Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

PERENCANAAN PENGELOLAAN REKAM MEDIS SESUAI DENGAN STANDAR PEDOMAN PENYELENGGARAAN DAN PROSEDUR REKAM MEDIS DIKLINIK PRATAMA KOTA PEKANBARU Henny Maria Ulfa; Haryani Octaria; Tri Purnama Sari
Jurnal Pengabdian UntukMu NegeRI Vol 1 No 2 (2017): Pengabdian Untuk Mu negeRI
Publisher : LPPM UMRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (563.307 KB) | DOI: 10.37859/jpumri.v1i2.239

Abstract

Rekam Medis (RM) mempunyai tujuan untuk melindungi pasien dan dokter yang berkaitan dengan hukum serta menunjang tercapainya tertib administrasi dalam rangka upaya peningkatan pelayanan kesehatan di rumah sakit. Pimpinan bertanggung jawab menyediakan sarana unit rekam medis yang meliputi ruang, peralatan dan tenaga yang memadai sehingga pengelolaan rekam medis dapat bejalan dengan baik. Klinik Pratama Rumah Zakat dan Indo Sehat sudah melaksanakan rekam medis secara manual, namun untuk pengelolaanrekam medis belum tidak sesuai dengan standar yang telah ditentukan oleh Pedoman Penyelenggaraan dan Prosedur Rekam Medis seperti formulir rawat jalan, map, dan rak penyimpanan. Oleh karena itu dengan dilakukanya Ipteks bagi masyarakat ini dapat memperbaiki pengelolaan rekan medis di dua klinik pratama tersebut.
Pelaksanaan Pemberian Informasi dan Kelengkapan Informed Consent di Rumah Sakit Umum Daerah Bangkinang (RSUD Bangkinang) Haryani Octaria; Wen Via Trisna
Jurnal Kesehatan Komunitas Vol 3 No 2 (2016): Jurnal Kesehatan Komunitas
Publisher : STIKes Hang Tuah Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (198.983 KB) | DOI: 10.25311/keskom.Vol3.Iss2.103

Abstract

Informed consent is an agreement given by the patient or his who is entitled to medical doctors to perform a the act of medical towards patients after obtain information complete and that this belief that about the act. This study attempts to of the provision of information and completeness informed consent in the district general hospital bangkinang (RSUD Bangkinang) .The kind of research this is qualitative approach quantitative method. Technique data collection observation and guidelines. Technique data analysis was conducted using technique quantitative and qualitative analysis. The results of the study that a groove for granting information is in line with the theory that is . Completeness for charging identity patients to address patients 14 ( 14.6 % ) unfilled complete. It also applies to completeness charging identity responsible for patients to address 25 ( 26.0 % ) filled complete. Completeness for charging autentikasi a patient to kind of action medical 39 ( 40.6 % ) filled complete, and also for charging the medical term 45 ( 46.9 % ) filled complete, so are the name and signature witness i from the patients 52 ( 54.2 % ) filled complete. This conclusion that is a groove for granting information already exists , started from inpatient rooms doctor give information to with a patient prior to the act of medical. In completeness identity included in a category not good , and comprehensiveness of autentikasi included in a category less baik.dengan advice expected to director of the hospital to heed completeness informed consent in contents of by doctors and nurses that to fill with complete
PENINGKATKAN KUALITAS PENGKODEAN PADA KETEPATAN DAN KECEPATAN PENGKODEAN PENYAKIT UNTUK PENAGIHAN KLAIM BPJS DI RSUD PETALA BUMI PEKANBARU Haryani Octaria
Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia (JMIKI) Vol 4, No 1 (2016)
Publisher : Asosiasi Perguruan Tinggi Rekam Medis dan Informasi Kesehatan Indonesia- APTIRMIKI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33560/jmiki.v4i1.92

