Susi Susi
Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Andalas

Published : 12 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

Pengaruh pola minum air susu ibu terhadap terjadinya early childhood caries pada anak di bawah usia lima tahunEffect of breast milk consumption patterns on the occurrence of early childhood caries in children under five years of age Susi Susi; Rahmi Khairani Aulia; Murniwati Murniwati; Minarni Minarni
Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran Vol 32, No 3 (2020): Desember 2020
Publisher : Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jkg.v32i3.23764

Abstract

Pendahuluan: Early childhood caries (ECC) merupakan karies yang mengenai gigi sulung pada anak-anak dibawah usia 71 bulan. Pemerintah Indonesia menargetkan anak dibawah usia 12 tahun bebas karies pada tahun 2030. Tahun 2017 prevalensi ECC pada anak usia 2-3 tahun di Bukittinggi adalah 51.5%.Hal ini masih sangat jauh dari target pemerintah Indonesia. Pola minum susu dan pola makan merupakan faktor resiko karies. Tujuan penelitian adalah menganalisis hubungan antara pola minum susu  dengan early childhood caries. Metode: Jenis penelitian deskriptif dengan cross-sectional study di Posyandu Bukittinggi. Subyek dipilih secara multistage random sampling sebanyak 146 pasang ibu dan anak dengan rentang umur 2 sampai 5 tahun. Pola minum susu diobservasi menggunakan kuesioner pada ibu sedangkan ECC diperiksa secara visual. Data dikumpulkan dan dianalisa dengan chi square test dengan nilai kepercayaan 95%. Data diambil oleh enam orang dokter gigi muda pada Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Andalas yang telah dikalibrasi sebelumnya. Data dianalisis menggunakan chi-square test. Hasil: Prevalensi ECC di Bukittinggi adalah 101 (69,2%) dengan indeks def-t rata-rata 3,00 ± SD 4,02 pada 95% CI (3,23 – 4,54). Sampel dengan ASI ekslusif 74 (50,7%) mempunyai indeks def-t lebih rendah dibanding non-ekslusif (3,70 vs. 4,07) dengan nilai p=0,678. Sampel dengan ASI dan makanan pendamping 68 (46,6%) mempunyai indeks def-t lebih rendah dibanding non ASI dan MP (3,51 vs. 4,21) dengan p=0,787. Simpulan: Secara statitik tidak terdapat pengaruh pola minum air susu ibu terhadap terjadinya early childhood caries pada anak di bawah usia lima tahun, namun kejadian early childhood caries lebih rendah pada pemberian ASI ekslusif dibandingkan dengan ASI non ekslusif.Kata kunci: ASI, early childhood caries, indeks def-t, makanan pendamping, prevalensi. ABSTRACTIntroduction: Early childhood caries (ECC) are caries that affect primary teeth in children under 71 months of age. The Indonesian government is targeting children under 12 years of age to be free from caries by 2030. In 2017, ECC prevalence in children aged 2-3 years in Bukittinggi was 51.5%. This data is still very far from the target of the Indonesian government. The pattern of milk consumption and dietary habit are caries risk factors. This research aimed to analyse the relationship between breast milk consumption pattern and early childhood caries. Methods: This was a descriptive study with a cross-sectional study at Bukittinggi Integrated Healthcare Centre (Posyandu). The subjects were selected by multistage random sampling, which obtained as many as 146 pairs of mothers and children aged 2 to 5 years. The breast milk consumption pattern was observed using a mother’s questionnaire while the ECC was examined visually. Data were collected and analysed using the chi-square test with a confidence value of 95%. Six young dentists took the data at the Faculty of Dentistry Andalas University who had been calibrated before. Data were analysed using the chi-square test. Results: The prevalence of ECC in Bukittinggi was 101 (69.2%) with the def-t index mean of 3.00 ± SD 4.02 at 95% CI (3.23 - 4.54). Samples with exclusive breastfeeding 74 (50.7%) had a lower def-t index than non-exclusive (3.70 vs 4.07) with the p-value=0.678. Samples with breast milk and complementary foods was 68 (46.6%), which showed a lower def-t index than non-breast milk and complementary food (3.51 vs 4.21) with p=0.787. Conclusion: Statistically, there is no effect of the pattern of breast milk consumption on the occurrence of early childhood caries in children under the age of five years, however, the incidence of early childhood caries is lower in exclusive breastfeed-ing children compared to non-exclusive breastfeeding.Keywords: Breast milk, early childhood caries, def-t index, complementary food, prevalence.
Hubungan Perilaku Orang Tua dengan Early Childhood Caries Pada Anak Usia 2-3 Tahun di Kota Padang Mutiara Hapka; Susi Susi; Aria Fransiska
Andalas Dental Journal Vol 9 No 1 (2021): Andalas Dental Journal
Publisher : Faculty of Dentistry Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (346.543 KB) | DOI: 10.25077/adj.v9i1.187

