Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

MENINGKATKAN KESADARAN BELA NEGARA MELALUI PERAN NAHDLATUL ULAMA DALAM PERJUANGAN KEMERDEKAAN INDONESIA Nursanda Rizki Adhari; Reza Adriantika Suntara
JIPIS Vol 29 No 2: Oktober 2020
Publisher : UNIVERSITAS ISLAM SYEKH YUSUF TANGERANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

 AbstrakKesadaran bela negara menjadi suatu hal yang sangat penting untuk menunjang kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara. Hal tersebut merupakan sebuah hak dan kewajiban bagi warga negara yang telah diamanatkan melalui Pasal 27 ayat (3) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Pada era globalisasi seperti saat ini, perkembangan zaman menunjukkan progresivitas yang sangat pesat menuju arah yang lebih maju. Bagaikan pisau bermata dua, hal ini juga memberikan dampak positif maupun dampak negatif. Dampak positif globalisasi salah satunya adalah perkembangan segala aspek kehidupan menuju arah yang lebih luas dan mudah dalam aksesnya. Sedangkan dampak negatifnya adalah peningkatan masalah transnasional yang dapat mengakibatkan permasalahan menuju disintegrasi bangsa. Sebagai warga negara yang baik, dibutuhkan suatu sikap nasionalis menentang segala macam pengaruh buruk dari luar yang dapat mengganggu harmonisasi kehidupan berbangsa dan bernegara. Pada penelitian ini, peneliti mencoba menggali sarana yang dimungkinkan dapat meningkatkan kesadaran bela negara, yakni melalui kajian peran Nahdlatul Ulama (NU) dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia pada masa pendudukan oleh Belanda dan Jepang hingga pada masa agresi militer pasca kemerdekaan. Peran NU sebagai organisasi muslim memiliki keunikan karena pada perjuangannya para tokoh NU juga mengagas suatu pemikiran yang sangat nasionalis dengan menjunjung tinggi rasa cinta yang besar terhadap NKRI. Pendekatan penelitian menggunakan pendekatan kualitatif, adapun metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode studi kepustakaan. Metode studi kepustakaan dipilih karena pada pelaksanaannya, penelitian ini mengkaji sumber dan data penelitian melalui kajian kepustakaan yang bersumber pada buku dan jurnal.Kata kunci: bela negara, Nahdlatul Ulama, perjuangan kemerdekaan.  AbstractAwareness of national defense becomes a very important thing to support the survival of the nation and state. This is a right and duty for citizens that have been mandated through article 27 paragraph (3) of the 1945 Constitution of the Republic of Indonesia. In the era of globalization as it is today, the times are showing very rapid progressivity towards a more advanced direction. Like a double-edged knife, this also has both positive and negative effects. One of the positive effects of globalization is the development of all aspects of life in a broader direction and easy access. While the negative impact is an increase in transnational problems that can lead to problems leading to national disintegration. As a good citizen, it takes a nationalist attitude to oppose all kinds of bad influences from outside that can disrupt the harmonization of national and state life.. In this study, the researchers tried to explore other possible means of increasing awareness of defending the country, namely through the study of the role of the Nahdlatul Ulama (NU) in the struggle for Indonesian independence during the occupation by the Netherlands and Japan to the post-independence military aggression. The role of NU as a Muslim organization is unique because in its struggle the NU leaders also adhered to a very nationalistic thought by upholding a great love for the Republic of Indonesia. The research approach uses a qualitative approach, while the method used in this study is the method of literature study. The literature study method was chosen because in its implementation, this study examines the sources and research data through the study of literature sourced from books and journals.Keywords: defending the country, Nahdlatul Ulama, the struggle for independence.
The Role of the Regional General Election Commission in Improving Political Participation of Bandung Society Zindan Baynal Hubi; Ilham Aji Pangestu; Nursanda Rizki Adhari; Estu Supriyadi
SOSHUM : Jurnal Sosial dan Humaniora Vol. 12 No. 1 (2022): March 2022
Publisher : Unit Publikasi Ilmiah, P3M, Politeknik Negeri Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (389.759 KB) | DOI: 10.31940/soshum.v12i1.24-33