Abstract

AbstractRSUD Petala Bumi Pekanbaru in encoding the disease is still found inaccuracies coding thus slowing the process of claim BPJS. The aim of research to know the difference before and after the officer received training pengkodingan as enhancing the quality of the encoding on accuracy and speed of disease coding for billing claims BPJS in RSUD Petala Bumi Pekanbaru Year 2015 Type of research using quantitative analytical method with pre post test with control and intervention of each variable by coding training. The data were analyzed using univariate and bivariate with marginal homogeneity test. Results of the study there are differences in reliability (P = 0.000), validity code (P = 0.002), completeness diagnosis (P = 0.000), accuracy and speed of encoding disease (P = 0.000) before and after training in RSUD Petala Bumi Pekanbaru. RSUD Bangkinang (controls) there was no difference in reliability (P = 0.083), validity (P = 0.180), completenss (P = 0.083), accuracy and speed (P = 0.083) in assessment I and II without training. In this study, researchers concluded there is a difference in the disease coding quality reliability, validity, completeness and accuracy of the speed of coding after coding training is suggested the need for technical development and training material coding diseases, and monitoring and evaluation of the quality of coding diseases.Keywords: Coding Quality, Accuracy and speedAbstrakRSUD Petala Bumi Pekanbaru dalam pengkodean penyakit masih ditemukan ketidaktepatan pengkodean sehingga memperlambat proses klaim BPJS. Tujuan penelitian mengetahui perbedaan ketepatan dan kecepatan pengkodean sebelum dan sesudah petugas mendapatkan pelatihan pengkodingan untuk penagihan klaim BPJS di RSUD Petala Bumi Pekanbaru Tahun 2015. Jenis penelitian adalah kuantitatif analitik dengan pre post test. Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat dengan uji marginal homogeneity. Hasil penelitian ada perbedaan reliability (kehandalan) (P=0.000), validity (keakuratan) kode (P=0.002), completeness (kelengkapan) diagnosa (P= 0.000), ketepatan dan kecepatan pengkodean penyakit (P=0.000) sebelum dan setelah pelatihan di RSUD Petala Bumi Pekanbaru. Sedangkan RSUD Bangkinang (Kontrol) tidak ada perbedaan pada reliability (kehandalan) (P=0.083), validity (keakuratan) (P=0,180), completenss (kelengkapan) (P=0,083), ketepatan dan kecepatan (P=0,083) pada penilaian I dan II tanpa pelatihan. Simpulan penelitian ini adalah ada perbedaan kualitas pengkodean penyakit pada reliability, validity, completeness dan kecepatan ketepatan pengkodean setelah dilakukan pelatihan pengkodean Disarankan perlunya pengembangan materi dan teknis pelatihan pengkodean penyakit, dan monitoring dan evaluasi kualitas pengkodean penyakit.Kata Kunci: Kualitas Pengkodean, Ketepatan dan kecepatan
Hubungan Human, Organisasi, dan Teknologi Terhadap Kepuasan Penggunaan Aplikasi Primary Care Di Klikik Pratama Kota Pekanbaru Tri Purnama Sari; Wen Via Trisna; Haryani Octaria; Doni Jepisah
Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia (JMIKI) Vol 7, No 2 (2019)
Publisher : Asosiasi Perguruan Tinggi Rekam Medis dan Informasi Kesehatan Indonesia- APTIRMIKI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33560/jmiki.v7i2.237

Abstract

Satisfaction of Primary Care application users becomes the need to guarantee the accountability of services to BPJS. To measure the level of satisfaction of the Primary Care application, the End User Computation Satisfaction (EUCS) method is used. The aim of the study was to study the relationship between humans, organizations, and technology with EUCS (End User Satisfaction Computing at Pekanbaru pratama city clinic. This type of research is a quantitative cross sectional study with primary information system networks. Variables used were factor-independent variables HOT ( human) EUCS (End User Computing Satisfaction) The research subjects were primay care information system operators with a sample of 90 pratama clinics in the city of Pekanbaru that were taken as total samples, which stated that humans were quite good about being satisfied with the use of p care as much as 2 ( 100%), respondents who stated that the organization was good enough about satisfaction with the use of p care, namely as much as 5 (100%), and respondents who stated that the technology was good enough needed to be satisfied with the use of p care, which was 6 (60%).
PENGARUH PENULISAN DIANOSIS DAN PENGETAHUAN PETUGAS REKAM MEDIS TENTANG TERMINOLOGI MEDIS TERHADAP KEAKURATAN KODE DIAGNOSIS Tri Purnama Sari; Wen Via Trisna; Haryani Octaria; Doni Jepisah
Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia (JMIKI) Vol 4, No 1 (2016)
Publisher : Asosiasi Perguruan Tinggi Rekam Medis dan Informasi Kesehatan Indonesia- APTIRMIKI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33560/jmiki.v4i1.99

