Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PELATIHAN MEMBUAT KOMPOS SECARA KONVENSIONAL DARI SAMPAH ORGANIK DOMESTIK DI KELURAHAN SUNGAI BINJAI KECAMATAN BATHIN III KABUPATEN BUNGO: TRAINING FOR CONVENTIONAL COMPOST FROM DOMESTIC ORGANIC WASTE IN SUNGAI BINJAI SUB-DISTRICT, BATHIN III DISTRICT, BUNGO DISTRICT Pitriani; Isyaturriyadhah; Asnawati Is; Fikriman; Evo Afrianto
Bersama : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 1 No. 1 (2023): Bersama: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Fakultas Pertania Universitas Muara Bungo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36355/bsm.v1i1.2

Abstract

Compost is made from organic waste such as leaves from gardens, straw, grass, and leftover vegetable and fruit originating from household and market activities (domestic waste). Compost is made from market waste, both dry and wet waste. all materials that have a high nutrient content for plants, especially the macro elements N, P, and K. The purpose of this community service is that this activity is to carry out composting activities or make compost conventionally from domestic organic waste so as to be able to create new innovations that can provide added value to society and government. The results of community service, namely conventional composting or composting activities from domestic organic waste are as follows: Material preparation, Crushing or cutting, Setting layers, adding wet ingredients, Adding additional layers, Maintenance of moisture, Turning and mixing, Monitoring and adjustment, Compost ripening and Use of compost. Compost using green waste and brown waste (food scraps, dry leaves, grass, litter, plant clippings, and other organic matter). Keywords: Compost, Organic Waste, conventional.
SOSIALISASI DAN PENGEMBANGAN SITE PLAN AGROEDUWISATA TIRTAMULYA SEBAGAI DESTINASI EDUKASI DAN WISATA PERTANIAN Febrialdi, Akhyarnis; Acep Sopandi; Hasnelly; Asnawati Is
Bersama : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 3 No. 1 (2025): Bersama: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Fakultas Pertania Universitas Muara Bungo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36355/bsm.v3i1.47

Abstract

Desa Tirtamulya, yang terletak di Kecamatan Pelepat Ilir, Kabupaten Bungo, Provinsi Jambi, memiliki potensi besar untuk dikembangkan sebagai desa agrowisata. Namun, permasalahan yang dihadapi adalah dominasi perkebunan kelapa sawit dan minimnya lokasi wisata yang berkolaborasi dengan sektor pertanian. Sebagai solusi, dikembangkan konsep agroeduwisata yang mengintegrasikan aktivitas pertanian dan pariwisata. Lokasi pengembangan ini merupakan tanah kas Desa Tirtamulya. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk memberdayakan masyarakat berbasis sumber daya lokal melalui tiga tahapan, yaitu persiapan, pelaksanaan, serta monitoring dan evaluasi. Metode yang digunakan meliputi ceramah, FGD (Focus Group Discussion), simulasi, dan praktik penyusunan site plan kebun agroeduwisata.  Hasil kegiatan menunjukkan bahwa mitra sasaran PKM telah memahami konsep agroeduwisata, mampu menyusun perencanaan agroeduwisata sesuai dengan karakteristik potensi lokal, dan membuat rancangan site plan agroeduwisata. Rancangan site plan ini diharapkan dapat menjadi dasar dalam membangun berbagai fasilitas penunjang wisata berbasis konsep agroeduwisata yang berkelanjutan dan melibatkan partisipasi masyarakat
PEMBANGUNAN EKONOMI MASYARAKAT DESA MELALUI KOPERASI Pitriani; Afrianto, Evo; Suryani, Lili; Suryani, Fikriman; Suryani, Isyaturriyadhah; Asnawati Is; Yudiawati, Effi; Karmila, Yeni; Supriyono; Setiono; Bopalyon Pedi Utama; Delvia Nora
Bersama : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 3 No. 1 (2025): Bersama: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Fakultas Pertania Universitas Muara Bungo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36355/bsm.v3i1.50

Abstract

Pembangunan ekonomi masyarakat desa merupakan bagian penting dari strategi nasional untuk mewujudkan kesejahteraan yang merata. Koperasi, sebagai lembaga ekonomi rakyat, memiliki peran sentral dalam upaya ini. Artikel ini mengulas kebijakan dan langkah-langkah pembangunan koperasi berdasarkan Garis-Garis Besar Haluan Negara (GBHN) 1988 dan pelaksanaannya dalam Repelita IV dan V. Fokus utama diarahkan pada penguatan Koperasi Unit Desa (KUD) serta koperasi primer lainnya melalui pembinaan kelembagaan, peningkatan kemampuan usaha, dan perluasan peran koperasi dalam sektor-sektor strategis seperti pertanian, peternakan, perikanan, industri kecil, serta jasa. Artikel ini juga menyoroti berbagai tantangan internal dan eksternal yang dihadapi koperasi, serta merumuskan program-program yang mendukung peningkatan kinerja koperasi, baik dari sisi manajemen, keuangan, maupun edukasi anggota. Dengan demikian, koperasi diharapkan mampu menjadi penggerak utama dalam pembangunan ekonomi pedesaan yang berkelanjutan, mandiri, dan berbasis masyarakat.