Claim Missing Document
Check
Articles

Found 27 Documents
Search

TIPE DAN POLA PEMBENTUKAN SIKAP WATHANIYAH (KEBANGSAAN) YANG DILAKUKAN DI LINGKUNGAN PESANTREN AL-HIKAMUSSALAFIYAH CIPULUS PURWAKARTA Zindan Baynal Hubi
JIPIS Vol 26 No 2: Januari - Juni 2018
Publisher : UNIVERSITAS ISLAM SYEKH YUSUF TANGERANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33592/jipis.v26i2.65

Abstract

Pesantren tradisional sebagai sebuah basis kultural Nahdaltul Ulama, selama ini lembaga pendidikan tertua di Indonesia tersebut, didalam konteks akademis seringkali ditampikkan peranannya dan cenderung mempunyai ‘prasangka ilmiah’). Hal itu justru berbanding terbalik dengan pengkajian lembaga pendidikan Islam yang berafiliasi dengan kalangan Islam  modernis. Kalangan pesantren yang berafiliasi dengan Nahdlatul Ulama, padahal didalam konteks sejarah mempunyai peranan yang signifikan, utamanya dalam menanamkan sikap kebangsaan serta persatuan dan kesatuan bangsa. Tercatat didalam sejarah beberapa peristiwa yang diprakaarsai  kelangan tradisionalis pesantren, baik sebelum dan sesudah kemerdekaan Indonesia, seperti piagam kebangsaan, resolusi jihad, keputusan muktamar mengenai dasar negara dan sebagainya. Didalam membina  sikap kebangsaan serta persatuan dan kesatuan, uniknya rasa sikap tersebut justru dikuatkan berdasar kepada tradisi ajaran Islam yang selama ini cenderung diperdebatkan. Fokus penelitian ini adalah untuk mengkaji  lebih jauh bagaimana tipe pola pembentukan sikap wathaniyah (kebangsaan) yang dihabituasikan di lingkungan pesantren, terlebih lagi bagaimana penyelarasan sikap kebangsaan yang dilegitimasikan oleh ajaran Islam tersebut dilingkungan pesantren. Pendekatan peneitian yang digunakan menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus di pesantren Al-Hikamussalafiyah Cipulus Purwakarta. Pesantren tersebut dipilih tidak lain merupakan salah satu pesantren tradisional terbesar dan tertua di Jawa Barat berdiri sejak 1840. Kemudian ditengah menurunnya rasa akan sikap kebangsaan serta rasa persatuan dan kesatuan, sudah seharusnya bahwa penanamaran rasa sikap kebangsaan dan penguatan persatuan kesatuan sebagai sebuah bangsa, harus terus dikuatkan kembali terhadap setiap individu..Keywords:Tipe Pola, Nilai Islam, Pesantren
The Role of the Regional General Election Commission in Improving Political Participation of Bandung Society Zindan Baynal Hubi; Ilham Aji Pangestu; Nursanda Rizki Adhari; Estu Supriyadi
SOSHUM : Jurnal Sosial dan Humaniora Vol. 12 No. 1 (2022): March 2022
Publisher : Unit Publikasi Ilmiah, P3M, Politeknik Negeri Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (389.759 KB) | DOI: 10.31940/soshum.v12i1.24-33

Abstract

The purpose of this study is to examine the role of the Bandung City Regional General Election Commission with its role in improving the political culture of community participants in the city of Bandung. This is mainly in facing the 2018 Bandung Mayor election. This research is a descriptive study that was analysed in several ways, namely data reduction, data presentation, conclusion drawing, and verification. The approach is done qualitatively, while the data collection technique is done by interview and observation. The participants selected in this study were the Regional General Election Commission of the City of Bandung (1 person) and the people of the City of Bandung (7 people). The results of this study indicate that the Bandung City Regional General Elections Commission in improving the political culture of participants with political education carried out various elements in the implementation of the Bandung City Regional Head election in 2018 it is known that the political participation of the community experienced significant growth and far exceeded the target set. The number of voter participants in the city of Bandung in the simultaneous regional head elections (Pilkada) in 2018 has increased compared to the last 5 (five) elections. The results also show that the increasing number of voter participants in the city of Bandung is inseparable from the cooperation of the Bandung City Regional Election Commission with various parties, both community organizations, policymakers, and other organizations in the city of Bandung. In the future, the political participation of the people of Bandung must always be maintained by involving various elements and innovations that adapt to changes and developments in society.
Workshop Peran Siswa sebagai Warga Negara Dalam Menyikapi Realitas di Masa Pandemi Zindan Baynal Hubi; Ilham Aji Pangestu; Nursanda Rizki Adhari; Rizal Fahmi
JAPI (Jurnal Akses Pengabdian Indonesia) Vol 6, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (249.21 KB) | DOI: 10.33366/japi.v6i1.2362

