Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

STUDY EXSPERIMENTAL PENGARUH SUDUT KEMIRINGAN MODEL KENDARAAN SEDAN TERHADAP TEKANAN HISAP DALAM WIND TUNEL Slamet Rahayu; Muhammad Agus Sahbana; Akhmad Farid
PROTON Vol. 6 No. 1: Maret 2014
Publisher : Widyagama University of Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31328/jp.v6i1.179

Abstract

Untuk memenuhi kebutuhan transportasi darat yang semakin meningkat, perkembangan teknologi salah satunya ditandai dengan semakin beragam nya produk kendaraan yang ada di pasaran. Perkembangan ini juga mengarah pada penyempurnaan desain bentuk mobil yang Aerodinamis untuk mengurangi gaya gesek udara yang dapat menambah kestabilan kendaraan saat melaju. Penelitian dilakukan untuk mengetahui pengaruh sudut kemiringan kendaraan sedan manakah yang paling stabil dalam menerima hambatan dari berbagai arah. pengujian dilakukan dengan empat varian sudut yg berbeda yaitu sudut 0°,sudut 5°,sudut 10°,sudut 15°dengan empat kali pengulangan di setiap model nya. Variabel bebas adalah kondisi yang mempengaruhi munculnya suatu gejala. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah kecepatan angin, beban, luasan alat uji. Variabel terikat adalah himpunan sejumlah gejala yang memiliki pula sejumlah aspek atau unsur di dalamnya, yang berfungsi menerima atau menyesuaikan diri dengan kondisi variabel lain. Dalam penelitian ini variabel terikatnya adalah besar sudut dan Simpangan pada Manometer (DH) , coefisient drag (cd), gaya drag(fd). Dari hasil penelitian sudut 0° memiliki coefisient drag (cd) 1,15 menghasilkan gaya drag (fd) sebesar 1,55 kg m/s² ,untuk sudut 5° memiliki coefisient drag (cd)1,15 sebesar  menghasilkan gaya drag (fd) 6,21 kg m/s², untuk sudut 10° memiliki nilai coefisient drag (cd) 1,15 menghasilkan gaya drag (fd) 11,6 kg m/s².Dan untuk sudut 15°memiliki nilai coefisient drag (cd) 1,15 menghasilkan gaya drag (fd) sebesar 13,97 kg m/s². penelitian ini dapat di simpulkan pengaturan sudut kemiringan berpengaruh terhadap gaya drag. semakin besar sudut kemiringan yang dimiliki, maka semakin besar gaya drag yang di dapat.   Kata kunci : wind tunnel, Aerodinamis, Sudut kemiringan, coefisient drag, Gaya drag.  
STUDY EXSPERIMENTAL PENGARUH PEMASANGAN MODEL SIDE SKIRT TERHADAP COEFISIENT DRAG DAN GAYA DRAG Arif Wahyu Budiarto; Suriansyah -; Muhammad Agus Sahbana
PROTON Vol. 5 No. 2: Oktober 2013
Publisher : Widyagama University of Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31328/jp.v5i2.186

Abstract

Untuk memenuhi kebutuhan transportasi darat yang semakin meningkat, perkembangan teknologi salah satunya ditandai dengan semakin beragam nya produk kendaraan yang ada di pasaran. Perkembangan ini juga mengarah pada penyempurnaan desain bentuk mobil yang Aerodinamis untuk mengurangi gaya gesek udara yang dapat menambah kestabilan kendaraan saat melaju. Penelitian dilakukan untuk mengetahui pengaruh pemasangan side skirt dan model side skirt manakah yang paling stabil dalam menerima hambatan dari berbagai arah. pengujian dilakukan dengan empat model side skirt yaitu Tanpa side skirt, model side skirt I, model side skirt II, model side skirt III dengan empat kali pengulangan di setiap model nya. Variabel bebas adalah kondisi yang mempengaruhi munculnya suatu gejala. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah kecepatan angin, beban, luasan alat uji. Variabel terikat adalah himpunan sejumlah gejala yang memiliki pula sejumlah aspek atau unsur di dalamnya, yang berfungsi menerima atau menyesuaikan diri dengan kondisi variabel lain. Dalam penelitian ini variabel terikatnya adalah Jenis Side Skirt dan Simpangan pada Manometer (DH) , coefisient drag (cd), gaya drag(fd). Dari hasil penelitian model tanpa side skirt memiliki coefisient drag (cd) 0,02 menghasilkan gaya drag (fd) sebesar 1,55 kg m/s² ,untuk model side skirt I memiliki coefisient drag (cd) sebesar 0,11 menghasilkan gaya drag (fd) 6,21 kg m/s², model side skirt II memiliki nilai coefisient drag (cd) 0,19 menghasilkan gaya drag (fd) 11,6 kg m/s².Dan model side skirt III memiliki nilai coefisient drag (cd) 0,22 menghasilkan gaya drag (fd) sebesar 13,97 kg m/s². penelitian ini dapat di simpulkan pemasangan side skirt berpengaruh terhadap gaya drag. semakin besar nilai coefisient drag (cd) yang dimiliki model side skirt, maka semakin besar gaya drag yang di dapat. Kata kunci : wind tunnel, Aerodinamis, model Side Skirt, coefisient drag, Gaya drag.
PENGARUH DIMENSI BATU KERIKIL PADA PERMUKAAN PELAT PENYERAP UNTUK MENINGKATKAN KINERJA PENYERAPAN PANAS RADIASI MATAHARI PADA SOLAR WATER HEATER Fitra Hamdani; Naif Fuhaid; Muhammad Agus Sahbana
PROTON Vol. 5 No. 2: Oktober 2013
Publisher : Widyagama University of Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31328/jp.v5i2.188

