Lizma Febrina
Laboratorium Penelitian dan Pengembangan Kefarmasian "Farmaka Tropis", Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman, Samarinda, Indonesia

Published : 25 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 25 Documents
Search

Pengaruh Pemberiaan Dekokta Luka Bahau (Cinnamomum verum) Terhadap Perubahan Kadar Malondialdehida (MDA) Pada Tikus Putih (Rattus norvegicus) yang Dipaparkan Asap Rokok Kiki Argananta; Lizma Febrina; Laode Rijai
Proceeding of Mulawarman Pharmaceuticals Conferences Vol. 4 (2016): Proceeding of Mulawarman Pharmaceuticals Conferences (Prosiding Seminar Nasional Kefa
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman, Samarinda, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (456.374 KB) | DOI: 10.25026/mpc.v4i1.177

Abstract

Kulit batang Luka Bahau (Cinnamomum verum) secara in vitro menunjukan adanya aktivitas antioksidan yang tinggi dan telah diketahui memiliki nilai IC50 0.62 ?g/mL. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah pemberian dekokta Luka Bahau selama 7 hari mampu memberi pengaruh terhadap peroksidasi lipid berdasarkan pengukuran kadar malondialdehida (MDA) pada hewan coba yang dipaparkan asap rokok sebanyak 1 batang setiap pagi, siang dan sore. Proses penelitian meliputi pengumpulan kulit batang Luka Bahau, pembuatan dekokta, dan pengujian pengaruh dekokta Luka Bahau. Sebanyak dua puluh lima tikus jantan galur wistar dengan berat ±200 gram dibagi ke dalam lima kelompok perlakuan yaitu kontrol normal, kontrol negatif, dan tiga kelompok yang diberi paparan asap rokok dan dekoktaCinnamomum verum dengan konsentrasi 2,3 %; 3,13 %; 4,1 % /kg BB. Kadar MDA dianalisis menggunakan metode TBARS (Thiobarbituric Acid Reactive Substance) yang diukur dengan spektrofotometer UV-Vis pada ? = 531 nm. Pemberian dekokta Cinnamomum verum pada konsentrasi 3,13 % dan 4,1% dapat menekan terjadinya peroksidasi lipid yang ditunjukkan dengan penurunan kadar MDA secara berturut-turut sebesar 17,4 % dan 38 % pada tikus yang terpapar asap rokok dibandingkan dengan kelompok dekokta 2,3 % dan kontrol negatif.
Identifikasi Metabolit Sekunder & Aktivitas Antioksidan Ekstrak Patah Tulang (Euphorbia tirucalli) Muhammad Nasir; Lizma Febrina; Muhammad Amir Masruhim
Proceeding of Mulawarman Pharmaceuticals Conferences Vol. 4 (2016): Proceeding of Mulawarman Pharmaceuticals Conferences (Prosiding Seminar Nasional Kefa
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman, Samarinda, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (256.868 KB) | DOI: 10.25026/mpc.v4i1.185

Abstract

Telah dilakukan penelitian mengenai identifikasi metabolit sekunder & aktivitas antioksidan ekstrak patah tulang (Euphorbia tirucalli). Identifikasi metabolit sekunder dilakukan secara kualitatif berdasarkan reaksi antara ekstrak dengan pereaksi metabolit sekunder yang akan diidentifikasi. Uji aktivitas antioksidan menggunakan metode peredaman radikal bebas DPPH (1,1-diphenyl-2-picrylhyrazil). Berdasarkan hasil pengujian metabolit sekunder, diketahui ekstrak patah tulang mengandung fenol, flavanoid, tanin dan steroid. Hasil pengujian aktivitas antioksidan, diketahui ekstrak patah tulang memiliki potensi sebagai antioksidan yang ditunjukkan dengan nilai IC50 yaitu sebesar 52,67 ppm. Potensi antioksidan ekstrak patah tulang ini selanjutnya akan digunakan sebagai peredam radikal bebas yang ditimbulkan dari asap rokok.
Profil Kromatografi Fraksi N-Heksana Daun Belimbing Hutan (Cnetis palala (lour) Merr) Ika Wardani; Lizma Febrina; Rolan Rusli
Proceeding of Mulawarman Pharmaceuticals Conferences Vol. 5 (2017): Proceeding of Mulawarman Pharmaceuticals Conferences
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman, Samarinda, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25026/mpc.v5i1.229

