Lizma Febrina
Laboratorium Penelitian dan Pengembangan Kefarmasian "Farmaka Tropis", Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman, Samarinda, Indonesia

Published : 25 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 25 Documents
Search

THE EFFECTIVENESS OF LIPASE IMMOBILIZATION ON CHITOSAN BEADS CROSS-LINKED BY GLUTARALDEHYDE Lizma Febrina
PROSIDING SEMINAR KIMIA PROCEEDING OF INTERNATIONAL CONFERENCE 2015
Publisher : PROSIDING SEMINAR KIMIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The effectiveness of immobilized lipase on chitosan bead with glutaraldehyde as cross-linker compounds has been carried out. This research aims to obtain optimal condition for immobilization of lipase on chitosan bead. Chitosan bead made from chitosan powder by inverse phase method. This research started from the optimization process of immobilization for the optimum concentration of glutaraldehyde as cross-linker compounds. Immobilized lipase on chitosan beads was tested for its activities and stability of re-uses in the hydrolysis reaction of palm oil triglycerides. The optimum concentration of glutaraldehyde is 0,5% (v/v) with immobilization enzyme percentage 84% and specific activities of immobilized of lipase 82 U/g. Immobilized lipase has lower activities than free lipase. But it have the relative activity of 70% after 5 times of use, while the free lipase enzymes 4% after 5 times of use. This indicates the stability of the re-use of lipase immobilized better than free lipase.
Isolation and Antioxidant and Antibacterial Activity of Flavonoid from Ficus variegate Blume Rolan Rusli; Bela Apriliana Ningsih; Agung Rahmadani; Lizma Febrina; Vina Maulidya; Jaka Fadraersada
Indonesian Journal of Chemistry Vol 19, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (278.509 KB) | DOI: 10.22146/ijc.23947

Abstract

Ficus variegata Blume is specific plant of east Kalimantan. Flavonoid compound of Ficus variegata Blume was isolated by vacuum liquid and column chromatography, with previously extracted by maceration method using n-hexane and methanol, and fractination using ethyl acetate solvent. Eluent used in isolation were n-hexane:ethyl acetate (8:2). The results of elucidation structure by using spectroscopy methods (GC-MS, NMR, and FTIR) was obtained 5-Hidroxy-2-(4-methoxy-phenyl)-8,8-dymethyl-8H-pyrano[2,3-f] chromen-4-one. This compound has an antibacterial and antioxidant activities.
Profil Pengetahuan Antibiotika Amoksisilin Masyarakat Desa Batu-Batu, Kutai Kartanegara Desten Prima; Lizma Febrina; Rolan Rusli
Proceeding of Mulawarman Pharmaceuticals Conferences Vol. 1 (2015): Proceeding of Mulawarman Pharmaceuticals Conferences (Prosiding Seminar Nasional Kefa
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman, Samarinda, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1289.433 KB) | DOI: 10.25026/mpc.v1i1.23

Abstract

Antibiotika digunakan untuk mengobati penyakit-penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri, dan penggunaannya harus tepat dan benar untuk menghindari resistensi bakteri. Oleh karena itu perlu diketahui bagaimana pemahaman antibiotik oleh masyarakat di desa Batu-Batu, Kutai Kartanegara khususnya antibiotika amoksisilin, serta memberikan wawasan kepada masyarakat mengenai antibiotika amoksisilin. Metode dalam penelitian ini menggunakan rancangan penelitian deskriptif. Metode pengambilan sampel adalah secara acak dengan umur 17-55 tahun dan dibedakan berdasarkan tingkat pendidikan, jenis kelamin dan pekerjaan masyarakat di desa Batu-Batu. Dari data yang diperoleh menunjukkan tingkat pengetahuan masyarakat terhadap antibiotika amoksisilin rendah, dan dipengaruhi oleh tingkat pendidikan serta jenis kelamin masyarakat desa Batu-Batu.
Aktivitas Infusa Daun Tapak Dara (Catharanthus roseus L.) Terhadap Penurunan Kadar Glukosa Darah Tikus Putih (Rattus norvegicus) Yuli Permatasari; Lizma Febrina; Arsyik Ibrahim
Proceeding of Mulawarman Pharmaceuticals Conferences Vol. 2 (2015): Proceeding of Mulawarman Pharmaceuticals Conferences (Prosiding Seminar Nasional Kefa
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman, Samarinda, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (167.452 KB) | DOI: 10.25026/mpc.v2i1.41

