Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search
Journal : Jurnal Rekayasa Sipil dan Lingkungan

Identifikasi Risiko Faktor Kualitas Sumber Daya Manusia Menggunakan Fault Tree Analysis Method Pada Pelaksanaan Pembangunan Bangunan Tinggi Trias Firdausi Aulia Nisa; Hernu Suyoso; Sri Sukmawati
Jurnal Rekayasa Sipil dan Lingkungan Vol 5 No 1 (2021): Jurnal Rekayasa Sipil dan Lingkungan
Publisher : Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/jrsl.v5i1.18584

Abstract

Human resources (HR) as actors in the implementation of construction have an important role, so they must have adequate competencies and abilities according to their fields in the implementation of construction projects. Existing conditions, it is still common to find job placements that are not following the expertise and capabilities of human resources in their field. Of course, this can hinder the implementation of the work, because it can cause the implementation of the development not to be following the plan. If these risks are not addressed, they can hinder the success of the project. The purpose of this study is to determine the causes of the risk posed by the quality of human resources in the implementation of construction projects, to determine the appropriate mitigation efforts for handling these risks. The identification of risk factors for the quality of human resources is carried out in the implementation of high-rise buildings using the Fault Tree Analysis Method (FTA). The implementation of the case was carried out at the Tamansari Emerald Apartment Project in Surabaya. FTA is a qualitative method that can connect several series of events that result in another event. The data needed are primary data in the form of interviews and questionnaires, and secondary data in the form of project planning drawings, organizational structure, and worker data. The results showed that there were 11 valid risk variables in 3 risk categories, namely: labor risk, construction implementation, and skill competency. In addition, there are 3 dominant risks caused by the quality of human resources and their mitigation actions. ABSTRAK Sumber daya manusia (SDM) sebagai pelaku pelaksanaan konstruksi memiliki peran penting, sehingga harus memiliki kompetensi dan kemampuan yang memadai sesuai bidangnya dalam pelaksanaan proyek konstruksi. Kondisi yang ada, masih sering dijumpai penempatan posisi pekerjaan yang tidak sesuai dengan keahlian dan kemampuan SDM dibidangnya. Tentunya hal ini dapat menghambat pelaksanaan pekerjaan, karena dapat menyebabkan pelaksanaan pembangunan tidak sesuai dengan perencanaan. Apabila risiko-risiko tersebut tidak ditangani dapat menghambat keberhasilan proyek tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui penyebab risiko yang ditimbulkan oleh faktor kualitas SDM dalam pelaksanaan proyek konstruksi, sehingga dapat mengetahui upaya mitigasi yang tepat untuk penanganan risiko tersebut. Identifikasi risiko faktor kualitas SDM dilakukan dalam pelaksanaan pembangunan bangunan tinggi dengan Fault Tree Analysis Method (FTA). Implementasi kasus dilakukan pada Proyek Apartemen Tamansari Emerald Surabaya. FTA merupakan metode kualitatif yang mempunyai kemampuan menghubungkan beberapa rangkaian kejadian yang menghasilkan sebuah kejadian lain. Data yang dibutuhkan yaitu data primer berupa wawancara dan penyebaran kuesioner, dan data sekunder berupa gambar perencanaan proyek, struktur organisasi, dan data pekerja. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 11 variabel risiko yang valid dalam 3 kategori risiko, yaitu: risiko tenaga kerja, pelaksanaan konstruksi dan kompetensi keahlian. Selain itu terdapat 3 risiko dominan yang disebabkan oleh faktor kualitas SDM dan tindakan mitigasinya.
Penilaian Kriteria Green Building Gedung Auditorium Universitas Jember Tahap Design Recognition Menggunakan Standar Penilaian Greenship Versi 1.2 Mohammad Syaifuddin; Hernu Suyoso; Anik Ratnaningsih
Jurnal Rekayasa Sipil dan Lingkungan Vol 4 No 2 (2020): Jurnal Rekayasa Sipil dan Lingkungan
Publisher : Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/jrsl.v4i2.11631