Abstract

Caries is a public health problem in the world. According to WHO, an estimated 60-90% of children experience caries. Caries in primary teeth is known as Early Childhood Caries (ECC). The prevalence of ECC in Bukittinggi in 2018 reached 69.2%. ECC often occurs, but less attention from parents, even though parents play an important role in forming behaviors that support or not oral health on children.The purpose of this study is to determine the relationship between parental behavior and Early Childhood Caries on children aged 2-3 years in Padang.The methods of this study used the cross sectional design, with the total sampel were 107 children aged 2-3 years in Padang. The location was selected through Multistage Random Sampling Method and samples was selected through Consecutive Sampling Method. Collecting data is using by questionares and intra-oral examination that were analyzed by Chi-Square test. The results of this study was prevalece of ECC in children aged 2 to 3 years in Padang is 72.9% and def-t index is 3.76. Parents who have a high level of knowledge about 59,8%, 84,1% have a good attitude, and about 63,6% have good practice toward health behavior. The result of analysis showed that p value between parental knowledge and ECC was 0.339, p value between parental attitude and ECC was 0.005 and p value between parental practice and ECC was 1.000. The conclusions of this study is there was no relation between parental knowledge and practice with ECC. There was a significant relation between parental attitude and EEC in children aged 2 to 3 years in Padang.
Dampak Karies Gigi Terhadap Kualitas Hidup Anak Velya Apro; Susi Susi; Desy Purnama Sari
Andalas Dental Journal Vol 8 No 2 (2020): Andalas Dental Journal
Publisher : Faculty of Dentistry Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (291.287 KB) | DOI: 10.25077/adj.v8i2.204

Abstract

Caries is one of the most common dental and oral health problems in the world and attacks all ages. According to WHO in 2016 the prevalence of caries in school children is 60-90%. Caries affects the disruption of children's activities and will have an impact on the quality of life. The quality of life is an individual perceptions of physical, psychological, social, and environmental conditions in someone daily life. Purpose: to review the impact between caries and children's quality of life using an instrument. The caries assessments we used are DMF-T/dmft index, PUFA/pufa, and the Caries Assessment Spectrum and Treatment Index and the quality of life assessment instrument is the Child Perceptions Questionnaire. Results: The results of the literature review show that caries has an impact on daily activities that will effect on the quality of life of the children, where children with dental caries have a worse quality of life than children without caries. Based on the Child Perception Questionnaire instrument, the negative impact of caries are oral symptoms, functional limitation, emotional well-being and social well-being. Conclusion: The impact by the child can
Meningkatkan pH saliva dengan berkumur infusum daun kemangi Susi Susi; Yustini Alioes; Chindy Jhonel Putri; Suci Erawati
Prima Journal of Oral and Dental Sciences Vol. 3 No. 1 (2020): Edisi April
Publisher : Fakultas Kedokteran, Kedokteran Gigi, dan Ilmu Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34012/primajods.v3i1.1131