Abstract

Belimbing Hutan (Cnetispalala (lour) Merr) berasal dari kabupaten kutai barat banyak digunakan sebagai pengobatan alternatif oleh masyarakat Kalimantan. Belimbing hutan memiliki aktivitas antioksidan yang baik. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui profil kromatografi isolat fraksi n-heksana yang memiliki aktivitas antioksidan. Penelitian dilakukan dengan metode ekstraksi menggunakan pelarut metanol dan dilanjutkan dengan fraksinasi menggunakan pelarut n-heksana. Fraksi n-heksana kemudian ditentukan profil kromatografinya menggunakan eluen n-heksana : etil asetat dengan perbandingan 9:1, 8:2, 7:3, 6:4, 5:5, 4:6, 3:7, dan 2:8. Berdasarkan profil kromatografi diperoleh bahwa eluen terbaik untuk mengisolasi senyawa aktif antioksidan pada fraksi n-heksana daun belimbing hutan adalah n-heksana:etilasetat dengan perbandingan 8:2.
Standarisasi Ekstrak Daun Nona Makan Sirih (Clerodendrum x speciosum Dombrain) Nila Ayuanji Halilah; Lizma Febrina; Adam M. Ramadhan
Proceeding of Mulawarman Pharmaceuticals Conferences Vol. 6 (2017): Proceeding of Mulawarman Pharmaceuticals Conferences
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman, Samarinda, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (161.755 KB) | DOI: 10.25026/mpc.v6i1.254

Abstract

Berdasarkan penelitian Novalia (2014) daun nona makan sirih berpotensi sebagai antikalkuli. Penelitian ini bertujuan untuk standarisasi ekstrak daun nona makan sirih agar dihasilkan bahan baku obat yang aman, bermutu dan berkhasiat. Dari hasil maserasi daun nona makan sirih dengan etanol 96% diperoleh rendemen ekstrak sebesar 14%. Uji kualitatif dengan pereaksi tetes ekstrak daun nona makan sirih menunjukkan adanya flavonoid, fenolik, steroid dan tanin. Penetapan kadar sari larut air sebesar 12,66%, kadar sari larut etanol 70% sebesar 2,68%, kadar sari larut etanol 96% sebesar 6%. Standarisasi ekstrak etanol 96% daun nona makan sirih meliputi parameter spesifik dan non spesifik. Penetapan susut pengeringan dan bobot jenis dilakukan secara gravimetri, dan uji cemaran mikroba dengan metode ALT. Hasil penelitian menunjukkan bobot jenis ekstrak sebesar 1,016, susut pengeringan sebesar 23,332%, cemaran bakteri 2,6 × 104 koloni/gram, cemaran kapang 3,8 × 103 koloni/gram.
Analisis Prescribing Error di Beberapa Apotek Wilayah Samarinda Ulu Rita Anani; Lizma Febrina; Jaka Fadraersada
Proceeding of Mulawarman Pharmaceuticals Conferences Vol. 6 (2017): Proceeding of Mulawarman Pharmaceuticals Conferences
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman, Samarinda, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (178.648 KB) | DOI: 10.25026/mpc.v6i1.261