Abstract

Saat ini perkembangan konstruksi bangunan banyak mengarah ke bangunan green building. Green Building Council Indonesia (GBCI) telah menyelenggarakan kegiatan sertifikasi bangunan berdasarkan peringkat penilaian Greenship. Melalui Islamic Development Bank (IsDB) Universitas Jember melaksanakan pembangunan gedung Auditorium. Bangunan ini perlu adanya penerapan penilaian kriteria green building pada perencanaan gedung Auditorium agar dapat mengetahui rating/sertifikasi sebagai tolok ukur sudah sejauh mana tingkat penerapan kriteria green building. Metode yang digunakan pada penelitian adalah metode wawancara, observatif/pengamatan, dan studi dokumen. Penelitian dilakukan berdasarkan perangkat penilaian Greenship versi 1.2 tahap Desain Recognition (DR). Hasil penilaian kriteria green building gedung Auditorium Universitas Jember dari masing-masing kategori Greenship versi 1.2 diantaranya Tepat Guna Lahan memperoleh nilai 10 (sepuluh) poin, Efisiensi dan Konservasi Energi memperoleh nilai 7 (tujuh) poin, Konservasi Air memperoleh nilai 3 (tiga) poin, Sumber dan Siklus Material memperoleh nilai 2 (dua) poin, Kesehatan dan Kenyamanan Dalam Ruang memperoleh nilai 3 (tiga) poin, dan Manajemen Lingkungan Bangunan memperoleh nilai 3 (tiga) poin. Berdasarkan total akhir penilaian didapatkan poin sebesar 28 (dua puluh delapan) poin dengan presentase 36,36% dan berada pada predikat Perunggu (Bronze) berdasarkan Perangkat Penilaian Greenship untuk Bangunan Baru versi 1.2. kata kunci : green building, GBCI, Desain Recognition, dan Perunggu
A SCHEDULING ON IMPLEMENTATION OF ISDB PROJECT JEMBER UNIVERSITY WITH PRECEDENCE DIAGRAM METHOD Icha Tatrisya Derka; Hernu Suyoso; Anik Ratnaningsih
Jurnal Rekayasa Sipil dan Lingkungan Vol 3 No 2 (2019): JURNAL REKAYASA SIPIL DAN LINGKUNGAN
Publisher : Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (771.876 KB) | DOI: 10.19184/jrsl.v3i2.11089

Abstract

Scheduling is important, because of the time limit, so the implementation of project activities must be planned and timely. The Integrated Laboratory for Natural Science and Food Technology building is one of the development projects of the IsDB (Islamic Development Bank), in the Jember University. In this study, the schedule will be carried out using the PDM method (Precedence Diagram Method), assisted by the Microsoft Project. The PDM is a working network with a clear dependency relationship and can be used on projects that have overlapping activities between tasks to another, PDM can show critical trajectory. Secondary data needed in the form of soft-drawings, BoQ (Bill of Quantity), City of Jember AHS 2018 and S curve. There are 30 jobs included in the critical track including 14 jobs in construction work, 11 jobs in architectural work and 5 jobs in outside work. The results of the study indicate that the duration of the construction Building is 242 days, or 8 months 16 days. Penjadwalan merupakan hal yang penting, karena adanya batasan waktu, maka pelaksanaan kegiatan proyek harus tepat rencana dan tepat waktu. Gedung Integrated Laboratory for Natural Science and Food Technology merupakan salah satu pembangunan proyek IsDB (Islamic Development Bank), yang ada di lingkungan Universitas Jember. Pada penelitian ini, akan dilakukan penjadwalan menggunakan metode PDM (Precedence Diagram Method) dibantu dengan Microsoft Project. PDM merupakan jaringan kerja dengan hubungan ketergantungan yang jelas dan dapat digunakan pada proyek yang mempunyai kegiatan tumpang tindih antar satu pekerjaan ke pekerjaan lainnya, serta dapat menunjukkan lintasan kritis. Data yang dibutuhkan berupa data sekunder yaitu gambar rencana, BoQ, AHS Kota Jember 2018 dan kurva S. Terdapat 30 pekerjaan yang termasuk dalam lintasan kritis meliputi 14 pekerjaan di pekerjaan strukur, 11 pekerjaan di pekerjaan arsitektur serta 5 pekerjaan di pekerjaan luar bangunan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jangka waktu pelaksanaan pembangunan Gedung Integrated Laboratory for Natural Science and Food Technology adalah selama 242 hari, atau 8 bulan lebih 16 hari.
The ANALYSIS OF THE DAMAGE LEVEL AND COST ESTIMATE MAINTENANCE OF FACULTY OF NURSING UNIVERSITY OF JEMBER Helda Frista Oktavia; Hernu Suyoso; Nunung Nuring Hayati
Jurnal Rekayasa Sipil dan Lingkungan Vol 4 No 1 (2020): JURNAL REKAYASA SIPIL DAN LINGKUNGAN
Publisher : Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/jrsl.v4i1.12995

