Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

PROFIL PENGGUNAAN OBAT ANTIHIPERTENSI DI PUSKESMAS JENAWI KARANGANYAR TAHUN 2018 Rahmadhani Tyas Angganawati; Esti Nafiroh; Umi Nafisah; Riyan Setiyanto
Jurnal Farmasindo Vol 5 No 1 (2021): Juni
Publisher : Program Studi D3 Farmasi Politeknik Indonusa Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hypertension is a condition where systolic value >140 mmHg and diastolic blood pressure >90 mmHg. Hypertension is one of the main causes of death. This study aims to determine the profile of the use of antihypertensive drugs in Jenawi Karanganyar Health Center in 2018. The research method used is descriptive retrospective data. The research subjects were selected using a Porposive Sampling technique that met the inclusion criteria as follows patients diagnosed with hypertension, patients with health insurance, over 18 years of age and had complete medical record data. The results of a study of 300 medical records of hypertension sufferers showed 66,7% women and 33,3% men, based on age 18-25 years 0%, 26-35 years 1,7%; 36-45 years 7%, 46-55 in 21,6%; 56-65 years 26%, more than 65 years 43,7%. The drug use was most often given singly as much as 97,6%; the group of drugs most widely used was Calcium Channel Blockers (CCB) 82,4%; and the most used drug item Amlodipin was 50,5%. Research is expected to be a reference in the management of antihypertensive drugs at the Karanganyar Jenawi Health Center, namely the planning and procurement of drugs according to the National Formulary standards.
TINGKAT KEPATUHAN MINUM OBAT PADA PASIEN TUBERKULOSIS Umi Nafisah; Riyan Setiyanto; Rahmadhani Tyas Angganawati; Runtut Wigati; Erna Wati
Jurnal Farmasindo Vol 5 No 2 (2021): Desember
Publisher : Program Studi D3 Farmasi Politeknik Indonusa Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The number of new tuberculosis cases in Indonesia is still ranked third in the world and is one of the biggest challenges facing Indonesia and requires attention from all parties, because it provides a high burden of morbidity and mortality. Tuberculosis (TB) is the highest cause of death after ischemic heart disease and cerebrovascular disease. The purpose of this study was to find out how big the level of adherence of tuberculosis patient in treatment and taking medication. The type of research used is research that is descriptive. The sample was used by 47 respondents. Data retrieval uses purposive sampling. The data was taken using validated questionnaires based on MMAS-8 (Morisky Medication Adherence Scale). The results of this study showed that 72% had high compliance rates, 15% for moderate compliance levels, and as many as 13% were in low compliance levels. The conclusion of the level of adherence to taking drugs in tuberculosis patients in Sibela Health Center with the above value is that 72% has a high compliance rate of 64 respondents.
TINGKAT KEPATUHAN MINUM OBAT PASIEN PADA PENDERITA DIABETES MILLETUS DI POLIKLINIK PENYAKIT DALAM RSUD KOTA MADIUN Umi Nafisah; Linda Ayu Anggraini
Jurnal Farmasindo Vol 6 No 1 (2022): Juni
Publisher : Program Studi D3 Farmasi Politeknik Indonusa Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Diabetes melitus merupakan penyebab kematian terbesar keempat dan salah satu penyakit kronik jika tidak diatasi dengan baik. Kepatuhan penggunaan obat pada penyakit kronis seperti diabetes melitus merupakan hal yang sangat penting dalam keberhasilan terapi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kepatuhan pengobatan pasien diabetes mellitus di Poliklinik Penyakit Dalam RSUD Kota Madiun. Penelitian ini bersifat observasional menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian ini adalah sebanyak 90 pasien dan teknik pengambilan sampel menggunakan teknik purpose sampling. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner Morisky Medicaton Adherence Scale (MMAS-8). Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin diketahui bahwa responden perempuan sebanyak 55 pasien (61,1%), dengan usia 46 – 65 tahun sebanyak 77 responden (85,6%), dengan tingkat pendidikan terakhir sebagian besar adalah SMA (50%). Tingkat kepatuhan minum obat pada 90 pasien DM di Poliklinik Penyakit Dalam RSUD Kota Madiun dengan menggunakan MMAS 8 yang memenuhi kriteria patuh sebesar 65,6% sedangkan tidak patuh sebesar 34,4%.
