ABSTRAKDalam sebuah perusahaan perlu melakukan analisis keuangan agar dapat mengetahui kondisi perkembangan kinerja keuangan dari perusahaan tersebut. Hal ini diperlukan guna terjaga eksistensinya perusahaan karena adanya analisis keuangan maka setiap adanya pencapaian maupun penurunan dapat diketahui. Oleh karena itu, tujuan dilakukannya penelitian ini ialah untuk menganalisis kinerja keuangan pada perusahaan sub sektor farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Sampel Penelitian ialah PT Darya Varia Laboratoria (DVLA), PT Indofarma Tbk (INAF), PT Kimia Farma (KAEF), PT Kalbe Farma Tbk (KLBF), PT Merck Indonesia Tbk (MERK), PT Phapros Tbk (PEHA), PT Pyridama Farma Tbk (PYFA), PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO), PT Tempo Scan Pasific TBK (TSPC) pada tahun 2019-2021. Metode yang dipergunakan ialah kuantitatif deskriptif dan teknik analisis data menggunakan rasio-rasio keuangan yang terdiri dari rasio likuiditas, rasio profitabilitas, dan rasio aktivitas. Secara umum, kinerja keuangan Industri Farmasi periode 2019-2021 cenderung mengalami penurunan. Hasil penelitian ditinjau dari rasio likuiditas, pada tahun 2019-2021 terdapat empat perusahaan yang kinerjanya diatas rata-rata yaitu DVLA, KLBF, SIDO, TSPC, dan tiga perusahaan yang kinerjanya dibawah rata-rata yaitu INAF, KAEF, PEHA. ditinjau rasio profitabilitas, pada tahun 2019-2021 terdapat satu perusahaan yang kinerjanya diatas rata-rata pada tahun 2019-2021 yaitu SIDO, dan terdapat dua perusahaan yang kinerjanya dibawah rata-rata yaitu PEHA dan INAF. Ditinjau dari rasio aktivitas, pada tahun 2019-2021 terdapat empat perusahaan yang kinerjanya diatas rata-rata yaitu INAF, KLBF, PYFA, TSPC dan tiga perusahaan yang kinerjanya dibawah rata-rata yaitu KAEF, SIDO dan PEHA.Kata Kunci: Likuiditas, Profitabilitas, Aktivitas, Kinerja, FarmasiABSTRACTIn a company, it is necessary to carry out financial analysis in order to find out the condition of the development of the company's financial performance. This is necessary in order to maintain the company's existence because of financial analysis so that any achievements or declines can be identified. Therefore, the purpose of this research is to analyze the financial performance of pharmaceutical sub-sector companies listed on the Indonesia Stock Exchange. The research samples are PT Darya Varia Laboratoria (DVLA), PT Indofarma Tbk (INAF), PT Kimia Farma (KAEF), PT Kalbe Farma Tbk (KLBF), PT Merck Indonesia Tbk (MERK), PT Phapros Tbk (PEHA), PT Pyridama Farma Tbk (PYFA), PT Jamu Industry and Sido Muncul Pharmacy Tbk (SIDO), PT Tempo Scan Pacific TBK (TSPC) in 2019-2021. The method used is descriptive quantitative and data analysis techniques using financial ratios consisting of liquidity ratios, profitability ratios, and activity ratios. In general, the financial performance of the Pharmaceutical Industry for the 2019-2021 period tends to experience a decline. The results of the study in terms of liquidity ratios, in 2019-2021 there were four companies whose performance was above average, namely DVLA, KLBF, SIDO, TSPC, and three companies whose performance was below average, namely INAF, KAEF, PEHA. In terms of profitability ratios, in 2019-2021 there was one company whose performance was above average in 2019-2021, namely SIDO, and there were two companies whose performance was below average, namely PEHA and INAF. In terms of activity ratios, in 2019-2021 there were four companies whose performance was above average, namely INAF, KLBF, PYFA, TSPC and three companies whose performance was below average, namely KAEF, SIDO and PEHA.Keywords: Liquidity, Profitability, Activity, Performance, Pharmacy