Abstract

Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) ini bertujuan diantaranya pertama menumbuhkan kecerdasan  dan kecakapan kewarganegaraan terkait dengan peran warga negara muda menghadapi pandemi Covid-19,  kedua kecakapan dan kesadaran kewarganegaraan tersebut diimplementasikan ketika mampu bersikap efektif didalam tindakan serta mampu mengaktualisasikan nilai-nilai Pancasila dalam menghadapi pandemi Covid-19, dan ketiga mitra mampu berperan dalam menyikapi realitas dimasa pandemi termasuk dengan kebajikan yang dilakukan. Mitra dalam PKM ini adalah para siswa SMAN 20 Kabupaten Tangerang. Metode pelaksanaan yang digunakan yaitu penyuluhan dalam bentuk ceramah melalui media googlemeet. Dalam PKM ini materi yang disampaikan meliputi kesadaran bela negara ditengah pandemi, aktualisasi nilai Pancasila menjadi relevan dengan situasi hari ini, dan bagaimana siswa dapat berperan serta dalam menyikapi realitas dimasa pandemi. Adapun kesimpulan dalam materi ini menekankan pada konsep triple helix concept, dimana pemerintah dengan political power, akademisi/ pelajar dengan knowledge power dan masyarakat dengan social control, harus senantiasa bersinergi bersama dalam menanggulangi pandemi ini. Dampak dengan diadakannya workshop kegiatan terhadap Siswa SMAN 20 Kabupaten Tangerang, tidak lain sedikitnya merupakan salah satu upaya untuk menumbuhkan kecakapan kewarganegaraan utamanya terhadap warga negara muda. Kecakapan warga negara itu harus ditimbulkan dan disadarkan melalui pendidikan ataupun contoh nyata yang dilakukan berbagai elemen bangsa. Adapun rekomendasi terhadap pelaksnaan PKM ini kedepan diantaranya adalah pertama, adanya kegiatan lanjutan yang melibatkan komponen masyarakat, kedua, melakukan pendampingan secara langsung dengan memperhatikan protokol kesehatan, dan ketiga, singkronisasi yang lebih luas khususnya instansi pemerintah. 
Pencapaian Tujuan Pendidikan Karakter dan Budaya Bangsa Indonesia: Analisis Perkembangan dan Dinamika Teori Karakter dan Budaya Bangsa Indonesia T Heru Nurgiansah; Dadang Sundawa; Suriaman Suriaman; Rini Vovriyenti; Zindan Baynal Hubi
EDUKATIF : JURNAL ILMU PENDIDIKAN Vol 5, No 6 (2023): December
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/edukatif.v5i6.5921