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas infusa daun tapak dara (Catharanthus roseus L.) terhadap penurunan kadar glukosa darah pada tikus putih. Penelitian ini merupakan desain eksperimental laboratorium dengan menggunakan tikus putih sebanyak 15 ekor yang diinduksi aloksan 120 mg/kgBB setiap dua hari sekali secara intraperitonial. Tikus dibagi menjadi lima kelompok, antara lain kelompok kontrol negatif (Aquades), kelompok kontrol positif (Glibenklamid), serta kelompok uji yang diberikan infusa daun tapak dara 25%, 45% dan 65%. Data hasil penurunan kadar glukosa darah dianalisis dengan menggunakan uji ANOVA dua arah dan terdapat perbedaan yang sangat signifikan antar kelompok uji sehingga dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Jujur Duncan (BNJD). Hasil penelitian menunjukkan infusa daun tapak dara pada konsentrasi 25%, 45% dan 65% memberikan aktivitas terhadap penurunan kadar glukosa darah pada tikus putih.
Analisis Senyawa Metabolit Sekunder Ekstrak Etanol dan Ekstrak Air Kulit Buah Naga Merah (Hylocereus polyrhizus) Dida Fitri Lanisthi; Lizma Febrina; Muhammad Amir Masruhim
Proceeding of Mulawarman Pharmaceuticals Conferences Vol. 2 (2015): Proceeding of Mulawarman Pharmaceuticals Conferences (Prosiding Seminar Nasional Kefa
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman, Samarinda, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (68.681 KB) | DOI: 10.25026/mpc.v2i1.48

Abstract

Kulit buah naga merah telah banyak digunakan sebagai obat tradisional, berdasarkan data empiris masyarakat menggunakan kulit buah naga sebagai obat untuk diabetes, pelentur pembuluh darah, dan penyakit jantung dengan cara menyeduhnya dengan air kemudian airnya diminum. Sedangkan untuk mengolah kulit buah naga merah menjadi sebuah sediaan umumnya menggunakan pelarut etanol. Sehingga dilakukan pengujian untuk melihat kandungan senyawa metabolit sekunder pada ekstrak etanol kulit buah naga merah dan ekstrak air kulit buah naga merah. Skrining fitokimia merupakan suatu tahap seleksi awal untuk mendeteksi golongan senyawa kimia yang terdapat dalam ekstrak tumbuhan. Skrining fitokimia meliputi uji alkaloid, uji triterpenoid dan steroid, uji tanin, uji flavonoid dan uji saponin. Berdasarkan skrining fitokimia, ekstrak etanol kulit buah naga merah menunjukkan hasil positif pada uji alkaloid yakni pada pereaksi meyer dan dragendorff serta uji flavonoid. Ekstrak air kulit buah naga merah menunjukkan hasil positif pada uji alkaloid pada pereaksi dragendorff dan pada uji flavonoid.
Aktivitas Antibakteri Sediaan Sabun Cair Berbahan Aktif Ekstrak Etanol Daun Karamunting (Melastoma malabathricum) Femy Linggi Allo; Lizma Febrina; Laode Rijai
Proceeding of Mulawarman Pharmaceuticals Conferences Vol. 2 (2015): Proceeding of Mulawarman Pharmaceuticals Conferences (Prosiding Seminar Nasional Kefa
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman, Samarinda, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (237.18 KB) | DOI: 10.25026/mpc.v2i1.52

