Indonesia merupakan negara yang terletak di antara tiga lempeng tektonik yang mengakibatkan bencana alam gempa bumi sering terjadi di negara Indonesia. Bracing merupakan salah satu alternatif perkuatan yang cukup sering digunakan untuk suatu gedung menahan beban lateral atau gempa. Tipe – tipe bracing sangat beragam salah satunya adalah tipe inverted V, akan tetapi suatu struktur bangunan belum tentu bisa menggunakan bracing kosentris dikarenakan dapat menghalangi tempat untuk jendela maupun pintu, Untuk variabel eksentrisitas dibagi menjadi tiga bentuk pemodelan yaitu dengan variasi eksentrisitas 0 cm, 60 cm, dan 120 cm. Sedangkan variabel meshing dilakukan dua jenis pemodelan yaitu meshing 4 dan meshing 25. Untuk pemodelan struktur digunakan portal dengan dimensi 4 x 4 m dan menggunakan beban lateral sebesar 55 ton. Beban tersebut didapatkan dari hasil trial and error dari variasi eksentrisitas 0 cm dikarenakan diasumsikan bracing kosentris adalah bracing yang paling kuat untuk menahan beban. Hasil analisis menunjukkan pemodelan struktur yang paling kuat menahan beban lateral adalah struktur portal baja dengan eksentrisitas 0 cm sebesar 52,316 ton pada meshing 4 dan 50,974 ton pada meshing 25 dan yang paling lemah menahan beban lateral adalah struktur portal baja dengan eksentrisitas 120 cm sebesar 32,284 ton pada meshing 4 dan 29,949 ton pada meshing 25. Hal itu juga berbanding lurus dengan perpindahan yang dialami suatu struktur. Peprindahan paling kecil dialami oleh struktur poral baja dengan eksentrisitas 0 cm sebesar 14,8705 mm pada meshing 4 dan 14,211 mm pada meshing 25. Sedangkan struktur portal yang mengalami perpindahan paling besar adalah struktur portal baja dengan eksentrisitas 120 cm sebesar 261,67 mm pada meshing 4 dan 240,774 mm pada meshing 25. Kata Kunci : bracing eksentris, bracing inverted V, portal, beban statis, beban, perpindahan, ABAQUS Student Edition.