Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search
Journal : Jurnal Agrotek Tropika

PENGARUH SISTEM OLAH TANAH DAN APLIKASI HERBISIDA TERHADAP RESPIRASI TANAH PADA LAHAN PERTANAMAN JAGUNG (Zea mays) MUSIM TANAM KE TIGA Pangestuning, Endah; Yusnaini, Sri; Niswati, Ainin; Buchori, Henrie
Jurnal Agrotek Tropika Vol 5, No 2 (2017)
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (227.447 KB) | DOI: 10.23960/jat.v5i2.1836

Abstract

Respirasi tanah merupakansalahsatu indikator dari aktivitas biologi seperti mikroba, akar atau kehidupan lain di dalamtanah, dan aktivitas ini sangat penting untuk ekosistem di dalam tanah. Penetapan respirasi tanah berdasarkan penetapan jumlah CO 2 yang dihasilkan oleh mikroorganisme tanah dan jumlah O 2 yang digunakan oleh mikroorganisme tanah. Respirasi tanah sudah banyak dikaji dalam kaitannya dengan kesehatan tanah dan sekuestrasi karbon. Penelitian dilakasanakan di Laboratorium Lapangan Terpadu Fakultas Pertanian Universitas Lampung sejakMei 2015 sampai Agustus 2015. Pengambilansampel dilakukan sebanyak 3 kali. Penelitian ini dirancangan dalam Rancangan Acak Kelompok (RAK)secara faktorial yang terdiri dari dua faktor yaitu sistem olah tanah dan aplikasi herbisida dengan 4 kali ulangan. Sistem olah tanah terdiri dari olah tanah maksimun (T 1 ) dan olah tanah minimum(T 0 ). Sedangkan aplikasi herbisida yaitu terdiri dari aplikasi herbisida (H 1 ) dan non aplikasi herbisida (H o ). Data yang diperoleh dianalisis dengan sidik ragam pada taraf 5% yang terlebih dahulu diuji homogenitas ragamnya dengan menggunakan Uji Bartlett dan adivitasnya diuji dengan Uji Tukey. Rata-rata nilai tengah dari data diuji dengan uji BNT pada taraf 1% dan 5%. Hubungan antara kelembaban, suhu tanah, C-organik, N, P dan K dengan respirasi tanah diuji dengan uji korelasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa perlakuan sistem olah tanah pada 1 bulan setelah tanam berpengaruh terhadap respirasi tanah tetapi tidak pada 2 dan 3 bulan setelah tanam, perlakuan aplikasi herbisida berpengaruh terhadap respirasi tanah pada pengamatan 2 bulan setelah tanam tetapi tidak pada 1 dan 3 bulan setelah tanam, tetapi terdapat interaksi antara sistem olah tanah dan aplikasi herbisida pada respirasi tanah dipengamatan 1 dan 2 BST, tetapi tidak pada 3 bulan setelah tanam pada pertanaman jagung (Zea mays). Perlakuan sistem olah tanah maksimum dengan herbisida menunjukkan respirasi paling tinggi dibandingkan dengan perlakuan lainnya.
POPULASI DAN BIOMASSA CACING TANAH PADA BERBAGAI VEGETASI DI SETIAP KEMIRINGAN LERENG SERTA KORELASINYA TERHADAP KESUBURAN TANAH DI LABORATORIUM LAPANG TERPADU FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS LAMPUNG Flora Gamasika; Sri Yusnaini; Ainin Niswati; Dermiyati Dermiyati
Jurnal Agrotek Tropika Vol 5, No 3 (2017)
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (333.302 KB) | DOI: 10.23960/jat.v5i3.1825

