Claim Missing Document
Check
Articles

Found 25 Documents
Search

PERENCANAAN PENGELOLAAN REKAM MEDIS SESUAI DENGAN STANDAR PEDOMAN PENYELENGGARAAN DAN PROSEDUR REKAM MEDIS DIKLINIK PRATAMA KOTA PEKANBARU Henny Maria Ulfa; Haryani Octaria; Tri Purnama Sari
Jurnal Pengabdian UntukMu NegeRI Vol 1 No 2 (2017): Pengabdian Untuk Mu negeRI
Publisher : LPPM UMRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (563.307 KB) | DOI: 10.37859/jpumri.v1i2.239

Abstract

Rekam Medis (RM) mempunyai tujuan untuk melindungi pasien dan dokter yang berkaitan dengan hukum serta menunjang tercapainya tertib administrasi dalam rangka upaya peningkatan pelayanan kesehatan di rumah sakit. Pimpinan bertanggung jawab menyediakan sarana unit rekam medis yang meliputi ruang, peralatan dan tenaga yang memadai sehingga pengelolaan rekam medis dapat bejalan dengan baik. Klinik Pratama Rumah Zakat dan Indo Sehat sudah melaksanakan rekam medis secara manual, namun untuk pengelolaanrekam medis belum tidak sesuai dengan standar yang telah ditentukan oleh Pedoman Penyelenggaraan dan Prosedur Rekam Medis seperti formulir rawat jalan, map, dan rak penyimpanan. Oleh karena itu dengan dilakukanya Ipteks bagi masyarakat ini dapat memperbaiki pengelolaan rekan medis di dua klinik pratama tersebut.
MANAGEMEN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA DALAM UPAYA PENINGKATAN KESEHATAN DAN PEREKONOMIAN PETANI SAWIT DI KOPERASI KARYA MENTULIK (KSU-KM) Zulfadli Hamzah; Tri Purnama Sari
Jurnal Pengabdian UntukMu NegeRI Vol 3 No 2 (2019): Pengabdian Untuk Mu negeRI
Publisher : LPPM UMRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (348.399 KB) | DOI: 10.37859/jpumri.v3i2.1471

Abstract

Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) merupakan aspek yang sangat penting sekali yang harus di pertimbangkan oleh sebuah perusahaan maupun instansi yang ada di sektor Perkebunan termasuk untuk Koperasi. Pentingnya manajemen Kesehatan dan keselamatan kerja (K3) agar kecelakaan dalam bekerja dapat di minimalisir yang akhirnya juga akan berpengaruh terhadap kinerja dan produktivitas pekerja. Adapun yang menjadi Mitra dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah KSU karya Mentulik karena berdasarkan survey dan wawancara yang dilakukan masih minimnya pengetahuan dan kesadaran Pekerja di kebun kelapa sawit tentang pentingnya kesehatan dan keselamatan kerja (K3). Selain itu, Juga di temui beberapa pekerja di kebun kelapa sawit yang tidak menggunakan alat pelindung diri (APD) ketika sedang bekerja baik itu ketika lagi memanen maupun ketika sedang melakukan perawatan. Berdasarkan dari permasalahan tersebut kegiatan pengabdian kepada masyarakat berusaha memberikan beberapa solusi diantaranya dengan mengadakan penyuluhan tentang Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) dan pengadaan Alat Pelindung Diri (APD) untuk beberapa pekerja. pelaksanaan kegiatan PKM ini dilakukan dengan mengadopsi langkah-langkah action researchi yang terdiri dari 4 (empat) tahapan, yaitu: perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Luaran yang akan di capai dalam kegiatan ini terdiri dari luaran wajib yaitu video kegiatan dan publikasi pada media cetak atau elektronik serta meningkatnya keberdayaan mitra bagi permasalahan yang dihadapi yaitu peningkatan pengetahuan dan kesadaran pekerja maupun manajemen tentang pentingnya Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) yang akhirnya juga dapat meningkatkan Produktivitas pekerja dan perekonomian masyarakat. Sedangkan luaran tambahan yaitu Publikasi Ilmiah Jurnal Nasional Tidak Terakreditas. Keywords: Produktivitas Kerja, Kesehatan dan Keselamatan Kerja, Alat Pelindung Diri, Perekonomian Masyarakat.
Upaya Penurunan Terjadinya Duplikasi Penomoran Rekam Medis Pasien Di RSIA Budhi Mulia Tri Purnama Sari; Roslia Asrin; Wilfa Maulida
ARSY : Jurnal Aplikasi Riset kepada Masyarakat Vol. 2 No. 2 (2022): ARSY : Jurnal Aplikasi Riset kepada Masyarakat
Publisher : Lembaga Riset dan Inovasi Al-Matani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55583/arsy.v2i2.190