Abstract

Medication error (kesalahan pengobatan) merupakan kejadian yang tidak hanya merugikan pasien, tetapi juga dapat membahayakan keselamatan pasien yang dilakukan oleh petugas kesehatan, khususnya dalam hal pengobatan pasien. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui adanya kejadian prescribing error, mengetahui profil prescribing error, dan mengetahui persentase kejadian prescribing error dibeberapa Apotek wilayah Samarinda Ulu. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif semikuantitatif dengan pengambilan data secara retrospektif yang didasarkan pada data resep obat pasien di beberapa Apotek wilayah Samarinda Ulu periode bulan Januari-Juni 2017. Hasil penelitian menunjukkan bahwa medication error berupa prescribing error pada kajian administratif yaitu tidak ada nama pasien sebesar 0,39%, tidak ada usia pasien sebesar 16,77%, tidak ada jenis kelamin pasien sebesar 56,46%, tidak ada berat badan pasien sebesar 94,42%, tidak ada nama dokter sebesar 10,99%, tidak ada SIP dokter sebesar 15,23%, tidak ada alamat dokter sebesar 22,74%, tidak ada alamat pasien sebesar 52,03%, tidak ada nomor telepon dokter sebesar 52,61%, tidak ada paraf dokter sebesar 90,75% dan tidak ada tanggal penulisan resep sebesar 0,58%. Pada bagian farmasetik meliputi tidak ada bentuk sediaan sebesar 61,47%, tidak ada kekuatan sediaan sebesar 72,26%. Pada bagian klinis meliputi tidak ada aturan pakai sebesar 4,82%, tidak tepat dosis sediaan sebesar 12,71%, ada duplikasi obat sebesar 3,08% dan ada interaksi obat sebesar 17,73% (interaksi minor 5,39%; interaksi moderat 9,45% dan interaksi mayor 2,89%). Berdasarkan penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa medication error berupa prescribing error di beberapa Apotek wilayah Samarinda Ulu periode bulan Januari-Juni 2017 masih terjadi
Formulasi Gel Ekstrak Buah Libo (Ficus variegata Blume) M. Rizky Zakaria B.A.; Lizma Febrina; Rolan Rusli
Proceeding of Mulawarman Pharmaceuticals Conferences Vol. 6 (2017): Proceeding of Mulawarman Pharmaceuticals Conferences
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman, Samarinda, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (168.588 KB) | DOI: 10.25026/mpc.v6i1.274

Abstract

Tanaman libo banyak ditemukan pada daerah hutan kalimantan dan dapat tumbuh dengan cukup cepat. Buah dari tanaman libo sendiri diketahui memiliki aktivitas sebagai antioksidan, pembasmi larva Aedes aegypti, aktivitas antibakteri, dan dapat membantu proses penyembuhan luka. Tujuan dari dilakukannya penelitian ini yakni untuk mengetahui proses formulasi dan aktivitas penyembuhan luka dari gel buah libo. Buah libo diekstraksi menggunakan metode maserasi dan diformulasikan dengan basis sediaan gel yakni Na-CMC dan HPMC dengan variasi konsentrasi ekstrak buah libo sebesar 1%, 2,5% dan 5% serta dilakukan evaluasi berupa uji organoleptis, homogenitas, pH, daya sebar, viskositas dan stabilitas. Hasil dari evaluasi formula tersebut dibandingkan dan dicari hasil yang paling baik. Didapatkan formula gel dengan hasil evaluasi yang stabil dan memenuhi syarat adalah gel dengan konsentrasi buah libo 5% dengan nilai pH 4,5; daya sebar 5,30 cm dan viskositas 5,01 Pa.s.
Formulasi Pasta Gigi dari Limbah Cangkang Telur Bebek Marwah Ulfah Syurgana; Lizma Febrina; Adam M Ramadhan
Proceeding of Mulawarman Pharmaceuticals Conferences Vol. 6 (2017): Proceeding of Mulawarman Pharmaceuticals Conferences
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman, Samarinda, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (461.012 KB) | DOI: 10.25026/mpc.v6i1.275