Abstract

Laboratorium Lapangan Terpadu Fakultas Pertanian Universitas Lampung merupakan salah satu fasilitas yang disediakan untuk menunjang kegiatan perkuliahan, terdiri atas beberapa unit lahan dengan kemiringan lereng yang berbeda. Di Laboratorium Lapang Terpadu dapat ditemukan berbagai macam vegetasi yaitu sawah, pisang, singkong, kakao, tebu, alang-alang, karet, bambu. Beragamnya vegetasi yang tersebut akan berdampak pada kualitas bahan organik yang dihasilkan dan akan berpengaruh dengan keberagaman biota tanah termasuk cacing tanah. Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui pengaruh vegetasi pada kemiringan lereng yang berbeda terhadap populasi cacing tanah serta korelasinya dengan kesuburan tanah di Laboratorium Lapang Terpadu Unila. Penelitian ini dilakukan dengan pengambilan sampel pada 15 titik dengan 3 ulangan pada masing- masing titik. Penentuan titik sampel berdasarkan 4 kemiringan lereng yaitu datar ( 0-3%), landai (3-8%), bergelombang (8-15%), dan berbukit (15-30%). Data yang diperoleh disajikan dalam bentuk diagramboxplotdan dilakukan uji korelasi antara populasi dan biomassa cacing tanah dengan sifat kimia tanah untuk mengetahui kesuburan kimia tanahnya. Hasil penelitian menunjukkanbahwa populasi cacing tanah dipengaruhi oleh vegetasi pada masing-masing kemiringan lereng dan populasi cacing tanah berkorelasi positif dengan kesuburan tanah di Laboratorium Lapang Terpadu. Uji korelasi menunjukkan bahwa populasi cacing tanah berkorelasi nyata dengan P-tersedia tanah dan kadar air tanah berpengaruh nyata terhadap populasi cacing tanah. Dari hasil identifikasi terdapat cacing tanah dari famili Glossoscolecidae yaitu genus Pontoscolex.
PENGARUH APLIKASI FUNGI MIKORIZA ARBUSKULA DAN PUPUK KANDANG DENGAN BERBAGAI DOSIS TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI KEDELAI (Glycine max [L.] Merrill) PADA ULTISOL Maulana Malik; Kuswanta Futas Hidayat; Sri Yusnaini; Maria Viva Rini
Jurnal Agrotek Tropika Vol 5, No 2 (2017)
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (192.449 KB) | DOI: 10.23960/jat.v5i2.1828

Abstract

Lahan yang mendominasi di Indonesia adalah lahan dengan tingkat kesuburan tanah yang rendah dari Ordo Ultisol. Untuk meningkatkan kesuburannya dapat diaplikasikan pupuk kandang dan FMA. Adapun tujuan penelitian ini adalah; (1) mengetahui pengaruh aplikasi FMA terhadap peningkatan pertumbuhan dan produksi kedelai pada Ultisol; (2) mengetahui pengaruh aplikasi pupuk kandang dengan berbagai dosis terhadap peningkatan pertumbuhan dan produksi kedelai pada Ultisol; (3)mengetahui apakah respons tanaman kedelai pada Ultisol terhadap aplikasi FMA dipengaruhi oleh dosis pupuk kandang yang diaplikasikan; (4) mengetahui dosis pupuk kandang optimum untuk aplikasi FMA pada tanaman kedelai. Percobaan dilakukan di Laboratorium Lapang Terpadu dan Laboratorium Produksi Perkebunan Jurusan Agroteknologi FP Unila dari bulan Agustus hingga November 2015. Rancangan perlakuan disusun secara faktorial (2x5) menggunakan rancangan kelompok teracak sempurna (RKTS) dengan tiga ulangan. Faktor pertama adalah aplikasi FMA (M) yang terdiri atas dua taraf, yaitu tanpa aplikasi FMA (M 0 ) dan dengan aplikasi FMA (M 1 ). Faktor kedua adalah pupuk kandang sapi (K), terdiri atas lima taraf yaitu (K 0 ) 0 ton/ha, (K 1 ) 5 ton/ha, (K 2 ) 10 ton/ha, (K 3 ) 15 ton/ha, dan (K 4 ) 20 ton/ha pupuk kandang. Pemisahan nilai tengah diuji dengan uji Polinomial Ortogonal dengan α 0,05 dan 0,01. Hasil penelitian menunjukkan bahwa; (1) aplikasi FMA mampu meningkatkan produksi tanaman kedelai pada tanah Ultisol melalui variabel pengamatan jumlah polong per tanaman, bobot polong per tanaman, jumlah biji per tanaman, dan bobot 20 butir biji; (2) aplikasi pupuk kandang hingga dosis 20 ton/ha masih meningkatkan pertumbuhan dan produksi kedelai melalui variabel tinggi tanaman, jumlah cabang, bobot akar kering, bobot tajuk kering, serapan P tanaman, jumlah polong per tanaman, bobot polong per tanaman, jumlah biji per tanaman, dan bobot 20 butir biji; (3) respons tanaman kedelai pada Ultisol akibat aplikasi FMA tidak dipengaruhi oleh dosis pupuk kandang yang diaplikasikan; (4) belum terdapat dosis pupuk kandang optimum untuk aplikasi FMA pada tanaman kedelai.
PENGARUH APLIKASI ASAM HUMAT TERHADAP NISBAH DISPERSI DAN DAYA MENAHAN AIR TANAH PADA TANAH ULTISOL DI PT. GREAT GIANT PINEAPPLE (GGP) LAMPUNG TENGAH Gama, Dimmas Pranata; Afandi, Afandi; Yusnaini, Sri; Banuwa, Irwan Sukri
Jurnal Agrotek Tropika Vol 10, No 2 (2022): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 10, MEI 2022
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jat.v10i2.5876