Abstract

Ada beberapa faktor penyebab terjadinya penomoran ganda yaitu kurang telitinya petugas rekam medis pada saat mencari dan menyimpan rekam medis pasien lama yang sudah pernah berobat, penomoran manual pada saat melakukan pendaftaran, komputerisasi yang terbatas, minimnya petugas rekam medis di bagian pendaftaran. Mitra dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah rumah sakit budhi mulya. Berdasarkan survey dan wawancara yang dilakukan ditemukan beberapa penyebab dari penduplikasian rekam medis seperti kurangnya teliti petugas dalam melakukan pendaftaran dan  pendidikan Petugas kesehatan yang berkerja di bagian rekam medis tidak sesuai dengan bidang ilmunya. Tahapan pelaksanaan kegiatan PKM ini dilakukan dengan mengadopsi langkah-langkah action research yang terdiri dari 3 tahapan, yaitu: tahapan perancangan, pelatiha/ penyuluhan, dan evaluasi. Hasil PKM ini didapat bahwa pemahaman petugas kesehatan setelah diberikannya penyuluhan mengalami peningkatan yaitu 90% petugas kesehatan sudah memahami dan mengetahui tentang Pencegahan Dan Pemeliharaan Rekam Medis dan sisanya masih belum memahami hal ini bisa saja disebabkan karena basic pendidikan petugas kesehatan yang tidak sesuai. Minimnya Pengetahuan petugas kesehatan mengenai Pencegahan Dan Pemeliharaan upaya penurunan terjadinya duplikasi penomoran rekam medis pasien dapat menyebabkan lamanya waktu pendistribusian dan penyidiaan rekam medis. Oleh karena itu, dengan dilakukannya pengabdian kepada masyarakat ini diharapkan agar petugas kesehatan dapat meningkatkan pengetahuannya tentang duplikasi nomor dan penyebabnya terjadinya duplikasi nomor.  Kata Kunci : Duplikasi penomoran, rekam medis, rumah sakit
Evaluasi Penggunaan Aplikasi Primary Care (P-Care) BPJS Terhadap Pelayanan Kesehatan di Puskesmas Se-Kota Pekanbaru dengan Menggunakan Metode Technology Acceptance Model (TAM) Wen Via Trisna; Sy Effi Daniati; Tri Purnama Sari
INTECOMS: Journal of Information Technology and Computer Science Vol 3 No 2 (2020): INTECOMS: Journal of Information Technology and Computer Science
Publisher : Institut Penelitian Matematika, Komputer, Keperawatan, Pendidikan dan Ekonomi (IPM2KPE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31539/intecoms.v3i2.1596

Abstract

BPJS Kesehatan memiliki sebuah aplikasi yang diberi nama P-Care BPJS. Aplikasi P-Care telah digunakan sejak tahun 2014 dan terus dikembangkan secara fungsi dan kegunaannya. Seluruh Puskesmas dan pelayanan kesehatan dasar lainnya yang bekerja sama dengan BPJS diharuskan menggunakan aplikasi P-Care. TAM merupakan suatu teori tentang penggunaan sistem teknologi informasi. Hasil survey pendahuluan pada fasyankes tingkat satu menunjukkan bahwa masih ada permasalahan pada penggunaan sistem informasi p-care, penggunaannya belum optimal dikarenakan beberapa hal, salah satunya seringnya terjadi eror pada aplikasi P-Care, yaitu petugas P-Care di Puskesmas sering mengalami kendala saat akan melakukan entry data pasien BPJS, sehingga menyebabkan petugas melakukan double entry data pasien BPJS. Metode penelitian ini adalah penelitian Kulitatif bersifat dengan obyek sistem informasi Primary Care. Variabel yang diteliti adalah variabel pendaftaran dan pelayanan aplikasi, penerimaan aplikasi P care dan Kebijakan. Subyek penelitian adalah operator sistem informasi primay care dengan sampel Puskesmas yang ada di kota pekanbaru yang diambil secara total sampling. Instrumen penelitian menggunakan pedoman observasi pedoman wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian fitur pendaftaran pada aplikasi P-Care terdiri dari Tanggal pasien berobat, No. Kartu BPJS, Nama, Status Peserta, Jenis Peserta, Tangal Lahir, Kelamin, Jenis Kunjungan, Perawatan, Poli Tujuan, Keluhan, Pemeriksaan Fisik, dan Riwayat Pendaftaran Peserta, Manfaat P-Care yang telah dikemukakan oleh informan diantaranya membuat pendaftaran dan rujukan menjadi lebih cepat dan mudah, mengakses layanan BPJS dan kebijakan yang telah ditetapkan oleh dinas kesehatan berpedoman kepada BPJS Kesehatan Edisi X Tahun 2014, P-Care merupakan sistem informasi pelayanan pasien yang ditujukan untuk pasien BPJS berbasis komputer dan via online internet
PELAKSANAAN SHORT MESAGGE SERVICE (SMS) REMINDER DI RUMAH SAKIT SYAFIRA PEKANBARU Tri Purnama Sari; Uci Gumarsih
Sistem Informasi Vol 6 No 02 (2016): Jurnal Photon
Publisher : LPPM Universitas Muhammadiyah Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37859/jp.v6i02.460