Abstract

Karamunting merupakan tumbuhan yang dapat tumbuh liar dan berlimpah di seluruh daerah tropis. Daun karamunting telah diketahui memiliki khasiat sebagai antibakteri. Salah satu cara pemanfaatan yang dapat dilakukan adalah dengan mengaplikasikan ekstrak etanol daun karamunting dalam produk sabun cair. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri ekstrak etanol daun karamunting dan sediaan sabun dengan bahan aktif ekstrak etanol daun karamunting khususnya terhadap bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureus. Pengujian aktivitas antibakteri dilakukan dengan metode difusi agar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas antibakteri ekstrak etanol daun karamunting dengan konsentrasi 1%, 2%, 3%, 4% dan 5% terhadap bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureus memiliki respon hambatan pertumbuhan termasuk dalam kategori lemah sampai sedang dengan zona hambat dan zona bunuh antara 1-10 mm. Sedangkan aktivitas antibakteri sediaan sabun cair dengan bahan aktif ekstrak etanol daun karamunting memiliki respon hambat yang lebih besar dibandingkan sediaan sabun cair tanpa bahan aktif ekstrak etanol daun karamunting.
Aktivitas Antioksidan Ekstrak Daun Libo (Ficus variegate Blume) dengan Berbagai Metode Ekstraksi Dian Dwi Cahyadi; Lizma Febrina; Rolan Rusli
Proceeding of Mulawarman Pharmaceuticals Conferences Vol. 3 (2016): Spesial Issue of Mulawarman Pharmaceuticals Conference Proceeding (Prosiding Semnas T
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman, Samarinda, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (159.889 KB) | DOI: 10.25026/mpc.v3i2.99

Abstract

Tumbuhan Libo (Ficus variegate Blume) merupakan salah satu tumbuhan liar, dan bagian daunnya tidak pernah dimakan oleh ulat. Pada tahap ini dilakukan kajian aktivitas antioksidan ekstrak daun libo dari berbagai metode ekstraksi. Penelitian ini mengkaji perbedaan aktivitas antioksidan dari metode ekstraksi maserasi (cara dingin) dan refluktasi (cara panas). Hasil IC50 dari masing-masing metode dengan DPPH (2,2-Diphenyl-1-Picrylhydrazyl) 0,04% adalah 46,3 ppm untuk maserasi dan 120,9 ppm untuk refluktasi. Dapat disimpulkan bahwa suhu pemanasan mempengaruhi aktivitas antioksidan.
Aktivitas Antibakteri Kulit Batang Libo (Ficus variegate Blume) Rizka Amelia Saleh; Agung Rahmadani; Lizma Febrina; Rolan Rusli
Proceeding of Mulawarman Pharmaceuticals Conferences Vol. 3 (2016): Spesial Issue of Mulawarman Pharmaceuticals Conference Proceeding (Prosiding Semnas T
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman, Samarinda, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (364.069 KB) | DOI: 10.25026/mpc.v3i2.133