Abstract

Analisis perkembangan dan dinamika teori karakter dan budaya bangsa Indonesia merupakan hal yang penting karena memiliki dampak yang signifikan terhadap pemahaman, pengembangan, dan pemeliharaan identitas nasional. Pemahaman karakter dan budaya bangsa Indonesia sangatlah penting dalam memperkuat persatuan, menjaga keberagaman, dan melindungi warisan budaya yang kaya. Tujuan penulisan artikel ini adalah untuk membahas mengenai pencapaian tujuan pendidikan karakter dan budaya bangsa indonesia: analisis perkembangan dan dinamika teori karakter dan budaya bangsa indonesia. Metode penulisan yang digunakan adalah literatur review. Hasilnya menyebutkan bahwa untuk mengembangkan teori pendidikan karakter dapat dilakukan dengan berbagai cara, diantaranya: mengembangkan moral dan etika yang baik, yang sesuai kaidah norma dan aturan yang berlaku, mempertahankan, melestarikan, menjaga dan memajukan kebudayaan dalam negeri, membentuk rasa nasionalisme dan patriotisme serta meningkatkan rasa cinta, menjaga Toleransi Keberagaman, mendorong Kepedulian Sosial dan mengembangkan Keterampilan Kritis dan Kreatif. Melalui penelitian ini, kita dapat memperoleh wawasan yang lebih mendalam tentang karakteristik unik dan kekayaan budaya bangsa Indonesia, serta memahami bagaimana perkembangan teori-teori karakter dan budaya berkontribusi dalam membentuk identitas nasional
Analisis Peran Pendidikan Kewarganegaraan Sebagai Mata Kuliah Pengembang Kepribadian dan Karakter di Perguruan Tinggi Zindan Baynal Hubi; Heny Mulyani; Sapriya; Aim Abdulkarim; T Heru Nurgiansah
Jurnal Kewarganegaraan Vol 7 No 2 (2023): Desember 2023
Publisher : UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31316/jk.v7i2.5705

Abstract

Abstrak Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) di perguruan tinggi memiliki peran penting dalam pengembangan kepribadian dan karakter mahasiswa. PKn bertujuan untuk menanamkan rasa nasionalisme, cinta tanah air, serta nilai dan etika Pancasila pada setiap warga negara muda. Penelitian ini menyoroti peran penting Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) sebagai mata kuliah yang berperan dalam pengembangan kepribadian dan karakter di perguruan tinggi. Penelitian ini menggunakan metode tinjauan pustaka atau literature review dengan mengumpulkan berbagai literatur yang terkait dengan topik penelitian yang sedang diteliti. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pendidikan kewarganegaraan memiliki peran penting dalam membentuk karakter dan kepribadian mahasiswa di perguruan tinggi. Pendidikan Kewarganegaraan di universitas menerapkan pendekatan proses ilmiah dan model pembelajaran yang mengarah pada internalisasi nilai-nilai karakter. Tujuan utamanya adalah untuk menjamin setiap warga negara muda menjadi warga negara yang baik dan ideal dengan dibekali kesadaran kebangsaan, demokrasi, dan cinta tanah air dalam konteks nilai dan etika Pancasila. Dengan penerapan metode pembelajaran yang tepat, PKn dapat membantu siswa mengembangkan sikap positif, kesadaran kebangsaan, dan kontribusi yang positif kepada masyarakat. Dengan demikian, pendidikan kewarganegaraan diharapkan dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam pembentukan generasi muda yang memiliki karakter dan kepribadian yang baik serta berkomitmen pada nilai-nilai kebangsaan. Kata Kunci: PKn, Pendidikan Kepribadian, Pendidikan Karakter, Warga Negara Abstract Civic Education in higher education has an important role in developing the personality and character of students. Civics Education aims to instill a sense of nationalism, love for the country, and the values and ethics of Pancasila in every young citizen. This research highlights the important role of Civics Education (Civics) as a course that plays a role in the development of personality and character in higher education. This research uses a literature review method by collecting various literatures related to the research topic under study. The results of this study indicate that civic education has an important role in shaping the character and personality of students in higher education. Civic Education in universities applies a scientific process approach and learning models that lead to the internalization of character values. The main goal is to ensure that every young citizen becomes a good and ideal citizen equipped with national awareness, democracy, and love for the country in the context of Pancasila values and ethics. With the application of appropriate learning methods, Civics Education can help students develop positive attitudes, national awareness, and positive contributions to society. Thus, civic education is expected to make a significant contribution to the formation of a young generation that has good character and personality as well as a positive contribution to society Keywords: Civics, Personality Education, Character Education, Citizenship
Model Konseptual Pendidikan Kewarganegaraan Berdasarkan Landasan Filosofis: Konteks Sekolah Menengah di Indonesia Suriaman; Sapriya; T Heru Nurgiansah; Ryan Prayogi; Heny Mulyani; Zindan Baynal Hubi
Jurnal Kewarganegaraan Vol 7 No 2 (2023): Desember 2023
Publisher : UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31316/jk.v7i2.5819