Abstract

SMS Reminder is a Short Message Service that broadcast in one direction, which means that incoming SMS will not be replied by system, and serves to remind the user. The system will automatically send SMS to multiple phone numbers which have been entered in database previously. The delivery time of SMS must be in accordance with a predetermined scheduling. The purpose of this study is to get an overview of implementation on SMS Reminder activities at Syafira Hospital Pekanbaru. The method use in this research is descriptive qualitative approach. The numbers of informants were two people that officer and person in charge SMS Reminder section. These results indicate that the Human Resources of SMS Reminder amounted to two person have educational backgrounds S1 and have been not trained specifically on SMS Reminder and the service of SMS Reminder have not Standard Operating Procedures (SOPs), as well as the lack of a telephone to perform SMS Reminder. Suggestions on this research is SMS Reminder officers should be trained in communication and procedures for the implementation of SMS Reminder and make Standard Operating Procedures (SOPs) so that the officer has a reference in carrying out their duties.
Analisis Pengetahuan Petugas Rekam Medis Tentang Terminologi Medis dI RSUD Petala Bumi Provinsi Riau Tri Purnama Sari; Wen Via Trisna
Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia (JMIKI) Vol 7, No 1 (2019)
Publisher : Asosiasi Perguruan Tinggi Rekam Medis dan Informasi Kesehatan Indonesia- APTIRMIKI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33560/jmiki.v7i1.206

Abstract

Kompetensi dari seorang perekam medis adalah mengkode diagnoasis. Namun pada kenyataanya masih banyak petugas rekam medis yang mengalami beberapa kesulitan dalam melakukan pengkodean diagnosis secara cepat, tepat dan akurat. Nomenklatur yang juga dikenal sebagai terminology medis, merupakan sistem yang digunakan untuk menata daftar kumpulan istilah medis penyakit, gejala, dan prosedur. Penggunaan terminology medis bertujuan untuk keseragaman, universalitas, serta istilah yang dituliskan dokter di suatu Negara tetap dipahami oleh dokter dimanapun di seluruh dunia. Hasil observasi awal di rumah sakit annisa pekanbaru terhadap dokumen rekam medis ditemukan terminology medisnya yang berbeda seperti pada dignosa dispepsia + DM terminologi petugas yaitu gangguan lambung sehingga pengkodean penyakit yang digunakan adalah K30 seharunya pengkodean yang digunakan adalah K30 + E14.9. Penelitian ini menggunakan metode Kualitatif dengan rancangan pendekatan fenomenologi, Lokasi penelitian ini adalah Rumah Sakit Annisa pekanbaru. Pengolahan data pada penelitian ini adalah dengan menggunakan non-statistik, Untuk menjaga kesehatan data penelitian dilakukan dengan triangulasi. Hasil penelitian didapat bahwa Petugas rekam medis di rumah sakit annisa belum pernah mengikuti pelatihan tentang terminologi medis, hal ini berdampak terhadap pekerjaan dan pengetahuan mereka tentang terminology medis, terutama bagi petugas rekam medis yang tidak memiliki basic rekam medis. Petugas rekam medis di rumah sakit annisa pekanbaru masih ada yang belum memiliki pengalaman kerja, berdasarkan lama kerja pertugas rekam medis rata-rata dibawah 5 tahun dan masih ada yang belum memahami terminologi medis, kimia klinik, dan farmakologi. Sebaiknya rumah sakit agar memberikan kesempatan para koder untuk mengikuti pelatihan koding dan terminologi medis secara berkesinambungan karena tidak memberi nilai tambah untuk koder bila hanya dilakukan sekali atau bahkan ada yang belum pernah mengikuti pelatihan
KEAKURATAN KODE DIAGNOSIS HEPATITIS BERDASARKAN ICD-10 PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT LANCANG KUNING PEKANBARU Tri Purnama Sari; Nurul Husna Dewi
Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia (JMIKI) Vol 4, No 1 (2016)
Publisher : Asosiasi Perguruan Tinggi Rekam Medis dan Informasi Kesehatan Indonesia- APTIRMIKI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33560/jmiki.v4i1.97