Abstract

Pada penelitian ini adalah  salah satu energi yang dapat membantu  masyarakat khususnya dibidang rumah tangga, memanfaatan solar water heater untuk produksi air hangat yang dapat dipakai untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari seperti mandi. Sisi yang kupas dalam penelitian ini adalah pelat penyerap beton cor. Pelat penyerap berfungsi untuk menyerap panas dan merupakan komponen yang sangat penting pada sistem penyerapan panas radiasi matahari. Dalam penelitian ini bertujuan1)                    Mahasiswa Jurusan Teknik Mesin Universitas Widyagama Malang 2) dan 3) Staf Pengajar Jurusan Teknik Mesin Universitas Widyagama Malang untuk mengetahui pengaruh dimensi batu kerikil pada  permukaan pelat penyerap  untuk meningkatkan kinerja penyerapan panas radiasi matahari pada solar water heater Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode eksperimen. Adapun dimensi batu yang digunakan dalam varibel penelitian ini adalah tanpa dipenambahan batu, 0.5 cm, 1 cm dan 1.5 cm. Batu tersebut merupakan batu cor yang diletakkan pada permukaan beton cor dan sebagian dari batu tersebut sebagian ditanamkan pada beton cor. Hubungan temperatur pelat, temperatur kaca dan temperatur lingkungan  terhadap radiasi harian matahari diperoleh radiasi tertinggi tanggal 22 Juni 2013 yaitu sebesar 14970.4 kJ/m2, hal ini juga berpengaruh terhadap temperatur,  yaitu untuk temperatur lingkungan (TL) yaitu sebesar 24.1 0C, temperatur kaca penutup (Tk) yaitu 28.6 0C, Temperatur pelat penyerap adalah 34.70C. Kemudian hubungan dari beberapa dimensi yang telah di uji terhadap radiasi matahari diperoleh bahwa temperatur terbaik terjadi pada dimensi 2 cm, sebab dengan dimensi kerikil yang lebih besar mampu menyerap dan menghasilkan panas yang sangat tinggi.   Kata kunci: Dimensi batu, pelat penyerap, radiasi matahari.
PENGARUH DIMENSI BATU KERIKIL PADA PERMUKAAN PELAT PENYERAP UNTUK MENINGKATKAN KINERJA PENYERAPAN PANAS RADIASI MATAHARI PADA SOLAR WATER HEATER Fitra Hamdani; Naif Fuhaid; Muhammad Agus Sahbana
PROTON Vol. 5 No. 2: Oktober 2013
Publisher : Widyagama University of Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31328/jp.v5i2.193

Abstract

Pada penelitian ini adalah  salah satu energi yang dapat membantu  masyarakat khususnya dibidang rumah tangga, memanfaatan solar water heater untuk produksi air hangat yang dapat dipakai untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari seperti mandi. Sisi yang kupas dalam penelitian ini adalah pelat penyerap beton cor. Pelat penyerap berfungsi untuk menyerap panas dan merupakan komponen yang sangat penting pada sistem penyerapan panas radiasi matahari. Dalam penelitian ini bertujuanPenelitian dilakukan dengan menggunakan metode eksperimen. Adapun dimensi batu yang digunakan dalam varibel penelitian ini adalah tanpa dipenambahan batu, 0.5 cm, 1 cm dan 1.5 cm. Batu tersebut merupakan batu cor yang diletakkan pada permukaan beton cor dan sebagian dari batu tersebut sebagian ditanamkan pada beton cor.untuk mengetahui pengaruh dimensi batu kerikil pada  permukaan pelat penyerap  untuk meningkatkan kinerja penyerapan panas radiasi matahari pada solar water heater Hubungan temperatur pelat, temperatur kaca dan temperatur lingkungan  terhadap radiasi harian matahari diperoleh radiasi tertinggi tanggal 22 Juni 2013 yaitu sebesar 14970.4 kJ/m2, hal ini juga berpengaruh terhadap temperatur,  yaitu untuk temperatur lingkungan (TL) yaitu sebesar 24.1 0C, temperatur kaca penutup (Tk) yaitu 28.6 0C, Temperatur pelat penyerap adalah 34.70C. Kemudian hubungan dari beberapa dimensi yang telah di uji terhadap radiasi matahari diperoleh bahwa temperatur terbaik terjadi pada dimensi 2 cm, sebab dengan dimensi kerikil yang lebih besar mampu menyerap dan menghasilkan panas yang sangat tinggi.   Kata kunci: Dimensi batu, pelat penyerap, radiasi matahari.  
PENGARUH PENGHALANG SEGITIGA DAN SEGIEMPAT TERHADAP PERILAKU ALIRAN FLUIDA Muhammad Agus Sahbana
PROTON Vol. 2 No. 1: Maret 2010
Publisher : Widyagama University of Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31328/jp.v2i1.194