Abstract

The purpose of this study is to examine the role of the Bandung City Regional General Election Commission with its role in improving the political culture of community participants in the city of Bandung. This is mainly in facing the 2018 Bandung Mayor election. This research is a descriptive study that was analysed in several ways, namely data reduction, data presentation, conclusion drawing, and verification. The approach is done qualitatively, while the data collection technique is done by interview and observation. The participants selected in this study were the Regional General Election Commission of the City of Bandung (1 person) and the people of the City of Bandung (7 people). The results of this study indicate that the Bandung City Regional General Elections Commission in improving the political culture of participants with political education carried out various elements in the implementation of the Bandung City Regional Head election in 2018 it is known that the political participation of the community experienced significant growth and far exceeded the target set. The number of voter participants in the city of Bandung in the simultaneous regional head elections (Pilkada) in 2018 has increased compared to the last 5 (five) elections. The results also show that the increasing number of voter participants in the city of Bandung is inseparable from the cooperation of the Bandung City Regional Election Commission with various parties, both community organizations, policymakers, and other organizations in the city of Bandung. In the future, the political participation of the people of Bandung must always be maintained by involving various elements and innovations that adapt to changes and developments in society.
Workshop Peran Siswa sebagai Warga Negara Dalam Menyikapi Realitas di Masa Pandemi Zindan Baynal Hubi; Ilham Aji Pangestu; Nursanda Rizki Adhari; Rizal Fahmi
JAPI (Jurnal Akses Pengabdian Indonesia) Vol 6, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (249.21 KB) | DOI: 10.33366/japi.v6i1.2362

Abstract

Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) ini bertujuan diantaranya pertama menumbuhkan kecerdasan  dan kecakapan kewarganegaraan terkait dengan peran warga negara muda menghadapi pandemi Covid-19,  kedua kecakapan dan kesadaran kewarganegaraan tersebut diimplementasikan ketika mampu bersikap efektif didalam tindakan serta mampu mengaktualisasikan nilai-nilai Pancasila dalam menghadapi pandemi Covid-19, dan ketiga mitra mampu berperan dalam menyikapi realitas dimasa pandemi termasuk dengan kebajikan yang dilakukan. Mitra dalam PKM ini adalah para siswa SMAN 20 Kabupaten Tangerang. Metode pelaksanaan yang digunakan yaitu penyuluhan dalam bentuk ceramah melalui media googlemeet. Dalam PKM ini materi yang disampaikan meliputi kesadaran bela negara ditengah pandemi, aktualisasi nilai Pancasila menjadi relevan dengan situasi hari ini, dan bagaimana siswa dapat berperan serta dalam menyikapi realitas dimasa pandemi. Adapun kesimpulan dalam materi ini menekankan pada konsep triple helix concept, dimana pemerintah dengan political power, akademisi/ pelajar dengan knowledge power dan masyarakat dengan social control, harus senantiasa bersinergi bersama dalam menanggulangi pandemi ini. Dampak dengan diadakannya workshop kegiatan terhadap Siswa SMAN 20 Kabupaten Tangerang, tidak lain sedikitnya merupakan salah satu upaya untuk menumbuhkan kecakapan kewarganegaraan utamanya terhadap warga negara muda. Kecakapan warga negara itu harus ditimbulkan dan disadarkan melalui pendidikan ataupun contoh nyata yang dilakukan berbagai elemen bangsa. Adapun rekomendasi terhadap pelaksnaan PKM ini kedepan diantaranya adalah pertama, adanya kegiatan lanjutan yang melibatkan komponen masyarakat, kedua, melakukan pendampingan secara langsung dengan memperhatikan protokol kesehatan, dan ketiga, singkronisasi yang lebih luas khususnya instansi pemerintah. 
Penguatan Pendidikan Kewarganegaraan Sebagai Upaya Diradikalisasi Generasi Muda fahmi, rizal; Nadya, Aisha; Adhari, Nursanda Rizki; hubi, zindan baynal
JPK (Jurnal Pancasila dan Kewarganegaraan) Vol 6, No 2 (2021): Juli
Publisher : Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24269/jpk.v6.n2.2021.pp33-42

Abstract

Pencapaian tujuan bangsa dan negara sangat ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia, maka pendidikan memegang peranan penting dalam pembangunan peradaban yang dikenal dengan bangsa, memastikan bahwa setiap orang memiliki kemampuan untuk memiliki pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang baik sesuai dengan keadaan masyarakat. Kelangsungan hidup suatu bangsa dan kemampuannya untuk berkembang menjadi bangsa yang lebih besar sangat tergantung pada karakter penduduknya, karena karakter menentukan cepat atau lambatnya tujuan negara tersebut dapat tercapai. Saat ini, yang mengancam keberlangsungan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara adalah paham radikalisme, yang berupaya dengan cepat mengubah tatanan negara secara inkonstitusional. Radikalisme kini telah memasuki generasi muda, dengan tujuan utama meyakinkan mereka untuk menolak Pancasila sebagai ideologi dan UUD 1945 sebagai konstitusi negara. Atas hal itu, perlu ada inisiatif diradikalisasi dengan tujuan mengadopsi cita-cita Pancasila. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kepustakaan. Tujuan dari metode ini adalah untuk mengetahui pola-pola yang optimal digunakan dalam melaksanakan kegiatan diradikalisasi bagi generasi muda berbasis pendidikan kewarganegaraan, sehingga menghasilkan temuan-temuan yang menjelaskan bagaimana konsepsi ideal kegiatan diradikalisasi. Pendekatan diradikalisasi yang perlu digunakan oleh setiap komponen masyarakat meliputi pendekatan agama, negara, keamanan, dan kesejahteraan
Penguatan Karakter Cinta Tanah Air bagi Generasi Muda di Abad 21 Suntara, Reza Adriantika; Adhari, Nursanda Rizki
Abdimas Galuh Vol 6, No 2 (2024): September 2024
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/ag.v6i2.14190