Abstract

Tanah Ultisol merupakan salah satu jenis tanah yang tersebar luas di Indonesia.  Dengan demikian tanah Ultisol memiliki potensi yang tinggi untuk pengembangan pertanian lahan kering.  Dispersi tanah dapat memberikan pengaruh pada tanah dan tanaman.  Salah satu bahan organik yang dapat digunakan dalam meperbaiki sifat fisika tanah Ultisol adalah asam humat.  Asam humat merupakan senyawa organik yang telah mengalami proses humifikasi dan larut dalam alkali.  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian asam humat terhadap nisnah dispersi dan daya menahan air tanah.  Asam humat yang digunakan pada penelitian ini yaitu Actagro Liquid Humus dengan komposisi potassium oksida 4%, dan Asam-asam organic derivate isonardite 22%.  Penelitian dilakukan di perkebunan nanas PT. Great Giant Pineapple (GGP), Kecamatan Terbanggi Besar, Kabupaten Lampung Tengah, Provinsi Lampung.   Rancangan yang digunakan pada penelitian adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 17 perlakuan percobaan dan diulang sebanyak 3 kali sehingga diperoleh 51 sampel satuan percobaan.  Variabel pengamatan meliputi analisis nisbah dispersi (menggunakan metode Hydrometer), distribusi mikroagregat daya menahan air tanah (menggunakan metode pF), kadar air tanah, dan kekuatan tanah.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian asam humat tidak berpengaruh terhadap nisbah dispersi, distribusi mikroagregat dan daya menahan air tanah.  Namun berpengaruh nyata terhadap kadar air kering udara.
PENGARUH PUPUK ORGANIK DAN PUPUK HAYATI TERHADAP POPULASI DAN BIOMASSA CACING TANAH PADA PERTANAMAN TOMAT CHERRY (Lycopersicum esculentum. Mill) DI DESA SUKBANJAR KECAMATAN GEDONG TATAAN Nurlita, Nadya; Yusnaini, Sri; Hendarto, Kus; Arif, M. A. Syamsul
Jurnal Agrotek Tropika Vol 9, No 2 (2021): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 9, MEI 2021
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jat.v9i2.5018

Abstract

Cacing tanah merupakan salah satu biota tanah yang sangat berperan aktif dalam indikator kesuburan tanah.  Pupuk organik dan pupuk hayati merupakan pensuplai hara yang dibutuhkan bagi tanah untuk tanaman dan aktivitas organisme di dalam tanah.  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian pupuk organik, aplikasi pupuk hayati, dan interaksi antara kedua pupuk tersebut terhadap populasi dan biomassa cacing tanah pada pertanaman tomat cherry (Lycopersicum esculentum Mill).  Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang disusun secara faktorial, faktor pertama jenis pupuk organik (K) dan faktor kedua konsentrasi pupuk hayati (M), setiap perlakuan diulang sebanyak tiga kali sehingga diperoleh 36 petak satuan percobaan.  Data yang diperoleh dianalisis dengan sidik ragam pada taraf 5% yang terlebih dahulu diuji homogenitas ragamnya dengan menggunakan Uji Bartlett dan additivitasnya diuji dengan Uji Tukey.  Rata-rata nilai tengah dari data diuji dengan Uji BNT pada taraf 5%.  Untuk mengetahui hubungan antara variabel pendukung dengan variabel utama dilakukan uji korelasi.  Hasil penelitian menunjukan bahwa perlakuan pupuk kandang ayam (K1) meningkatkan populasi dan biomassa cacing tanah pada pengamatan 45 HST di kedalaman 0-15 cm dan 15-30 cm dan pada pengamatan 90 HST di kedalaman 0-15 cm, sedangkan pemberian pupuk hayati tidak berpengaruh nyata terhadap populasi dan biomassa cacing tanah pada pengamatan 45 HST dan 90 HST di kedalaman 0-15 cm dan 15-30 cm.  Pemberian pupuk organik dan pupuk hayati tidak terjadi interaksi pada pengamatan 45 HST dan 90 HST di kedalaman 0-15 cm dan 15-30 cm.  Berdasarkan identifikasi didapatkan bahwa semua cacing tanah setiap kedalaman pada pertanaman tomat cherry didapatkan cacing tanah tergolong dalam famili megascolicidae.
PENGARUH APLIKASI TIGA JENIS BIOCHAR DAN PUPUK FOSFOR TERHADAP KEBERADAAN FUNGI MIKORIZA ARBUSKULAR SERTA PERTUMBUHAN TANAMAN JAGUNG (Zea mays) DI LTPD UNILA Sholihah, Fairuz Nabila; Yusnaini, Sri; Rini, Maria Viva; Arif, M. A. Syamsul
Jurnal Agrotek Tropika Vol 13, No 1 (2025): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 13, FEBRUARI 2025 (ON PROGRESS)
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jat.v13i1.10644