Abstract

Menjaga keseimbangan pH saliva merupakan salah satu cara untuk mencegah terjadinya karies. Keseimbangan pH saliva dipengaruhi oleh kecepatan sekresi saliva. Kecepatan sekresi saliva dapat distimulusi secara kimia dan mekanik. Stimulasi secara mekanik dan kimia dapat dilakukan dengan berkumur menggunakan dengan  obat kumur berbahan kimia atau bahan alami. Indonesia saat ini mengembangkan bahan alami sebagai bahan obat yang telah diuji secara ilmiah manfaat maupun keamanannya. Daun Kemangi (Ocimum sanctum L) salah satu tanaman obat yang banyak terdapat di Indonesia. Beberapa peneliti menyatakan ekstrak daun kemangi dapat mempengaruhi pH saliva. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh berkumur dengan infusum daun kemangi terhadap peningkatan  pH saliva. Merupakan penelitian eksperimental dengan one group pre test and post test control group design. pH saliva diukur menggunakan pH meter digital. Saliva dikumpulkan dengan metoda spitting. pH saliva pretest dikumpulkan 5 menit setelah makan karbohidrat kemudian diukur menggunakan pH meter digital. Kemudian sampel diminta berkumur dengan infufum daun kemangi sebanyak 15 ml selama 30 detik, 5 menit kemudian dilakukan pengukuran pH saliva kembali. Larutan infusum daun kemangi dibuat dengan cara menimbang 350 gram daun kemangi segar bersih yang sudah dipotong halus dan 350 ml aquades dipanaskan pada panci infusum sampai mencapai suhu 900C. Data dikumpulkan dan dianalisa dengan uji t-test dengan nilai p<0.05.  Hasil penelitian menunjukan terdapat pengaruh berkumur larutan infusum  daun kemangi terhadap peningkatan pH saliva (p=000). Tidak terdapat perbedaan peningkatan pH saliva antara kelompok berkumur infusum daun kemangi dengan kelompok air mineral.  
Hubungan Mutu Pelayanan dengan Kepuasan Pasien Poli Gigi Puskesmas di Kecamatan Guguk Panjang, Kota Bukittinggi Rezza Marietha Zulmi; Denas Symond; Susi Susi
Andalas Dental Journal Vol 10 No 1 (2022): Andalas Dental Journal
Publisher : Faculty of Dentistry Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/adj.v10i1.213

Abstract

Background: Patient's perspective is one of the indicator that affect the health care quality. Best service of health provider is also important parameter to achieving the patient's satisfaction. Purpose: to determine the relationship of the dimensional service quality to dental patient satisfaction in Puskesmas Guguk Panjang, Bukittinggi. Method: This was a cross sectional study, participating of 106 respondents arround 25-65 years old. The patient who ever comes to the puskesmas Guguk Panjang were included to this study. The data were analyzed by Chi-Square test on a p-value of 0.05. Results: The most of respondents state the quality service of oral health care in Puskesmas Guguk Panjang Bukittinggi are good (80,2%). Statistically, there is significant relationship between quality service (tangibles, reliability, responsiveness, assurance, and empathy) to patient satisfaction. Thec cartesian diagram showed that there’s still some dimension haven’t meet the patients satisfaction and need to be fixed which consists of building and dental section’s appearance and sanitation, also lack of dental equipments. This research concluded that there is significant relationship between quality service to the dental patient satisfaction. Atributes in Quadrant I need to be evaluated and repaired.
Hubungan Keparahan Karies dengan Kualitas Hidup Ibu Hamil di Puskesmas Lubuk Buaya Kota Padang Lutfia Khairani Zulfaneti; Gita Dwi Jiwanda Sovira; Susi Susi
Andalas Dental Journal Vol 10 No 2 (2022): Andalas Dental Journal
Publisher : Faculty of Dentistry Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/adj.v10i2.224