Abstract

Perkembangan zaman yang begitu pesat di abad 21 menimbulkan banyak dampak. Sisi positifnya, banyak hal yang dapat menjadi potensi bagi perkembangan kemajuan bangsa Indonesia. Namun pada sisi lainnya, pengaruh globalisasi dan modernisasi yang tinggi juga tak ayal memberikan dampak buruk akan terdegradasinya nilai-nilai kebangsaan dalam diri warga negara. Pengabdian ini dimaksudkan untuk memberikan penguatan salah satu nilai kebangsaan yang penting dalam diri warga negara terutama bagi generasi muda yakni karakter cinta tanah air. Kegiatan dilakukan dengan konsep sosialisasi, disampaikan kepada para mahasiswa dalam organisasi Resimen Mahasiswa di Universitas Pendidikan Indonesia. Kegiatan pengabdian ini membahas beberapa hal yang berkaitan dengan urgensi internalisasi karakter cinta tanah air serta penerapannya oleh mahasiswa sebagai generasi muda di abad 21. Hasil dari pengabdian ini menemukan bahwa sejatinya para mahasiswa telah memiliki bekal pengetahuan mengenai konsep cinta tanah air. Adapun yang diharapkan setelah pengabdian ini terselenggara ialah teraktualisasinya karakter cinta tanah air dalam diri para mahasiswa.
PENINGKATAN EFEKTIVITAS KEPEMIMPINAN DI RESIMEN MAHASISWA MAHAWARMAN BATALYON XI UPI MELALUI PENERAPAN KEPEMIMPINAN SITUASIONAL Suntara, Reza Andriantika; Adhari, Nursanda Rizki; Oktariani, Dini
UNTIRTA CIVIC EDUCATION JOURNAL Vol 7, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30870/ucej.v7i1.30786

Abstract

Penelitian ini bertujuan memberikan pandangan baru dalam kepemimpinan di Resimen Mahasiswa Mahawarman Batalyon XI Universitas Pendidikan Indonesia yang selama ini memiliki kecenderungan menggunakan gaya kepemimpinan otoriter. Peneliti memberikan tinjauan berbeda dengan penerapan kepemimpinan situasional yang dapat diupayakan sebagai langkah dalam meningkatkan efektivitas kepemimpinan di organisasi tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif melalui metode studi kasus. Masalah yang dikaji pada penelitian ini antara lain mengenai gaya kepemimpinan yang tengah diterapkan, landasan diperlukannya peningkatan efektivitas kepemimpinan, serta pola yang dapat dilaksanakan dengan menerapkan kepemimpinan situasional. Melalui proses penelitian diketahui bahwa adanya perkembangan zaman serta kondisi yang juga terus tumbuh dalam organisasi menimbulkan dinamika baru yang menyasar pada situasi serta kematangan anggota, maka dari itu diperlukan improvisasi menuju arah baru yang lebih efektif dan tidak selalu bertumpu pada peninggalan konsep masa lalu. Hasil dari penelitian ini mengungkapkan bahwa kepemimpinan situasional yang dikembangkan melalui hubungan antara kematangan pengikut dengan gaya kepemimpinan yang dilakukan oleh pimpinan organisasi dapat lebih menunjang efektivitas pelaksanaan kepemimpinan, mulai dari terciptanya hubungan yang harmonis antara pemimpin dan pengikut serta meningkatnya inisiatif dan kemampuan anggota organisasi Resimen Mahasiswa Mahawarman Batalyon XI Universitas Pendidikan Indonesia.
IMPLEMENTASI INSERSI PENDIDIKAN KEDAMAIAN (PEACE EDUCATION) MELALUI MATA KULIAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Fahmi, Rizal; Adhari, Nursanda Rizki; Pangestu, Ilham Aji; Hubi, Zindan Baynal
UNTIRTA CIVIC EDUCATION JOURNAL Vol 7, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30870/ucej.v7i1.30788