Abstract

Bahan antimikroba merupakan komponen alam semisintesis atau sintesis yang dapat mengganggu metabolisme dan menghambat pertumbuhan atau membunuh mikroba. Bahan antimikroba dapat berasal dari senyawa kimia sintesis atau dari tumbuhan. Salah satu tanaman yang dapat digunakan sebagai bahan antimikroba adalah kulit batang libo yang mengandung fenol, tanin dan alkaloid. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri dan konsentrasi efektif dari ekstrak metanol dan fraksi n-butanol kulit batang libo menggunakan metode disc-diffusion dengan mengamati Konsentrasi Bunuh Minimum (KBM). Bakteri yang diujikan adalah Eschericia coli dan Staphylococcus aureus. Bakteri yang diujikan adalah Eschericia coli dan Staphylococcus aureus. Konsentrasi ekstrak metanol yang digunakan adalah 1%, 5%, 10% dan 15% sedangkan konsentrasi fraksi n-butanol yang digunakan adalah 0,25%, 0,5%, 1%, 1,5% dan 2%.. Hasil penelitian menunjukkan adanya potensi antibakteri pada kulit batang libo yang ditunjukkan dengan adanya zona bening di sekitar paperdisk. Hasil uji kemudian dianalisis menggunakan ANAVA satu arah serta uji lanjutan Beda Nyata Jujur Duncan. Hasil analisis data menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan signifikan (p > 0,05) konsentrasi uji pada fraksi n-butanol dalam menghambat pertumbuhan bakteri E.coli maupun S.aureus namun terdapat perbedaan signifikan (p < 0,05) untuk ekstrak metanol dalam menghambat pertumbuhan bakteri S.aureus. Konsentrasi efektif ekstrak metanol kulit batang libo sebagai antibakteri adalah 10%.
Aktivitas Antioksidan Fraksi N-Heksana Tumbuhan Patah Tulang (Euphorbia tirucalli) Ema Via Mawadah; Arsyik Ibrahim; Lizma Febrina; Rolan Rusli
Proceeding of Mulawarman Pharmaceuticals Conferences Vol. 4 (2016): Proceeding of Mulawarman Pharmaceuticals Conferences (Prosiding Seminar Nasional Kefa
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman, Samarinda, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (339.967 KB) | DOI: 10.25026/mpc.v4i1.167

Abstract

Telah dilakukan penelitian mengenai aktivitas antiokidan fraksi n-heksana tumbuhan Patah Tulang (Euphorbia tirucalli) secara KLT Bioautografi. Hasil rendemen dari ektrak tumbuhan Patah Tulang adalah 8,576%, sedangkan rendemen fraksi n-heksana adalah 5,502%. Hasil uji fitokimia menunjukkan bahwa ekstrak metanol tumbuhan Patah Tulang mengandung steroid, tanin dan fenolik, sedangkan fraksi n-heksana mengandung steroid. Hasil dari uji aktivitas antioksidan fraksi n-heksana tumbuhan patah tulang menunjukkan adanya warna kuning pada spot noda yang telah disemprotkan DPPH, yang menunjukkan bahwa tumbuhan ini berpotensi memiliki aktivitas antioksidan.
Identifikasi Metabolit Sekunder dan Aktivitas Antioksidan Ekstrak Bunga Tapak Dara (Catharanthus roseus) Indri Verrananda M; Victoria Yulita Fitriani; Lizma Febrina; Laode Rijai
Proceeding of Mulawarman Pharmaceuticals Conferences Vol. 4 (2016): Proceeding of Mulawarman Pharmaceuticals Conferences (Prosiding Seminar Nasional Kefa
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman, Samarinda, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (229.987 KB) | DOI: 10.25026/mpc.v4i1.176

Abstract

Telah dilakukan penelitian mengenai identifikasi metabolit sekunder dan aktivitas antioksidan ekstrak bunga tapak dara (Catharanthus rosus) dengan metode DPPH (2,2-difenil-1-pikrilhidrazil). Hasil uji fitokimia menunjukkan bahwa ekstrak metanol bunga tapak dara mengandung alkaloid, flavonoid, fenolik, tanin, dan terpenoid, sedangkan fraksi n-heksan mengandung tanin, fraksi etil asetat mengandung alkaloid, flavonoid, fenolik dan tanin, serta fraksi n-butanol mengandung alkaloid, flavonoid, fenolik, tanin dan terpenoid. Sementara, nilai IC50 yang diperoleh dari metode DPPH menunjukkan bahwa ekstrak bunga tapak dara memiliki potensi antioksidan dengan nilai IC50 sebesar 142,914 ppm, fraksi n-heksan dengan nilai IC50 sebesar 503,037 ppm, fraksi etil asetat dengan nilai IC50 sebesar 50,069 ppm, dan fraksi n-butanol dengan nilai IC50 sebesar 170,122 ppm. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ekstrak bunga tapak dara berpotensi sebagai antioksidan, hal ini ditandai dengan nilai IC50 yang diperoleh dan dengan adanya senyawa metabolit sekunder yang berkhasiat sebagai antioksidan.