Ander Sriwi, Ander
PS. S1 Industri Perjalanan Wisata Fakultas Pariwisata UNUD

Published : 10 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

STRATEGI PENGEMBANGAN KUTA LOMBOK SEBAGAI DESTINASI PARIWISATA Ander Sriwi; I Nyoman Sudiarta; N Putu Eka Mahadewi
Jurnal IPTA (Industri Perjalanan Wisata) Vol 4 No 1 (2016): Jurnal IPTA (July 2016)
Publisher : Department of Tour and Travel Studies, Faculty of Tourism, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (171.456 KB) | DOI: 10.24843/IPTA.2016.v04.i01.p11

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi-potensi wisata yang dimiliki oleh destinasi pariwisata Kuta Lombok, kemudian akan dirumuskan strategi yang dapat diterapkan di destinasi pariwisata Kuta Lombok sehingga membantu proses pengembangannya menjadi lebih optimal. Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data menggunakan metode obsevasi artinya melakukan pengamatan langsung di Kuta Lombok (lokasi penelitian), wawancara mendalam artinya bertanya langsung kepada informan yang dipilih sudah dipilih, dan dokumenasi. Teknik penentuan informan dengan menggunakan metode purposive sampling, sedangkan untuk teknis analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis deskriftif kualitatif dan analisis SWOT. Hasil yang didapatkan melalui analisis deskriftif kualitatif dan analisis SWOT adalah bahwa potensi-potensi yang dimiliki oleh Kuta Lombok merupakan potensi yang harus dikembangkan, karena destinasi pariwisata Kuta Lombok memiliki potensi yang sangat potensial. Potensi wisata yang ada seperti, pemandangan laut dan pantainya, pemandangan matahari terbit dan matahari terbenam pemandangan alam yang meliputi perbukitan yang berbaris dan hijau. Sedangkan potensi sosial budaya yang terdapat di Kuta Lombok adalah terdiri dari keunikan tradisi dan budaya masyarakat setempat seperti upacara adat sasak, kesenian radisional, tradisi presean dan Bau Nyale. Melihat potensi-potensi yang dimiliki oleh Kuta Lombok berdasarkan hasil dari analisis SWOT dalam pengembangan destinasi pariwisata Kuta Lombok terdapat beberapa strategi yang bisa dilakukan dalam pengembangan destinasi pariwisata Kuta Lombok, strategi-strategi tersebut yaitu: strategi pengembangan daya tarik wisata dan strategi pengembangan daya tarik wisata yang dihasilkan oleh strategi strength–opportunity (S–O), strategi peningkatan keamanan dan kenyamanan yang dihasilkan oleh trategi strength–threat (S–T), strategi peningkatan kualitas lingkungan dan strategi promosi destinsi pariwisatayang dihasilkan oleh strategi weakness–opportunity (W–O), strategi pengembangan sumber daya manusia yang dihasilkan oleh ytrategi weakness–threat (W–T).
IDENTIFIKASI POTENSI WISATA DESA SELONG BELANAK KABUPATEN LOMBOK TENGAH Ander Sriwi; Ihyana Hulfa
Jurnal Ilmiah Hospitality Vol 8 No 2: Desember 2019
Publisher : Sekolah Tinggi Pariwisata Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (779.544 KB) | DOI: 10.47492/jih.v8i2.14