Abstract

-
APLIKASI SISTEM PAKAR BERBASIS WAP SITEDENGAN PENDEKATAN STATIS UNTUK DIAGNOSIS GANGGUAN MESIN SEPEDA MOTOR Istiadi - -; Muhammad Agus Sahbana
PROTON Vol. 2 No. 1: Maret 2010
Publisher : Widyagama University of Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31328/jp.v2i1.197

Abstract

-
PENGARUH MEDAN ELEKTROMAGNET TERHADAP KONSUMSI BAHAN BAKAR DAN EMISI GAS BUANG PADA MOTOR BENSIN Naif Fuhaid; Muhammad Agus Sahbana; Adhy Arianto
PROTON Vol. 3 No. 1: Maret 2011
Publisher : Widyagama University of Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31328/jp.v3i1.223

Abstract

Pada saat ini motor bakar mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan manusia sehari-harinya, karena dalam melakukan perjalanan dari satu tempat ke tempat yang lain, manusia akan selalu menggunakan  transportasi. Adanya kendaran roda empat juga tidak lepas dari tingkat kebutuhan transportasi manusia akan waktu yang cepat dalam melakukan perjalanan. Penelitian ini menggunakan mesin kijang 4 tak 4 silinder 1500 cc dengan bahan bakar bensin. Variabel penelitian meliputi : diameter kawat tembaga, putaran mesin, konsumsi bahan bakar, dan emisi gas buang yang dihasilkan mesin tersebut. Hasil akhir dari penelitian ini menunjukkan bahwa penambahan medan elektromagnet pada bahan bakar menyebabkan penurunan konsumsi bahan bakar dan penurunan kandungan emisi gas buang yang berbahaya bagi lingkungan.   Kata kunci : transportasi, mesin, diameter kawat tembaga, konsumsi bahan bakar, emisi gas buang, medan elektromagnet
ANALISIS PENGGUNAAN ZAT ADITIF PADA BAHAN BAKAR TERHADAP EMISI GAS BUANG PADA MESIN SEPEDA MOTOR YAMAHA Dwi Wahyudi; Muhammad Agus Sahbana; Toni Dwi Putra
PROTON Vol. 4 No. 2: Oktober 2012
Publisher : Widyagama University of Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31328/jp.v4i2.335

Abstract

Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Otomotif di Indonesia semakin berkembang pesat. Hal ini mengikuti kondisi masyarakat Indonesia sekarang yang memiliki mobilitas yang tinggi yang menuntut adanya sarana transportasi yang memadai. Dengan semakin berkembangnya teknologi mesin kendaraan, maka tuntutan kebutuhan bahan bakar dengan nilai oktan tinggi untuk meningkatkan kinerja mesin semakin meningkat. Zat aditif digunakan untuk memberikan peningkatan sifat dasar tertentu yang telah dimilikinya. Perumusan masalah adalah pengaruh penambahan zat aditif terhadap emisi gas buang. Variabel penelitian meliputi variabel bebas yaitu  prosentase campuran zat aditif dan premium sedangkan  variabel terikat berupa  emisi gas buang. data yang diperoleh akan diplotkan pada grafik. dan akan dijadikan acuan untuk menilai besarnya pengaruh pemakaian zat aditif terhadap emisi gas buang yang dihasilkan. Dengan menggunakan zat aditif pada mesin maka dapat diketahui pengaruhnya terhadap emisi gas buang yang dihasilkan akan jauh lebih bagus dan ramah lingkungan dari pada tanpa penggunaan zat aditif. Dengan penambahan zat aditif  akan memperbaiki proses pembakaran yang akan menurunkan kadar CO, CO2, HC, meningkatkan konsumsi oksigen (O2) dan akan menghilangkan senyawa NOx  sesuai dengan penambahan rpm. Dari hasil penelitian yang dilakukan di dapat bahwa penurunan senyawa emisi gas buang yang signifikan terjadi pada CO dari 2,982 turun menjadi 1,372 pada rpm 4000 dengan penambahan zat aditif 100%, sedangkan untuk O2 mengalami kenaikan dari 13,14 menjadi 15,52 pada rpm 4000 dengan penambahan zat aditif 100 %.   Kata kunci:  Zat aditif, emisi gas buang, mesin sepeda motor