Abstract

Cangkang telur bebek merupakan salah satu limbah rumah tangga yang memiliki kandungan kalsium karbonat (CaCO3) yang dapat digunakan sebagai bahan abrasif dalam pasta gigi. Penelitian ini bertujuan mengetahui kadar kalsium yang terkandung di dalam cangkang telur bebek sebelum pembuatan sediaan dan dalam sediaan pasta gigi dari cangkang telur bebek, mengetahui formula sediaan pasta gigi dari cangkang telur bebek dan mengetahui stabilitas fisik pasta gigi berbahan cangkang telur bebek. Kadar kalsium yang terkandung dalam cangkang telur bebek dan dalam sediaan pasta gigi cangkang telur bebek ditentukan menggunakan metode titrasi kompleksometri. Optimasi basis dilakukan dengan membuat 3 formula yang masing-masing formula dilakukan variasi konsentrasi Na.CMC dan gliserin. Basis pasta gigi kemudian dilakukan evaluasi fisik. Basis yang terbaik selanjutnya akan dilakukan uji stabilitas fisik dan dilanjutkan dengan memformulasikan basis tersebut menjadi pasta gigi cangkang telur bebek. Pasta gigi cangkang telur bebek tersebut kemudian akan dilakukan uji stabilitas fisik untuk mengetahui kestabilan sediaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa cangkang telur bebek mengandung kadar kalsium sebesar 7,53% sedangkan sediaan pasta gigi cangkang telur bebek mengandung kadar kalsium sebesar 2,14%. Konsentrasi Na-CMC yang menghasilkan basis pasta yang optimum terdapat pada konsentrasi 1% dengan konsentrasi gliserin sebesar 35% yang ditinjau dari hasil evaluasi fisik yaitu organoleptik, homogenitas, pH, viskositas, daya sebar, dan pembentukan busa serta uji sentrifugasi. Basis dan sediaan pasta gigi cangkang telur bebek dinyatakan stabil dan sesuai dengan standar parameter stabilitas fisik pasta gigi yang telah ditetapkan.
Pengaruh Variasi Lama Pemaparan Asap Rokok terhadap Profil Kadar Malondialdehida pada Hewan Coba Wahyu Armadiyanti; Lizma Febrina; Muhammad Amir Masruhim
Proceeding of Mulawarman Pharmaceuticals Conferences Vol. 8 (2018): Proceeding of Mulawarman Pharmaceuticals Conferences
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman, Samarinda, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (167.835 KB) | DOI: 10.25026/mpc.v8i1.300

Abstract

Malondialdehida (MDA) adalah senyawa yang dapat menggambarkan aktivitas radikal bebas di dalam sel sehingga dijadikan sebagai salah satu petunjuk terjadinya stres oksidatif akibat radikal bebas. Asap rokok merupakan salah satu sumber radikal bebas eksogen yang dapat menyebabkan peningkatan kadar radikal bebas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh lamanya paparan asap rokok terhadap profil kadar Malondialdehida (MDA) dalam tubuh. Hewan coba berjumlah 20 dibagi menjadi 4 kelompok yaitu kelompok kontrol normal dan kelompok eksperimen, dimana kelompok eksperimen dibagi menjadi 3 kelompok berdasarkan variasi waktu lama pemaparan yaitu 7 hari,14 dan 21 hari. Penelitian ini menggunakan metode TBARS (Thiobarbituric Acid Reactive Substances) yang diukur dengan spektrofotometer UV-Vis pada ? = 531 nm. Hasil dari penelitian ini yaitu kadar MDA pada kelompok eksperimen mengalami peningkatan.Hasilnya menunjukkan semakin lama waktu pemaparan maka kadar MDA semakin tinggi.Kadar MDA pada kelompok paparan 7, 14 dan 21 hari berturut-turut yaitu 0,904 nmol/mL, 1,252 nmol/mL dan 1,87 nmol/mL.
Pengaruh Pemberian Infusa Daun Sirsak (Annona muricata L.) terhadap Profil Kadar Malondialdehida (MDA) Tikus Putih (Rattus norvegicus) Lusi Setiowati; Lizma Febrina; Febrina Mahmudah; Adam M. Ramadhan
Proceeding of Mulawarman Pharmaceuticals Conferences Vol. 8 (2018): Proceeding of Mulawarman Pharmaceuticals Conferences
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman, Samarinda, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (285.182 KB) | DOI: 10.25026/mpc.v8i1.320