Abstract

Selong Belanak adalah salah satu kawasan pariwisata yang terdapat di Lombok Tengah bagian selatan tepatnya di Desa Selong Belanak. Selong Belanak adalah salah satu desa yang berada di kawasan pantai yang memiliki daya tarik wisata yang sangat potensial terutama untuk pengembangan wisata bahari. Daya tarik wisata Selong Belanak terdiri dari daya tarik wisata alam, sosial dan budaya, namun yang paling mendominasi adalah potensi alamnya. Tujuan penelitian yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi potensi wisata yang ada di Selong Belanak, maka penelitian ini dilakukan terhadap aktivitas pariwisata di Selong Belanak ditinjau dari potensi dan daya tarik wisata. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Hasil dari penelitian ini adalah Dalam pengembangan pariwisata di Desa Selong Selong Belanak ada beberapa faktor yang harus diperhatikan seperti ke empat komponen penting dalam industri pariwisata yang lebih dikenal dengan istilah 4 A, yaitu; attraction, accessibility, amenitiy dan ancillary. Keindahan alam yang dimiliki oleh Selong Belanak merupakan salah satu potensi yang dapat dikembangkan sebagai daya tarik wisata yang mampu menunjang pengembangannya sebagai destinasi pariwisata, keunikan tradisi dan budaya masyarakat lokal yang unik dan sikap ramah-tamah masyarakat Selong Belanak juga merupakan sangat potensial dikembangkan sebagai daya tarik wisata dalam pengembangan pariwisata Selong Belanak. Ketersediaan fasilitas pendukung lainnya seperti penginapan, rumah makan serta ketersediaan Money Canger juga merupakan sebuah potensi yang dapat mendukung perkembangan pariwisata Selong Belanak
STRATEGI PENGEMBANGAN AGROWISATA DI PERKEBUNAN KOPI GAYO DESA GUNUNG SUKU KABUPATEN ACEH TENGAH Ihyana Hulfa; Ander Sriwi; Rizal Kurniansah
Jurnal Ilmiah Hospitality Vol 9 No 2: Desember 2020
Publisher : Sekolah Tinggi Pariwisata Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47492/jih.v9i2.345

Abstract

Gunung Suku Village has a natural, social cultural appeal that is very diverse and potentially become a tourist attraction, but this potential tourism has not been developed well and maximal to becomes a tourist destination. This study aims to formulate effective strategies for the development of agrotourism in Gunung Suku Village. This study uses qualitative methods, data collection through observation, in-depth interviews, questionnaires and literature study. Purposive sampling used in this study for determination of sample, Data analysis in this study used qualitative descriptive approach, IFAS, EFAS and SWOT analysis. The results of this study indicate the potential of coffee plantation areas has not been developed, due to the lack of human resources, accessibility, facilities and infrastructure of tourism activities and the weak role of local government. The general strategy is in quadrant II, namely the development strategy of attractiveness. Alternative strategies (1) SO strategies (a) Strategies for developing potential to the fullest, (b) Strategies for developing marketing and promoting tourist attraction, (c) Development strategies for making tour packages. (2) ST Strategy (a) Community-based agrotourism development strategy, (b) Development Strategy by highlighting different potentials from other regions. (3) WO Strategy (a) HR development strategies especially in the field of tourism, (b) Accessibility development strategies, (c) Strategies to develop places to stay, eat drinks and gift shops. (4) WT Strategy (a) Increasing Public Awareness to conserve and preserve local culture, as well as the emergence of many competitors, (b) Increase cooperation with all stakeholders, (c) Improve the development of human recources in the tourms sector. Agrotourism development requires cooperation with all stakeholders in order to improve the qualityof human resources, accessibility, facilities and institutions, so that it has a direct impact on the income of the villagers of Gunung Suku Village.
PENERAPAN VISITOR MANAGEMENT MELALUI PENDEKATAN CARRYING CAPACITY DI KAWASAN WISATA BUKIT PERGASINGAN SEMBALUN Syarif Hidayat; I Wayan Suteja; Indrapati Indrapati; Ander Sriwi
Jurnal Ilmiah Hospitality Vol 10 No 2: Desember 2021
Publisher : Sekolah Tinggi Pariwisata Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47492/jih.v10i2.1071