Abstract

Fungi Mikoriza Arbuskular (MA) merupakan salah satu fungi yang melakukan simbiosis mutualisme dengan akar tanaman dan memberikan beberapa manfaat.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian biochar terhadap keberadaan fungi MA, mengetahui pengaruh pemberian pupuk fosfor terhadap keberadaan fungi MA pada pertanaman jagung, serta mengetahui interaksi antara jenis biochar dengan dosis pupuk fosfor terhadap keberadaan fungi MA pada pertanaman jagung.  Penelitian ini dilaksanakan pada Maret hingga Oktober 2022 di Laboratorium Lapang Terpadu (LTPD) dan Laboratorium Produksi Perkebunan dan Mikoriza Fakultas Pertanian Universitas Lampung.  Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial dengan dua faktor.  Faktor pertama biochar (B) terdiri dari tanpa biochar (B0), biochar sekam padi (B1), biochar tongkol jagung (B2), dan biochar batang singkong (B3), faktor kedua pupuk fosfor (P) terdiri dari tanpa pupuk fosfor 0 kg P2O5 ha-1 (P0) dan dengan pupuk fosfor 100 kg P2O5 ha-1 (P1).  Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian biochar tidak berpengaruh nyata terhadap populasi fungi MA maupun persen kolonisasi akar oleh fungi MA.  Pemberian pupuk fosfor tidak berpengaruh nyata terhadap populasi fungi MA maupun persen kolonisasi akar oleh fungi MA.  Terdapat interaksi antara kedua perlakuan terhadap bobot brangkasan kering panen, bobot biji kering, dan populasi fungi MA.  Hasil analisis menunjukkan bahwa interaksi biochar sekam padi tanpa pupuk fosfor meningkatkan populasi fungi MA paling tinggi dibandingkan interaksi lainnya.
PENGARUH APLIKASI TIGA JENIS BIOCHAR DAN PUPUK FOSFOR TERHADAP KEBERADAAN FUNGI MIKORIZA ARBUSKULAR SERTA PERTUMBUHAN TANAMAN JAGUNG (Zea mays) DI LTPD UNILA Sholihah, Fairuz Nabila; Yusnaini, Sri; Rini, Maria Viva; Arif, M. A. Syamsul
Jurnal Agrotek Tropika Vol. 13 No. 1 (2025): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 13, FEBRUARI 2025
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jat.v13i1.10644

Abstract

Fungi Mikoriza Arbuskular (MA) merupakan salah satu fungi yang melakukan simbiosis mutualisme dengan akar tanaman dan memberikan beberapa manfaat.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian biochar terhadap keberadaan fungi MA, mengetahui pengaruh pemberian pupuk fosfor terhadap keberadaan fungi MA pada pertanaman jagung, serta mengetahui interaksi antara jenis biochar dengan dosis pupuk fosfor terhadap keberadaan fungi MA pada pertanaman jagung.  Penelitian ini dilaksanakan pada Maret hingga Oktober 2022 di Laboratorium Lapang Terpadu (LTPD) dan Laboratorium Produksi Perkebunan dan Mikoriza Fakultas Pertanian Universitas Lampung.  Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial dengan dua faktor.  Faktor pertama biochar (B) terdiri dari tanpa biochar (B0), biochar sekam padi (B1), biochar tongkol jagung (B2), dan biochar batang singkong (B3), faktor kedua pupuk fosfor (P) terdiri dari tanpa pupuk fosfor 0 kg P2O5 ha-1 (P0) dan dengan pupuk fosfor 100 kg P2O5 ha-1 (P1).  Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian biochar tidak berpengaruh nyata terhadap populasi fungi MA maupun persen kolonisasi akar oleh fungi MA.  Pemberian pupuk fosfor tidak berpengaruh nyata terhadap populasi fungi MA maupun persen kolonisasi akar oleh fungi MA.  Terdapat interaksi antara kedua perlakuan terhadap bobot brangkasan kering panen, bobot biji kering, dan populasi fungi MA.  Hasil analisis menunjukkan bahwa interaksi biochar sekam padi tanpa pupuk fosfor meningkatkan populasi fungi MA paling tinggi dibandingkan interaksi lainnya.