Abstract

Background: Dental caries can cause health problem among pregnant women including pain, eating and sleeping disturbances. It’s impact to the physical, social and mental health and also affected their disruption of the quality of life. Objectives: This study aims to determine the relationship between the severity of dental caries and the quality of life among pregnant women at the Lubuk Buaya Public Health Center. Methods: This is a cross-sectional study that involving 74 pregnant women. The quality of life was measured by the OHIP-14 questionnaire with seven assessment aspects. Quality of life categories is good (score ≤ 27) and poor (score >27). PUFA index was used to assess caries severity. PUFA categories is negative (PUFA = 0) and positive (PUFA ≥1). Data were analyzed by chi-square test. Results: This study show that almost respondents (55.4% of pregnant women) have PUFA (+), with mean 0.82 ± 0.86 SD. Most pregnant women have poor quality of life (51.4%). Some chief complaints discovered due to the severity of caries like disruption of tasting food 10.8%, discomfort during chewing the food 48.7%, feeling tension 10.5%, stopping while eating 56.8%, feeling not relaxed 17.6%, daily activities disturbance 8.1% and less happy 9.5%. Pregnant women with PUFA (-) had more good quality of life, while pregnant women with PUFA (+) had more poor quality of life (p < 0.05). Conclusion: Caries severity influence quality of life. This suggests the need for strategies to prevent and manage caries in pregnant woman.
EFEKTIVITAS INFUSUM DAUN BELIMBING WULUH (Averrhoa bilimbi) TERHADAP PERTUMBUHAN Streptococcus mutans Murniwati -; Defriman Djafri; Berlian Kurniawati; Susi -; Minarni -
Cakradonya Dental Journal Vol 11, No 1 (2019): Februari 2019
Publisher : FKG Unsyiah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (47.63 KB) | DOI: 10.24815/cdj.v11i1.13622

Abstract

Daun belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi) bersifat antibakteri karena mengandung zat flavonoid, tanin,saponin dan alkaloid yang berpotensi digunakan sebagai biomaterial penghambat pertumbuhanStreptococcus mutans. Tujuan penelitian ini adalah untuk menetapkan efektifitas daun belimbing wuluhterhadap pertumbuhan Streptococcus mutans, dengan cara membandingkan berbagai konsentrasi infusumdaun ini (25%, 50%, 75% dan 100%). Penelitian eksperimental ini dilakukan secara in vitro meggunakan6 cakram mengandung infusum yang direndam dan ditanamkan pada media agar darah yang ditumbuhiS. mutans. S. mutans yang ditumbuhkan pada medium mengandung etanol 70% dan pada mediummengandung aquades, masing-masing digunakan sebagai kontrol (+) dan kontrol (-). Hasil penelitianmenunjukkan rata-rata zona hambat infusum daun belimbing wuluh pada konsentrasi 100% adalah 11,46mm dan pada konsentrasi 5% adalah 7,43 mm. Pada Kelompok perlakuan dengan konsentrasi infusum50% dan 25% tidak teramati adanya zona hambat. Uji Kruskal wallis menunjukkan terdapat perbedaanyang bermakna (p=0.001) antara kelompok perlakuan dan kelompok kontrol. Infusum daun belimbingwuluh efektif dalam menghambat pertumbuhan Streptococcus mutans, dan efektifitas ini tergatung padapeningkatan konsentrasi uji. Konsentrasi 100% adalah konsentrasi yang paling efektif dalam menghambatpertumbuhan bakteri Streptococcus mutans. Diperlukan penelitian lanjut khususnya eksperimen in vivomenggunakan hewan coba untuk mengkonfirmasi hasil penelitian ini.Kata kunci: Daun belimbing wuluh , Streptococcus mutans
Faktor risiko karies gigi pada ibu hamil Hasya Prana Dewi; Susi Susi; Surma Adnan; Suci Erawati
Prima Journal of Oral and Dental Sciences Vol. 6 No. 1 (2023): Edisi April
Publisher : Fakultas Kedokteran, Kedokteran Gigi, dan Ilmu Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34012/primajods.v6i1.3429

