGI PENYADARAN PEDULI LINGKUNGAN DENGAN MENGATASI LIMBAH SECARA MANDIRI: STUDI IMPLEMENTASI MENGATASI LIMBAH KOTORAN SAPI PADA KELOMPOK TANI KARTIKA II DESA TAJI, KEC. JABUNG, KAB. MALANG Purnawan D. Negara; Lukman Hakim; Zahir Rusyad; Tri Wardhani
Conference on Innovation and Application of Science and Technology (CIASTECH) CIASTECH 2021 "Kesiapan Indonesia Dalam Menghadapi Krisis Energi Global"
Publisher : Universitas Widyagama Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Limbah kotoran sapi di Kampung Sidodadi, Dusun Krajan, Desa Taji selama ini menjadi persoalan karena dibuang begitu saja di jurang-jurang belakang rumah penduduk dan menimbulkan persoalan lingkungan. Sementara ini ketersediaan bahan bakar warga untuk menyangrai kopi menggunakan gas LPG 5 kg, cukup membebani pendapatan warga. Limbah kotoran sapi dapat dikelola menjadi sumber energi gratis yang tidak membebani pendapatan warga, bahkan residu kotorannya dapat dijadikan pupuk kandang. Faktor ketidak tahuan warga atas pembuatan instalasi biogas dan faktor ketidak percayaan warga karena pernah dijanjikan instalasi biogas, namun hal itu  tidak terwujud di tengah semangat warga mengharapkannya yang dibuktikan dengan telah menyediakan lahan dan menggali tanah untuk reaktor tabung biogas cor beton. Solusi yang ditawarkan untuk menyelesaikan permasalahan mitra adalah: a) Mengadakan pelatihan bersama pembuatan instalasi biogas sederhana berupa tabung reaktor plastik dengan harga murah meriah; b) Melakukan praktik bersama pembuatan instalasi biogas dengan didampingi langsung praktisi biogas tabung reaktor plastik. Tahapan mendukung solusi yang ditawarkan adalah: a) Diskusi antara pengusul dengan mitra untuk menyamakan persepsi mengenai solusi permasalahan prioritas mitra. Tim pengusul menelusuri dan mengumpulkan referensi instalasi biogas; b Mendesain instalasi biogas dengan reaktor tabung plastik; c) Mengadakan penyuluhan mengenai biogas; dan d) Mengadakan instalasi biogas sederhana. Hasil pengabdian adalah terlaksananya penyuluhan mengenai biogas dan berhasil dibangunnya  instalasi biogas sederhana pada Kelompok Tani Kartika II. Telah berhasil terbentuk gas metana yang ditunjukkan dengan menggelembungnya tabung reaktor plastik, tetapi belum maksimal akibat cuaca yang kurang mendukung, yaitu hujan sehingga belum dapat menghidupkan kompor gas dengan sumbu tunggal yang dihubungkan dengan reaktor plastik tersebut. 
ANALISIS YURIDIS PERANAN BAPAS DALAM PENDAMPINGAN ANAK PADA TINDAK PIDANA PERUNDUNGAN DI KOTA MALANG DENGAN PENDEKATAN RESTORATIVE JUSTICE Alfa Zulfikar Al-Thoriq; Lukman Hakim; Mufidatul Ma’sumah
Conference on Innovation and Application of Science and Technology (CIASTECH) CIASTECH 2022 Transisi Global dalam Mencapai SDGs 2030
Publisher : Universitas Widyagama Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Maraknya kasus perundungan di kalangan anak SMP menjadi suatu hal yang miris terjadi dan karena itulah dibentuknya Bimbingan Konseling (BK) di sekolah untuk memberikan pemahaman terkait permasalahan para remaja yang baru besar ini seperti perundungan. Polisi, penuntut umum. Balai Pemasyarakatan (BAPAS) atau lembaga-lembaga lain yang menangani perkara-perkara anak akan diberi kuasa oleh kepolisian untuk memutuskan perkara-perkara anak tersebut, menurut kebijakan mereka, tanpa menggunakan pemeriksaan-pemeriksaan awal yang yang berbeda denganpemeriksaan orang dewasa, sesuai dengan kriteria yang ditentukan untuk tujuan itu didalam sistem hukum masing-masing dan sesuai dengan prinsip-prinsip yang terdapat dalam peraturan perundang-undangan. Penelitian ini bertujuan untuk membahas bagaimana peranan Balai Pemasyarakatan (BAPAS) dalam penyelesaian masalah perundungan oleh anak yang terjadi di Kota Malang dan hambatan-hambatan serta solusi Balai Pemasyarakatan  (BAPAS) dalam menangani tindak pidana perundungan oleh anak yang terjadi di Kota Malang dengan menggunakan metode yang berjenis yuridis sosiologis yang dilakukan melalui studi kepustakaan dengan metode pendekatan kualitatif dan metode analisis deskriptif kualitatif yang menghasilkan data primer yang diperoleh dari lokasi penelitian dan data sekunder yang diperoleh dari buku, jurnal, perundang-undangan, dan dokumentasi. Kesimpulan yang dihasilkan adalah Balai Pemasyarakatan (BAPAS) berperan penting dalam menghasilkan laporan LITMAS untuk membantu menyelesaikan perkara kasus khususnya terkait tindak pidana perundungan terhadap anak.