Abstract

Penelitian ini dilakukan di Bukit Pergasingan, Desa Sembalun, Kecamatan Sembalun, Kabupaten Lombok Timur yang bertujuan untuk mengetahui kondisi daya dukung dan penerapan visitor management melalui pendekatan carrying capacity di kawasan wisata Bukit Pergasingan. Teknik pengumpulan data antara lain wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi, sedangkan teknik analisis data yang digunakan adalah analisis perhitungan daya dukung (carrying capacity) dan analisis deskriptif kualitatif. Metode yang digunakan adalah perhitungan daya dukung lingkungan berdasarkan rumus Cifuentes (1992) yang termodifikasi terdiri dari Daya Dukung Fisik (Physical Carrying Capacity/PCC), Daya Dukung Riil (Real Carrying Capacity/RCC) dan Daya Dukung Efektif (Effective Carrying Capacity/ECC). Hasil perhitungan daya dukung lingkungan kawasan wisata Bukit Pergasingan memperoleh nilai PCC sebesar 728 pengunjung/hari; nilai RCC sebesar 159 pengunjung/hari dan nilai ECC sebesar 17 pengunjung/hari. Namun begitu, nilai ini dibandingkan dengan jumlah rata-rata pengunjung aktual saat ini yaitu 60 pengunjung/hari masih jauh di bawah nilai daya dukung efektif hasil perhitungan. Berdasarkan nilai daya dukung efektif yaitu nilai yang telah mempertimbangkan faktor kondisi biofisik lingkungan dan kapasitas menejemen, maka pengembangan obyek wisata di kawasan wisata Bukit Pergasingan ke depan masih perlu dimaksimalkan. Berdasarkan perhitungan tersebut, Penerapan konsep visitor management dengan pendekatan carrying capacity di Bukit Pergasingan dapat dilakukan dengan cara; pembatasan pengunjung, pembatasan waktu untuk rombongan, pembentukan balkondes (balai konservasi desa), penguatan, pelestarian alam dan tercukupinya sarana prasarana, dan penguatan konsep zonasi.
The Role of Women in Gili Balu Ecotourism Development, West Sumbawa Regency Ihyana Hulfa; Putrawan Habibi; Muhammad Azizurrohman; Ander Sriwi; Supiandi Supiandi
Jurnal Pariwisata Nusantara (JUWITA) Vol. 1 No. 2 (2022): Jurnal Pariwisata Nusantara (JUWITA)
Publisher : PROGRAM STUDI PARIWISATA SYARAH, FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM, UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MATARAM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (273.765 KB) | DOI: 10.20414/juwita.v1i2.5473

Abstract

Purpose: The purpose of this study is to identify the role played by women in the growth of ecotourism in Gili Balu, West Sumbawa Regency, as well as the barriers to that involvement. Method: This study was carried out in the villages of Poto Tano, Senayan, Tambak Sari, and Kiantar in the West Sumbawa Regency of the West Nusa Tenggara Province. The research used a descriptive qualitative methodology, and the primary data were gathered through observation, documentation, and interviews with 32 female respondents. Secondary data were gathered from journals and other research-related sources. Result: According to this study, women in the Gili Balu region played a negligible part in the creation and use of tourist sites. Women's roles are only limited to carrying out tasks like traditional dancers, lodging providers, chefs, souvenir makers, and advertising. The key challenges that the community, particularly women, must overcome are related to family, culture, religion, capital, knowledge, and inadequate government support. Contribution: This study can be used as a resource by a variety of parties interested in examining the role of women in the Gili Balu region to design community development strategies that are necessary.
PELATIHAN PENYUSUNAN PAKET WISATA DESA WISATA BANYUMULEK, KEC. KEDIRI, KAB. LOMBOK BARAT Ajuar Abdullah; Ander Sriwi; Murianto Murianto
Journal Of Responsible Tourism Vol 2 No 1: Juli 2022
Publisher : Program Studi S1 Pariwisata, Sekolah Tinggi Pariwisata Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (692.6 KB) | DOI: 10.47492/jrt.v2i1.1980