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dan menganalisis konsep kedamaian untuk dapat diimplementasikan, harmonisasi dan sinkronisasi kedalam konsep pendidikan khususnya Pendidikan Kewarganegaraan. Tidak ada pembangunan berkelanjutan tanpa kedamaian. Indonesia dikenal sebagai masyarakat yang heterogen, hal ini menjadi perhatian khusus mengingat hal tersebut dapat menjadi faktor pendukung maupun penghambat pembangunan dan kemajuan bangsa. Pendidikan kedamaian merupakan cara yang relevan dalam menanamkan kesadaran hidup yang damai dalam perbedaan. Pendidikan Kewarganegaraan sebagai bidang studi yang dapat menjadi wahana untuk mengimplementasikan pendidikan kedamaian pada sosok Dosen pengampu mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan di lingkup Perguruan Tinggi, maka perlu adanya usaha pembentukan good and smart citizenship yang beratribut kedamaian, maka diperlukan kurikulum yang memuat ide dasar, konsep, prinsip, keterampilan, dan kualitas yang afektif. Berdasarkan perspektif Pendidikan Kewarganegaraan yang akan menjawab permasalahan terkait dengan pengetahuan, kemampuan, nilai-nilai dan sikap kedamaian, maka perlu adanya insersi Pendidikan Kedamaian kedalam suatu kurikulum Pendidikan Kewarganegaraan. Pendekatan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Adapun metode penelitian yang digunakan peneliti pada penelitian ini adalah studi kasus yang mencakup pengkajian bertujuan memberikan gambaran secara mendetail mengenai latar belakang, sifat maupun karakter yang ada dari suatu kasus, dengan kata lain bahwa studi kasus memusatkan perhatian pada suatu kasus secara intensif dan rinci. Penelitian dalam metode dilakukan secara mendalam terhadap suatu keadaan atau kondisi dengan cara sistematis mulai dari melakukan pengamatan, pengumpulan data, analisis informasi dan pelaporan hasil.
Peran Pesantren sebagai Implementasi Community Civics di Pesantren Nahdlatul Ulama Hubi, Zindan Baynal; Fahmi, Rizal; Adhari, Nursanda Rizki; Nadya, Aisha
Journal of Moral and Civic Education Vol 5 No 1 (2021)
Publisher : Jurusan Ilmu Sosial Politik Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/8851412512021525