Abstract

AbstractThis study is aimed at analyzing the influence of diagnosis writing accuracy and knowledge of medical record officers about medical terminology through diagnosis coding accuracy on medical record documents. This study is based on analytic observation through cross sectional approach. The subject of the study is all medical records officers in Dr. Moewardi general hospital which is 38 persons. The population is 380 inpatients’ medical record documents. The variables being studied cover diagnosis writing accuracy, the knowledge of medical record officers about medical terminology, and diagnosis coding accuracy. The research instruments are questionnaire, checklist, medical terminology books, and ICD-10. The data is analyzed based on descriptive analysis and multiple linear statistic tests. The research finding shows that there is partial and significant influence between the accuracy of medical terminology use in diagnosis writing and knowledge of medical record officers about medical terminology through diagnosis coding accuracy. The accuracy of medical terminology use in diagnosis writing and knowledge of medical record officers influence the diagnosis coding accuracy significantly and simultaneously. Keywords: knowledge, medical terminology, code accuracy, diagnosisAbstrakTujuan penelitian ini adalah menganalisis pengaruh ketepatan penulisan diagnosis dan Pengetahuan petugas rekam medis tentang terminologi medis terhadap keakuratan kode diagnosis pada dokumen rekam medis.Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi subyek dalam penelitian ini adalah seluruh petugas rekam medis di RSUD Dr Moewardi yang berjumlah 38 orang. Populasi obyek adalah 380 dokumen rekam medis pasien rawat inap. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data ketepatan penulisan diagnosis dan keakuratan kode diagnosis adalah adalah check list, buku terminologi medis dan ICD-10. Analisis data dengan regresi linier ganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh secara partial dan signifikan ketepatan penggunaan bahasa terminologi medis terhadap keakuratan kode diagnosis (p=0.001). Dan ada pengaruh pengetahuan petugas terhadap keakuratn kode diagnosis (p=0.001). Simpulan penelitian ini adalah pengetahuan dan penggunaan bahasa terminologi medis akan berpengaruh terhadap kekauratan kode diagnosis.Kata Kunci :pengetahuan, terminology medis, keakuratan kode.
Analisis Ketepatan Kode Diagnosa Penyakit Antara Rumah Sakit Dan BPJS Menggunakan ICD-10 Untuk Penagihan Klaim di Rumah Sakit Kelas C Sekota Pekanbaru Tahun 2016 Henny Maria Ulfa; Haryani Octaria; Tri Purnama Sari
Indonesian of Health Information Management Journal (INOHIM) Vol 5, No 2 (2017): INOHIM
Publisher : Lembaga Penerbitan Universitas Esa Unggul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (224.044 KB) | DOI: 10.47007/inohim.v5i2.137