Abstract

Abstrak Artikel ini membahas tentang model pendidikan kewarganegaraan di sekolah menengah berlandaskan kepada dasar filosofisnya sehingga menjadi acuan dalam pengembangan disiplin keilmuan PKn. Tujuan utama pendidikan kewarganegaraan adalah untuk membentuk warga negara yang bertanggung jawab, peduli terhadap masyarakat, memiliki pengetahuan tentang hak dan kewajiban sebagai warga negara, serta mampu berpartisipasi aktif dalam kehidupan demokratis. Model konseptual pendidikan kewarganegaraan yang dijelaskan dalam artikel ini didasarkan pada landasan filosofis yang kuat. Landasan filosofis ini meliputi prinsip-prinsip moral, etika, dan nilai-nilai dasar yang diperlukan untuk membentuk warga negara yang baik. Model ini juga mencakup komponen-komponen seperti kurikulum, metode pengajaran, dan evaluasi pembelajaran. Dalam konteks sekolah menengah, pendidikan kewarganegaraan dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang sistem politik, hukum, dan pemerintahan negara. Selain itu, pendidikan kewarganegaraan juga dapat membantu siswa memahami perbedaan budaya, agama, dan nilai-nilai yang ada dalam masyarakat. Pendidikan kewarganegaraan di sekolah menengah juga dapat membantu siswa mengembangkan keterampilan sosial, seperti kerjasama, komunikasi, dan kepemimpinan. Melalui pendidikan kewarganegaraan, siswa diajarkan tentang pentingnya menghormati perbedaan, memahami perspektif orang lain, dan berpartisipasi aktif dalam kehidupan masyarakat. Dalam artikel ini, model konseptual pendidikan kewarganegaraan berdasarkan landasan filosofis dijelaskan secara rinci dengan tujuan untuk memberikan panduan bagi pengembangan mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan yang efektif di sekolah menengah. Kata Kunci: Pendidikan Kewarganegaraan, Landasan Filosofis, Sekolah Menengah
Penguatan Pendidikan Kewarganegaraan Sebagai Upaya Diradikalisasi Generasi Muda fahmi, rizal; Nadya, Aisha; Adhari, Nursanda Rizki; hubi, zindan baynal
JPK (Jurnal Pancasila dan Kewarganegaraan) Vol 6, No 2 (2021): Juli
Publisher : Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24269/jpk.v6.n2.2021.pp33-42

Abstract

Pencapaian tujuan bangsa dan negara sangat ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia, maka pendidikan memegang peranan penting dalam pembangunan peradaban yang dikenal dengan bangsa, memastikan bahwa setiap orang memiliki kemampuan untuk memiliki pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang baik sesuai dengan keadaan masyarakat. Kelangsungan hidup suatu bangsa dan kemampuannya untuk berkembang menjadi bangsa yang lebih besar sangat tergantung pada karakter penduduknya, karena karakter menentukan cepat atau lambatnya tujuan negara tersebut dapat tercapai. Saat ini, yang mengancam keberlangsungan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara adalah paham radikalisme, yang berupaya dengan cepat mengubah tatanan negara secara inkonstitusional. Radikalisme kini telah memasuki generasi muda, dengan tujuan utama meyakinkan mereka untuk menolak Pancasila sebagai ideologi dan UUD 1945 sebagai konstitusi negara. Atas hal itu, perlu ada inisiatif diradikalisasi dengan tujuan mengadopsi cita-cita Pancasila. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kepustakaan. Tujuan dari metode ini adalah untuk mengetahui pola-pola yang optimal digunakan dalam melaksanakan kegiatan diradikalisasi bagi generasi muda berbasis pendidikan kewarganegaraan, sehingga menghasilkan temuan-temuan yang menjelaskan bagaimana konsepsi ideal kegiatan diradikalisasi. Pendekatan diradikalisasi yang perlu digunakan oleh setiap komponen masyarakat meliputi pendekatan agama, negara, keamanan, dan kesejahteraan
FKIP For Society: Penyuluhan Pendidikan dan Bakti Sosial di Cisarua Kabupaten Bogor Syamiya, Estu Niana; Swara, Marrieta Moddies; Hubi, Zindan Baynal; Cahyadijaya, Yosean
Amalee: Indonesian Journal of Community Research and Engagement Vol 3 No 2 (2022): Amalee: Indonesian Journal of Community Research and Engagement
Publisher : LP2M INSURI Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37680/amalee.v3i2.1279