Abstract

Abstract Activities and actions as well as the diagnosis in medical record should be coded and subsequently will be indexed in order to facilitate the presentation of information services to support the planning, management, and research in health. In this regard, this research employs quantitative method with a qualitative approach that aimed to determine the accuracy code of Hepatitis diagnosis based on ICD-10 at Hospital Lancang Kuning Pekanbaru. The result of this research shows that the accuracy codes of Hepatitis diagnosis at Hospital Pekanbaru Lancang Kuning can not be said to be good because there are many discovery of an inaccurate diagnosis codes which 29 of the 90 samples were inaccurate with a percentage of 32.2% and 61 files were accurate from 90 samples with a percentage of 77.8%. Standard Operating Procedures (SOP) at Hospital Lancang Kuning Pekanbaru have been executed by officers in accordance with the procedure remains in the hospital and Human Resources (HR) at the hospital Lancang Kuning Pekanbaru is good. it can be seen in terms of educational backgrounds D3 Medical Record the officer but they had never attended training on coding properly.Keywords: Accuracy, ICD-10 codes, and Diagnosis HepatitisAbstrakKegiatan dan tindakan serta diagnosa yang ada didalam rekam medis harus diberi kode dan selanjutnya di indeks agar memudahkan pelayanan pada penyajian informasi untuk menunjang fungsi perencanaan, manajemen, dan riset bidang kesehatan. Metode penelitian yang digunakan adalah gabungan kuantitatif – kualitatif. Tujuan penelitian n untuk mengetahui jumlah keakuratan kode diagnosis Hepatitis berdasarkan ICD-10 di Rumah Sakit Lancang Kuning Pekanbaru. Hasil penelitian diperoleh bahwa keakuratan kode diagnosis Hepatitis belum dapat dikatakan baik karena masih banyak ditemukannya kode diagnosis yang tidak akurat yaitu 29 (32,2%) dan 61(77,8%) berkas yang akurat. Standar Prosedur Operasional (SPO) di rumah Sakit Lancang Kuning Pekanbaru sudah dijalankan oleh petugas sesuai dengan dengan prosedur tetap di rumah sakit dan Sumber Daya Manusia (SDM) di rumah sakit Lancang Kuning Pekanbaru sudah baik hal ini dilihat dari segi pendidikan yang berlatar belakang D3 Rekam Medis akan tetapi petugas belum pernah mengikuti pelatihan tentang pengkodingan yang baik dan benar. Kata Kunci: Keakuratan, Kode ICD-10, dan Diagnosa Hepatitis.
Hubungan Human, Organisasi, dan Teknologi Terhadap Kepuasan Penggunaan Aplikasi Primary Care Di Klikik Pratama Kota Pekanbaru Tri Purnama Sari; Wen Via Trisna; Haryani Octaria; Doni Jepisah
Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia (JMIKI) Vol 7, No 2 (2019)
Publisher : Asosiasi Perguruan Tinggi Rekam Medis dan Informasi Kesehatan Indonesia- APTIRMIKI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33560/jmiki.v7i2.237