Abstract

Daun sirsak (Annona muricata L.) merupakan tanaman yang telah digunakan secara empiris oleh masyarakat karena salah satu manfaatnya sebagai antioksidan. Daun sirsak diketahui banyak mengandung berbagai senyawa antara lain steroid/terpenoid, flavonoid, kumarin, alkaloid, dan tanin. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui IC50, kadar MDA pemberian infusa daun sirsak dan pengaruh pemberian infusa daun sirsak (Annona muricata L.) terhadap tikus putih yang terpapar asap rokok berdasarkan pengukuran kadar malondialdehida (MDA). Penelitian ini menggunakan 20 tikus putih yang dibagi dalam empat kelompok perlakuan yaitu kelompok kontrol, paparan 7 hari, paparan 14 hari dan paparan 7 hari lalu pemberian infusa daun sirsak 7 hari. Metode yang digunakan dalam pengukuran kadar MDA yaitu metode Thiobarbituric Acid Reactive Substance (TBARS) yang diukur dengan spektrofotometer UV-Vis pada ? = 531 nm. Analisis statistik yang digunakan pada penelitian ini yaitu uji-t. Hasil penelitian yang didapatkan yaitu IC50 sebesar 66,08 ppm (kuat), kadar MDA pada kelompok pemberian infusa daun sirsak pada hari ke 0, 7 dan 14 nilainya berturut-turut sebesar 0,470 nmol/mL; 0,652 nmol/mL dan 0,470 nmol/mL. Hasil statistik menunjukkan bahwa adanya pengaruh pemberian infusa daun sirsak terhadap profil kadar MDA (p<0,05).
Formulasi dan Evaluasi Sediaan Patch Bukal Mukoadhesif Celecoxib Siti Inayah; Lizma Febrina; Novita Eka Kartab Putri Tobing; Jaka Fadraersada
Proceeding of Mulawarman Pharmaceuticals Conferences Vol. 8 (2018): Proceeding of Mulawarman Pharmaceuticals Conferences
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman, Samarinda, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (261.813 KB) | DOI: 10.25026/mpc.v8i1.321

Abstract

Celecoxib merupakan obat NSAID yang telah digunakan secara luas untuk mengobati penyakit artritis. Bioavailabilitasnya hanya sekitar 40% dengan rute pemberian oral karena mengalami first-pass metabolism serta memiliki efek samping terhadap saluran cerna. Tujuan penelitian ini yaitu untuk memodifikasi rute penghantaran celecoxib dengan memformulasikan dalam bentuk sediaan patch bukal mukoadhesif. Patch dibuat menggunakan metode solven casting dengan memvariasikan konsentrasi HPMC sebagai polimer adhesif, yaitu terdiri dari F1, F2, F3 yang masing-masing mengandung HPMC sebanyak 2%, 3%, dan 4%. Sediaan patch dievaluasi meliputi uji keseragaman bobot dan ketebalan, uji pH permukaan, uji kemampuan mengembang dan uji disolusi zat aktif. Dari ketiga formula, hasil terbaik ditunjukkan oleh F1 dengan hasil pengujian: keseragaman bobot 29.5± 0.010 mg; keseragaman ketebalan 0.25 ± 0.012 mm; pH permukaan 6.4 ± 0.1; kemampuan mengembang 15.99%; dan persentase terdisolusi 66.7%. Patch F1 menunjukkan karakteristik patch yang baik dan memiliki profil pelepasan obat yang tinggi.