TINJAUAN HUKUM APOTEKER TERHADAP PASIEN DALAM HAL PENGUBAHAN RESEP DOKTER PADA SAAT PELAYANAN KEFARMASIA MENURUT PERATURAN PEMERINTAH NO. 51 TAHUN 2009 Hanita Mayasari; Umi Nafisah
Jurnal Farmasindo Vol 5 No 1 (2021): Juni
Publisher : Program Studi D3 Farmasi Politeknik Indonusa Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk hubungan hukum apoteker dan pasien dalam praktik kefarmasian serta tanggung jawab hukum apoteker terhadap pengubahan resep dokter dalam praktik kefarmasian. Metode penelitian yang digunakan adalah yuridis normative, spesifikasi penelitian bersifat deskriptif analisis, Teknik pengumpulan data melalui studi kepustakaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk hubungan Apoteker dan pasien dalam praktik kefarmasian dapat digolongkan ke dalam hubungan perikatan yang berlandaskan kepercayaan (trust). Perikatan ini termasuk perikatan hukum inspanningverbentenis, suatu bentuk perikatan yang isi prestasinya adalah Apoteker berbuat sesuatu secara maksimal dengan sebaik-baiknya untuk kepentingan kesehatan pasien. Bentuk tanggung jawab Apoteker apabila tidak melaksanakan kewajibannya sebagaimana mestinya apalagi menimbulkan kerugian perdata, maka Apoteker dapat digugat ganti rugi atas dugaan kelalaian. Dugaan kelalaian dalam praktik kefarmasian diatur dalam KUH Perdata, yaitu pasal 1239, 1365, 1366 dan 1367.
PENGGUNAAN OBAT ANALGESIK PADA PASIEN PASCA BEDAH CAESAR BANGSAL ANNISA DI RS PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA Ester Dwi Antari; Umi Nafisah; Wahyu Sulistyaningsih
Jurnal Farmasindo Vol 6 No 2 (2022): Desember
Publisher : Program Studi D3 Farmasi Politeknik Indonusa Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Persalinan dengan metode operasi caesar mengakibatkan terjadinya nyeri lebih tinggi berkisar 27,3% jika dibandingkan pada persalinan normal dengan nyeri berkisar 9%. Penanganan yang sering digunakan untuk menurunkan nyeri post sectio caesarea berupa penanganan farmakologi, untuk menghilangkan nyeri digunakan analgesik yang terbagi menjadi dua golongan yaitu analgesik non narkotik dan analgesik narkotik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan obat analgesik pada pasien pasca bedah caesar bangsal Annisa di RS PKU Muhammadiyah. Penelitian ini dilakukan dengan metode retrospektif terhadap data sekunder di RS PKU Muhammadiyah Surakarta. Data sekunder adalah data yang tidak diambil langsung dari sumbernya menggunakan rekam medis. Hasil data penggunaan obat analgesik berdasarkan golongan obat pada pasien pasca bedah caesar bangsal annisa di RS PKU Muhammadiyah Surakarta dengan penggunaan obat golongan AINS sebanyak 205 resep (99%) di bagi dalam 11 jenis obat yaitu, Ketorolac tablet, Ketoprofen tablet, Kaltrofen tablet, Torasic tablet, Asam mefenamat tablet, Ketorolac injeksi, Torasic injeksi, Santagesik injeksi, Fetik suppositoria, Kaltrofen suppositoria, Pronalges suppositoria dan penggunaan analgetik-antipiretik sebanyak 2 resep (1%) di bagi dalam 2 jenis obat yaitu, Sanmol Infus dan Grafadon tablet. Sedangkan penggunaan obat analgesik tunggal dan kombinasi berdasarkan zat aktif yaitu analgesik kombinasi ketorolac dan ketoprofen paling banyak digunakan yaitu 97 pasien (47%), kombinasi ketorolac dan santagesik sebanyak 27 pasien (13%), kombinasi ketorolac dan asam mefenamat sebanyak 23 pasien (11%), kombinasi ketorolac, ketoprofen dan asam mefenamat sebanyak 10 pasien (5%) serta penggunaan analgesik tunggal ketorolac sebanyak 48 pasien (23%), dan antipiretik tunggal paracetamol paling sedikit yaitu 2 pasien (1%)
PEMBUATAN PRODUK MASKER GEL PEEL OFF DARI KULIT COKELAT Umi Nafisah; Aptika Oktaviana Trisna Dewi; Winda Dwi Setyorini; Nur Aini Istiqomah
Jurnal Farmasindo Vol 6 No 2 (2022): Desember
Publisher : Program Studi D3 Farmasi Politeknik Indonusa Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kulit buah kakao (Theobroma cacao) mengandung sejumlah zat fitokimia yaitu alkaloid, saponin, tannin, fenolik, flavonoid, triterpene, glikosida. Ekstrak etanol 70% kulit buah kakao memiliki aktivitas antioksidan sangat kuat (nilai IC50 10,03 ±5,32 bjp). Masker gel peel off yang karakteristiknya dipengaruhi oleh basis berupa film forming, gelling agent, dan humetan. Bahan yang dapat digunakan sebagai film forming secara optimal yaitu PVA dengan konsentrasi 12-13,5%. Gelling agent yang menghasilkan hasil optimal dalam masker peel off gel yaitu HPMC dengan konsentrasi 3 – 5%. Hasil penelitian yang diperoleh pada F1, F2 dan F3 secara berturut turut yaitu uji daya sebar 6 cm; 5,4 cm dan 4,3 cm. Uji daya lekat 24,29 detik; 36,42 detik; dan 44,52 detik. Waktu mengering 24,80 menit; 21,35 menit; dan 18,43 menit. Berdasarkan hasil uji stastistika denagan Uji Kruskall Wallis dapat disimpulkan bahwa variasi PVA sebagai gelling agent berpengaruh terhadap uji daya lekat, uji daya sebar, uji viskositas, dan uji waktu mengering.