Abstract

Satisfaction of Primary Care application users becomes the need to guarantee the accountability of services to BPJS. To measure the level of satisfaction of the Primary Care application, the End User Computation Satisfaction (EUCS) method is used. The aim of the study was to study the relationship between humans, organizations, and technology with EUCS (End User Satisfaction Computing at Pekanbaru pratama city clinic. This type of research is a quantitative cross sectional study with primary information system networks. Variables used were factor-independent variables HOT ( human) EUCS (End User Computing Satisfaction) The research subjects were primay care information system operators with a sample of 90 pratama clinics in the city of Pekanbaru that were taken as total samples, which stated that humans were quite good about being satisfied with the use of p care as much as 2 ( 100%), respondents who stated that the organization was good enough about satisfaction with the use of p care, namely as much as 5 (100%), and respondents who stated that the technology was good enough needed to be satisfied with the use of p care, which was 6 (60%).
Audit Rekam Kesehatan Elektronik Tri Purnama Sari; Wen Via Trisna
Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia (JMIKI) Vol 1, No 1 (2013)
Publisher : Asosiasi Perguruan Tinggi Rekam Medis dan Informasi Kesehatan Indonesia- APTIRMIKI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33560/.v1i1.59

Abstract

ABSTRACTThe information technology development in Indonesia give impact on healthrecords system athealth care facility by used electronic syatem. The Electronic health records selected due to easeand speed up management service of patient data. This impact can be seen from many cases instudent final report at Medical Record Vocational School UGM. It ‘s many diferent system ofElectronic Health Records used in many health care facilities, from a limited enrollment of patientdata until electronical system.It requiredspeciallegal rulesgoverningthe implementation ofelectronic healthrecordsin health care.The rules arethe basis forthe legaluseof electronic healthrecordsinIndonesia.In additionitisnecessary toguaranteethe use ofelectronichealthrecordimplementationaccreditationstandard.Accreditationcan bedone byan independent agencyappointedby governmentagenciesbothnationalandrefers to a systemof internationallyaccreditedhealthcarerecords.Keywords: audit, healthrecord, electronic, accreditation
PENGARUH PENULISAN DIANOSIS DAN PENGETAHUAN PETUGAS REKAM MEDIS TENTANG TERMINOLOGI MEDIS TERHADAP KEAKURATAN KODE DIAGNOSIS Tri Purnama Sari; Wen Via Trisna; Haryani Octaria; Doni Jepisah
Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia (JMIKI) Vol 4, No 1 (2016)
Publisher : Asosiasi Perguruan Tinggi Rekam Medis dan Informasi Kesehatan Indonesia- APTIRMIKI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33560/jmiki.v4i1.99

Abstract

AbstractThis study is aimed at analyzing the influence of diagnosis writing accuracy and knowledge of medical record officers about medical terminology through diagnosis coding accuracy on medical record documents. This study is based on analytic observation through cross sectional approach. The subject of the study is all medical records officers in Dr. Moewardi general hospital which is 38 persons. The population is 380 inpatients’ medical record documents. The variables being studied cover diagnosis writing accuracy, the knowledge of medical record officers about medical terminology, and diagnosis coding accuracy. The research instruments are questionnaire, checklist, medical terminology books, and ICD-10. The data is analyzed based on descriptive analysis and multiple linear statistic tests. The research finding shows that there is partial and significant influence between the accuracy of medical terminology use in diagnosis writing and knowledge of medical record officers about medical terminology through diagnosis coding accuracy. The accuracy of medical terminology use in diagnosis writing and knowledge of medical record officers influence the diagnosis coding accuracy significantly and simultaneously. Keywords: knowledge, medical terminology, code accuracy, diagnosisAbstrakTujuan penelitian ini adalah menganalisis pengaruh ketepatan penulisan diagnosis dan Pengetahuan petugas rekam medis tentang terminologi medis terhadap keakuratan kode diagnosis pada dokumen rekam medis.Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi subyek dalam penelitian ini adalah seluruh petugas rekam medis di RSUD Dr Moewardi yang berjumlah 38 orang. Populasi obyek adalah 380 dokumen rekam medis pasien rawat inap. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data ketepatan penulisan diagnosis dan keakuratan kode diagnosis adalah adalah check list, buku terminologi medis dan ICD-10. Analisis data dengan regresi linier ganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh secara partial dan signifikan ketepatan penggunaan bahasa terminologi medis terhadap keakuratan kode diagnosis (p=0.001). Dan ada pengaruh pengetahuan petugas terhadap keakuratn kode diagnosis (p=0.001). Simpulan penelitian ini adalah pengetahuan dan penggunaan bahasa terminologi medis akan berpengaruh terhadap kekauratan kode diagnosis.Kata Kunci :pengetahuan, terminology medis, keakuratan kode.