Abstract

The Jember University Faculty of Nursing building is on the Tegal Boto campus of Jember University, which was built in 2008 for the Dekanat building and 2010 for the laboratory building so that it can be seen that the age of the Faculty of Nursing building has reached more than 10 years. Therefore it is necessary to evaluate and evaluate the condition of the building by analyzing the level of damage and calculating maintenance costs. This study uses the Analytical Hierarchy Process (AHP) method with the Expert Choice version 11 assistance program. The analysis process of the Dekanat’s building produced 16 elements that were slightly damaged and 8 other elements were in good condition. Whereas for the laboratory building there were 11 elements that suffered minor damage and 10 other elements had good conditions. The condition index value for the Dekanat building is 99.73% and the laboratory building is 98.49%, both of which are included in the Zone 1 Building Condition Index between 85% - 100% which has excellent conditions. The highest priority in maintenance and maintenance is in the exterior wall ceramic element components and the lowest priority is in the shutters component. So that the total cost required in the care and maintenance of the Dekanat building is Rp. 26,119,595.05 and for the laboratory building Rp. 48,513,395.38. Bangunan gedung Fakultas Keperawatan Universitas Jember berada di kampus Tegal Boto Universitas Jember yang dibangun pada tahun 2008 untuk gedung dekanat dan 2010 untuk gedung laboratorium, sehingga dapat diketahui bahwa umur bangunan gedung Fakultas Keperawatan telah mencapai 10 tahun lebih. Oleh karena itu diperlukan adanya evaluasi dan penilaian kondisi bangunan dengan menganalisa tingkat kerusakan dan menghitung biaya pemeliharaan. Penelitian ini menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dengan program bantu Expert Choice versi 11. Proses analisa terhadap gedung dekanat menghasilkan 16 elemen mengalami kerusakan ringan dan 8 elemen lainnya mempunyai kondisi baik. Sedangkan untuk gedung laboratorium terdapat 11 elemen mengalami kerusakan ringan dan 10 elemen lainnya mempunyai kondisi baik. Nilai indeks kondisi untuk gedung dekanat sebesar 99.73% dan untuk gedung laboratorium sebesar 98.49%, keduanya masuk dalam Indeks Kondisi Bangunan Zona 1 antara 85% - 100% yang mempunyai kondisi baik sekali. Prioritas tertinggi dalam pemeliharan dan perawatan terdapat pada komponen elemen keramik dinding eksterior dan prioritas terendah terdapat pada komponen daun jendela. Sehingga total biaya yang diperlukan dalam perawatan dan pemeliharaan untuk gedung dekanat sebesar Rp. 26,119,595.05 dan untuk gedung laboratorium sebesar Rp. 48,513,395.38.
THE EFFECT OF THE USE OF BEACH SAND AS FINE AGGREGATE AND SHELLS AS CEMENT PARTIAL SUBTITUTION TOWARDS COMPRESSIVE STRENGTH OF CONCRETE: Pengaruh Penggunaan Pasir Pantai Sebagai Agregat Halus dan Cangkang Kerang sebagai Subtitusi Parsial Semen terhadap Kuat Tekan Beton Siswanto, Roby; Suyoso, Hernu; Hayu, Gati Annisa
Jurnal Rekayasa Sipil dan Lingkungan Vol. 1 No. 02 (2017): JURNAL REKAYASA SIPIL DAN LINGKUNGAN
Publisher : Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (723.798 KB) | DOI: 10.19184/jrsl.v1i02.6895

Abstract

Beach sands are one of the natural wealth sources in Indonesia. The beach sand are formed by the blasht of waves and ocean flow on the corals, then it will produce a smooth and round teksture that very good for concrete material. The reasearch uses beach sands and shells from Madura island as concrete materials. This reasearch also uses river sands as control. For material validation test the results to density of the sand beach of a 2,64, while in the river sand to density of 2,69. After a testing material of concrete, the next stage of the mix design with the quality of concrete plans K-225. The results from both of the materials are very satrsfying. From the mixed beach sand materials show compressive strength 227,41 kg/cm2, while in the river sands in compressive strength all the concrete at 260,00 kg/cm2. The use of shells as divided into three variations 3%, 5% and 7% from the needs of cement to show positive results in the proportion of the 3% and 5% compressive strenght all the concrete had increased to 237,78 kg/cm2, and 231,11 kg/cm2. While for the 7% proportion, the compressive strenght it decreases to 220,00 kg/cm2. So beach sand can be used as a mixture of concrete, and the proportion of seashells said he was 3% of the total demand for cement. Pasir pantai adalah salah satu kekayaan alam yang melimpah di seluruh wilayah Indonesia. Pasir pantai yang terbentuk akibat hembusan ombak dan arus laut pada karang memiliki tekstur yang halus dan bulat sangat bagus untuk material penyusun beton. Pada penelitian ini digunakan pasir pantai pulau madura dan cangkang kerang sebagai penyusn beton. Sebagai pembanding penulis juga menggunakan pasir sungai sebagai kontrol. Pada uji material didapat berat jenis pasir pantai sebesar 2,64 gr/m3, sedangkan pada pasir sungai didapat berat jenis sebesar 2,69 kg/m3. Maka dari itu, pada penelitian ini penulis membuat dua mix design yang berbeda bergantung pada sifat-sifat material penyusun beton, tetapi mutu yang disyaratkan sama yaitu K-225. Dari dua material tersebut didapat hasil yang memuaskan, pada campuran pasir pantai didapat kuat tekan sebesar 227,41 Kg/cm3. Sedangkan pada pasir sungai di dapat kuat tekan sebesar 260,74 Kg/cm3. Penggunaan cangkang kerang menggunakan tiga variasi 3%, 5% dan 7% dari kebutuhan semen, menunjukkan hasil yang posistif pada proporsi 3% dan 5% kuat tekan beton berhasil naik menjadi 237,78 Kg/cm3 dan 231,11 Kg/cm3. Sedangkan pada 7% kuat tekan beton turun menjadi 220,00 Kg/cm3. Jadi pasir pantai bisa digunakan sebagai campuran beton, dan proporsi optimum cangkang kerang ialah 3% dari total kebutuhan semen.