Abstract

Desa wisata adalah desa yang menjadikan segenap potensinya sebagai daya tarik bagi wisatawan untuk berkunjung. Dengan kunjungan tersebut, wisatawan dapat belajar secara langsung kepada masyarakat desa; belajar tentang kearifan lokal, sejarah, dan juga budaya. Kunjungan ini akan berdampak positif pada kesejatraan ekonomi masyarakat desa. Namun untuk dapat menarik wisatawan berkujung ke desa wisata, tentu membutuhkan strategi dan perencanaan yang sistematis. Salah satu strategi adalah membuat paket wisata yang inovativ, kreatif, menarik dan sesuai dengan tema desa wisata. Namun, rendahnya SDM Pariwisata sehingga pengelola desa wisata Banyumulek tidak dapat membuat paket wisata sendiri, dan berdampak pada menurunnya angka kunjungan wisatawan. Tim PKM bersama mitra melaksanakan pelatihan penyusunan paket wisata dengan sasaran pada pengelola desa wisata yaitu BUMDes, Karang Taruna, dan juga PKK Desa. Tujuan dari pelaksanaan pelatihan penyusunan paket wisata adalah untuk melatih masyarakat khususnya pengelola desa wisata Banyumulek agar dapat menyusun paket wisata yang menarik sesuai dengan tema desa wisata. Lama pelatihan dilaksanakan selama 1 hari tepatnya tanggal 16 September 2021 dengan materi pendukung terdiri dari sejarah dan potensi desa wisata Banyumulek, dan perencanaan desa wisata. Materi utama tentang dasar-dasar penyusunan paket wisata, penyusunan tour itenarary yang sesuai dengan tema desa wisata, membuat paket wisata yang menarik dan berdaya jual, praktek penyusunan tour itenarary, membuat harga jual paket wisata, dan presentasi paket wisata masing-masing kelompok. Materi ini dibagi dalam 4 sesi pelatihan dan terlaksana dengan lancar. Harapannya peserta yang mengikuti pelatihan penyusunan paket wisata akan membuat paket wisata untuk desa wisata Banyumulek dengan beragam inovasi dan tema, sehingga kemandirian dan keberlanjutan desa wisata dapat tercapai
PENGEMBANGAN POTENSI WISATA BAHARI DI DUSUN MEANG DESA BUWUN MAS KECAMATAN SEKOTONG KABUPATEN LOMBOK BARAT Nuriadi Nuriadi; ander sriwi; I Gusti Ngurah Oka Widjaya; Lalu Mahsar
Journal Of Responsible Tourism Vol 2 No 3: Maret 2023
Publisher : Program Studi S1 Pariwisata, Sekolah Tinggi Pariwisata Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (776.862 KB) | DOI: 10.47492/jrt.v2i3.2541

Abstract

Development of marine tourism potential in Meang Hamlet, Buwun Mas Village, Sekotong District, West Lombok Regency. However, in developing the potential as a tourist attraction, there are always inhibiting factors ranging from accessibility and supporting facilities. This study aims to analyze the potential of marine tourism in Meang Hamlet. So that it can then be used as a reference material for the local community and local government as well as the central level to develop marine tourism in Meang Hamlet. The research method used is the SECI model using the 4A development theory initiated by Sugiama including Attraction, Amenities, Ancilliary, and Accessibility. The methods used in collecting data are interviews, direct observation and documentation. The results of this study indicate that the development of marine tourism in Meang Hamlet, Buwun Mas Village, located in Sekotong District, is still not optimal when viewed from accessibility and amenity. Even though each region has a lot of potential that needs to be developed to become a tourist destination that attracts tourists to visit. This potential can be different and has its own unique value, this uniqueness then becomes a differentiator for other destinations, so Meang Hamlet has a myriad of potentials that can be processed into unique tourist destinations and can attract tourists to visit the area. The potential starts from an underwater park decorated with natural coral reefs and rare fish, white pepper sand, and long waves and is suitable as a location for diving, snorkeling, and surfing.
PENGEMBANGAN POTENSI AGROWISATA DI DESA SAJANG KECAMATAN SEMBALUN LOMBOK TIMUR Ni Komang Triana Sentana N; Sri Wahyuningsih; ander sriwi; Indrapati Indrapati
Journal Of Responsible Tourism Vol 2 No 3: Maret 2023
Publisher : Program Studi S1 Pariwisata, Sekolah Tinggi Pariwisata Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1535.973 KB) | DOI: 10.47492/jrt.v2i3.2546