Abstract

AbstractThe implementation of the diagnostic coding should be completed and corrected in accordance with ICD-10 directives. The information obtained from the Class C Hospital in Pekanbaru City was occurred a mistake in determining the main diagnosis and secondary diagnosis which affects to the difference in encoding disease between hospitals and BPJS, then the diagnose code will be returned from the verifier to the hospital coder staff, that impact on the delay in the process of claiming BPJS. This reseach employs qualitative metodh within total informan are seven people. The result of this research found that the quality coding, the element of quality coding (reliability, validity, completnes and timely), the coding policies and procedures, the standards and coding ethics (clear and consistent) are good. We recommend for hospital to conduct a training and education for the coder’s staff continuously, and for BPJS to provide the information on current regulations and involve the hospital in making its regulation.Keyword: code accuracy, bpjs, billing claims AbstrakProses rumah sakit terhadap pengkodean harus dimonitor untuk beberapa elemen kualitas pengkodean yaitu Konsisten bila dikode petugas berbeda kode tetap sama (reliability), Kode tepat sesuai diagnosis dan tindakan (validity), Mencakup semua diagnosis dan tindakan yang ada di rekam medis (completenens). Di Rumah Sakit Kelas C Se-kota Pekanbaru terdapat perbedaan kode antara rumah sakit dan ferivikasi BPJS salah satunya untuk tindakan apendiksitis dan apendiksitis yang disertai dengan pelengkatan maka akan dikode dengan apendektomy.Informen penelitian berjumlah 7 orang yang terdiri dari direktur rumah sakit, kepala rekam medis,koding, dan ferivikator BPJS. Hasil yang diperoleh bahwa Kualitas pengkodean, Elemen kualitas pengkodean baik itu reliability, validity, completnes dan tepat waktu, dan Kebijakan dan prosedur pengkodean untuk rumah sakit sudah bagus, Standar dan etika pengkodean yang meliputi jelas dan konsisten, saran adanya pelatihan dan pendidikan untuk petugas koder selain itu BPJS dapat memberikan informasi mengenai peraturan-peraturan terbaru dan mengikut sertakan keterlibatan dari pihak rumah sakit dalam pembuatan peraturan.Kata kunci: ketepatan kode, bpjs, penagihan klaim
Perbandingan Pengetahuan Petugas Rekam Medis Untuk Pencapaian Standar Pengelolaan Rekam Medis Sebelum Dan Sesudah Pelatihan Di Rumah Sakit Bersalin Annisa Pekanbarutahun 2019 Angga Saputra Angga Saputra; Haryani Octaria Haryani Octaria
Jurnal Rekam Medis (Medical Record Journal) Vol. 1 No. 1 (2021): Jurnal Rekam Medis (Medical Record Journal)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Hang Tuah Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (141.458 KB) | DOI: 10.25311/jrm.Vol1.Iss1.331

Abstract

Pengetahuan petugas tentang standar pengelolaan rekam medis dirumah sakit Bersalin Annisa Pekanbaru diketahui bahwa pengetahuan petugas selama ini bekerja hanya berdasarkan pada pengalaman saja dan banyak dari mereka belum tahu bagaimana pengolahan rekam medis yang baik sesuai dengan standar, Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Perbandingan Pengetahuan Petugas Rekam Medis Untuk Pencapaian Standar Pengelolaan Rekam Medis Sebelum Dan Sesudah Pelatihan Di Rumah Sakit Bersalin Annisa Pekanbaru tahun 2019 yang meliputi Pemahaman, Tahu (know), Analisa, Aplikasi. Metode Penelitian yang digunakan adalah Eksperimen kuantitatif Penelitian ini dilaksanakan di wilayah kerja RS Bersalin Annisa Pekanbaru pada bulan Mei 2020 dengan melibatkan 6 orang informan. Instrumen yang digunakan kuesioner, alat tulis, laptop. Analisa Data yang dilakukan hanya analisa univariat. Dari hasil penelitian diketahui bahwa untuk kategori Pemahaman sebelum pelatihan, paham petugas terhadap pengelolaan rekam medis 50%, tidak paham 50%. sesudah pelatihan terjadi peningkatan pemahaman menjadi 100%. Untuk kategori Tahu (Know) petugas dalam pengelolaan rekam medis sebelum dan sesudah pelatihan tidak terjadi peningkatan yaitu sebelum pelatihan 100% dan sesudah pelatihan 100%. Untuk kategori Analisa petugas dalam pengelolaan rekam medis sebelum pelatihan, bisa 75% tidak bisa 25%. Sedangkan sesudah pelatihan meningkat menjadi 100%. Untuk kategori Aplikasi sebelum pelatihan, bisa 75% tidak bisa 25%. sesudah pelatihan terjadi meningkat menjadi 100%.
Tinjauan Pelaksanaan Sistem Penyimpanan Dan Pengambilan Rekam Medis Pasien Covid di Rumah sakit umum daerah petala bumi provinsi riau Tahun 2020 Nina Mayolanda; Haryani Octaria; Tri Purnama Sari
Jurnal Rekam Medis (Medical Record Journal) Vol. 1 No. 3 (2021): Jurnal Rekam Medis (Medical Record Journal)
Publisher : Universitas Hang Tuah Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (651.601 KB) | DOI: 10.25311/jrm.Vol1.Iss3.367