Abstract

One of the manifestations of humans in socializing is someone who is educated and is able to interact and create a new culture by having global insight. Awareness of the academic community about the importance of interaction with villagers in counseling and social service in the Cisarua area is the goal of this Community Service (PKM) activity. The Cisarua Village is one of the tourist areas in Bogor Regency. The method used in the direct approach, is survey, lecture/counseling, discussion, and evaluation. The activity step begins with students going directly to the field, interviewing villagers, and providing education, technology, and English education. Selina provides social assistance. The activity was carried out in Cisarua village, Bogor Regency, West Java. Through this PkM, participants/citizens who attend can increase motivation in technology education by mastering English, this makes it easier to interact with domestic and foreign tourists in the Industrial 4.0 era
The Pancasila and Citizenship Education Model as a Constitutional Education in Elementary/Islamic Elementary Schools Mulyani, Heny; Sapriya, Sapriya; Hubi, Zindan Baynal; Insani, Nisrina Nurul; Nurgiansah, T Heru
Al-Aulad: Journal of Islamic Primary Education Vol 7, No 1 (2024): Al-Aulad: Journal of Islamic Primary Education
Publisher : Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/al-aulad.v7i1.32437

Abstract

The purpose of this research is to investigate the role of Pancasila and Civic Education (PPKn) in enhancing constitutional awareness among students at the elementary school/madrasah ibtidaiyah level, and to elucidate effective teaching methods to achieve this goal. The research methodology employed is literature review method, analyzing various relevant literature pertaining to the research topic. The important findings of this research are that cooperative learning models such as Numbered Heads Together and Think Pair Share can be used to improve students' understanding and learning outcomes in Civics. In addition, interactive learning models such as Role Playing, Broken Triangle, Square and Heart, and digital citizenship can also increase constitutional awareness among students. Teachers play a significant role in implementing Civics and cultivating constitutional awareness in each student, with the purpose of making Civics implementation in elementary schools/madrasah ibtidaiyah an effort to shape individuals in Indonesia who possess strong personalities and a sense of responsibility towards their country. By using effective learning methods, Civics can be an important instrument in building constitutional awareness and student character.
Analisis Karakter Rasa Ingin Tahu Siswa Secara Kritis Pada Perkembangan Teknologi Berimplikasi Dalam Pembelajaran Ismi Adnin; Hubi, Zindan Baynal
JIPIS Vol. 32 No. 2: Oktober 2023
Publisher : FKIP, UNIVERSITAS ISLAM SYEKH-YUSUF TANGERANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33592/jipis.v32i2.4535

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis karakter rasa ingin tahu peserta didik di Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Tanjung Raja. Penelitian ini intens pada penganalisisan analisis karakter rasa ingin tahu secara kritis terhadap perkembangan teknologi yang berimplikasi dalam pembelajaran. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif menggunakan metode deskriptif. Data penelitian dikumpulkan meggunakan teknik wawancara, dokuentasi, dan pengamatan secara nyata di SMAN 1 Tanjung Raja. Informan dalam penelitian ini adalah 5 orang peserta didik yang dipilih berdasarkan hasil pengamatan, wakil kurikulum, dan wakil kesiswaan. Informan ini dari kelas XI. Perolehan hasil penelitian yakni bahwa karakter rasa ingin tahu memang sangat penting dimiliki peserta didik terutama terkait dengan perkembangan teknologi yang peggunaannya nanti akan berimplikasi ketika mereka belajar, dan pelaksanaannya perlu dukungan dari tipusan pendidikan, terutama ari lingkungan keluarga dan sekolah, dan harus berkontribusi satu sama lain senhingga karakter rasa ingin tahu dapat dipertahankan, dan ditingkatkan, yang diharapkan dapat berguna bagi kehidupannya sendiri.