Abstract

Artikel ini membahas peran Nahdlatul Ulama (NU) sebagai implementasi pendidikan kewarganegaraan kemasyarakatan (community civics) dengan basis kulturalnya yaitu pesantren dalam membina dan membentuk warga NU (Nahdliyin) agar menjadi warga negara yang baik dan cerdas. Community civics merupakan domain sosiokultural Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) yang dilakukan di luar pendidikan formal (deformalisasi) serta berkembang di masyarakat melalui organisasi sosial kemasyarakatan, organisasi politik, lembaga swadaya masyarakat, institusi, dan perusahaan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dengan wawancara dan observasi sebagai teknik pengumpulan data guna mendapatkan hasil yang mendalam. Adapun metode yang digunakan berupa studi kasus di Pesantren Nahdlatul Ulama Al-Hikamussalafiyah Cipulus Purwakarta. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Nahdlatul Ulama dengan pesantren yang dinaunginya telah mampu menjadi teladan pelaksanaan community civics. Implementasi tradisi ilmu keagamaan mampu disinergikan dengan konteks keindonesiaan dalam membentuk karakter warga Nahdliyin dan santri khususnya di lingkungan Pesantren Al-Hikamussalafiyah. Modal kultural tersebut berupa sikap tawassuth (tengah/moderat), i’tidal (tegak lurus) tasamuh (toleransi), tawazun (seimbang), dan amar ma’ruf nahi munkar (menegakkan yang benar dan melarang yang salah). Modal ini berdasar pada tradisi keagamaan yang menjadi sebuah legitimasi utama dalam mensyiarkan risalah Islam sebagai rahmat bagi seluruh alam semesta (Islam rahmatan lil ‘alamin). Pada akhirnya para santri bisa memahami, menganalisa, dan menjawab masalah-masalah sosial yang dihadapi baik didalam masyarakat dan bernegara secara berkesinambungan dan berperan dalam menciptakan Indonesia sebagai negara idaman yang selaras kebaikan alam dan masyarakatnya (baldatun thayyibatun wa rabbun ghafuur). Kata kunci: peran pesantren, Nahdaltul Ulama (NU), pendidikan kewarganegaraan kemasyarakatan (community civics) ABSTRACT This article explains the role of Nahdlatul Ulama (NU) as an implementation of community civics with Islamic boarding school (pesantren) as its cultural base, in fostering and shaping the NU community (Nahdliyin) to become good and smart citizens. Community civics is a socio-cultural domain of Civic Education which is implemented beyond the formal education at school (deformalization) and develops in the community through social organizations, political organizations, non-governmental organizations, institutions, and companies. The study used a qualitative approach, with interviews and observations as data collection techniques in order to obtain in-depth results. The method used is a case study at the Nahdlatul Ulama Islamic Boarding School Al-Hikamussalafiyah Cipulus Purwakarta. The results indicate that Nahdlatul Ulama and its supported Islamic boarding school have been able to become a role model in implementing community civics. Religious knowledge tradition blended with Indonesian identity is implemented in shaping the characters of Nahdliyin community and students, particularly at the Al-Hikamussalafiyah Islamic Boarding School. The cultural values are tawassuth (moderate), i’tidal (straight), tasamuh (tolerant), tawazun (balanced), and amar ma'ruf nahi munkar (enjoining what is right and forbidding what is wrong). The values are based on religious tradition which is the main legitimacy in spreading the message of Islam for the good of all human beings (rahmatan lil 'alamin). In the end, the students can understand, analyze, and answer social problems in the society and the nation in a sustainable manner and play a role in building Indonesia as an ideal state with good citizens and natural resources (baldatun thayyibatun wa rabbun ghafuur). Keywords: Islamic boarding school (pesantren), Nahdaltul Ulama (NU), community civics
Nurturing Nationalism: A Qualitative Study of the Role of the Ansor Youth Movement and Muhammadiyah Youth in Defending the Nation as a Form of Civic Involvement Adhari, Nursanda Rizki; Sundawa, Dadang; Darmawan, Cecep; Syaifullah, Syaifullah; Basit, Abdul
ASANKA : Journal of Social Science and Education Vol. 6 No. 2 (2025)
Publisher : Institut Agama Islam Negeri Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This article explores the strategic contributions of two Islamic-based youth organizations. Ansor Youth Movement and Muhammadiyah Youth are working to actualize the values of national defense and strengthen civic engagement amid contemporary socio-political challenges in Indonesia. The background of this study is rooted in the urgent need to revitalize the concept of national defense, which is no longer limited to militaristic dimensions but also involves the role of citizens in maintaining social integration, interfaith tolerance, and national unity. This research employs a descriptive qualitative approach with a case study method, conducted in Tangerang Regency, Banten Province. Data were collected through in-depth interviews, participatory observations, and document analysis, then analyzed using data reduction, thematic categorization, and interpretive meaning analysis. The findings reveal that the actualization of national defense by both organizations is implemented through cadre education, leadership training, and public advocacy grounded in national and religious values. Their involvement in cross-identity social actions, collaboration with the government, and efforts to counter intolerance serve as tangible forms of active citizenship. Furthermore, the development of social capital through solidarity, norms of reciprocity, and trust networks has proven crucial in strengthening civic resilience and national security. This article recommends the enhancement of harmony between youth organizations, government institutions, and educational entities in constructing an inclusive, critical, and value-based model of citizenship.
Defending the nation: civic engagement for the young generation Adhari, Nursanda Rizki; Ihsan, Ihsan; Nur Rahman, Ikman; Tesa Gumilar, Agus
Jurnal Pendidikan PKN (Pancasila dan Kewarganegaraan) Vol 6, No 2 (2025): October 2025
Publisher : Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jppkn.v6i2.95327

Abstract

The role of two youth organizations, the Ansor Youth Movement and Muhammadiyah Youth, in implementing national defense and strengthening civic engagement amidst contemporary sociocultural challenges. The urgency of revitalizing national defense is no longer limited to the militarism dimension, but the role of the younger generation in implementing social integration by engaging with the community in the context of national defense. This research uses a descriptive qualitative approach with a case study method in Banten Province. Data were collected through in-depth interviews, participant observation, and documentation studies, then analyzed using data reduction techniques, thematic categorization, and interpretation of meaning. The research findings show that the implementation of youth organizations is realized in cadre education, public advocacy, leadership training based on national values. The intended involvement is to make the local government a partner in implementing national defense activities, then in the engagement approach, the two organizations implement ideology, cadre development, advocacy, economic independence, literacy studies, and go to the community in need. In this implementation, social capital development emerged through the approach developed by the organization. This article recommends strengthening the synergy between youth organizations, government, and educational institutions in building an inclusive, critical, and value-oriented citizenship model