Abstract

Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-CoV-2). SARS-CoV-2 merupakan coronavirus jenis baru yang belum pernah diidentifikasi sebelumnya pada manusia. Dalam pelaksanaan penyimpanan dokumen rekam medis berpedoman pada Standar Operasional Prosedur tentang penyimpanan dokumen rekam medis. Ruang filing merupakan tempat penyimpanan dokumen rawat jalan, rawat darurat maupun rawat inap disimpan dan ditata dengan metode tertentu(agustina, 2008) .Berdasarkan informasi kompas bahwa Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Provinsi Riau menyampaikan dari 577 kasus ini 78 orang adalah tenaga kesehatan (Nakes) Jumlah nakes yang terpapar Covid-19 di Riau sebanyak 78 orang, oleh karena itu petugas rekam medis harus menggikuti kebijakan formiki tentang pelaksanaan sistem penyimpanan dan pengambilan rekam medis pasien covid. Jenis penelitian ini adalah deskripif dengan pendekatan kualitatif, infroman yang diperlukan berjumlah 4 orang, metode pengumpulan data yaitu observasi dan wawancara. Hal ini guna melihat bagian penyimpanan rekam medis covid, pengambilan rekam medis covid, sarana dan prasarana rekam medis dan kebijakan terkait penyimpanan dan pengambilan rekam medis covid.Hasil penelitian ini diperoleh bahwa pelaksanaan sisem penyimpanan dan pengambillan rekam medis pasien covid di rumah sakit umum daerah provinsi riau yaitu penyimpanan dan pengambilan rekam medis covid tidak sesuai dengan kebijakan pormiki dimana sistem penyimpanan dan pengambilannya sama saja seperti rekam medis non covid.Kesimpulan dari penelitian ini adalah pelaksanaan sistem penyimpanan dan pengambilan rekam medis pasien covid tidak ada SOP maupun kebijakan yang mengatur pelaksanaan sistem penyimpanan dan pengambilan rekam medis covid dimana penyimpanan nya sama seperti non covid tidak ada dibedakan. Saran dari penulis penyimpanan dan pengambilan rekam medis covid harus diperbaiki dengan mengikuti kebijakan pormiki agar tidak ada petugas filling yang tertular covid.
Tinjauan Pengelolaan Rekam Medis Pasien Rawat Inap Covid-19 Di Rumah Sakit Umum Daerah Petala Bumi Di Provinsi Riau Nur Laili Farhiyah; Haryani Octaria
Jurnal Rekam Medis (Medical Record Journal) Vol. 1 No. 3 (2021): Jurnal Rekam Medis (Medical Record Journal)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Hang Tuah Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (699.019 KB) | DOI: 10.25311/jrm.Vol1.Iss3.375