Abstract

Laporan Tugas Akhir ini mengkaji tentang Potensi dan Pengembangan Agrowisata Desa Sajang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi yang dimiliki Agrowisata Desa Sajang, upaya-upaya yang harus dilakukan dalam pengembangannya, dan kendala-kendala yang dihadapi didalam mengembangkan Agrowisata Desa Sajang. Penelitian ini disajikan secara deskriptif yaitu menggambarkan dari informasi tentang Agrowisata Desa Sajang. Adapun metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi . Hasil Penelitian ini menunjukkan bahwa, Agrowisata Desa Sajang sangat potensial untuk dikembangkan di Kecamatan Sembalun karena memiliki potensi yang menarik bagi pengunjung. Dalam pengembangan Agrowisata Desa Sajang ini ternyata masih mengalami berbagai kendala yang ada, antara lain, Kendala fasilitas wisata yang belum terpenuhi dan tidak adanya keterlibatan pemerintah desa atau instansi lainnya. Kesimpulan yang dapat diambil adalah Potensi yang terdapat di Agrowisata Desa Sajang sangat menarik untuk dikembangkan, agar dapat dikenal oleh khalayak umum dan peran pemerintah serta pihak pengelola dalam strategi pengembangan agrowisata tersebut sangat diperlukan agar tercipta kawasan wisata yang potensial untuk dikunjungi.
STRATEGI PENGEMBANGAN EKOWISATA MANGROVE DI DESA BUWUN MAS KECAMATAN SEKOTONG KABUPATEN LOMBOK BARAT Sopian Wildani; Lalu Yulendra; ander sriwi
Journal Of Responsible Tourism Vol 2 No 3: Maret 2023
Publisher : Program Studi S1 Pariwisata, Sekolah Tinggi Pariwisata Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (826.277 KB) | DOI: 10.47492/jrt.v2i3.2552

Abstract

Mangrove ecotourism in Buwun Mas Village is a tourist area that relies on mangroves as the main destinations, this tour has been inaugurated in 2022. This mangrove forest is the only tourist attraction in Buwun Mas Village which has been inaugurated as a tourist destination located in Jerangkang Village. This study aims to identify the potential and strategies for developing mangrove forest areas in Buwun Mas Village. This study uses a qualitative approach whose results are presented descriptively. The data was collected by means of observation, interview, and documentation techniques. The data analysis used was SWOT analysis with data collection steps, namely data reduction, data display, and data conclusions. The results showed that the development of the mangrove forest area into an ecotourism destination in Buwun Mas Village there were several driving and inhibiting factors, namely internal and external.
STRATEGI PENGEBANGAN DAYA TARI WISATA AIR TERJUN BABAK PELANGI DESA LANTAN KABUPATEN LOMBOK TENGAH Abdul Hanan; Primus Gadu; ander sriwi
Journal Of Responsible Tourism Vol 3 No 1: Juli 2023
Publisher : Program Studi S1 Pariwisata, Sekolah Tinggi Pariwisata Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47492/jrt.v3i1.2720

Abstract

This study discusses the strategy of developing a tourist attraction for the rainbow waterfall in Lantan Village, Central Lombok Regency. This research was conducted to answer the problems that became the focus of the research, namely the carrying capacity of the rainbow waterfall to be used as a natural tourist attraction in Lantan Village, Central Lombok Regency. Data collection in this study used the method of observation, interviews and documentation with a qualitative descriptive approach. The results showed that the development model of the rainbow waterfall in Lantan Village is a development location of the rainbow waterfall in Lantan Village. And applied in the form of potential that is owned as a promotional support to be developed and applied in the form of direct participation or the community has directly carried out tourism activities in the Rainbow Waterfall area of ​​Lantan Village by taking the role of subject and object simultaneously, meaning that in the development of the Rainbow Waterfall area Tourism activities in the Rainbow Round Waterfall, the community becomes tourism actors and managers, and at the same time becomes an object that tourists can enjoy through performances of existing attractions.