TINGKAT KEPUASAN PASIEN TERHADAP PELAYANAN KEFARMASIAN DI APOTEK PAJANG KABUPATEN SUKOHARJO Umi Nafisah; Fransiska Hanarum Apriliani Eka Putri
Jurnal Farmasindo Vol 7 No 2 (2023): Desember
Publisher : Program Studi D3 Farmasi Politeknik Indonusa Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pelayanan kefarmasian berawal hanya fokus pada kegiatan pengelolaan obat sebagai komoditi, tetapi saat ini telah bergeser menjadi pelayanan yang komprehensif dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas hidup pasien. Dalam rangka menjamin kualitas pelayanan kefarmasian di apotek, perlu dilakukan kegiatan evaluasi mutu pelayanan kefarmasian untuk menjamin kepuasan pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kepuasan terhadap pelayanan kefarmasian di Apotek Pajang berdasarkan parameter lima dimensi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif. Cara pengambilan data pada penelitian ini dengan metode kuesioner. Kuesioner diartikan sebagai alat bantu pengumpulan data kepuasan masyarakat penerima pelayanan. Penyusunan kuesioner dengan model servqual menggunakan dimensi daya tanggap, kehandalan, jaminan, kepedulian, dan bukti nyata. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Skala Likert dengan menggunakan graduasi tingkat penilaian, sangat puas, puas, kurang puas, dan tidak puas. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, didapatkan hasil nilai pada dimensi bukti nyata yaitu 82,42%, dimensi kehandalan yaitu 84,50%, dimensi ketanggapan yaitu 83%, dimensi jaminan yaitu 80,08%, dimensi empati 80,88% dan nilai hasil kepuasan dari seluruh dimensi yaitu 81,73%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pasien merasa sangat puas terhadap pelayanan kefarmasian yang dilakukan oleh petugas kefarmasian di Apotek Pajang.
FORMULATION OF PEEL-OFF GEL MASK OF COCOA SKIN EXTRACT (Theobroma cacao L) WITH VARIED CONCENTRATION GELLING AGENT Yunita Dian Permata Sari; Diyan Sakti Purwanto; Umi Nafisah
Medical Sains : Jurnal Ilmiah Kefarmasian Vol 9 No 1 (2024)
Publisher : Sekolah Tinggi Farmasi Muhammadiyah Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37874/ms.v9i1.1006

Abstract

Cocoa shells are waste from the plantation industry, with a fairly good potential source of energy and protein. The ethanol extract of cocoa shells contains alkaloids, flavonoids, phenols, and tannins. Cocoa shell extract has strong antioxidant activity with an IC50 value of 17.21 ppm and has sunscreen activity. This study aimed to determine the formulation and physical test of a peel-off gel mask with cocoa shell extract (Theobroma cacao L) and to determine its effect. The research method used was an experimental method with variations in the concentration of a combination of HPMC and PVA of 2%:10%, 3%:9%, 4%:8%, 5%:7%, and 0%:12%. The physical tests used on the peel-off gel mask with cocoa shell extract (Theobroma cacao L) included organoleptic, homogeneity, pH, spreadability, drying time, adhesiveness, viscosity, and cycling tests. Based on the results of the research carried out, peel-off gel mask has the characteristics of a brown color, a distinctive extract smell and a thick texture, homogeneous for F1 and F5, and not homogeneous for F2, F3, and F4, sticking force 4.53±0.24 seconds; 5.45±0.36 seconds; 8.94±0.64 seconds; 11.23±0.72 seconds; 3.87±0.70 seconds; spreadability 3.99 ± 0.18 cm; 3.33±0.31 cm; 3.47±0.78 cm; 3.32±0.50 cm; 3.05±0.42 cm; pH 6.17 ± 0.10; 6.16±0.03; 6.15±0.10; 6.11±0.05; 6.42±0.03; viscosity 19481.10±201.10; 20165.50±1.05; 20165.73±2.02; 20182.53±9.47; 14618.40±158.48. The physical stability of the gel mask preparations after treatment showed that the results of the peel-off gel mask preparations, F1 and F5, were stable. Keywords: peel-off gel mask, cocoa shell, extract, gelling agent