Abstract

Karies gigi merupakan penyakit yang sering terjadi pada ibu hamil dan prevalensinya tergolong tinggi di beberapa negara. Karies gigi disebabkan oleh interaksi berbagai faktor risiko. Penulisan studi literatur ini bertujuan untuk mengetahui faktor risiko karies gigi pada ibu hamil. Studi literatur ini dilakukan dengan cara menelusuri, mengumpulkan dan menelaah berbagai literatur ilmiah melalui PubMed, ScienceDirect, Scopus, Google Scholar dan Portal Garuda. Perubahan hormonal dan perubahan lingkungan sekitar gigi dan mulut pada ibu hamil meningkatkan risiko terjadinya karies. Hasil dari tinjauan artikel disimpulkan bahwa kehamilan dapat meningkatkan risiko terjadinya karies gigi karena. Hal ini diperparah oleh beberapa faktor risiko terjadinya karies gigi pada ibu hamil yaitu tingkat pendidikan dan pengetahuan, faktor demografi, sosial ekonomi dan oral hygiene sehingga memengaruhi kehidupan ibu hamil selama masa kehamilan.
Efektifitas Metode Participant Modeling dalam Menurunkan Tingkat Kecemasan terhadap Pemeriksaan Gigi Murniwati Murniwati; Yustini Alioes; Susi Susi; Nila Kasuma; Putri Mulya Sari
Andalas Dental Journal Vol 11 No 1 (2023): Andalas Dental Journal
Publisher : Faculty of Dentistry Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/adj.v11i1.244

Abstract

Rasa cemas pada kedokteran gigi ( dental anxiety ) dilaporkan sebagai salah satu alasan utama untuk menghindar dari perawatan gigi. Tingkat kecemasan merupakan salah satu penyebab tingginya prevalensi penyakit dan keparahan akibat menunda perawatan gigi, termasuk pada pasien anak. Penangan pasien anak dengan dental anxiety dapat dilakukan dengan metode participant modeling. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas metode participant modeling dalam menurunkan tingkat kecemasan terhadap pemeriksaan gigi melalui penilaian skala sikap ( Likert scale ). Desain penelitian adalah quasi eksperimental non-equivalent control group. Populasi merupakan murid berusia 7-10 tahun di SDN 26 Jati Utara Padang yang memiliki kecemasan terhadap pemeriksaan gigi sebanyak 36 orang dibagi menjadi 18 orang kelompok participant modeling ( eksperimen ) dan 18 orang kelompok tanpa modeling ( kontrol ). Skala sikap yang digunakan adalah skala wajah atau Facial Image Scale ( FIS ). Analisis data menggunakan paired t-test dan independent sample t-test. Tingkat kecemasan sebelum dan sesudah perlakuan pada kedua kelompok mengalami penurunan dengan rata-rata penurunan kelompok eksperimen adalah 3.17 ± 0.618 dan kelompok kontrol adalah 1.89 ± 0.832 . Analisis penurunan tingkat kecemasan mengunakan paired t-test diperoleh p =0.000. Analysis perbedaan penurunan tingkat kecemasan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol menggunakan independent sample t-test menunjukan perbedaan bermakna (p=0.000) . Penerapan metode participant modeling lebih efektif menurunkan tingkat kecemasan pasien anak dengan dental anxiety terhadap pemeriksaan gigi dari pada yang tidak menggunakan metode participant modeling.
Perilaku orang tua sebagai faktor risiko karies pada balita Nada Adriantoni; Susi Susi; Nova Elvira; Surma Adnan; Suci Erawati
Prima Journal of Oral and Dental Sciences Vol. 6 No. 1 (2023): Edisi April
Publisher : Fakultas Kedokteran, Kedokteran Gigi, dan Ilmu Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34012/primajods.v6i1.4174

Abstract

Karies gigi pada balita memiliki prevalensi yang cukup tinggi di berbagai negara. Prevalensi karies gigi balita di Indonesia yaitu sebesar 81,5%. Karies gigi pada balita dapat menimbulkan masalah kesehatan bahkan bisa berlanjut hingga usia dewasa. Penulisan literature review ini bertujuan untuk mengetahui faktor risiko karies gigi pada ibu hamil. Literature review ini dilakukan dengan cara menelusuri, mengumpulkan dan menelaah berbagai literatur ilmiah melalui Scopus, Google Scholar dan Portal Garuda. Hasil dari literature review dapat disimpulkan bahwa sebagian besar penelitian menunjukkan perilaku orang tua memiliki pengaruh terhadap kejadian karies pada balita. Orang tua dengan perilaku baik memiliki balita dengan kejadian karies yang rendah dibandingkan orang tua dengan perilaku buruk. Perilaku orang tua dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti pengetahuan, pendidikan, sikap, dan tindakan dalam menjaga kesehatan gigi anaknya.