Abstract

Rekam medis merupakan sesuatu yang harus dipatuhi dalam penanganan pasien Covid-19 untuk memutuskan rantai penyebaran Covid-19. Rumah Sakit Umum Daerah Petala Bumi Provinsi Riau pada pengelolaan rekam medis pasien Covid-19 belum adanya SOP khusus dalam penanganan pasien Covid-19. Yang membedakan terkait pasien Covid-19 dan pasien umum lainnya yaitu pada saat di bagian pendaftaran yaitu jika pasien Covid-19 langsung dirujuk ke poli pinere. Tujuan penelitian untuk mengetahui bagaimana pengelolaan rekam medis pasien Covid-19. Metode penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Informan penelitian berjumlah 6 orang. Teknik pengumpulan data yaitu observasi dan wawancara. Pengolahan data dilakukan dengan Teknik tringulasi, analisis data dengan metode kualitatif.Hasil penelitian ini diperoleh bahwa pelaksanaan pengelolaan rekam medis pasien Covid-19 di Rumah Sakit Umum Daerah Petala Bumi Provinsi Riau belum sesuai dengan kebijakan yang telah ditetapkan oleh pormiki, dimana belum ada SOP khusus terkait pasien Covid-19 meliputi belum adanya komputer khusus pada pendaftaran pasien Covid-19, belum adanya SOP pada pengambilan rekam medis, assembling, coding¸dan belum adanya rekam medis yang di diamkan dengan selama 4 hingga 6 hari Kesimpulan dari penelitian ini adalah pengelolaan rekam medis pasien Covid-19 tidak adanya SOP maupun kebijakan khusus dalam mengatur sistem pengelolaan rekam medis pasien Covid-19.
TinjauanPelaksanaan Pengkodean Penyakit COVID-19 Di Rumah Sakit Umum Daerah Petala Bumi Provinsi Riau Tahun 2020 Maya Silvia Handayani; Haryani Octaria
Jurnal Rekam Medis (Medical Record Journal) Vol. 1 No. 2 (2021): Jurnal Rekam Medis (Medical Record Journal)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Hang Tuah Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (230.492 KB) | DOI: 10.25311/jrm.Vol1.Iss2.393

Abstract

         Salah satu sistem pengolahan data rekam medis yang penting yaitu sistem pemberian kode (coding) diagnosa. Di dalam masa pandemi ini, pengkodean terhadap penyakit COVID-19 sangat harus diawasi agar dapat berjalan sesuai standar dan mengikuti prosedur yang berlaku. Alur pengkodean COVID-19 yang dilakukan di rumah sakit saat ini pada dasarnya sama seperti pengkodean penyakit yang lain, tetap menggunakan ICD dan mengikuti SOP yang berlaku. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan pengkodean penyakit COVID-19 pada berkas rekam medis di Rumah Sakit Umum Daerah Petala Bumi Provinsi Riau tahun 2020. Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif yang menjelaskan tentang alur proses pengkodean penyakit COVID-19. Penelitian dilakukan di Instalasi Rekam Medis Rumah Sakit Umum Daerah Petala Bumi dan penelitian dimulai dari bulan November 2020. Informan penelitian berjumlah 3 orang, teknik pengumpulan data menggunakan teknik wawancara dan observasi, hasil data yang diperoleh berupa kualitatif dan deskriptifdan teknik analisis yang digunakan yaitu analisis induktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa alur proses pengkodean penyakit COVID-19 terlaksana sudah sesuai prosedur yang berpedoman menggunakan klasifikasi ICD-10. SDM untuk pengkodean berjumlah 2 orang dengan latar belakang pendidikan D3 Rekam Medis. Prosedur tetap/SOP pengkodean penyakit COVID-19 di Rumah Sakit Umum Daerah Petala Bumi belum ada, dikarenakan SOP yang biasa digunakan bersifat general untuk semua pengkodean penyakit. Sarana yang belum tersedia seperti kamus kedokteran dan kamus berbahasa inggris. Kesimpulan penelitian ini alur proses pengkodean penyakit COVID-19 dilaksanakan sama seperti alur proses pengkodean yang lain. SDM pengkodean terdiri dari 2 orang, satu diantaranya sudah pernah mengikuti pelatihan (pelatihan bukan tentang COVID-19). Prosedur tetap/SOP untuk Pengkodean COVID-19 tidak ada. Saran sebaiknya peningkatan kualitas SDM dan menambahkan sarana dan prasarana yang belum tersedia.