EFEKTIVITAS PENERAPAN DENDA E-TILANG BERBASIS ELEKTRONIK TRAFFIC LAW ENFORCEMENT (E-TLE) BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 22 TAHUN 2009 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN (STUDI KASUS DI KOTA SURABAYA) Gunas Sekar Arum; Zulkarnain Zulkarnain; Lukman Hakim
Conference on Innovation and Application of Science and Technology (CIASTECH) CIASTECH 2022 Transisi Global dalam Mencapai SDGs 2030
Publisher : Universitas Widyagama Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penerapan E-TLE (Electronic Traffic Law Enforcement) merupakan hal baru dalam penegakan hukum lalu lintas di Indonesia. Sebagai hal baru, E-TLE terus mengalami perbaikan dan penyempurnaan. Terlebih E-TLE dikembangkan dalam rezim hukum lalu lintas jalan yang sudah ada, sehingga dapat dipastikan terdapat persinggungan dengan aspek hukum lain dalam penegakan hukum lalu lintas jalan. Penelitian mencoba melihat efektivitas dari penerapan denda dalam E-Tilang berbasis E-TLE dalam era digital hukum lalu lintas jalan yang berlaku di Indonesia merespon E-TLE sebagai mekanisme baru dalam penegakan hukum lalu lintas jalan. Penulisan ini menggunakan metode penelitian Yuridis-Sosiologis dengan menelaah data sekunder dan data primer. Adapun hasil penelitian dari penelitian ini yaitu: Pertama, Dasar hukum mengenai E-Tilang ini ada pada Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan terdapat pada Pasal 272 Ayat 1 yang menyatakan bahwa dalam melakukan aktivitas penindakan pelanggran lalu lintas dan Angkutan Jalan dapat digunakan dengan peralatan elektronik. Penggunaan alat elektronik ini bisa digunakan menjadi alat bukti di pengadilan, yang dimaksud dengan “peralatan elektronik” yaitu perekam insiden atau kejadian untuk menyimpan informasi,  Kedua, faktor penghambat dalam penerapan denda E-Tilang berbasis E-TLE adalah faktor penegak hukum dan faktor masyarakat. Ketiga, Penerapan E-Tilang berbasis E-TLE merupakan sebuah pilihan yang efisien dan efektif untuk mencapai sasaran dalam pelaksanaan tilang kepada pelanggar peraturan lalu lintas.
PEMBUATAN PUPUK KANDANG SRINTIL DI DUSUN KRAJAN DESA TAJI KECAMATAN JABUNG KABUPATEN MALANG Tri Wardhani; Purnawan D. Negara; Zahir Rusyad; Lukman Hakim; Firman Hidayat
Conference on Innovation and Application of Science and Technology (CIASTECH) CIASTECH 2022 Transisi Global dalam Mencapai SDGs 2030
Publisher : Universitas Widyagama Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Desa Taji merupakan desa penyangga Taman Nasional Bromo Tengger Semeru yang berada di ketinggian 1200 m dpl.  Mitra  mengelola lahan milik Perhutani dengan luas lebih dari 1 hektar. Lahan ditanami kopi, cengkeh, porang, pisang, Indigofera, dan bengkoang. Mitra memelihara 2 ekor sapi penggemukan, 9 ekor kambing dewasa dan 2 anak kambing. Permasalahan mitra terkait produksi dan manajemen adalah kotoran kambing belum dikelola dan hanya menumpuk di bawah kandang bercampur dengan sisa pakan, mitra mengetahui cara pembuatan pupuk organik melalui penyuluh dan media sosial tetapi belum menerapkan pembuatan pupuk organik, belum memiliki sebagian bahan dan alat untuk membuat pupuk organik dari kotoran ternak sapi dan kambing, belum memiliki misi ke depan untuk mengemas, memberi merk, dan memasarkan produk hasil pembuatan pupuk organik baik secara offline maupun online. Solusi yang ditawarkan adalah: mengadakan penyuluhan dan memberi motivasi mengenai pentingnya mengelola  kambing menjadi pupuk kandang srintil, mengadakan penyuluhan dan memberi motivasi mengenai pentingnya membuat merk dan mengadakan demonstrasi dan praktek pembuatan pupuk kandang srintil. Hasil pengabdian masyarakat adalah mitra menjadi percaya diri untuk membuat pupuk kandang srintil dari kotoran kambing dan dapat merealisasikannya. Proses pembuatan pupuk kandang srintil berlangsung selama 5 minggu dengan rendemen berkisar 60%, dan mitra juga dapat mengefisienkan pembelian pupuk kandang sebesar 1.2 ton yang  setara Rp. 1.200.000,- apabila harga pupuk kandang srintil sebesar Rp.25.00/5 kg.ÂÂ